Setelah selesai dengan pemeriksaa pada kakinya. Sebastian menuju kerumah. Disana hanya ada penjaga dan pelayan.
Mobil berhenti didepan,Sebastian masuk menuju rumah. Rico mengikuti Sebastian dan membantunya berjalan agar mudah. Karena kakinya mengalami cedera ringan.
"Selamat datang tuan," Sapa pembantu senior Pak Dadang.
Sebastian hanya berlalu tanpa berkata. Sebastian terkenal dingin dan tidak banyak bicara. Dia bicara saat dia ingin.
Sebastian memilih berbaring dikamar dan tak ingin diganggu.
Rico memilih kembali keperusahaan.Dia mengerjakan beberapa kerja Sebastian yang tertunda.
Di dalam kamarnya,Sebastian teringat kembali pada rumah wanita yang menyelamatkan dia. Disana dia merasa tentram.Pemandangan alam yang sudah jarang ditemukan.
Sebastian memejamkan matanya. Melepas lelah setelah kecelakaan yang dialaminya. Sebastian bermimpi berjumpa dengan sosok wanita yang membelakangi nya. Ingin dia melihat wajah wanita itu ,tapi bibirnya tak bisa bicara. Ketika dia berusaha menyentuh pundak wanita itu tangannya tak bisa menjangkaunya disaat wanita itu sudah berada didepannya. Wanita itu terlihat seperti menunggu.
Sebastian terbangun dari tidurnya " Ada apa dengan ku. Siapa wanita yang ada didalam mimpiku itu?" Tanya Sebastian dalam hati.
Tak ingin tenggelam dalam perasaannya,dia pergi mandi berendam dalam air hangat. Dia merasakan rileksasi. Dia memejamkan mata meresapi rasa ketenangan.
Berendam setelah hampir satu jam,Sebastian bangkit dari betup. Dia mengenakan handuk selutut dan mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Setelah kering,dia menuju lemari dan memilih baju santai untuk dirumah. Dia merapikan rambut dan mengenakan jam rolex yang terlihat mewah.
Setelah merasa cukup,dia pun keluar dari kamar melangkahianak tangga menuju meja makan. Disana Sebastian disambut oleh para pelayan dan sudah seperti keluarga baginya.
Pelayan senior mendekat "Tuan,untuk hari ini saya memasak kesukaan tuan," Ucap Pak Seno.
"Terima kasih pak," Jawab Sebastian.
Para pelayan kemudian meninggalkan Sebastian sendiri. Dia tidak ingin ada orang lain saat dia lagi makan.
Sebastian menikmati makan malamnya. Setelah selesai dia meningglkan meja.
Para pelayan segera membersihkan meja makan. Merasa sudah cukup bersih .Mereka kemudian menikmati makan malam dibagian dapur yang depersiapkan untuk para pekerja. Disana setiap pekerja memiliki kamarnya sendiri. Laki dan wanita berasingan. Agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Dirumah Sebastian,para pekerja di gaji dengan harga yang lumayan mahal. Dan apabila tidak menuruti aturan . Maka mereka akan dipecat saat itu juga. Ada beberapa orang yang mencoba keluar saat dimalam hari. Mereka adalah anak muda yang ingin menikmati dunia dimalam hari. Ternyata ketahuan dan pada akhirnya dipecat saat itu juga.
Dari itu tidak ada pekerja yang berani melawan peraturan dirumah itu.
Sebastian menuju ruang kerja. Disana dia melihat beberapa kertas penting yang sudah di siapkan oleh Rico asisten pribadinya. Disalah satu berkas tersebut,ada sebuah kertas yang menarik perhatian Sebastian. itu adalah kertas laporan hasil korupsi pamannya yaitu Roberto.
"Brukkkkk," Sebastian memukul meja "Berani sekali dia bermain dibelakangku?" Ucap Sebastian.
Sebastian meletakkan kertas tersebut, dan menghubungi Rico " Rico,buat pertemuan dengan para direksi dan staf," Perintah Sebastian.
" Baik tuan," Jawab Rico..
Sebastian menutup teleponnya. Dan melihat kembali beberapa berkas yang berada dimejanya.
Sebastian sudah 3 jam berada diruang kerjanya. Dia merasa pegal dibagian pundak dan matanya. Dia mengucek matanya dan sesekali menepuk bagian bahunya untuk melepaskan rasa pegal karena duduk yang terlalu lama. Dia melihat jam ditangannya,sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Sebastian meletakkan kembali kertas yang berada ditangannya. Dia berdiri dan beranjak meninggalkan ruang kerjanya.
Dia menuju menaiki anak tangga menuju kamarnya. Dia melepaskan jam tangannya. Dia membaringkan tubuh lelahnya.Dia memandangi langit2 kamarnya,ntah apa yang dia fikirkan. Seketika mata Sebastian terpejam.
Saat malam,semua pekerja dirumah itu pun beristirahat. Hanya pak Seno yang masih memeriksa rumah. Dari mulai dapur sampai depan. Dia tidak mau terjadi kesalahan sedikit pun yang bisa membuat Sebastian murka. Setelah memeriksa semuanya, Pak Seno pun menuju kamarnya. Pak Seno menyetel jam weker di angka 4.Itu adalah waktunya pak Seno bangun . Dari awal dia bekerja,sebelum jadi Asisten Kepala Rumah Tangga. Pak Seno sudah terbiasa bangun jam 4 pagi. Pak Seno bekerja dirumah itu sebelum orang tua Sebastian meninggal. Setelah mereka meninggal,pak Seno lah pengganti orang tua Sebastian. Sampai sekarang Sebastian sangat menghormati pak Seno.
Pagi menjelang,matahari menyelinap di antara celah2 kaca jendela. Dan menembus tirai berwarna cream tersebut. Sebastian yang merasa silau pun terbangun. Dia sudah membuka mata,tapi belum beranjak dari tempat tidur.
Setelah merasa tenaganya terkumpul,Sebastian melangkah menuju kamar mandi. Dia mengguyurkan air ke kepala hingga membasahi seluruh tubuhnya.
Setelah selesai mandi. Dia mengeringkan tubuh dan rambutnya dengan handuk kecil.
Sebastia mengambil memilih2 baju yang inging dia kenakan hari ini. Dia memilih baju kemeja berwarna abu tua. Dan celana berwarna senada. Serta blezer berwarna abu muda. Setelah selesai dengan pakaian dan merapikan rambutnya. Sebastian melangkah keluar kamar. Dia menuju meja makan dan disambut oleh para pelayan. Seretah sebastian duduk,semua palayan pergi meninggalkan Sebatian . Hanya pak Seno yang tinggal menemaninya.
Pak Seno berdiri disamping Sebastian. Dia berdiri untuk bersiap2 kalau Sebastian membutuhkan yang lain.
Sebastian selesai dengan sarapannya. Pak Seno memanggil para pelayan yang lain untuk membereskan meja.
Sebastian melangkah keluar pintu. Disana Rico sudah menunggu dan memberi hormat pada Sebastian. Sebastian menuju mobil. Rico membukakan pintu untuknya. Sebastian masuk dan Rico menutup kembali pintunya. Rico segera bergegas masuk kedalam Mobil. Dia menghidupkan mesin dan melaju menuju kantor. Selama di perjalanan,Sebastian hanya memainkan laptopnya. Melihat2 laporan yang dikirimkan oleh sekertarisnya.
Mobil sampai ditujuan. Seorang penjaga membungkukkan badan dan membukakan pintu untuk Sebastian. Sebastian keluar dan penjaga kembali menutupkan pintu mobil. Rico kembali menghidupkan mesinnya dan meletakkan mobil di parkiran spesial untuk tuannya. Rico keluar dari mobil dan berjalan dengan membawa tas dan laptop milik Sebastian.
Sebastian sampai diruangannya lebih dulu. Dan disusul oleh Rico.
Rico meletakkan tas dan laptop milik Sebastian di atas meja. Setelah itu dia menuju keluar dari ruangan Sebastian.
Diana yang berada diluar melihat pintu Sebastian terbuka,langsung berdiri dan menundukkan kepala. Sebelumnya Diana fikir itu adalah Sebastian ternyata adalah Rico.
Wajah Diana seketika berubah "Saya fikir si bos,ternyata si hati dingin. Tidak pernah mau menyapa,disapa selalu anggap bodoh. Dia fikir dia siapa?" Diana bicara sendiri.
Rico yang belum jauh dari meja kerja Diana. Mendengar sayup hujatan Diana. Dia hanya memandang ke arah Diana tanpa ekspresi. Diana yang menyadari pandangan Rico langsung terkejut dan memilih menunduk tanpa kata2 lagi. Dia merasa takut dengan tatapan Rico yang terlihat dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments