"Abang buruan!!! Keburu telat nih" teriak Lala dari luar kamar Willy.
"Iya bentar!" Balas Willy dari dalam kamar.
Merasa panik, Lala berlari menemui Tante Azizah.
"Tante! Bang Willy lama, Lala takut telat nih" ucap Lala dengan paniknya.
"Aduh!! Iya Tante ke kamar Abang dulu ya" ucap Azizah dengan berjalan menuju ke kamar Willy juga diikuti oleh Lala.
Tok! Tok! Tok!
"Willy cepetan!! Udah jam berapa ini keburu telat, kasian Lala nungguin daritadi" ucap Azizah merasa kesal dengan anak satu satunya itu.
"Iya bunda bentar!!" Balas Willy, entah apa yang ia lakukan didalam kamar.
"Kalo ga buruan keluar, bunda bilangin ayah loh biar uang jajan kamu distop selama sebulan" ancam Azizah.
"Yah bunda jangan, iya Willy keluar" ucap Willy, beberapa detik kemudian ia membuka pintu kamarnya.
"Ngapain kamu lama lama dikamar, ini udah jam berapa, kasian Lala nunggu daritadi" ucap Azizah dengan menjewer telinga Willy.
"Aduh aduh bunda sakit!!" Willy mengaduh kesakitan.
"Cepetan berangkat, liat tuh adek kamu ngambek" ucap Azizah melepas jewerannya.
"Iya bunda, Willy berangkat ya" pamit Willy sembari mencium punggung tangan Azizah.
"Jangan tebar pesona mulu, belajar yang bener, anak cowok kok dandannya lebih lama dari anak cewek" sindir Azizah.
"Iya bunda" jawab Willy dengan menghampiri Lala yang duduk di sofa ruang tamu dengan muka masam.
"Ayo berangkat" ajak Willy.
Tanpa menggubris ajakan Willy, ia berjalan menghampiri Azizah dan mencium punggung tangannya, lalu ia berjalan mengekori kakak sepupunya.
Keduanya segera berangkat ke sekolah, menaiki motor trail kuning membelah jalanan kota yang cukup ramai.
Sesampai disekolah, Lala melepas helm yang ia pakai dan berjalan mendahului Willy tanpa berterimakasih terlebih dahulu.
"La!!! Tunggu" teriak Willy.
Lala berlari sekencang kencangnya.
"Huh untung aja ga telat, tinggal 2 menit lagi jam 7 pas" gumam Lala.
Saat hendak masuk kedalam kelasnya, tiba tiba ia menabrak sesosok yang berpostur tinggi.
"Aduh!" Gumam nya.
Ia mendongak menatap sosok tersebut, ternyata ia menabrak dada bidang Raja yang hendak berjalan keluar kelas.
"Maaf ga sengaja" ucap Raja.
"Iya" jawab Lala melanjutkan perjalanannya menuju ke bangku nya, lalu ia duduk tenang sambil menunggu bel masuk berbunyi.
Tak lama, bel masuk berbunyi dan pelajaran pertama pun dimulai.
*****
Lala berjalan santai menuju ke perpustakaan yang berjarak cukup jauh dari kelasnya, selama diperjalanan ia slalu saja diberi tatapan tajam oleh kakak kakak kelasnya.
Tetapi Lala bersikap cuek, tak memperdulikan tatapan yang diberikan kakak kelasnya padanya, ia terus melanjutkan perjalanannya menuju ke perpustakaan.
Sesampai disana, ia segera mencari buku yang akan ia baca sesuai moodnya, setelah menemukan buku yang pas, ia pun duduk dikursi yang kosong dan fokus membacanya.
Saat fokus membaca buku, seseorang dengan sengaja duduk disebelahnya, tetapi ia tak memperdulikannya bahkan tak meliriknya sama sekali, Lala tetap fokus dengan bukunya.
"La" panggil seseorang tersebut.
Tanpa menoleh ia menjawab "eum?"
"Kenapa Lo ga ajak gue ke perpustakaan" ucap seseorang tersebut.
Ia tau siapa orang pemilik suara tersebut, tetapi ia lebih memilih untuk tetap membaca bukunya tanpa menoleh sedikit pun.
"Lo bisa kesini sendiri kan" jawab Lala.
"Iya sih, tapi kenapa hari ini Lo dingin banget ke gue?" Tanya seseorang tersebut.
Lala diam tak membalas pertanyaan tersebut.
"La, gue ada salah ke elo?" Tanya seseorang tersebut sekali lagi.
Lala menggeleng dengan pandangan tetap fokus pada bukunya.
"I need my space" ucap Lala.
"Why?" Tanya Raja, ya seseorang tersebut adalah Raja.
"my mind is messed up" jawabnya.
"Karena apa?" Tanyanya lagi.
"Masalah kemarin" jawab Lala.
"Masalah apa?"
Lala lelah untuk menjawab, ia lebih memilih untuk diam, sampai tiba tiba bel masuk berbunyi, Lala menaruh bukunya kembali di rak, dan berjalan menuju ke kelasnya.
"La" panggil raja dengan mengekori Lala, tetapi tetap tak ada balasan dari Lala.
Sesampainya dikelas, Lala duduk dibangkunya juga diikuti oleh Raja yang duduk dibangku sebelahnya.
"La, Lo kenapa cuek banget hari ini?" Tanya Raja.
"Jangan deket deket gue" jawab Lala.
"Kenapa?"
"Lo udah punya pacar, gue ga mau dilabrak lagi sama pacar Lo" ucap Lala.
Raja terdiam saat mengetahui alasan dibalik dinginnya Lala ke dia.
Lalu tak lama guru datang, dan pelajaran segera dimulai.
******
Istirahat kedua ini perut Lala terasa keroncongan, akhirnya ia memutuskan untuk ke kantin membeli makanan yang akan membuatnya kenyang.
Ia memesan bakso dan es teh, kemudian ia duduk menunggunya, tak lama bakso dan es teh yang telah ia pesan pun tiba, ia hendak memakan bakso tersebut tetapi diurungkan karena tiba tiba Yara dan Jessica menghampirinya.
Mereka duduk didepan Lala sambil membawa semangkok baksonya.
"Kita boleh kan makan disini?" Tanya Yara.
Lala membalasnya dengan anggukan.
"Kenapa tiba tiba kalian deketin gue?" Tanya Lala merasa curiga.
"Ga ada, kita cuma ngerasa bersalah udah nuduh Lo kemarin" ucap Jessica.
"Gue minta maaf ya" tambah Jessica sembari menggenggam tangan Lala.
"Gue udah maafin kalian" jawab Lala dengan juteknya.
"Makasih" jawab Jessica.
"Lo mau kan jadi temen kita?, Gue liat Lo sendirian terus" tawar Yara.
"Jangan sekarang, gue masih belum bisa akrab sama kalian" jawab Lala.
"Ya gapapa lah jalani dulu, lama lama pasti akrab kok" ucap Jessica.
Lala pun mengangguk pasrah.
Lalu ketiganya mulai memakan bakso yang mereka pesan masing masing.
Selesai makan, mereka tak kembali ke kelas masing masing, mereka memutuskan untuk mengobrol terlebih dulu supaya lebih akrab.
"La, gue sekarang ga mentingin cemburu gue, kalo Lo mau temenan sama Raja juga gapapa kok, asal Lo jangan rebut Raja dari gue" ucap Yara membuat Lala memincingkan alisnya.
"Kenapa tiba tiba?" Tanya Lala penasaran.
"Kemarin aja, Lo nyuruh gue buat jauhin Raja, sekarang.... Gue dibolehin temenan sama Raja, aneh"
"Gue sadar, bener apa kata Willy, didalam sebuah hubungan perlu adanya kepercayaan, gue percaya kok kalo Raja ga akan selingkuhin gue, dan gue juga ga mau kekang kekang Raja lagi, yang ada takutnya Raja malah minta putus dari gue" jawab Yara panjang lebar.
Lala hanya ber 'oh' ria.
"Lo mau ga bantuin gue?" Pinta Jessica.
"Buat deketin Lo sama Abang gue kan?" Tanya balik Lala.
"Nah itu tau" jawab Jessica dengan wajah sumringah.
"Kalo masalah deketin Lo sama Abang gue, jujur gue ga bisa, gue ga pengalaman sama yang namanya cinta cinta an" balas Lala dengan jujur.
"Hah!!!" Keduanya terkejut dengan ucapan Lala.
"Kenapa?" Tanya Lala dengan menautkan satu alisnya.
"Emang Lo, ga pernah pacaran?" Tanya Yara.
Lala mengangguk.
"Gue ga pernah pacaran, and gue ga punya temen selain abang sepupu gue, yaitu bang Willy" jawab Lala.
"What!! Kok ada ya manusia kayak elo" ucap Jessica tanpa sadar dan langsung menutup mulutnya.
"What!! Kok ada ya sampah kayak elo" ucap Lala sembari mengikuti gaya bicara Jessica tadi.
"Tuman nih anak!! Gue kakak kelas elo" ucap Jessica dengan tegas.
"Iya tau" jawabnya dengan ekspresi wajah meledek.
Jessica membalasnya dengan tatapan tajam tapi tak dipedulikan oleh Lala, ia bersikap biasa saja.
"Udah, berantem aja kerjaannya" ucap Yara memisah keduanya.
Keduanya saling memberikan tatapan sengit.
Tak lama bel masuk berbunyi, dan semua murid segera masuk ke kelas masing masing.
******
Sepulang sekolah Willy mengajak Lala ke cafe dekat sekolah sebelum pulang ke rumah, Lala hanya mengiyakannya pasrah.
"Gue kagak punya duit bang, Lo aja yang pesen makan" ucap Lala dengan wajah datar tanpa ekspresi.
"Gue traktir, udah ayo" ucap Willy dengan menarik tangan Lala mengajaknya masuk kedalam cafe.
"Sana pesen"
"Gue pesen nugget aja bang sama kopi karamel" jawab Lala
"Oke" saut Willy, lalu ia segera memesan makanan.
"Bang temen sekelas Lo ada yang suka sama elo" ucap Lala memecah keheningan diantara keduanya.
"Udah tau" jawab Willy singkat.
"Temen sekelas gue mah banyak yang suka sama gue, secara gue kan ganteng"
"Sombong lu bang" jawab Lala dengan memutar bola matanya.
"Emang siapa yang bilang ke elo kalo dia suka sama gue?" Tanya Willy kepo.
"Ada deh" ledek Lala.
"Ohh oke kalo ga mau jawab, bayar sendiri makanan Lo" ancam Willy.
"Ahh tau bang, Lo sukanya ngancem mulu" ucap Lala merasa kesal.
"Makanya bilang dulu siapa?"
"Jessica" jawab Lala singkat.
"Oh dia, dari dulu dia ngejar ngejar gue mulu ga ada bosennya"
"Oh" jawabnya singkat tanpa ekspresi.
"La, Lo jadi cewek jangan kaku napa, jadi cewek tuh yang anggun biar banyak yang suka" ucap Willy dengan gemas mencubit pipi tembem Lala.
"Jodoh gue suka kok" jawabnya dengan polosnya. "Lagian gue ga mau disukai banyak cowok, kesannya murahan" tambahnya.
"Yaudah deh la serah" jawab Willy pasrah.
Tak lama, makanan dan minuman yang mereka pesan telah tiba, lalu keduanya segera melahapnya sampai habis.
"Bang yuk pulang, udah habis nih makanannya" ajak Lala.
"Iya, bentar gue bayar dulu" ucap Willy sambil berjalan menuju kasir, dan membayar semua makanan dan minuman yang ia beli.
Lalu Lala dan Willy pulang kerumah.
~•~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments