Keesokan paginya, Lala dan Willy telah sampai disekolah, keduanya berjalan bersama menuju ke kelas masing masing.
Semua murid menatap Lala tajam, karena ia berani beraninya berjalan berdua bersama Willy.
disekolah ini Willy dan Raja dianggap sebagai pangeran mereka, keduanya sangat populer disekolah, tak hanya karena tampan, mereka juga pintar, berprestasi, dan juga ramah. Willy dulu adalah ketua OSIS yang digantikan oleh adik kelasnya yaitu Raja.
"Bang, kenapa dari tadi gue dapet tatapan tajam dari cewek cewek?" Tanya Lala pada kakak sepupunya.
"Karena Lo jalan berdua bareng gue, gue anak yang populer disini, banyak yang ngefans sama gue, mungkin mereka iri karena Lo jalan disamping gue" jawab Willy dengan santainya.
"Hilih tai lu bang" ucap Lala tak percaya akan omongan Willy.
"Yaudah kalo Lo ga percaya, coba gue gandeng Lo gimana reaksi mereka" ucap Willy dengan menggandeng tangan Lala.
"Modus Lo bang" balas Lala dengan menghempas tangan Willy.
Willy memberhentikan langkah kakinya diikuti oleh Lala.
"Kenapa berhenti sih?" Tanya Lala heran.
"Coba liat cewek cewek noh, tadi gue kan gandeng tangan Lo, mereka pada ga tahan mau pukul elo" ucap Willy dengan menunjuk ke arah para murid perempuan yang hendak melempar Lala dengan botol Aqua tapi diurungkan karena Willy melihatnya.
"Iya ya bang segitunya, ngeri gue" Jawab Lala dengan mengerutkan dahi nya.
"Udah ah lanjut jalan" ajak Willy seraya menggandeng tangan adik sepupunya, bertujuan untuk memanas manasi para fansnya.
Keduanya melanjutkan perjalanannya menuju ke kelas masing masing.
"Kayaknya Lo seneng banget bang gandeng tangan gue, kelamaan jomblo ya" sindir Lala saat mereka telah sampai didepan kelas Lala.
"Jomblo batukmu Bambang" ucap Willy dengan menjitak kepala Lala.
"Aww sakit bang" pekik Lala seraya mengelus kepalanya.
"Gue bilangin tante Azizah" ancam Lala.
"Ehh jangan la, gue minta maaf" ucap Willy, karena ia takut amukan bundanya tercinta, ia tau kalau bundanya sangat menyayangi Lala karena bundanya sangat ingin mempunyai anak perempuan untuk adik Willy, sayangnya Willy hanya anak tunggal, sama seperti Lala anak tunggal.
"Iya iya" jawab Lala yang langsung berjalan masuk ke kelasnya meninggalkan Willy yang terdiam didepan kelas Lala.
"Adik ga ada akhlak, bukannya terimakasih udah dianterin, malah ngancem" oceh Willy dengan melanjutkan perjalanannya menuju ke kelasnya.
******
"Ja, anterin gue ke perpus dong, gue kan ga tau perpusnya dimana" ajak Lala saat Raja mengemasi buku bukunya.
Raja mengangguk, dan mengajak Lala ke perpustakaan.
"Kenapa Lo ga ke kantin, ini kan jam istirahat, Lo ga la--" ucapannya terpotong karena sudah terlanjur dijawab oleh Lala.
"Gue ga laper" jawab Lala singkat.
Raja ber "oh" ria.
Saat perjalanan menuju ke perpustakaan, tiba tiba mereka dihadang oleh 2 cewek.
"Ohh jadi ini Lala si anak baru itu" ucap salah satu dari 2 cewek tersebut.
"Lo mau apa?"
"Minggir!"
Ucap Raja dan Lala secara bersamaan.
"Oh jadi sekarang Lo deket sama anak baru ini" ucap cewek berkulit putih dan bermata coklat tersebut seraya berkacak pinggang.
"Iya, deket sebagai temen, lagian Lo apa apaan sih Ra, percaya deh Lo satu satunya pacar gue" ucap Raja pada cewek tersebut, ya cewek tersebut adalah kekasih Raja, ia bernama Yara anak dari pemilik sekolah swasta ini.
Yara tak menggubris perkataan Raja, ia mulai mendekat ke arah Lala.
"Bagus ya, Lo deketin 2 pangeran sekaligus di sekolah ini, tadi pagi Lo jalan bareng Willy, sekarang Lo jalan bareng pacar gue" sindir Yara dengan memberi tatapan tajam pada Lala.
Lala hanya diam menunduk tak berani menjawab.
"Anak baru berani beraninya deketin Willy sama Raja" saut teman Yara, yaitu Jessica.
"Asal Lo tau, Willy itu gebetan gue" terang Jessica.
Lala memberanikan diri menatap kedua perempuan didepannya sambil tersenyum miring.
"Maaf ya, gue ga bakal rebut Willy kok, soalnya Willy itu sepupu gue" ucap Lala dengan menatap geram Jessica.
Ucapan Lala membuat ketiganya membelalakkan matanya tak percaya.
"Alesan" Jessica mendorong Lala, dengan sigap Raja langsung menahan tubuh Lala yang hampir terjatuh.
"Lo apa apaan sih kasar banget sama adik kelas!! Punya salah apa Lala sama kalian hah!!!" Bentak Raja pada Jessica.
Jessica menoleh ke arah Yara yang sudah terlihat menahan amarahnya.
"Dia itu kegatelan Ja, masa Lo ga paham!!" Balas bentak Yara.
"Jangan Lo sentuh Lala, atau Lo bisa berurusan sama gue" ancam Raja pada Jessica dan Yara.
Lalu Raja dan Lala berjalan meninggalkan kedua cewek pemarah tersebut.
"Raja!!! Kenapa Lo malah sama dia" pekik Yara sambil menghentak hentakan kakinya.
"Udah udah Ra sabar, ntar kita labrak lagi tu bocah ingusan kalo lagi ga ada Raja" ucap Jessica menenangkan Yara.
"Sebel banget sih, gue harus manas manasin Willy, kayaknya Willy suka sama bocah ingusan tadi" ucap Yara.
******
"Lo gapapa kan tadi, ga ada yang sakit?" Tanya Raja saat keduanya telah sampai di depan perpustakaan.
Lala menggelengkan kepalanya "itu tadi pacar Lo?" Tanyanya.
"Iya, dia kakak kelas, dia juga anak pemilik sekolah ini" jawab Raja.
"Apa tadi bener yang Lo bilang kalo Lo itu sepupunya bang Willy?" Tanya Raja.
"Iya, gue adik sepupunya bang Willy, bahkan sekarang gue tinggal dirumah bang Willy"
"ya.... Karena orangtua gue kan lagi sering berantem jadi gue kesel dan gue mutusin buat tinggal sama keluarganya bang Willy" jawab Lala panjang lebar.
"Ohh gitu ya, berarti mereka salah paham dong sama Lo"
"Iya, udahlah biarin, lama lama mereka juga bakal tau kalo gue adik sepupunya bang Willy" ucap Lala dengan tersenyum.
"Ohh ya gue masuk dulu ya, mau masuk juga apa ngga?" Tanya Lala
"Iya gue masuk juga" jawab Raja dengan mengangguk.
Lalu keduanya pun masuk kedalam perpustakaan, Lala mencari buku sains sedangkan Raja mencari buku biologi.
Setelah keduanya selesai mencari buku yang pas, Raja dan Lala mencari tempat duduk yang kosong dan mulai membaca tanpa bersuara sambil menunggu bel masuk berbunyi.
15 menit berlalu, bel masuk berbunyi, semua murid bergegas masuk ke kelas masing masing termasuk juga Lala dan Raja yang asik membaca buku di perpustakaan.
Pelajaran terus dimulai, sampai akhirnya bel pulang berbunyi, semua murid mengemasi barang barangnya dan menuju pulang kerumah masing masing.
"Sampai ketemu besok" ucap Lala dengan melambaikan tangan ke Raja.
Raja membalasnya dengan senyuman dan lambaian tangan.
"Hei!" Seseorang menepuk pundak Lala dari belakang.
Sontak ia langsung menoleh ke belakang.
"Huh bang Willy bikin kaget aja, kirain siapa" ucap Lala dengan memukul lengan Willy cukup keras.
"Kayaknya udah punya temen baru nih, temen apa pacar ya" goda Willy dengan mendekatkan wajahnya ke wajah adik sepupunya itu.
Seketika wajah Lala merah merona karena godaan sang kakak, ia langsung mendorong tubuh Willy dari hadapannya.
"Apaan sih bang, cuma temen kok" jawab Lala dengan membuang muka.
"Ya ya ya gue percaya kok" ucap Willy melangkah meninggalkan Lala, lama kelamaan langkah tersebut berubah menjadi lari.
"Abang tungguin!!!" Rengek Lala dengan berlari mengejar kakak sepupunya itu.
Willy tak henti berlari, ia suka sekali menganggu adik sepupunya itu, Lala terus mengejar Willy yang berlari tambah kencang.
Sesampainya di parkiran ~
"Hah...hah....hah" nafasnya terengah engah.
"Bang jahat banget sih Lo" Lala nampak kesal.
"Ahahhaha lagian ngapain elo ngejar gue pake lari segala" ucap Willy dengan tertawa terbahak bahak melihat wajah kusut Lala.
"Kan gue takut ditinggal sama elo, gue kan ga tau jalanan Jakarta, gue bukan anak Jakarta" jawab Lala dengan memanyunkan bibirnya.
"Oh iya ya, maaf deh" balas Willy gemas dengan mengacak acak rambut Lala.
"Ahhem ahhem" terdengar suara deheman yang tiba tiba muncul.
"Hmm pasti Yara" gumam Willy.
"Asik ya main berdua?, Tadi seharian deket sama pacar gue, sekarang deket sama Willy" sindir Yara yang bertujuan untuk Lala.
Lala tersenyum miring sambil menatap Willy.
"Ahahhahah" Willy tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Yara.
"Apa apaan sih Lo ra, Lo cemburu?" Kekeh Willy.
"Iya lah, gue cemburu dia deket deket sama pacar gue, dan gue ga suka liat Lo deket sama anak baru itu, karena Jessica suka sama Lo" terang Yara.
"Ahahahah aneh Lo Ra" balas Willy dengan terus tertawa diikuti oleh tawa Lala.
"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?" Tanya Yara kebingungan.
Willy merangkul Lala dengan menyuguhkan senyum Smirk pada Yara.
"Dia adik sepupu gue" ucap Willy.
"Bohong!" Pekik Yara.
"Mau bukti? gue telfon bunda gue sekarang ya"
"Silahkan"
Lalu Willy pun menelefon bundanya, tak butuh waktu lama, bundanya langsung mengangkat telfon tersebut, agar Yara mendengarnya ia mengeraskan volume nya.
ia bertanya pada bundanya apakah Lala sepupunya dan bundanya pun menjawabnya membuat Yara percaya kalau Lala benar benar sepupu Willy.
"Noh kan, udah percaya belum?" Ucap Lala dengan berkacak pinggang.
"Hehe iya percaya, gue minta maaf, tapi... gue peringatan Lo jangan deket deket sama Raja lagi" jawab Yara.
"Iya" jawabnya singkat.
"Harusnya Lo jangan gitu Ra, biarin Raja mau temenan sama siapa aja serah dia, lagian dia cuma pacar Lo kan bukan suami Lo, kalo Lo kekang dia terus, lama lama dia bakal putusin Lo" jelas Willy.
"Lo jangan egois, jangan mikirin cemburu Lo terus, pikirin hidup Raja juga, dia capek kalo Lo terus terusan kekang dia, didalam sebuah hubungan perlu kepercayaan, Lo juga harus percaya kalo Raja ga bakal khianatin Lo" tambah Willy dengan mengelus pundak Yara.
Yara menunduk, berfikir sejenak.
Ia pun mengangguk "iya, maafin gue ya la, makasih juga buat Lo Will" ucap Yara dengan mengulurkan tangannya pada Lala.
Lala pun membalasnya, keduanya berjabat tangan dan berpelukan.
Yara melepas pelukannya "Yaudah gue pulang dulu ya, supir gue udah nungguin gue dari tadi" ucap Yara dengan melambaikan tangan pada Willy dan Lala.
Lala membalas lambaian tangan Yara seraya tersenyum.
"Udah la kita pulang, cepet naik" ajak Willy.
"Iya" jawab Lala, lalu ia pun naik ke atas motor trail kuning kesayangan Willy.
Lalu keduanya pun pulang kerumah.
~•~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Vina
nyimak
2021-10-29
1