Episode 2

"Tolong saya dok.. Tolong saya dok" Tangis ya begitu Haris mendatangi si pasien tersebut.

"Tunggu sebentar ya buk" Haris langsung memeriksanya. "Dia hanya usus buntu saja, tapi dia harus di operasi malam ini juga" Batin ya setelah Haris memeriksanya. "Hhhrrrmmm".

"Bagaimana ibu saya dok?".

"Usus buntu, pasien harus segera di operasi sore ini juga".

"Apa?".

"Mmmmmm".

"Kalau gitu ibu saya langsung di operasi saja dok, saya mohon dok".

"Baiklah.. Sus siapkan ruang operasi".

"Baik dok".

"Silahkan isi data pasien disana" Tunjuk Haris.

"Iya dok, terima kasih banyak" Perginya meninggalkan Haris.

Sedangkan sang mama masih terbaring sambil menahan rasa sakit, "Tunggu sebentar" Kemudian Haris menemui dokter yang berjaga disana.

Lalu sang suster menghampirinya kembali, "Apa data ya sudah di isi buk?" Tanya ya.

"Sudah sus, anak saya sudah pergi mengisinya".

"Kalau gitu kita langsung saja ke ruang operasi" ia segera mendorong bet ya.

"Anak saya sudah datang sus".

"Mari ikut saya mbak".

"Iya sus".

Sesampainya mereka di depan ruang operasi, tidak menunggu beberapa lama kemudian Haris telah berjalan di lorong rumah sakit dengan pakaian medis ya, "Apa ibu sudah siap?" Tanya Haris.

"Mmmmmm" Angguknya.

"Saya mohon dok, tolong selamatkan ibu saya".

"Iya, kami akan melakukan yang terbaik" Senyumnya. "Ayok sus".

"Iya dok".

Didalam ruang operasi, "Ibu bisa menghitung mundur" Suruh Haris sebelum suster menyuntik obat bius.

"Baik dok" Ia pun langsung menghitung mundur dari 3 sampai 1.

Setelah itu operasi segera berjalan selama 40 menit lamanya.

.

Diruangan ya Hermawan sedang bersiap untuk pulang kerumah ya.

Tok.. Tok..

"Masuk" Jawab Hermawan.

Ceklek..

"Ada apa Steven?" Tanya ya melihat Steven.

"Apa kamu ingin pulang?".

"Mmmmmm.. Apa kamu belum mau pulang?".

"Sebentar lagi".

"Lalu ada apa kamu datang kemari?".

"Aku dengar rumah sakit militer milik tuan Agus sedang dalam bahaya" Beritahu Steven.

"Maksud kamu?".

"Disana sedang ada perang, apa kamu yakin?" Bisiknya.

"Apa?".

"Ssshhhuueettt.. Makanya tuan Agus sampai mau memberikan saham ya samapi 75% semua itu ya karna itu".

"Mmmmmm" Angguk Hermawan. "Tapi tidak apalah, yang penting kita mendapatkan saham itu" Senyum Hermawan.

"Kalau itu saya setuju" Senang Steven juga. "Jadi kapan Haris akan di pindahkan? setau ku istri Haris sedang hamil besar dan tidak mungkin Haris akan membawa ya kesana".

"Minggu depan tuan agus akan membawanya, soal istrinya aku juga tidak tau" Jawab Hermawan. "Kalau gitu aku pulang dulu, istri ku sedang menunggu ku dirumah".

"Mmmmmm" Angguk Steven ikut keluar.

.

Setelah Haris selesai operasi, ia pun langsung keluar dari dalam untuk menemui keluarga sang pasien. "Dokter" Hampiri mereka yang sudah bertambah banyak.

"Pasien tidak apa-apa, dan sekarang pasien telah dipindahkan keruang ICU" Beritahu Haris tersenyum ramah.

"Aakkhhhh" Legah mereka semua menghela nafas. "Terima kasih dokter terima kasih banyak".

"Iya, kalau gitu saya permisi dulu".

"Iya dok" Angguk mereka.

.

Sekarang telah menunjukkan pukul 18.23 malam, "Ternyata sudah jam 6 lewat" Gumam Haris mendudukan diri diatas kursinya. "Aakkhh" Lalu Haris menghela nafas panjang kemudian ia melihat foto pernikahan ya dengan Marisa yang sengaja ia pajang di atas meja. "Hheemmmm😊" Senyumnya. Setelah itu Haris bangkit berdiri dari atas kursinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

15 menit kemudian Haris langsung keluar dari dalam kamar mandi dengan pakaian santainya.

Tok.. Tok..

"Masuk" Jawab Haris.

Ceklek..

"Apa kamu mau pulang?".

"Rencana tadi mau langsung pulang dok" Senyum Haris melihat Steven. "Silahkan duduk dok".

"Terima kasih" Duduk Steven diatas sofa sederhana yang ada didalam ruangan Haris.

"Apa dokter mau minum kopi?".

"Boleh" Angguk Steven.

"Tunggu sebentar dok" Haris segera membuatkan dua kopi untuk dirinya dan juga untuk Steven. Setelah selesai Haris kembali menghampiri Steven, "Inih dok" Berinya.

"Mmmmmm" Terima Steven. "Duduklah".

"Iya dok" Duduknya dihadapan Steven.

"Bisakah kita mengobrol sebentar? ada hal penting yang ingin saya bicarakan dengan mu".

"Ada hal penting apa itu dok?".

"Begini Haris.. Apa kamu masih mengingat tuan Agus?".

"Mmmmmm" Angguk Haris.

"Tuan Agus kemarin merekrut mu sebagai salah satu dokter di rumah sakit ya tuan Agus karna kamu telah berhasil menyelamatkan istri tercinta ya".

"Lalu?".

"Kami akan setuju jika kamu setuju pergi kesana, tetapi kami telah membuat perjanjian dengan tuan Agus selama 1 bulan, jika kamu bertahan disana selama 1 bulan tersebut maka kami tidak akan menarik mu kembali. Apa kamu bersedia pergi kesana? kami harap kamu bersedia pergi kesana, soal istri mu jangan khawatirkan biar kami yang akan mengurusnya, Aakkhh.. dan aku dengar istri mu lagi hamil 7 bulan?".

"Iya dok" Angguk Haris. "Tapi saya harus meminta izin dulu dengan istri saya dok".

"Baiklah, saya harap kamu setuju" Ucap Steven bangkit berdiri dari atas sofa.

"Iya dok" Angguk Haris.

Setelah Steven keluar dari ruangan ya, Haris pun kembali duduk sambil mengusap wajahnya. "Aakkhhh.. Apa yang harus aku katakan kepada Marisa" Gumam ya.

.

Diluar rumah, Marisa sedang menunggu kepulangan Haris. "Kenapa Haris belum pulang yah? padahal ini sudah hampir jam 9 malam".

Tin.. Tin..

Mendengar suara mobil itu, Marisa langsung tersenyum lebar, "Haris".

Begitu Haris keluar dari dalam mobil, "Sayang" Senyum Haris merentangkan kedua tangannya.

"Haris" Teriak Marisa langsung memeluk tubuh sang suami. "Kamu kenapa pulang malam? aku sangat merindukan mu" Rengek Marisa didalam pelukan ya.

"Maafkan aku sayang, tadi jadwal operasi ku sangat banyak" Jawab Haris mencium kepala Marisa.

"Terus.. Apa kamu membawa ayam goreng ya?".

"Tentu saja sayang. Tunggu sebentar" Haris mengambil ya dari dalam mobil, "Inih".

"Yee.. Terima kasih suami ku, uummaahhh".

"Hahahhaha" Tawa Haris melihat Marisa. "Ayok sayang.. Diluar dingin".

"Mmmmmmm" Angguk Marisa membawa ayam goreng ya. "Oohh iya.. Tadi mama kemari".

"Ngapain?" Tanya Haris meletakkan jas ya.

"Mama cuman membawa bekal saja untuk kita berdua".

"Mmmmmm" Gumam ya menghampiri Marisa ke meja makan. "Sepertinya sangat enak sayang".

"Iya, duduklah" Marisa segera membuatkan makan malam untuk ya dan juga Haris. "Gimana? enak kan?".

"Masakan mama enggak ada dua ya sayang" Jawab Haris sangat menikmati masakan sang mertua.

"Hehehehe" Tawa Marisa. "Ayam goreng ya juga sangat enak sayang".

Selesai Makan malam Haris mengajak Marisa mengobrol sebentar diruang tamu, "Ada apa Haris?".

"Sayang".

"Mmmmmm".

Dengan tenang Haris menarik nafas panjang, "Sayang.. Rumah sakit lain merekrut ku selama satu bulan bekerja sebagai dokter bedah" Ucap Haris melihat Marisa.

"Lalu?".

"Aku harus meninggalkan mu selama 1 bulan sayang".

"Tidak bisakah kamu menolak ya? aku takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan dengan ku Ris dan juga bayi kita" Sedih Marisa.

"Tidak akan ada terjadi apa-apa dengan mu sayang, aku akan meminta izin kepada mama agar kamu bisa tinggal disana".

"Hhhmmsss" Dengus Marisa melihat Haris. "Ya sudah terserah kamu saja, tapi hanya 1 bulan saja".

"Iya sayang" Senyum Haris langsung memeluk Marisa.

Terpopuler

Comments

neng citra

neng citra

di tinggal tugas..ya

2023-04-07

0

Yoko yu

Yoko yu

kok kata "nya" selalu ditulis jd "ya" sih ?

2022-03-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!