KETIKA CINTA MULAI TUMBUH

KETIKA CINTA MULAI TUMBUH

1. Penasaran

... Hari ini begitu melelahkan, semua jam pelajaran terisi dari pagi hingga jam menunjukkan pukul 14.00 WIB, ditambah lg dari setiap mata pelajaran selalu ada tugas yang harus diselesaikan....

'' Ting...ting...ting", bunyi lonceng tanda pelajaran hari ini telah selesai, semua siswa kelas XIIA langsung bernafas lega. Satu per satu siswa mulai meninggalkan kelas. Dengan langkah gontai Nira pun meraih tasnya kemudian menyusul teman-teman yang lain untuk segera pulang ke rumah. Tampak dari wajahnya kalau gadis itu menyimpan beban yang berat. Dia adalah gadis miskin berasal dari sebuah desa yang sangat terpencil, datang ke kota untuk melanjutkan studinya. Untuk membayar biaya sekolah orang tuanya harus kerja keras banting tulang, karena itulah untuk mengurangi beban biaya Nira harus tinggal di rumah kerabat ibunya.

''Cepat selesaikan makanannya!", kata tante Rida kepada Nira. ''Baju kotor sudah penuh keranjang".

'' Iya tante". jawab Nira. Demikianlah terjadi setiap hari, bahksn Nira tidak pernah istirahat hingga malam tiba, namun ia tidak pernah mengeluh sama orang tuanya.

Nira segera menghabiskan makanannya dengan terburu-buru mengingat hari ini dia akan kembali ke sekolah karena ada les mata pelajaran Bahasa Indonesia, mau tidak mau dia harus cuci pakaian dulu srsuai dengan perintah dari tantenya.Tantenya tidak pernah menunjukkan muka yang bersahabat kepadanya selama ia menumpang di rumah itu.

''Selamat sore Bu"! ucap Nira di pintu kelas dengan hati yang berdebar-debar karena terlambat sekitar 15 menit. Semua mata yang ada di ruangan tersebut mengarah kepadanya yang semakin menambah rasa gugup Nira. Hari keberuntungan bagi Nira, ternyata ibu guru memperbolehkannya masuk kelas setelah membalas ucapannya.

Nira pun bergegas masuk kelas dan duduk disamping Ira sahabatnya, yang selalu ada buat Nira.Tanpa sadar ada sepasang mata yang dari tadi memperhatikan setiap gerak-gerik Nira, ada rasa sedih yang menyeruak di hatinya setiap kali melihat penampilan Nira yang sangat sederhana.

"Nira, sebentar kita pulang bareng ya"! bisik Gusti yang duduk di bangku belakang. Mendengar bisikan Gusdi hati Nira berdebar-debar tak karuan, bagaimana tidak baru ksli ini Gusdi ngomong sama dia. Sudah hampir 6 bulan ia sama-sama menghuni kelas ini sejak Gusdi pindah dari Jakarta. Gusdi adalah pria tampan yang super cuek dan agak pendiam tiba- mengajaknya pulang bareng.

"Eeh ..." Nira gugup dan menatap sahabatnya minta dukungan, Ira yang ditatap pun langsung mengerti dan menganggukkan kepala tanda ia pun setuju. Dengan muka merah Nira mebalikkan badannya ke belakang dan tersenyum kepada Gusdy yang hanya dibalas dengan ancungan jempol dan ekspresi muka datar. Perhatian Nira kembali ke buku paket yang ada di depannya, namun ia tidak bisa lagi fokus karena bisikan Gusdy selalu terngiang-ngiang di telinganya. Muncul rasa penasaran dalam hatinya, ada apa gerangan Gusdy mau mengajaknya pulang bareng, Nira sadar siapa dirinya bila dibanding dengan teman-teman yang lain, atau adakah kata atau tindakan yanv tanpa sengaja telah mengusik kehidupan Gusdy yang super cuek itu. Berbagai hal muncul di benaknya hingga membuat kepalanya pusing.

"Sudah selesai" suara ibu guru membuyarkan lamunan Nira. Segera ia memeriksa ulang pekerjaannya dengan teliti, lalu bergegas membawanya ke meja guru untuk diperiksa. Nira memang tergolong anak yang cerdas, tapi ia tidak pernah menyombongkan kepintarannya.

" Siswa yang sudah selesai boleh pulang" kata ibu guru. Nira pun bergegas mengambil tasnya namun tangannya diraih oleh Gusdy.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!