"hah..hah..hah" nafas Lala terengah engah akibat berlarian dari gerbang ke kelasnya.
"Lo kenapa la?" Tanya Raja yang melihat Lala berlari dengan nafas terengah engah. Ia hendak berpatroli di sekolahnya karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.
"Gue takut telat, ini udah jam 7 pas makanya gue lari, untung belum bel" jawab Lala seraya mengikat tali sepatunya yang terlepas.
"Tumben berangkat mepet?"
"Iya gue bangun kesiangan" jawabnya yang langsung diangguki oleh Raja. Setelah selesai mengikat tali sepatunya, ia pun masuk kedalam kelas.
Sedangkan Raja, ia berpatroli di sekolahnya bersama anggota OSIS yang lain.
Bel masuk berbunyi, semua murid sudah siap berada didalam kelas kecuali para OSIS yang sedang berpatroli.
Pelajaran pertama pun segerai dimulai.
******
3 jam telah berlalu, Lala telah berada di perpustakaan, berkutat dengan bukunya bersama siswa siswi yang lain.
Tiba tiba Raja datang menghampiri Lala, dan duduk disebelahnya.
"La!" Panggilnya.
Lala pun menoleh ke sumber suara yang memanggilnya dengan wajah datar.
"Apa?" Tanya Lala, karena diperpustakaan tak boleh berisik, akhirnya ia berbicara dengan suara pelan seperti berbisik.
"Ga ada hehe" jawab Raja dengan cengir kudanya. Lalu ia memilih untuk membaca buku bersama Lala.
Keduanya asik membaca buku tanpa ada percakapan sedikit pun. Sampai akhirnya keduanya telah selesai membaca buku dan memutuskan untuk kembali ke kelasnya.
"Kenapa setiap istirahat Lo ikutin gue mulu sih?" Tanya Lala merasa heran.
"Ya gapapa, suka aja gue kalo deket sama elo" jawab Raja dengan senyum kikuk.
"Ntar Yara cemburu lagi" balas lala seraya memutar bola matanya.
"Oh iya, Yara kemana? Kok gue ga ngeliat dia, biasanya dia udah nyamperin ke kelas atau nyamperin gue dikantin" tanya Lala pada Raja. Karena biasanya, setiap waktu istirahat Yara slalu menghampiri Lala dikelas atau dikantin.
"Dia ga masuk sekolah" jawab Raja.
"Kenapa? Dia sakit?"
"Dia ke luar kota selama 2 hari" balasnya.
"Oh kirain sakit" jawabnya merasa Lega.
"Jessica mana?" Tanyanya sekali lagi.
"Latihan piano"
Lala hanya membalas dengan anggukan yang berarti paham.
Setelah sampai di dalam kelas, keduanya duduk dibangku masing masing sambil mengobrol menunggu bel masuk berbunyi.
"Lo ga ke kantin?" Tanya Lala.
"Ngga ah males, lagian gue ga laper" jawab Raja.
"Oh, Angga mana?" Tanyanya lagi.
"Ga tau, emang kenapa tanya tanya Angga, Lo suka ya?" Goda Raja.
"Ihh engga" jawabnya dengan membuang muka, jengah menatap Raja yang sedang menggodanya.
"Jujur deh" ucap Raja seraya mencubit hidung mancung Lala.
"Ihh apaan sih" Lala menepis tangan Raja dari wajahnya.
"Lo jangan gangguin gue, ntar ada yang ngadu ke Yara"
"Biarain aja, Yara kan pacar gue bukan istri gue, baru kalo dia istri gue, gue ga bakalan deket deket sama cewek lain" jawabnya yang hanya diangguki oleh Lala.
Beberapa menit kemudian, bel masuk berbunyi dan guru bahasa Inggris telah sampai dikelas.
Pelajaran terus berlangsung.
Saat Lala fokus menulis tiba tiba sesosok tangan memegang tangannya, sontak ia langsung menoleh.
"Apaan sih ja, pegang pegang" sentak Lala sangat terkejut saat mengetahui kalau tangan Raja memegang tangannya, ia langsung menepis tangan Raja dari tangannya.
Mendengar suara cempreng Lala, seisi kelas melihat kearahnya, Lala yang merasa dilihat oleh seisi kelas, ia hanya tersenyum malu.
Begitu juga dengan Raja, ia terkejut kalau yang ia pegang ternyata adalah tangan Lala, padahal ia ingin mengambil penghapus yang berada didekat tangan Lala.
"Ma-maaf gue mau ambil penghapus" Jawab Raja merasa tidak enak dan langsung mengambil penghapusnya.
Lala hanya menggerutu kesal dengan mengerutkan alisnya.
Lalu keduanya kembali fokus ke tugasnya masing masing, menghiraukan kejadian yang baru saja terjadi.
******
Bel pulang telah berbunyi, Lala mengemasi buku bukunya kedalam tas, lalu segera keluar dari kelas.
"Oh iya bang Willy kan ga masuk hari ini, terus gue pulangnya gimana?" Oceh Lala saat mengingat kalau Willy tak masuk sekolah hari ini karena sakit.
"Masa gue naik angkot"
"Apa gue naik taxi online aja ya" gumamnya.
Ia terus berjalan sambil memikirkan kendaraan yang akan membawanya pulang.
"Hm apa gue telfon tante Azizah aja ya" gumamnya saat telah sampai didepan gerbang.
Saat hendak menelefon Tante Azizah, tiba tiba seseorang dengan suara bariton nya Mengagetkan Lala, sontak ia langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut.
"Raja! Ngagetin aja" sentaknya tanpa sengaja.
"Biasa aja kali La, ga usah ngegas" balas Raja.
"Ehe maaf ga sengaja, efek kaget tadi"
"Kok belum pulang?" Tanya Raja.
"Bingung" jawabnya dengan menggaruk tengkuknya yang tiba tiba gatal.
"Bingung kenapa? Bang Willy mana?"
"Lah itu, masalahnya bang Willy kan ga masuk, dia sakit" jawab Lala.
"Yaudah gue anterin pulang" Ajak Raja.
"Ngga usah makasih, gue pulang pake taxi aja" tolak Lala dengan menggeleng gelengkan kepalanya pelan.
"Udah ayo" ucap Raja memaksa, sambil menarik tangan Lala dan menyuruhnya naik ke atas motornya.
"Huh yaudah iya" jawab Lala terpaksa, dan naik keatas motor Raja.
"Lo tinggal dirumah bang Willy kan?" Tanya Raja, yang hanya diangguki oleh Lala.
Lalu mereka berdua menuju ke rumah Willy Untuk mengantarkan Lala pulang.
Sesampai dirumah Willy ~
"Makasih ja" ucap Lala dengan tersenyum manis.
"Iya sama sama"
"Mampir dulu?" Ajak Lala.
"Ngga deh kapan kapan aja, yaudah gue pulang ya" jawab Raja dengan tersenyum.
"Iya, hati hati" balas Lala sembari melambaikan tangan ke Raja.
Raja membalasnya dengan anggukan, kemudian ia langsung pulang kerumahnya.
Lalu Lala pun masuk kedalam rumah.
~•~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments