3. Saat Ini

Kama memejamkan matanya mengingat peristiwa yang terjadi seminggu yang lalu. Di mana Liz melemparkan surat cerai ke wajahnya sambil menangis.

Dengan cepat Kama mengusap wajahnya dan mengutuki hidupnya yang tidak karu-karuan. Hidupnya benar-benar hancur hanya karena satu hal, walau Liz mau menerimanya dan menemaninya, harga dirinya benar-benar tidak sanggup melihat Liz ikut terjerembab bersamanya. Berpisah adalah jalan terbaiknya. Walau ia harus merasa sakit.

“Kam,” panggil Kalila.

“Iya Teh.” Kama menjawab panggilan kembarannya. Kakanya yang hanya berbeda dua menit terlahir ke dunia.

“Di panggil Daddy ama Mamih,” ucap Kalila sambil menunjuk pintu di belakangnya.

Kama memejamkan matanya lagi, orang tuanya benar-benar murka saat mengetahui Kama menceraikan Liz, ditambah Kama dan Liz bungkam mengenai apa penyebab mereka bercerai, membuat orang tuanya uring-uringan.

“Bilang aku udah tidur,” tolak Kama.

“Kamu tidur atau pingsan? Ini masih jam tiga sore, Kam,” ucap Kalila dengan dengan kesal.

“Aku males, Teh.” Kama menatap Kalila sambil mengusap rambutnya dengan keras dan berulang.

Kalila mendekati Kama dan memeluk adik kembarnya itu. Memiliki dua adik laki-laki cukup membuat Kalila pusing kepala. Kafta sebenarnya yang selalu membuat Kalila pusing, Kama lebih mudah diatur karena dia bucin dengan Liz, pusing-pusing Kalila bakal meminta tolong pada Liz untuk mengurus Kama.

“Kamu kenapa cerai sih, Kam?” tanya Kalila.

Kama bungkam, “Kan di pengadilan udah dibilang, nggak ada kecocokan dan aku tampar Liz sekali.” Kama membalas pelukkan Kalila.

“Jangan bohong Kam, kamu mana berani nampar Liz. Kamu bentak dia aja kamu nggak mau, kamu tuh cinta banget sama dia. Teteh tau,” ucap Kalila.

‘Karena aku cinta sama dia makanya aku ceraiin dia, Teh,’ batin Kama.

“Kam,” panggil Kalila yang kesal Kama tidak menjawabnya sama sekali.

“Iya.”

“Kenapa?” paksa Kalila. “Kamu kenapa cerai? Kamu tau kan dampaknya kamu cerai sama Liz apa? Gede Kam.”

“Tau Teh. Tapi, Kama harus menceraikan Liz,” ucap Kama.

“Yah kenapa? Ada alasannya Kama, kamu taukan Daddy sama Om Juan itu rekan bisnis dan udah kaya kelurga banget. Bahkan Tante Iis itu udah dianggap anak sama Abah?” Kalila mengingatkan Kama, kalau Kakek dari pihak ibunya sangat sayang dengan ibunya Liz.

“Tau,” jawab Kama pendek.

“Kamu tau perusahaan Daddy sekarang yang pegang sahamnya tiga puluh persen itu keluarga Liz?” tanya Kalila lagi.

“Tau.”

“Yah terus kenapa, Kam?” cecar Kalila sambil melepaskan pelukkannya dan menatap manik mata Kama.

Kama melihat mata biru milik Kalila, mata yang sama dengan milik Daddy-nya. “Karena aku udah nggak cocok sama Liz.”

“Bullshit!?” maki Kalila kesal. “Jangan bohong kamu, Kam. Kamu tuh bucin sama Liz!?”

“….”

“Kamu sama Liz bukan nikah karena dijodohin. Tapi, emang kalian berdua aja saling cinta, iya kan!?” cerocos Kalila.

“Iya, Teh.”

“Yah terus kenapa? Kamu hamilin anak orang?”

“Nggak.”

“Liz selingkuh?”

“Nggak mungkin, Liz setia Teh.” Entah mengapa Kama tidak rela kalau ada yang menjelek-jelekkan Liz.

“Yah terus kenapa?” tanya Kalila bingung, “nggak cocok dari mana? Teteh masih inget betapa mesranya kalian saat Kafta selesai wisuda di Italy.”

Kama tersenyum mengingat betapa bahagianya Liz saat dirinya memberikan sebuket besar mawar putih sambil menaikki gondola. Dan betapa asiknya mereka berjalan-jalan di Italy menggunakan motor vespa milik Nonno (Kakek) Gio.

“Kama!? Astaga … fokus. Kenapa?” cecar Kalila.

“Teh, Kama nggak bisa bilang.”

“Kama ini Teteh loh yang nanya buka Daddy atau Mamih.” Kalila mengingatkan Kama.

Bibir Kama kelu umurnya memang sudah dua puluh delapan tahun. Tapi, bila sudah berurusan dengan cerewetnya Mamih dan amukkan Daddy-nya Kama menyerah.

“Kama Trina Berutti, rispondimi!? (Jawab aku),” paksa Kalila dengan menggunakan bahasa Itali, darah Itali mengalir kental dari pihak Daddynya. Sedangkan, mamihnya yang orang Sunda asli membuat Kalila, Kama dan Kafta menjadi blesteran.

*“Ok, Sorella, Risponderò alla tua domanda. Ho risposto a tutto. Ma non dirlo a Mamih e Daddy, (*Oke kak, aku bakal jawab semuanya. Tapi, jangan kasih tau Mamih dan Daddy.)”

“Śi (iya).”

Kama menatap manik biru mata Kalila, dengan cepat dia beritahu semua alasannya. Selama hampir satu jam mereka berbincang dan selama itu pula Kalila hanya bisa terdiam, bibirnya kelu.

“Kam … jadi—“

“Aku ceraikan Liz, itu keputusan final.”

“Tapikan, Liz —“

“Aku sayang dia Teh, udah aku mau ketemu Daddy dan Mamih. Tolong, jangan bilang siapa pun juga.” Kama beranjak dari duduknya dan merapihkan polo shirt yang ia kenakan.

“Kam, kalian bisa ber—“

“Aku nggak mau bikin Liz menderita, nggak mau.” Kama berkata sambil tersenyum pada kakaknya itu.

•••

“Kama kamu kenapa cerai sama Liz?” tanya Taca.

“Udah nggak ada kecocokan, Mih,” jawab Kama pelan.

“Kama tolong,” pinta Taca sambil menatap anak keduanya itu, “jangan bohong.”

“Kama nggak bohong Mih.”

Taca hanya bisa menggelengkan kepalanya, pusing. Ternyata memiliki anak itu membuat kepalanya sakit. “Kama, Mamih tau mana yang bohong dan tidak. Dan saat ini kamu tuh bohong.”

Jantung Kama mencolos, Taca memang paling ahli untuk mengetahui kapan anak-anaknya berbohong atau berkata jujur.

“Mih, Kama nggak bohong. Kama pukul Liz dan Kama sama Liz emang udah nggak cocok.”

“Ka—“

“Beresin baju kamu, pindah kamu dari rumah ini!?” potong Adipati dengan suara yang menggelegar.

“Di,” panggil Taca pada suaminya. Sampai hari ini Taca selalu memanggil suaminya itu Di. Entah kenapa tapi, Taca menyukainya.

“Amore, dia udah punya penthouse sendiri, tinggal di sana. Nggak usah kamu kesini-sini lagi sampai kamu bilang kenapa kamu ceraiin Liz!?” Adipati berkata sambil melemparkan koran ke arah Kama. Adipati kesal bukan main dengan anak keduanya ini, masih untung dia tidak memukulinya dengan koran.

“Iya, Daddy.” Kama hanya bisa menghela napas dan menatap ujung sepatunya. “Hari ini Kama pindah.”

“Sekarang juga!?” bentak Adipati.

“Di!?” sergah Taca sambil mengusap paha Adipati pelan. Entah kenapa Taca tidak terima kalau Kama dimarahi Adipati.

“Nggak ada maaf, kamu tau kan Daddy sama Om Juan itu apa? Kamu tau kan, Liz itu udah Daddy anggap anak sendiri. KAMU INGET APA YANG DADDY KATAKAN SAAT KAMU MENIKAH!?” teriak Adipati keras, saking kerasnya semua urat-urat di lehernya terlihat jelas.

Deg ….

Jantung Kama mencelos saat mengingat petuah Adipati saat akan menikahi Liz. “Inget.”

“Apa?” tanya Adipati.

Kama berjuang menelan salivanya, “Kamu sudah memilih Liz sebagai pendamping hidup kamu. Kamu harus jaga dia sampai akhir hayatnya.”

“Terus kamu jaga Liz sekarang?” tanya Adipati.

“Da—“

“Tau kamu kelakuan Daddy waktu muda kaya apa? Daddy itu brengsek, playboy bahkan Mamih kamu ini sampai nggak mau sama Daddy. Dia sampai kabur!?” kenang Adipati, mengingat masa mudanya bersama Taca.

“….”

“Tapi, apa Daddy tinggalin Mamih kamu? Nggak. Karena, Daddy bakal jaga Mamih kamu ini sampai Daddy mati!?”

“Daddy, aku sama Liz emang nggak cocok. Beda sama Daddy dan Mamih.” Kama membela dirinya.

“Kalau gitu masalahnya, selesaiin Kama. Bukan cerai, Mamih telat bilang begini karena kalian udah cerai. Kamu juga nggak bakal bisa nikahin Liz lagi. Kecuali Liz nikah sama orang lain, terus nikah lagi sama kamu. Tapi, kenapa sih kamu ambil keputusan nggak ngomong dulu sama Mamih dan Daddy?”

Kama beranjak dari duduknya dan berkata pelan, “Mamih, Daddy. Kama udah gede, umur Kama udah dua puluh delapan tahun, ini keputusan final Kama sama Liz. Jadi, tolong hormatin keputusan kami.”

Adipati rasanya ingin menendang anak keduanya itu. “Oke, keluar kamu sekarang!?”

“Di ….” Taca mengusap paha Adipati dan langsung dibalas dengan tatapan tajam suaminya. Taca diam, dia paling tidak bisa melawan manik mata biru suaminya itu.

“Baik Daddy, aku beres-beres dulu.”

“Kama, maksud Daddy bukan gitu,” ucap Taca waswas bila anaknya tidak kembali lagi ke rumah itu.

“Aku tau Mih. Tapi, sepertinya aku harus tinggal di penthouse aku dulu.” Kama berkata sambil berjalan ke kamarnya dan bersiap untuk mengambil semua barang-barang yang dibutuhkannya.

Kama menatap sekeliling kamarnya, napasnya sesak. Masih segar diingatannya di mana saja Liz pernah berada. Di bagian mana saja dirinya dan Liz saling menggerayangi dan bercumbu.

Bahkan kalau boleh jujur kupingnya masih mendengar suara Liz yang memanggilnya atau tawa Liz yang membuatnya makin jatuh cinta.

“Sayang aku kangen,” bisik Kama sambil berjalan ke dalam walking closet dan mengambil baju tidur kesayangan Liz. Menciuminya.

Wangi mawar langsung menyeruak kehidungnya seketika itu juga Kama terduduk dan tangisannya pecah.

Hatinya sakit bukan main, pikirannya kalut. Dengan membabi buta Kama mencium pakaian tidur Liz berharap itu adalah tubuh mantan istrinya. Wanita yang dicintainya.

“Sayang kamu, aku rindu kamu Sayang. Maafin aku, Sayang maafin aku.” Kama terisak sambil terus mencium baju tidur Liz.

Kama menumpahkan segala kesedihannya sambil mengutuk pada tuhan. Mengapa dia harus bernasib seperti ini, kenapa hidupnya harus sebangsat ini!?

Kama memaki tuhannya.

•••

Xoxo Gallon yang Hobi Kellon

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

aku ikutan puyeng saking keselnya pgn tau alasannya😭...mandulkah apakah,ah Taulah😭

2025-01-30

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LGI2 DI POTONG TUHH KATA2... KYK RAHASIA NEGARA SAJA, BIKIN JENGKEL....

2024-02-17

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

YAAA APAA?? UDH BECERAI JUGA KOQ MSH DIRAHASIA2KN.. BANGKE AMATTTT

2024-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Aku Janda
2 2. Kita Harus Bercerai.
3 3. Saat Ini
4 4. Beli Korek Api di Grand Indonesia.
5 5. Takbir.
6 6. Malu-Malu Mau
7 7. The Truth about Kama Trina Berutti.
8 8. Lelaki Jahanam.
9 9. Aku Harus Gimana?
10 10. Kafta Trina Berutti
11 11. Rencana Kafta.
12 12. Angkara Murka
13 13. Sesak
14 14. Shy Shy Cat
15 15. Istri Kafta
16 16. Manisnya Kafta.
17 17. Akal-akalan Kafta
18 18. Kejujuran Liz
19 19. Bina
20 20. Perasaan Liz
21 21. Richie Joattar Trina
22 22. Bali Here I Come
23 23. Jadi Diri Sendiri
24 24. Sweet Richie
25 25. Godaan Richie
26 26. Miss You So Much.
27 27. Gombalan Receh Aa Kafta
28 28. Wanita berdada Godzilla
29 29. Gombalan Bayi Keju
30 30. Terkutuklah Dada Godzilla
31 31. Mungil!?
32 32. Minggat Kalian Semua
33 33. Makan Kamu
34 34. Bantet
35 35. Bimbang
36 36. Aku Lelah
37 37. Permintaan Tidak Masuk Akal
38 38. Hidup Itu Pilihan
39 39. Pergunakan Aku.
40 40. kenikmatan Duniawi
41 41. Mabuk Janda
42 42. AA Kafta
43 43. Kupatahkan Lehernya, Kafta!
44 44. Kejutan Kecil
45 45. Yakinkan Saya.
46 46. Perasaan Liz
47 47. Terombang Ambing
48 48. Ke Kiri Ke Kiri
49 49. Permohonan terakhir Kafta
50 50. Wanita Wangi Bayi
51 51. BUCIN
52 52. Hilda
53 53. Keputusan Liz
54 54. Wanita Yang Ahli Dalam Bidangnya
55 55. Chit Chat
56 56. Anakmu Anakku
57 57. Kita Nikah
58 58. Berjuang Bersama
59 59. Don’t think just kiss
60 60. Just Touch ….
61 61. I Just Want to Be Happy
62 62. Kembalikan Liz
63 63. Harus CEO
64 64. Kalah Cepat
65 65. Cerita Cinta
66 66. Aksi Terselubung
67 67. Siapa Yang Meninggal?
68 68. Paraseling
69 69. Love Yah ….
70 70. Aku Nggak Marah Sama Kamu.
71 71. Jangan Ganggu Pacar Orang!?
72 72. Kaum mendang mending
73 73. Sekte Dada
74 74. Tuhan, Berikan Aku Janda
75 75. Jodoh Richie
76 76. Menahan Napsuu ….
77 77. Sedikit Tertarik
78 78. Mari Pulang ….
79 79. Dan Mereka Pun Berbahagia
80 80. Menuntut Keadilan
81 81. Itu Wanita Yang Wajib Kamu Hormati!?
82 82. Permintaan Taca
83 83. Kebebasan
84 84. Demimu Kurela Mati
85 85. Teman Macam Apa?
86 86. Kusobek mulutnya !?
87 87. Jantungku Copot
88 88. Persiapan Pernikahan Ala Juan
89 89. Kurelakan Dirimu Tapi ….
90 90. Bang—-
91 91. Keikhlasan Sesungguhnya
92 92. Merry My Wife
93 93. Keindahan Dada Lebih Menggoda
94 94. Pesta Pernikahan Kafta dan Liz
95 95. Sarapan Pagi Penuh Sensasi
96 96. Menikahlah Kalian Semua!?
97 97. Sold Out
98 98. Aku Lapar!?
99 99. Mari Kita Pulang
100 100. Kekagetan yang Hakiki
101 101. Two Hour With You
102 102. Two Hour With You (2)
103 103. Two hour with you (3)
104 104. Suami aku ?
105 105. Siap Boss ….
106 106. Menolong Lelaki Lain
107 107. Happy For You ….
108 108. Aku Berdoa Untukmu Hilda
109 109. Rengekkan Kafta
110 110. Ajakan Makan Malam Bersama
111 111. Runtuh
112 112. Keheningan Yang Mencekam
113 113. Mencoba Mencari Bantuan
114 114. Sebuah Pengorbanan
115 115. Saya suaminya … Saya Istrinya ….
116 116. Please Leave Me Alone ….
117 117. Keinginan Aneh Liz
118 118. Terjeda ….
119 119. Ide Kalila
120 120. Happy With You ….
121 121. Sebuah Kejutan Kecil (Fin)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
1. Aku Janda
2
2. Kita Harus Bercerai.
3
3. Saat Ini
4
4. Beli Korek Api di Grand Indonesia.
5
5. Takbir.
6
6. Malu-Malu Mau
7
7. The Truth about Kama Trina Berutti.
8
8. Lelaki Jahanam.
9
9. Aku Harus Gimana?
10
10. Kafta Trina Berutti
11
11. Rencana Kafta.
12
12. Angkara Murka
13
13. Sesak
14
14. Shy Shy Cat
15
15. Istri Kafta
16
16. Manisnya Kafta.
17
17. Akal-akalan Kafta
18
18. Kejujuran Liz
19
19. Bina
20
20. Perasaan Liz
21
21. Richie Joattar Trina
22
22. Bali Here I Come
23
23. Jadi Diri Sendiri
24
24. Sweet Richie
25
25. Godaan Richie
26
26. Miss You So Much.
27
27. Gombalan Receh Aa Kafta
28
28. Wanita berdada Godzilla
29
29. Gombalan Bayi Keju
30
30. Terkutuklah Dada Godzilla
31
31. Mungil!?
32
32. Minggat Kalian Semua
33
33. Makan Kamu
34
34. Bantet
35
35. Bimbang
36
36. Aku Lelah
37
37. Permintaan Tidak Masuk Akal
38
38. Hidup Itu Pilihan
39
39. Pergunakan Aku.
40
40. kenikmatan Duniawi
41
41. Mabuk Janda
42
42. AA Kafta
43
43. Kupatahkan Lehernya, Kafta!
44
44. Kejutan Kecil
45
45. Yakinkan Saya.
46
46. Perasaan Liz
47
47. Terombang Ambing
48
48. Ke Kiri Ke Kiri
49
49. Permohonan terakhir Kafta
50
50. Wanita Wangi Bayi
51
51. BUCIN
52
52. Hilda
53
53. Keputusan Liz
54
54. Wanita Yang Ahli Dalam Bidangnya
55
55. Chit Chat
56
56. Anakmu Anakku
57
57. Kita Nikah
58
58. Berjuang Bersama
59
59. Don’t think just kiss
60
60. Just Touch ….
61
61. I Just Want to Be Happy
62
62. Kembalikan Liz
63
63. Harus CEO
64
64. Kalah Cepat
65
65. Cerita Cinta
66
66. Aksi Terselubung
67
67. Siapa Yang Meninggal?
68
68. Paraseling
69
69. Love Yah ….
70
70. Aku Nggak Marah Sama Kamu.
71
71. Jangan Ganggu Pacar Orang!?
72
72. Kaum mendang mending
73
73. Sekte Dada
74
74. Tuhan, Berikan Aku Janda
75
75. Jodoh Richie
76
76. Menahan Napsuu ….
77
77. Sedikit Tertarik
78
78. Mari Pulang ….
79
79. Dan Mereka Pun Berbahagia
80
80. Menuntut Keadilan
81
81. Itu Wanita Yang Wajib Kamu Hormati!?
82
82. Permintaan Taca
83
83. Kebebasan
84
84. Demimu Kurela Mati
85
85. Teman Macam Apa?
86
86. Kusobek mulutnya !?
87
87. Jantungku Copot
88
88. Persiapan Pernikahan Ala Juan
89
89. Kurelakan Dirimu Tapi ….
90
90. Bang—-
91
91. Keikhlasan Sesungguhnya
92
92. Merry My Wife
93
93. Keindahan Dada Lebih Menggoda
94
94. Pesta Pernikahan Kafta dan Liz
95
95. Sarapan Pagi Penuh Sensasi
96
96. Menikahlah Kalian Semua!?
97
97. Sold Out
98
98. Aku Lapar!?
99
99. Mari Kita Pulang
100
100. Kekagetan yang Hakiki
101
101. Two Hour With You
102
102. Two Hour With You (2)
103
103. Two hour with you (3)
104
104. Suami aku ?
105
105. Siap Boss ….
106
106. Menolong Lelaki Lain
107
107. Happy For You ….
108
108. Aku Berdoa Untukmu Hilda
109
109. Rengekkan Kafta
110
110. Ajakan Makan Malam Bersama
111
111. Runtuh
112
112. Keheningan Yang Mencekam
113
113. Mencoba Mencari Bantuan
114
114. Sebuah Pengorbanan
115
115. Saya suaminya … Saya Istrinya ….
116
116. Please Leave Me Alone ….
117
117. Keinginan Aneh Liz
118
118. Terjeda ….
119
119. Ide Kalila
120
120. Happy With You ….
121
121. Sebuah Kejutan Kecil (Fin)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!