Keributan Diantara Penghuni Sel

"Aku keguguran ketika usia kandunganku menginjak 5 bulan. Dan rasanya......hhhhh..... sakit sekali."

Affandi menatap legam bola mata Naura. Ada riak seperti serpihan kaca tapi tak pecah menghambur keluar.

Wanita ini penuh misteri. Begitu banyak cerita suram sepertinya dikehidupannya.

Affandi ingin menggenggam jemari tangan Naura. Tapi urung dilakukan. Mengingat ia baru mengenal klien nya itu dua hari saja. Khawatir Naura menganggapnya pria yang gampangan untuk melakukan 'sentuhan'.

Matanya hanya menatap jari jemari Naura yang terlihat gugup dan tampak sedikit bergetar.

"Permisi mas Affan! Waktu bertatap muka sudah habis. Sudah lebih 4 jam pertemuan Anda dengan terdakwa. Jadi kami mohon kerja samanya." Tiba-tiba seorang opsir Polisi menghampiri mereka.

"Baiklah. Obrolan kita akhiri dulu sampai disini. Lusa aku akan kembali lag, Naura!"

Naura memperhatikan Affandi yang mulai membereskan peralatan tulis dan juga alat rekam suara serta handphonenya kedalam tas kecilnya.

"Jaga dirimu baik-baik, Naura! Jangan khawatir, aku akan selalu ada untukku!"

Entah mengapa.... Mendengar kalimat yang meluncur bebas dari bibir mungil Affandi terasa manis didengar telinga Naura. Hingga tumbuh kuncup-kuncup bunga begitu saja dihatinya.

Ada siraman embun pagi yang menyejukkan hatinya. Suara dan ucapan pengacaranya itu menghangatkan hatinya seketika.

Hingga tanpa sadar, bibirnya yang selalu kaku tersenyum tipis segaris.

Naura kembali ke sel tahanannya. Bertemu lagi dengan kelima 'teman' satu selnya.

Tatapan sinis dan aneh. Tak Naura hiraukan.

Tapi ia terkejut ketika mendapati buku Teka Teki Silang-nya telah dicabik-cabik menjadi serpihan kertas tak lagi berfungsi.

Naura mengedarkan pandangan kepada kelima wanita itu. Matanya memancarkan aura marah yang cukup kuat.

"Kenapa kalian merusak barang milikku? Apa salahku pada kalian?" tanyanya dengan suara tegas meski terdengar pelan.

"Siapa suruh kau tengil disini!? Kau ini baru disini. Tapi lagakmu sudah seperti nyonya besar yang harus dihormati! Diluar kau boleh bergaya bak primadona! Tapi disini, peraturan kami yang tegakkan!" Nona Rambut Mie bersuara lantang.

"Tapi aku tidak pernah mengusik kalian. Karena kita disini posisinya sama. Sama-sama berstatus TAHANAN!!!" Naura kembali menjawab.

"Hahahaha.... Status kita sama? Naifnya kau! Kau ini pembunuh suami sendiri yang belum jelas ada alasan apa hingga kau bunuh dia. Sedang kami, sudah jelas!

Farida hampir membunuh pelakor yang sudah merebut suaminya!

Aku, membunuh lelaki yang sudah memperkosa anakku yang baru berumur 12 tahun!

Lolita, dia membunuh bapak tirinya karena sering menganiaya ibu kandungnya!

Queen, mengobrak-abrik ruangan kantor atasannya yang telah berbuat mesum padanya!

Juwi, juga menusuk pacarnya yang kabur dan tidak mau bertanggungjawab pada bayi yang dikandungnya!

Kau sendiri? Apakah kau membunuh suamimu demi untuk bisa bersama selingkuhanmu?"

Naura membesarkan bola matanya. Melotot tajam mendengar pertanyaan Nona Rambut Mie yang benar-benar menohok itu.

"Kau punya selingkuhan! Makanya kau bunuh suamimu yang baik!!!

Jelas derajatmu sangat rendah dibanding kami. Kami ini wanita bermartabat! Membunuh pria-pria hidung belang yang menjadi benalu dalam hidup kami.

Tapi kau, kau wanita iblis yang ingin mengakhiri rumah tanggamu dengan jalan yang radikal. Kau tak lebih mulia dibanding pelac*r! Kau wanita murahan!!!"

Naura membalikkan badannya. Tak menghiraukan ocehan teman satu selnya itu meskipun puluhan kata berdesakan diujung bibirnya ingin keluar terlontar sebagai pembelaan dirinya.

Hanya hatinya yang berdawam menyebut nama Tuhannya. Berharap dirinya tidak kebablasan dalam menangani perkataan buruk para temannya itu.

"Lihat, pelac*r memang kuat! Dia sama saja dengan pelakor. Tak peduli ocehan orang menghina dan merutuk dia. Asalkan dia senang, asalkan dia bahagia.... tak peduli dia walaupun menghancurkan rumah tangga orang termasuk rumah tangganya sendiri!"

Bug.

Naura mengatupkan mata dan bibirnya. Sakit sekali punggungnya mendapati pukulan. Entah pukulan dari siapa. Tapi Naura langsung bangkit dan siap dengan kuda-kuda.

"Berani membully aku? Satu lawan satu! Kalau keroyokan, pengecut itu namanya! Apalagi memukul dari belakang. Dia adalah pecundang!"

"Sial*n pelac*r ini!!!"

Farida lebih dulu melayangkan tinjunya tepat kearah wajah Naura. Tapi dengan gesit wanita pemegang ban coklat di Bintang Karate Club itu menarik kepalan tangan Farida lalu menguncinya kebelakang hingga Farida yang usianya 3 tahun dibawahnya itu berteriak kesakitan.

"Siapa lagi yang mau mencoba?" Naura berkata agak sombong.

Plak!!!

Tamparan keras dipipi Naura tak dapat diprediksi olehnya. Ternyata itu berasal dari tangan mungil seorang wanita muda berusia 22 tahun bernama Juwi Asmara.

Tahanan yang dipenjara karena menusuk pacarnya yang tidak mau menikahinya dan mengelak mengakui anak yang ada dalam kandungannya.

Juwi sudah setahun menghuni LAPAS ini, masih ada dua tahun lagi sisa masa tahanannya. Dia bahkan melahirkan didalam penjara. Kini bayi cantiknya itu dirawat dan diasuh ibunya di kampung halamannya. Mungkin sekitar setahun lagi Juwi baru bisa bebas menghirup udara luar.

"Kamu berani menamparku, nona?"

Plak, plak!!!!

Dua kali tamparan lumayan pedas berhasil Naura balaskan pada perempuan yang masih dianggapnya ingusan itu.

Cukup puas juga ia. Bahkan agak lega hatinya, setelah bisa mengeluarkan energi negatif nya dengan melampiaskan emosi kepada para teman se-selnya yang cari gara-gara itu.

Semua diam. Tak berani melanjutkan. Terlebih setelah seorang sipir pria datang dan mengamati mereka dengan pandangan agak nakal. Sipir mesum yang datang.

...........BERSAMBUNG...........

Terpopuler

Comments

sasip

sasip

Ciri khas dikau neh Bun ya.. 😍🥰

2022-09-06

2

ANAA K

ANAA K

Semangat yah thor😉🙏🏿 jangan lupa mampir yah thor😉🙏🏿

2021-10-05

2

Neti Jalia

Neti Jalia

aku mampir kk, mampir jg dikaryaku ya🤗🙏

2021-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Pernikahan Mbak Ayuni Kartika
3 Pertemuan Yang Kedua
4 PART Pertanyaan Demi Pertanyaan
5 Keributan Diantara Penghuni Sel
6 Kisah Masa Lalu Kembali Terkenang
7 Penyelidikan Sang Pengacara
8 Masih Penyelidikan
9 Pernikahan Yang Gagal
10 Dalam Pelarian
11 Penyelidikan Affandi Di Kampung Halaman Naura
12 Hari Yang Panjang
13 Penyelidikan Affandi Berlanjut
14 Rendevous Masa Lalu
15 Fendy Martin, Sang Suami
16 Pernikahan Yang Tak Direncanakan
17 Belum Ada Pencerahan
18 Amarah Naura
19 Masih Tertutup Pintu Rahasia Itu
20 Naura Masuk Rumah Sakit
21 Satu Petunjuk Mulai Tersibak
22 Perlahan Dan Perlahan....Mulai Ada Titik Terang
23 Menginvestigasi Kemal Pasha
24 Kesedihan Tak Hanya Milik Naura
25 Kekuatan Doa Affandi
26 Rahasia itu.........
27 Siapa Tersangka Sebenarnya Itu.....
28 Cinta dan Penderitaannya
29 Masih Menyusuri Isi Hati Naura
30 Bersama Pak Pengacara
31 Penyelidikan Masih Berlangsung
32 Salah Wanita atau Salah Si Pria?
33 Penelusuran Sang Pengacara
34 Menikmati Keharmonisan Keluarga Orangtua Affandi
35 Pertemuan Kembali Dua Pria Tampan Pemuja Naura
36 Perdebatan Antara Affandi dan Ayuni
37 Kini Perdebatan Antara Affandi dan Naura
38 Kesetiaan, Pengorbanan dan Airmata dari Pengkhianatan Cinta
39 Naura dan Mimpinya Disiang Bolong
40 Kisah Ismail
41 Kisah Ismail Bagian Kedua
42 Kesepakatan Antara Affandi dan Ayuni Kartika
43 Ismail dan Tekad Bulatnya
44 Affandi dan Kemal
45 Cerita Masa Lalu Yang Ingin Naura Lupakan
46 Mimpi Ismail dan Pulangnya Kemal ke Kampung
47 Masih Seputar Kemal dan Ayuni
48 Candaan Naura dan Affandi
49 Kesepian Yang Menjerat Ayuni
50 Pengakuan Ayuni Yang Lepas Kontrol
51 Peristiwa Pilu Yang Tak Diharapkan
52 Kisah Ayuni, Harus Berakhir Disini
53 Semua Bergelut Dengan Diri Masing-Masing
54 Kesedihan Naura Yang Menyayat Hati
55 Moga Hari Esok Cerah Ceria
56 Kepulangan Naura dari Lapas
57 Bersama Keluarga Affandi Yang Menyenangkan
58 Kegundahan Hati Seorang Naura
59 Lamunan Affandi
60 Naura Dan Semua Ketakutannya
61 Ismail dan Rencananya
62 Doa Dan Airmata Naura Bersama Ibuk Tercinta
63 Ismail Versus Kemal, Siapa Yang Menang
64 Obrolan dan Juga Nasehat Kemal Yang Baik
65 Kegelisahan Affandi dan Kegundahan Ismail
66 Cinta dan Harapan Kemal Pasha
67 Naura dan Rencana-Rencananya Yang Gagal
68 Uhhhfff.....Untung Ada Kemal Pasha
69 Lingkaran Tiga Pria
70 Tangis Kesedihan Naura
71 Bersama Pasti Teratasi
72 Apakah Cinta Ini Cinta Suci?
73 Makhluk Apakah Yang Mengintai?
74 Malam Yang Sangat Panjang Bagi Naura
75 Lagi-Lagi Kemal Sang Penyelamat
76 Mengapa Cinta Berubah Menjadi Dusta?
77 Tenggelam Dalam Lamunan
78 Cinta, Kecewa dan Benci..... Semuanya Beda Tipis Sekali
79 Bersorak Penuh Kemenangan, Tapi Tunggu Saja Bila Waktunya Tiba
80 Selamat Menikmati
81 Setiap Perbuatan Ada Balasan
82 Bahagia 'Kan Kita Jelang Jika Kita Berpasrah Meminta Yang Terbaik Pada Tuhan
83 Terungkapnya Rahasia Naura Ketika Dibalik Jeruji Penjara
84 Me Time Naura Bersama Kemal Pasha
85 Surprise Kebahagiaan Untuk Sang PengacaraTampan
86 Dua Pria Berbeda Yang Patah Hatinya
87 Pertemuan Ismail dan Naura
88 Perkelahian Yang Tak Dapat Dihindarkan
89 Persatuan Jiwa Naura Dan Affandi
90 Kesadaran Naura Yang Telah Pulih
91 Cerita Kisah Cinta Affandi Dan Masa Mudanya
92 Karma Ismail, Pertemuan Kemal Dan Witha
93 Permasalahan Witha dan Gombalan Kemal
94 Menuju Kebahagiaan
95 Selamat, Selamat! Selamat Pengantin Baru!
96 Tantangan Witha Untuk Kemal Pasha
97 Duka Kemal dan Lyora Tanpa Diketahui Naura Juga Ibuknya
98 Ucapan Terima Kasih Author
99 Jodoh, Rezeki dan Maut adalah Kuasa Illahi
100 Kalau Jodoh Tak Kan Kemana
101 Antara Kehidupan Affandi dan Kehidupan Kemal
102 Kekecewaan Affandi Pada Naura
103 Sepucuk Amplop Putih
104 CINTA YANG MENYATUKAN (TAMAT)
105 EPILOG
Episodes

Updated 105 Episodes

1
PROLOG
2
Pernikahan Mbak Ayuni Kartika
3
Pertemuan Yang Kedua
4
PART Pertanyaan Demi Pertanyaan
5
Keributan Diantara Penghuni Sel
6
Kisah Masa Lalu Kembali Terkenang
7
Penyelidikan Sang Pengacara
8
Masih Penyelidikan
9
Pernikahan Yang Gagal
10
Dalam Pelarian
11
Penyelidikan Affandi Di Kampung Halaman Naura
12
Hari Yang Panjang
13
Penyelidikan Affandi Berlanjut
14
Rendevous Masa Lalu
15
Fendy Martin, Sang Suami
16
Pernikahan Yang Tak Direncanakan
17
Belum Ada Pencerahan
18
Amarah Naura
19
Masih Tertutup Pintu Rahasia Itu
20
Naura Masuk Rumah Sakit
21
Satu Petunjuk Mulai Tersibak
22
Perlahan Dan Perlahan....Mulai Ada Titik Terang
23
Menginvestigasi Kemal Pasha
24
Kesedihan Tak Hanya Milik Naura
25
Kekuatan Doa Affandi
26
Rahasia itu.........
27
Siapa Tersangka Sebenarnya Itu.....
28
Cinta dan Penderitaannya
29
Masih Menyusuri Isi Hati Naura
30
Bersama Pak Pengacara
31
Penyelidikan Masih Berlangsung
32
Salah Wanita atau Salah Si Pria?
33
Penelusuran Sang Pengacara
34
Menikmati Keharmonisan Keluarga Orangtua Affandi
35
Pertemuan Kembali Dua Pria Tampan Pemuja Naura
36
Perdebatan Antara Affandi dan Ayuni
37
Kini Perdebatan Antara Affandi dan Naura
38
Kesetiaan, Pengorbanan dan Airmata dari Pengkhianatan Cinta
39
Naura dan Mimpinya Disiang Bolong
40
Kisah Ismail
41
Kisah Ismail Bagian Kedua
42
Kesepakatan Antara Affandi dan Ayuni Kartika
43
Ismail dan Tekad Bulatnya
44
Affandi dan Kemal
45
Cerita Masa Lalu Yang Ingin Naura Lupakan
46
Mimpi Ismail dan Pulangnya Kemal ke Kampung
47
Masih Seputar Kemal dan Ayuni
48
Candaan Naura dan Affandi
49
Kesepian Yang Menjerat Ayuni
50
Pengakuan Ayuni Yang Lepas Kontrol
51
Peristiwa Pilu Yang Tak Diharapkan
52
Kisah Ayuni, Harus Berakhir Disini
53
Semua Bergelut Dengan Diri Masing-Masing
54
Kesedihan Naura Yang Menyayat Hati
55
Moga Hari Esok Cerah Ceria
56
Kepulangan Naura dari Lapas
57
Bersama Keluarga Affandi Yang Menyenangkan
58
Kegundahan Hati Seorang Naura
59
Lamunan Affandi
60
Naura Dan Semua Ketakutannya
61
Ismail dan Rencananya
62
Doa Dan Airmata Naura Bersama Ibuk Tercinta
63
Ismail Versus Kemal, Siapa Yang Menang
64
Obrolan dan Juga Nasehat Kemal Yang Baik
65
Kegelisahan Affandi dan Kegundahan Ismail
66
Cinta dan Harapan Kemal Pasha
67
Naura dan Rencana-Rencananya Yang Gagal
68
Uhhhfff.....Untung Ada Kemal Pasha
69
Lingkaran Tiga Pria
70
Tangis Kesedihan Naura
71
Bersama Pasti Teratasi
72
Apakah Cinta Ini Cinta Suci?
73
Makhluk Apakah Yang Mengintai?
74
Malam Yang Sangat Panjang Bagi Naura
75
Lagi-Lagi Kemal Sang Penyelamat
76
Mengapa Cinta Berubah Menjadi Dusta?
77
Tenggelam Dalam Lamunan
78
Cinta, Kecewa dan Benci..... Semuanya Beda Tipis Sekali
79
Bersorak Penuh Kemenangan, Tapi Tunggu Saja Bila Waktunya Tiba
80
Selamat Menikmati
81
Setiap Perbuatan Ada Balasan
82
Bahagia 'Kan Kita Jelang Jika Kita Berpasrah Meminta Yang Terbaik Pada Tuhan
83
Terungkapnya Rahasia Naura Ketika Dibalik Jeruji Penjara
84
Me Time Naura Bersama Kemal Pasha
85
Surprise Kebahagiaan Untuk Sang PengacaraTampan
86
Dua Pria Berbeda Yang Patah Hatinya
87
Pertemuan Ismail dan Naura
88
Perkelahian Yang Tak Dapat Dihindarkan
89
Persatuan Jiwa Naura Dan Affandi
90
Kesadaran Naura Yang Telah Pulih
91
Cerita Kisah Cinta Affandi Dan Masa Mudanya
92
Karma Ismail, Pertemuan Kemal Dan Witha
93
Permasalahan Witha dan Gombalan Kemal
94
Menuju Kebahagiaan
95
Selamat, Selamat! Selamat Pengantin Baru!
96
Tantangan Witha Untuk Kemal Pasha
97
Duka Kemal dan Lyora Tanpa Diketahui Naura Juga Ibuknya
98
Ucapan Terima Kasih Author
99
Jodoh, Rezeki dan Maut adalah Kuasa Illahi
100
Kalau Jodoh Tak Kan Kemana
101
Antara Kehidupan Affandi dan Kehidupan Kemal
102
Kekecewaan Affandi Pada Naura
103
Sepucuk Amplop Putih
104
CINTA YANG MENYATUKAN (TAMAT)
105
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!