BERIKAN AKU SEBERKAS CAHAYA
Disebuah desa terpencil sebuah rumah yang terlihat sederhana. Hanya di terangi sebuah lampu yang cahayanya tampak redup.Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Udara terasa dingin karena hujan yang turun begitu derasnya.
Rosse yang belum tidur terlihat gelisah.Di antara suara rintikan hujan sayup2 dia mendengar suara anjing menggonggong tak henti. Dia meraba kesamping kanan,membangunkan neneknya yang sudah tertidur pulas. Tapi si nenek tidak bergeming. Rosse yang tak sabar berdiri di samping tempar tidurnya. Dia berjalan dan mengambil sebuah tongkat yang dia gunakan sehari2 untuk berjalan. Dengan langkah yang hati2 dengan di bantu tongkat ,dia menuju pintu. Rosse membuka pintu rumahnya. Dia mengambil sebuah payung yang di gantung tak jauh dari pintu. Rosse keluar dan menghampiri kandang anjing peliharaannya.
Rosse melihat kedalam kandang "Ada apa Coko?" Seraya membuka pintu kandang.
Coko pun keluar dari dalam kandang.Coko terlihat tenang dan seperti memberi aba2 dengan terus melihat disebalik derasnya hujan. Coko menggunggung halus . Ketika sosok yang di lihatnya semakin dekat,dia kembali menggunggung lagi. Rosse yang tak mengerti apa yang terjadi kepada Coko,hanya bisa memeganginya agar tidak lari.
"To..long....!" Sebuah siara lirih terdengar di antara suara hujan.
Samar terdengar ditelinga Rosse. Dia menjadi takut dan semakin merapatkan pelukannya pada Coko.
"Gung....gung....gung.....!" Gunggungan Coko.
Coko berlari melepaskan diri dari pegangan Rosse. Dia semakin panik,ntah kemana anjingnya pergi.
"Coko....Coko....Coko..! Rosse terus memanggil anjing kesayangannya itu.
Kemudian Coko datang dan menarik ujung baju Rosse. Dia terus menarik nya hingga mereka berada dibawah guyuran hujan dan menghampiri sosok yang minta tolong tadi.
Rosse menendang sesuatu,dia penasaran apa yang dia tendang. Dia berjongkok dan meraba apa yang ada di bawah kakinya.
"Haaahhhh....!" Rosse terperanjat dengan benda yang dia sentuh.
"To.tooloong...!" Suara itu lagi kemudian pingsan.
Rosse kemudian berusaha mengangkat tubuh orang itu sekuat tenaga. Dia merangkul bahunya dan membawa laki2 itu kedalam rumah dengan langkah yang tertatih2.
Rosse membaringkan orang itu di sebuah sofa tua.
Rosse pergi menuju lemari dengan berjalan meraba setiap bagian dinding. Karena tongkat yang dia pakai tadi terjatuh diluar.
Rosse mengambil sebuah handuk. Dia kembali menuju sofa. Dia membuka baju orang tersebut. Dan mengeringkan tubuhnya serta menutupi dengan selimut.
"Tuan...tuan ..!" Rosse membangunkannya namun tidak terdengar jawaban apa pun.
Rosse meninggalkan orang tersebut di sofa sendiri. Dia kembali menuju kamar tidur. Rosse duduk ditepi ranjangnya. Berfikir keras,dia merasa sedikit takut kalau2 orang yang dia selamatkan adalah seorang pembunuh.
Rosse membaringkan tubuhnya,berusaha membuang semua fikiran buruk. Tapi tidak semudah itu. Dia belum bisa memejamkan matanya walau pun sedetik.
Jam terus berputar,Rosse terus gelisah di atas ranjangnya. Neneknya yang tertidur disampingnya terbangun.
"Rosse,apa kau belum tidur?" Tanya neneknya seraya memegang tangan cucu kesayangannya itu.
"Heh" Rosse terkaget "Maaf nek,saya belum bisa tidur. Apa aku membuat nenek terganggu?" Tanya nya.
"Hemmm...!" Neneknya hanya menjawab singkat. "Tidur lah,sekarang sudah larut malam. Kalau ada apa2 yang membuat mu tak nyaman,besok kamu bisa memikirkannya kembali,"
"Ba..baiklah nek..!" Sherlin pun kembali membaringkan tubuhnya.
Setelah beberapa jam dan berfikir. Akhirnya Rosse pun tertidur. Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Hujan diluar pun sudah berhenti. Coko yang tak sempat dimasukkan kembali kekandangnya. Ikut masuk dan tidur didalam rumah. Coko memilih tidur diruang tamu di bawah sofa,dimana orang tak dikenal itu dibaringkan tadi.
Jam sudah menunjuk ke angka 3 lebih. Menjelang subuh.Orang misterius tersebut terbangun. Dia berusahan untuk duduk,tapi badannya terasa sakit dibeberapa bagian. Dia melihat kesekeliling ruangan dan merasa tempat ini berbeda.
"Ini bukan dirumah,atau saya tengah bermimpi?" Berbicara sendiri.
Coko yang tertidur mendengar sebuah suara. Telinganya bergerak2 dan terbangun. Dia keluar dari bawah sofa. Dia berdiri dihadapan orang tersebut dan tidak bersuara sama sekali.
"Ada anjing,dari mana datangnya?" Ucap orang tersebut tertanya2.
Orang tersebut sekarang sudah posisi duduk. Dia melihat selimut yang ditempelkan ditubuhnya yang tanpa baju. Dia tidak bisa mengingat apa yang terjadi tadi,setelah dia mengalami kecelakaan. Dia masih merasa pusing dan sakit sekujur badan,memilih untuk berbaring kembali.
Karena masih lemah,dia memilih untuk tidur kembali.
"Kokok...kokok...." Suara ayam.
"Kokok...kokok...."
Matahari sudah berada di ufuk Timur. Suara kokokan ayam terdengar bersahutan. Nenek sudah bangun lebih dulu. Tanpa melihat keruang tamu. Dia memilih pergi menuju dapur untuk membuat sarapan baginya dan cucunya perempuannya. Dia sudah menyiapkan minuman hangat dan kue rumahan buatannya sendiri. Setelah selesai,dia menuju ruang tamu.
Saat melewati sofa dia melihat gulungan selimut . Si nenek penasaran dan mendekatinya. Si nenek menarik selimut tersebut.
"Aaaaaaa.....!" Si nenek menjerit.
Rosse yang mendengar teriakan langsung kaget dan bergegas ke ruang tamu.
"Siapa kamu,bagaimana kamu bisa masuk kedalam rumah sayA..?" Tanya si nenek sedikit takut.
"Saya bisa jelaskan,saya Sebastian. Saya tidak bisa menjelaskan bagaimana saya bisa ada di sini. Karena saya tidak begitu ingat ,saya hanya mengingat bahwa saya mengalami kecelakaan. Saya bukan orang jahat.." Sebastian menjelaskan dengan rinci.
Si nenek mengernyitkan dahinya tak percaya dengan omongan lelaki tersebut.
Tiba2 Rosse datang "Maafkan saya nenek. Saya lupa memberitahu nenek tadi malam,"
Sebastian mendengar suara seorang gadis yang baru datang. Dia sedikit mengingat ,ketika dia meminta tolong.
Rosse berjalan mendekat sedikit meraba2 sekitarnya.
Sebastian tercengang "Apa perempuan ini buta,apa dia yang menyelamatkan aku malam tadi? Ah... tidak mungkin orang buta bisa berbuat seperti itu," Dalam hatinya.
"Maaf nek,karena tidak memberitahu nenek," Ucap Rosse
"Bagaimana dia bisa berada disini,disaat hari hujan..?" Tanya nenek tegas.
"Tadi malam Coko ribut terus,saya keluar untuk memastikan apa yang terjadi. Tiba2 ada suara minta tolong,Coko berlari menghampirinya. Dan menarik saya. Laki2 ini lah yang saya tolong.. " Rosse menjelaskan masalahnya.
"Kenapa kamu tidak mengenakan pakaian..?" Tanya si nenek lagi.
"Saya yang menggantinya dengan selimut. Pakaiannya sudah basah semua.Dia pingsan dan tidak mungkin saya membiarkannya dalam keadaan basah." Sherlin menjawab.
"Seorang wanita mengganti pakaian seorang lelaki tak dikenal..!" Ucap si nenek dengan serius.
"Saya tidak melakukan apa2 nek,hanya mengganti pakaiannya ,tapi tidak bagian dalam," Jawab Rosse dengan nada sedikit takut.
Setelah mendengar penjelasan cucunya. Si nenek kembali kedapur. Meninggalkan Rosse dan Sebastian berdua.
"Maaf atas kelancangan saya ,membuka baju anda. Saya sudah menggantung baju.Hanya saat ini mungkin belum terlalu kering," Rosse menjelaskan.
Sebastian melihat tajam ke arah wanita tersebut. Dia masih belum yakin dengan pandangan didepannya "Gadis secantik ini buta," Fikirnya.
"Apa kalian tidak memiliki baju lain yang bisa saya pakai?" Tanya Sebastian.
Dengan ragu "Emm....disini tidak ada laki2 tinggal. Tapi kalau kamu berkenan,saya punya baju kaos besar dan celana dengan ukuran besar," Jelas Rosse.
"Saya boleh mencoba?" Tanya Sebastian.
"Baiklah," Ucap Rosse sembari meninggalkan Sebastian yang masih memperhatikannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
ℓ ι ƒ ι α 💕
ok lanjut. oh ya namanya rosse atau sherlin thor?
2022-09-14
0
Vera Desi Mamahit
☺️
2021-10-01
0
Sukaesih Rasid
lanjut :-)
2021-08-19
1