Azzam Aulian Putra Atmaja

Setiap hari setelah sholat magrib, Vira tidak langsung berdiri. Dia selalu menyempatkan waktu membaca beberapa ayat suci Al-quran. Sembari menunggu waktu sholat isya, biasanya Vira mengaji terlebih dahulu. Seperti malam ini, Vira tidak langsung berdiri setelah sholat magrib. Dia duduk bersila sembari memegang Al-quran. Vira mengaji beberapa ayat suci Al-quran yang biasanya di khususkan, untuk almarhum sang ayah.

Kebetulan malam ini Vira sendirian di rumah. Ibu dan adiknya berada di mushola dekat tempat tinggalnya. Mereka biasanya setelah sholat magrib langsung pulang. Namun karena ada acara pengajian. Sehingga ibu dan adiknya akan pulang setelah sholat isya. Vira sengaja tidak sholat berjamaah. Selain dia harus menjaga rumah. Vira takut akan timbul fitnah bila Vira sholat di mushola.

Sebab di wilayah Vira beredar gosip, jika Vira sedang dekat dengan ustad yang mengajar di mushola. Wilayah tempat tinggal Vira sangat padat penduduknya. Sehingga gosip akan dengan mudah menyebar. Seandainya Vira mengenal sang ustad. Mungkin Vira akan bersikap biasa-biasa saja. Namun kenyataannya, Vira tidak pernah mengenal sang ustad. Berpapasan dengannya saja tidak pernah. Berita yang semakin liar, membuat Vira risih. Sehingga dia memutuskan untuk sholat di rumah saja.

Suara merdu Vira mengaji terdengar hingga luar rumahnya. Dia sedang mengaji di dalam kamarnya. Kebetulan kamar Vira berada paling depan. Tanpa Vira sadari ada sepasang telinga yang sedang mendengarkan suara merdunya saat mengaji. Lantunan ayat suci yang keluar dari bibir Vira, menghipnotis telinga yang mendengar. Meski sepasang telinga yang mendenga, tapi sekujur tubuh yang terdiam mematung. Terperangah akan suara merdu Vira , serta kagum akan kesholehan Vira.

Rumah Vira tidaklah besar dan mewah. Hanya ada dua kamar dan satu kamar mandi yang menyatu dengan dapur. Ruang tamu hanya berisi kursi kayu yang sangat tua dan sebuah TV kecil yang di depannya terbentang tikar lusuh. Hanya TV yang menjadi satu-satunya hiburan keluarga ini. Vira tidak pernah kecewa atau mengeluh akan keadaan rumahnya. Dia cukup bersyukur atas apa yang dimilikinya?

Hampir setengah jam, Vira mengaji dan membaca tahlil. Dia rutin melakukan semua itu, demi mendoakan sang ayah. Dia selalu ingat akan sosok ayah yang telah lama tiada. Sebagai anak pertama, Vira memiliki tanggungjawab yang tidak mudah. Lalu sayub terdengar murrotal dari speker masjid. Vira berhenti mengaji, menanti waktu sholat isya. Tak lama tepat saat suara azan isya. Terdengar pintu rumahnuya diketuk. Vira mencoba menajamkan telinganya. Berharap dia salah mendengar.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu semakin nyata terdengar. Bergegas Vira berdiri, tanpa melepas mukena yang dipakainya. Vira merasa tidak perlu melepas mukena, karena Vira masih dalam kondisi memiliki wudhu. Vira berjalan perlahan menuju pintu. Sebenarnya dia ragu membuka pintu. Sebab di rumahnya sedang tidak ada orang. Namun dia teringat akan pesan sang ayah. Jika tamu ada membawa rejeki. Setelah mengingat peaan sang ayah. Segera Vira membuka pintu.

"Tunggu sebentar!" ujar Vira menyahut dari dalam rumahnya. Tepat setelah berada di belakang pintu. Vira menarik handle pintu, lalu membuka pintu perlahan. Kedua bola mata Vira membulat sempurna. Dia terkejut sekaligus tak menyangka saat melihat siapa yang datang ke rumahnya? Bukan hanya Vira yang terkejut. Sang tamu jauh lebih terkejut, lebih tepatnya terperangah melihat Vira membuka pintu dengan mukena yang masih lengkap.

"Assalammualaikum!" ujar Azzam ramah, Vira mengangguk sembari tersenyum ke arah Azzam.

"Waalaikumsalam, maaf ada keperluan apa? Ibu sedang tidak ada di rumah!" ujar Vira tak kalah ramah, Azzam terdiam menatap Vira. Gadis yang dulunya kecil, kini telah tumbuh dewasa. Baik Azzam atau Vira tidak pernah mengenal satu dengan yang lain. Malam ini pertama kalinya mereka bertemu. Namun Azzam pernah melihat Vira saat ikut dengan Siti ke rumahnya.

Azzam Aulian Putra Atmaja, putra pertama keluarga Atmaja. Pewaris sekaligus pemimpin perusahaan Atmaja. Kakak laki-laki Fariz Maher Atmaja yang jauh dari kata kakak. Sifat keduanya sangat bertolak belakang. Usia yang terpaut cukup jauh. Membuat hubungan keduanya tidak terlalu dekat. Azzam pribadi yang dingin dan pekerja keras. Dia menjadi pembisnis yang handal dan disegani. Sebaliknya Fariz lebih periang dan hangat. Namun sifat Fariz lebih manja dari kakaknya.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menunggu bik Siti datang. Sebab mama memintaku membawanya ke rumah. Ada yang harus dikerjakan bik Sumi. Mama ingin meminta bantuannya!" ujar Azzam, Vira mengangguk pelan. Lalu Vira masuk ke dalam rumahnya. Dia mengambil kursi plastik dan meja kecil. Vira meletakkannya di teras rumahnya. Azzam heran melihat Vira melalukan semua itu.

Meski Azzam penasaran, tapi dia tidak berpikir ingin membantu Vira. Malah Azzam mundur menjauh. Bukan tak sudi berjumpa atau menyentuh tangan Vira. Namun Azzam mengetahui, jika Vira masih dalam keadaan berwudhu. Mungkin Azzam melakukan kesalahan dengan menjauh dari bersujud. Namun dia mengerti, jika Vira bisa batal bila bersentuhan dengan yang bukan mukhrim.

"Silahkan duduk, ibu sebentar lagi datang dari mushola. Aku akan buatkan teh!" ujar Vira lirih, Azzam menggeleng. Sebenarnya Azzam tidak ingin berada di rumah ini terlalu lama. Namun dia memiliki amanah dari sang mama. Apalagi Azzam harus duduk di luar rumah. Seakan dia bukan tamu yang penting.

"Terima kasih, aku tidak haus. Lagipula kamu harus segera sholat. Jika tidak wudhumu terlanjur batal!" ujar Azzam, Vira mengangguk pelan. Dia lalu masuk ke dalam rumahnya. Pintu rumahnya sengaja dibiarkan terbuka. Vira tidak mungkin menutupnya. Ketika ada tamu di luar. Vira segera sholat isya, dia harus segera membuatkan minuman untuk putra majikan ibunya. Vira tidak ingin memberikan kesan yang buruk pada majikan ibunya.

Setelah selesai sholat, Vira langsung membuatkan teh untuk Azzam. Saat Vira datang membawa secangkir teh dan sepiring singkong rebus. Dia melihat Azzam sedang sibuk dengan laptopnya. Kacamata minus melekat di kedua mata indahnya. Semakin menambah ketampanan dan wibawa Azzam. Sedetik Vira menganggumi Azzam. Lalu dia mengucap isthighfar berkali-kali. Sebab Vira telah mengagumi sesuatu yang tidak halal untuknya.

"Silahkan, maaf hanya ada teh dan singkong!" ujar Vira, Azzam mendongak lalu mengangguk. Azzam selalu fokus dalam mengerjakan sesuatu. Dia tidak akan peduli pada sekitarnya. Bahkan saat Vira berjalan melewatinya. Azzam seakan tidak melihat, hanya harum hijab Vira yang tercium Azzam. Ketika Vira berjalan melewati Azzam, tanpa sengaja hijabnya tertiup angin dan menyentuh wajah Azzam.

"Terima kasih!" sahut Azzam dingin, Vira mengangguk pelan. Dia berjalan masuk ke dalam rumah. Vira gelisah menunggu ibu dan adiknya yang tak kunjung pulang. Entah kenapa ibu dan adiknya tak kunjung pulang? Padahal jam sudah menunjukkan pukul 20.00 wib.

Azzam merasa sudah lama menunggu bik Siti. Akhirnya dia memutuskan pulang dan tidak menunggu lagi. Azzam meminum teh yang dibuat oleh Vira. Tenggorokannya merasa kering selama menunggu ibunya Vira. Azzam menghabiskan sscangkir teh buatan Vira dengan sekali teguk.

"Ternyata selain suaranya merdu saat mengaji. Dia juga pintar dalam hal dapur. Aku tidak terlalu suka teh, tapi kenapa aku menikmati teh buatannya? Pantas mama sering memuji masakan putri bik Siti. Dengan merasakan teh buatannya, aku sudah bisa menduga. Dia mampu mengurus dapur dengan baik!" batin Azzam lalu berdiri. Dia hendak berpamitan pada Vira.

"Tuan Azzam, sedang apa di rumah bibik!" sapa bik Siti.

Terpopuler

Comments

Dewi Sri

Dewi Sri

baru Nemu novel ini ...bagus sekali

2022-06-27

0

pie2t@26

pie2t@26

serius ini beda banget dr yng lain.. akhhh suka... ᥬ😘᭄ ᥬ😘᭄ ᥬ😘᭄

2021-08-17

1

lihat semua
Episodes
1 Vira Azza Ifatunnisa
2 Fariz Maher Putra Atmaja
3 Azzam Aulian Putra Atmaja
4 Penilaian yang Salah
5 Melda Dwi Atmaja
6 Berangkat Bersama
7 Mengantar Pulang
8 Dia....
9 Makan Siang
10 Kecelakaan
11 Hasil Pengumuman...
12 Arif Al Hakim
13 Dosen Idola
14 Penjelasan
15 Dingin Sikapnya...
16 Ujian
17 Tertawalah...
18 Pengganti
19 Angga Pratama Atmaja
20 Darah
21 Tamparan
22 Sakit
23 Kamu Berhak
24 Dirimu Segalanya
25 Akhir...
26 Abil Muwafaq
27 Percayalah
28 Aku Mencintaimu
29 Ketegangan
30 Hangat yang Tertunda
31 Dilema Pagi
32 Rumah Kecil
33 Kamu Istriku
34 Pulang Terlambat
35 Ketakutan Azzam
36 Makan Tengah malam
37 Hati yang Sakit
38 Amarah Nadya
39 Suara Hati Vira
40 Makan Malam Meriah
41 Pulang
42 Pingsan
43 Satu Cinta Untukmu
44 Hancur...
45 Imam Pilihanku
46 Dingin
47 Sakit dan Air Mata
48 Vira Kecilku
49 Keluarga yang Hancur
50 Biarkan Aku Sendiri
51 Makan Siang
52 Dia....Putramu
53 Andra Dwi Kusuma
54 Azzam Al-Fatih
55 Syifa Amalia Zahra
56 Vika Nur Khairunnisa
57 Pantai
58 Malam Pinangan
59 Perpisahan
60 Amarah Vika
61 Bermain di Taman
62 Dia Kembali
63 Dimana Dia...???
64 Cecilia Putri Pratama
65 Titik Terang
66 Tuan Besar Atmaja
67 Aditya Dimas Putra Atmaja
68 Senja
69 Perdebatan
70 Makan Malam yang Gagal
71 Aku Ibunya
72 Pilihan
73 MOHON BANTUANNYA READERS
74 Keputusan
75 Perselisihan
76 Kebenaran
77 Akhir yang Manis
78 Azzam Al-Fatih
79 Samaira Nafisa
80 Hadiah kecil
81 Wisuda
82 Farah Nada Maulida
83 Keluarga Kecil yang Bahagia
84 Makan malam
85 Berkumpul
86 Sakitnya Farah
87 Abimanyu Ahsan Abrizan
88 Kedatangan Nafisa
89 Bayu Afrizal Sanjaya
90 Hangat
91 malam kebenaran
92 Amarah
93 Berdua....
94 Pertemuan
95 Kerja
96 Pesta
97 Ulang Tahun
98 Di Bawah Langit Menangis
99 Kasih Sayang yang di pertanyakan
100 Tamu di derasnya hujan malam
101 Amarah Arif
102 Sarapan bersama
103 Pergi Berdua
104 Rumah Tua
105 Amarah Farah
106 Kembalinya sang penerus
107 Tuhan Itu Adil
108 Pertemuan
109 Fakta yang Terkuak
110 Rapuh
111 Perkelahian
112 Bertamu
113 Pemilik yang Baru
114 Larut Malam
115 Vira Sakit
116 Percakapan di pagi hari
117 Dimana?
118 Bertamu
119 Tiga Generasi Keluarga Atmaja
120 Falan Muhammad Aleki
121 Di Bawah Cahaya Jingga Senja
122 Resha Shafa Maulida
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Vira Azza Ifatunnisa
2
Fariz Maher Putra Atmaja
3
Azzam Aulian Putra Atmaja
4
Penilaian yang Salah
5
Melda Dwi Atmaja
6
Berangkat Bersama
7
Mengantar Pulang
8
Dia....
9
Makan Siang
10
Kecelakaan
11
Hasil Pengumuman...
12
Arif Al Hakim
13
Dosen Idola
14
Penjelasan
15
Dingin Sikapnya...
16
Ujian
17
Tertawalah...
18
Pengganti
19
Angga Pratama Atmaja
20
Darah
21
Tamparan
22
Sakit
23
Kamu Berhak
24
Dirimu Segalanya
25
Akhir...
26
Abil Muwafaq
27
Percayalah
28
Aku Mencintaimu
29
Ketegangan
30
Hangat yang Tertunda
31
Dilema Pagi
32
Rumah Kecil
33
Kamu Istriku
34
Pulang Terlambat
35
Ketakutan Azzam
36
Makan Tengah malam
37
Hati yang Sakit
38
Amarah Nadya
39
Suara Hati Vira
40
Makan Malam Meriah
41
Pulang
42
Pingsan
43
Satu Cinta Untukmu
44
Hancur...
45
Imam Pilihanku
46
Dingin
47
Sakit dan Air Mata
48
Vira Kecilku
49
Keluarga yang Hancur
50
Biarkan Aku Sendiri
51
Makan Siang
52
Dia....Putramu
53
Andra Dwi Kusuma
54
Azzam Al-Fatih
55
Syifa Amalia Zahra
56
Vika Nur Khairunnisa
57
Pantai
58
Malam Pinangan
59
Perpisahan
60
Amarah Vika
61
Bermain di Taman
62
Dia Kembali
63
Dimana Dia...???
64
Cecilia Putri Pratama
65
Titik Terang
66
Tuan Besar Atmaja
67
Aditya Dimas Putra Atmaja
68
Senja
69
Perdebatan
70
Makan Malam yang Gagal
71
Aku Ibunya
72
Pilihan
73
MOHON BANTUANNYA READERS
74
Keputusan
75
Perselisihan
76
Kebenaran
77
Akhir yang Manis
78
Azzam Al-Fatih
79
Samaira Nafisa
80
Hadiah kecil
81
Wisuda
82
Farah Nada Maulida
83
Keluarga Kecil yang Bahagia
84
Makan malam
85
Berkumpul
86
Sakitnya Farah
87
Abimanyu Ahsan Abrizan
88
Kedatangan Nafisa
89
Bayu Afrizal Sanjaya
90
Hangat
91
malam kebenaran
92
Amarah
93
Berdua....
94
Pertemuan
95
Kerja
96
Pesta
97
Ulang Tahun
98
Di Bawah Langit Menangis
99
Kasih Sayang yang di pertanyakan
100
Tamu di derasnya hujan malam
101
Amarah Arif
102
Sarapan bersama
103
Pergi Berdua
104
Rumah Tua
105
Amarah Farah
106
Kembalinya sang penerus
107
Tuhan Itu Adil
108
Pertemuan
109
Fakta yang Terkuak
110
Rapuh
111
Perkelahian
112
Bertamu
113
Pemilik yang Baru
114
Larut Malam
115
Vira Sakit
116
Percakapan di pagi hari
117
Dimana?
118
Bertamu
119
Tiga Generasi Keluarga Atmaja
120
Falan Muhammad Aleki
121
Di Bawah Cahaya Jingga Senja
122
Resha Shafa Maulida

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!