Sebastian menuju ruangannya. Sekertarisnya Diana sudah menunggu untuk sebuah pertemuan dengan beberapa direksi.
Diana melihat Sebastian masuk "Pagi pak," Sapa nya dengan tatapan tak percaya.
"Diana keruangan saya," Ucap Sebastian.
Diana langsung mengikut dari belakang.
Sebastian duduk di kursi kebesarannya "Diana,jadwal hari ini tunda semua. Saya mau pergi," Perintah Sebastian.
"Baik bos," Balas diana.
"Rico,kamu sudah menyiapkan semua yang kupinta?" Tanyanya
"Sudah bos," Jawab Rico.
Sebastian berdiri dan menuju keluar. Rico dan Diana ikut keluar.
Diana kembali duduk di meja kerjanya. Dan menghubungi beberapa pihak. Mengatakan rapat hari ini ditunda.
Diana menghubungi seseorang bernama Roberto "Hallo pak,rapat hari ini di tunda. Untuk saat ini tuan Sebastian tidak berada di tempat," Ucap Diana.
"Baiklah," Menutup telepon "Hahahahaha," Roberto tertawa.
"Sampai kapan pun rapat itu tidak akan pernah terjadi. Hahahahahaha," Ucap Roberto terlihat senang.
Sebastian menuju sebuah restoran kecil. Disana dia bertemu dengan seorang teman.
"Sudah kamu temukan yang aku pinta?" Tanya Sebastian.
Jeremy menyerahkan sebuah amplop coklat " Ini nama pemilik mobil itu. Namanya Alex,dia tinggal disebuah rumah kecil di gang sempit sekitaran kota X," Jawab Jeremy.
Sebastian mengambil amplop tersebut "Terima kasih atas kerja kerasmu," Sebastian pun beranjak dari duduknya.
Rico yang berdiri di sampingnya mengikuti langkah Sebastian. Mereka meninggalkan Jeremy sendiri.
Didalam mobil " Rico,sekarang kita ketempat Alex," Perintah Sebastian.
" Baik tuan," Jawab Rico.
Rico membawa Sebastian mencari Alex. Mereka akhirnya sampai di gang sempit tempat Alex tinggal.
Sebastian dan Alex menuju rumahnya.
"Tok...tok...tok," Sebuah ketukan dipintu.
Alex yang sedang mabuk dengan sempoyongan membuka pintu. Sebastian masuk dan menendang Alex hingga terjungkal.
"Siapa kalian?" Tanya Alex.
"Kau tidak ingat denganku?" Tanya Sebstian.
Alex mengucek matanya "Kau..?" Terkejut.
"Ya ,ini aku. Kau sudah ingat?" Tanya Sebastian.
Alex ingin melayangkan pukulannya . Dengan sigap Sebastian menangkap pukulan itu. Dan memelintir tangan Alex. Dan menendang bagian kaki. Rico memegang dan menahan Alex.
Sebastian menyerahkan Alex pada Rico "Kamu bereskan," Perintah Sebastian.
Sebastian pergi keluar meninggalkan Rico dan Alex.
Sebastian mengemudikan mobilnya sendiri
Selang beberapa menit Sebastian pergi. Sebuah mobil besar hitam menghampiri kediaman Alex. Itu adalah anak buah Sebastian.
Alex yang sudah dibekap dibius sampai tidur. Mereka membawa Alex kesebuah rumah yang terlihat tua dan jauh dari keramaian. Disana tidak ada siapa pun.
Alex dibawa masuk kedalam dan diikat disebuah kursi.
"Byurr...byurr...byurr..!" Suara air.
"Akh...akh...akh...akh," Alex gelagapan disimbur air.
"Katakan,siapa yang memerintahkan mu mencelakai Tuan Sebastian?" Tanya Rico
"Tidak ada yang memerintahkan," Jawab Alex.
"Ternyata kau bernyali besar," Ucap Rico "Brukkkk," Sebuah hantaman kayu mendarat.
"Akhhhh....," Teriak Alex.
"Katakan,siapa yang membayar mu?" Rico semakin panas dan menginjak kaki Alex.
Alex tak bergeming sedikit pun.
"Kalian tuntaskan sampai dia mengaku," Perintah Rico pada bawahannya.
"Siap,"Mereka menjawab serentak.
Rico menunggu diluar.
Dari dalam bangunan hanya terdengar jeritan kesakitan
Setelah siksaan yang bertubi2 akhirnya Alex mengaku.
Anak buah Rico pun menghentikan siksaan nya dan mendatangi Rico "Dia sudah mengaku tuan. Roberto yang membayar mereka," Lapor anak buahnya.
"Dan teman yang bersamanya?" Tanya Rico.
"Kami sudah tahu dimana dia tinggal. Kami akan membereskan nya sendiri," Ucap anak buahnya.
Rico mengangkat tangannya "Bereskan sampai tak ada bukti," Perintah Rico.
Anak buahnya hanya menundukkan kepala. Dan akhirnya Alex harus berakhir ditangan Anak buah Sebastian.
Setelah pekerjaan mereka selesai. Mereka menuju tempat kawanan Alex bekerja.
Disana terlihat seorang lelaki hitam yang sedang menikmati narkoba.
Anak buah Sebastian mendobrak pintu. Sontak laki2 yang didalam terkejut dan ingin melarikan diri. Tapi itu semua sia2. Anak buah Sebastian lebih cekatan dalam hal tangkap menangkap. Mereka menyuntikkan heroin dalam dosis besar. Sehingga menyebabkan teman Alex overdosis dan mati. Setelah kerja mereka selesai. Mereka pun pergi tanpa meninggalkan jejak apa pun. Pekerjaan mereka tanpa cacat.
Rico kembali keperusahaan "Tuan,semua sudah kami bereskan!" Ucap Rico "Yang membayar mereka adalah Roberto."
Sebastian mengetuk2 meja kerjanya "Ternyata dia berani melawan ku dari belakang."
"Baiklah,sekarang kamu boleh pergi," Perintah Sebastian.
Rico pamit pergi meninggalkan Sebastian yang ingin sendiri.
Roberto adalah paman Sebastian. Dia sejak lama ingin menguasai perusahaan yang dibangun dari titik peluh ayah Sebastian. Yaitu George Leman. Ayah dan ibu Sebastian mengalami kecelakaan saat Sebastian berumur 15 tahun. Kecelakaan itu direncanakan oleh Roberto yang ingin menguasai semua harta adiknya tersebut. Tapi tidak semudah yang dia fikirkan. Ternyata jauh2 hari George Leman sudah membuat wasiat. Ketika dia sudah tidak ada,semua harta warisannya diberikan kepada anaknya yaitu Sebastian. Karena wasiat tersebut Roberto tidak menerima sepeserpun harta dari adiknya. Setelah Sebastian berumur 18 tahun. Perusahaan diberikan kepada Sebastian. Dan sampai saat ini,perusahaan itu berkembang pesat ditangannya. Dia membangun sebuah hotel dan mall besar. Serta memiliki saham terbesar disebuah industri fasion domestik terbesar.
Inilah yang ingin di incar oleh paman Sebastian. Selama ini Sebastian mengetahui otak licik pamannya. Tapi dia tidak pernah tahu bahwa orang tuanya mati dibunuh oleh pamannya.
Didalam ruangannya ,Sebastian berfikir keras terhadap perilaku pamannya yang semakin nekat "Aku hanya memiliki dia sebagai keluarga satu-satunya. Kenapa paman tega membayar orang untuk membunuhku".
"Akh...!" Teriak Sebastian saat menekuk lututnya.
Sebastian mengambil ponselnya "Rico,siapkan mobil. Saya mau berjumpa dokter," Perintah Sebastian dan menutup teleponnya.
Sebastian keluar dari ruangannya. Saat berjalan dia terlihat timpang.
Diana menghampiri "Perlu bantuan tuan?" Tanya Diana.
Sebastian hanya menggeleng.
Diana hanya terdiam "Tadi rasanya dia baik2 saja.Kenapa sekarang dia pincang?" Tanyanya pada diri sendiri.
Sebastian sudah berada dilobi. Rico yang menunggu terkejut dengan keadaan bossnya "Kenapa tuan,sampai berjalan seperti ini?"
"Saya tidak tahu,ayo sekarang kita kedokter," Perintah Sebastian.
"Mari saya bantu," Rico mengulurkan bantuan.
"Tidak apa2 , saya masih bisa," Sebastian menolak.
Rico membuka pintu mobil. Sebastian masuk kedalam mobil. Rico menutup pintunya. Dengan segera Rico pun masuk dan menancap mobilnya.
Mereka sampai disebuah klinik besar. Itu adalah klinik temannya Johan.
Johan menghampiri "Apa yang terjadi padamu Tian?" Tanya Johan bingung.
"Didalam saya jelaskan," Ucap Sebastian.
Johan membantu Sebastian menuju ruang pemeriksaan.
Sebastian menjelaskan semua yang di alami.
"Ternyata nayawamu begitu mahal. Bukan hanya sekali musuhmu ingin menghabisimu. Tapi sudah beberapa kali. Tuhan masih menyayangi mu," Ucap dokter Johan.
"Saya akan membuat perhitungan suatu saat nanti. Saat ini saya masih menganggap dia keluarga.Tapi bila suatu saat nanti rasa kekeluargaan saya sudah habis. Maka dia pun akan kuhabisi," Terang Sebastian mengepalkan tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
🌸ReeN🌸
udah aku vote kakak, hadiah pun sudah.... semangat terus
2022-10-04
0