Keesokan harinya Zabir sudah memperkenalkan Qiyas kepada para santri dan santriwati dipesantren ini, dan sekarang mereka akan menuju kelas yang mulai hari ini akan diajar oleh Qiyas.
"Assalamu'alaikum dan selamat pagi murid-murid semua", salam Zabir didepan kelas.
"Wa'alaikumussalam Ustadz", jawab serentak semua murid dikelas.
"Disebelah Ustadz sudah ada Ustadz Qiyas yang tentunya murid-murid semua sudah tahu kan tadi?? ", kata Ustadz Zabir.
"Sudah Ustadz", jawab murid-murid lagi.
"Ustadz mau menyampaikan sesuatu, mulai hari ini Ustadz Qiyas yang akan menjadi wali kelas sementara untuk kelas ini dan akan mengajar mata pelajaran Ustadzah Aida kedepannya, karena Ustadzah Aida akan mengambil cuti untuk melahirkan. Apa murid-murid faham semua", terang Ustadz Zabir kepada semua murid dikelas.
"Faham Ustadz", jawab serempak semua murid lagi.
"Kalau begitu Ustadz tinggal ya, biar bisa dilanjut dengan Ustadz Qiyas, Assalamu'alaikum", kata Ustadz Zabir.
"Wa'alaikumussalam Ustadz", jawab semua murid.
Dipesantren ini semua laki-laki dan perempuan kelasnya terpisah tidak mencampur. Dan sekolah putra ada dipesantren putra, sedangkan sekolah putri ada dipesantren putri, sekolah mereka terhalang tembok yang tinggi.
Setelah Zabir memperkenalkan Qiyas dan berlalu pergi, Qiyas memulai pelajaran seperti biasanya Ustadzah Aida mengajar. Dan karena pembawaan Qiyas yang santai, murid-murid yang awalnya kaku dan tegang, perlahan-lahan menjadi rilax dan tenang.
"Murid-murid Ustad tinggal keluar dulu ya, kalian kerjakan dulu tugas yang tadi Ustadz berikan", kata Ustad Qiyas.
"Baik Ustadz", jawab semua murid.
Qiyas keluar karena dia ingin kekamar mandi sebentar. Setelah dari kamar mandi dia berjalan menuju kelas yang tadi dia ajar sambil membalas e-mail masuk dan tidak terlalu memperhatikan jalan.
Dari arah berlawanan ada seorang Ustadzah bercadar biru langit berjalan sedikit tergesa-gesa sebab dia terlambat mengajar sekitar tiga puluh menitan.
Brukkkkk
"Aduuuuh, Ataghfirullah", ucap mereka berdua, yaitu Qiyas dan gadis bercadar itu.
Mereka berdua jatuh terduduk. Setelah berdiri mata mereka saling mengunci pandangan masing-masing sambil bergumam didalam hati.
"Itukan laki-laki yang pernah aku tolong ketika waktu mau keserempet motor, kenapa dia ada disini yah??", ucap Kia didalam hati.
Ya, Ustadzah yang tadi tabrakan dengan Qiyas adalah Adzkia, karena semenjak 6 bulan yang lalu setelah lulus kuliah, dia mulai mengajar dipesantren tempat dia menimba ilmu agama dulu.
"Mata itu, mata yang berwarna hitam yang meneduhkan, iya mata itu, tidak salah lagi dia wanita itu", batin Qiyas dengan semangat.
"Maaf, 'Ana'(bahas Arabnya Saya) tidak sengaja tadi Ustadz, karena tadi 'ana' buru-buru karena sudah terlambat untuk mengajar", kata Kia sambil menundukan pandangannya, karena tadi secara tidak sengaja menatap wajah laki-laki yang bukan mahramnya.
"Suara itu, iya suara itu, aku masih ingat betul dengan suara lembut gadis bercadar yang membantuku ketika waktu itu", suara hati Qiyas semangat.
"Masih sama seperti itu, dia tidak menjawab malah menatapku sama seperti kemarin ketika waktu aku tolong", ucap batin Kia lagi.
Dengan rasa senang yang tiba-tiba membuncah, dengan beraninya Qiyas memperkenalkan diri kepada Kia.
"Assalamu'alaikum ukhty Adzkia, saya tahu dari name tagnya tuh, dan nama 'ana' Raffasya Qiyas Irawan, 'ana' guru sementara yang menggantikan Ustadzah Aida yang sedang cuti", Ucap Qiyas sambil menunjuk name tagnya Kia.
"Wa'alaikumussalam Ustadz Fasya, nama lengkap 'ana' Adzkia Nabilah Balqis biasa dipanggil Kia", jawab Kia memperkenalkan diri, sambil menundukan pandangan, karena takut zina mata.
Mereka memperkenalkan diri tidak dengan berjabat tangan, Kia memperkenalkan diri dengan menyatukan telapak tangan didada. Kia memanggil Qiyas dengan panggilan Fasya karena tadi Kia terlambat datang jadi Kia tidak tahu ketika waktu perkenalan Qiyas tadi pagi, serta Qiyas belum mempunyai name tag, dan difikir Kia Fasya adalah nama panggilannya.
"Fasya, nama panggilan yang beda dari yang lain dan aku suka", suara batin Qiyas merasa senang dan berusaha menyembunyikan senyumnya.
Entah kenapa Qiyas merasa sangat suka dengan panggilan barunya itu, "Fasya" serasa enak didengar jika Balqis yang memanggilnya, dan akan Qiyas pastikan cuman Balqis yang memanggil dengan panggilan itu.
Sunguh sekarang Qiyas rasanya ingin melompat-lompat dengan kebahagian yang dia sendiri tidak tahu kenapa. Qiyas tidak tahu kenapa dia bisa sebahagia ini, apa karena bisa kenalan dengan Balqis/karena panggilan sayang Balqis untuknya. 'Fasya' Qiyas menganggap panggilan itu panggilan sayang dari Balqis.
"Bolehkah saya memanggil Ukhty dengan panggilan Balqis??", tanya Qiyas kepada Kia.
Kia yang terkejut jika dipanggil dengan panggilan Balqis, dia secara reflek mengangkat wajahnya untuk melihat Qiyas.
"Bo... Boleh, silahkan Ustadz tidak apa-apa", jawab Kia sambil menundukkan pandangannya kembali.
"Kenapa aku jadi gugup begini ya??", ucap batin Kia.
"Eemm.... Ustadz Fazya, saya permisi dulu, saya sudah sangat terlambat untuk mengajar dikelas", pamit Kia untuk menutupi kegugupannya.
Qiyas yang menyadari jika Kia gugup, sengaja menahan senyum.
"Silahkan Ukhty", jawab Qiyas sambil tersenyum manis.
(Hingga bikin author juga klepek-klepek akan senyumannya bebeb Fasya😂😂)
Setelah Kia pergi Qiyas tidak bisa berhenti tersenyum dan itu menambah daya tarik tersendiri pada diri Qiyas.
"Ternyata dia mengajar disini, yuhuuuy mungkin dia jodohku, tambah betah aku disini", batin Qiyas merasa sangat bahagia.
Mungkin jika Qiyas didalam kamarnya sendiri dia akan meloncat-loncat mengungkapkan kebahagiaannya.
'Balqis' gumam Qiyas, dan panggilan 'Balqis' adalah Qiyas anggap panggilan sayangnya untuk Kia.
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Semangatnya mana niiiih.... ☺☺
*Qiyas: Thor kenapa ikut-ikutan manggil Fasya sih. 😑😑
*Author: kenapa enggak boleh?? 😏
*Qiyas: hanya cuman Balqis yang boleh manggil Fasya!!! Titik. 😤
*Author: haelah, tak bikin mlenceng thu hidung kamu, biar enggak songong lagi.
*Qiyas: yaah, jangan dong thor😭
*Author: makanya nurut😏
*Qiyas: Sak Karepmu thor. 🙄🙄
😂😂😂😂😁
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Devi Sihotang Sihotang
lanjut thor..
2023-05-22
1
hanie tsamara
akhirnya ketemu deh babang qiyas dan kia..
2023-05-10
1
Hardinik Akbari
ahhhh.... bikin eike senyum2 sendiri....🥰🥰🥰
2023-05-06
1