Noda

Subuh menjelang,,,,

Bara membuka matanya dengan rasa pusing di kepalanya belum juga menghilang, namun tidak separah tadi malam, kesadaran Bara pun sudah berangsur kembali. Bara terkejut bukan main saat melihat dirinya tanpa mengenakan apapun. Dibawah tempat duduk berserakan pakaian yang sangat asing bagi Bara

"Apa yang sudah terjadi?" ucap bara yang kemudian duduk dan memunguti pakaian yang berada dibawah kakinya.

Bara melihat baju hitam seperti seragam kerja wanita, rok pendek, beserta barang-barang kecil pelengkapnya.

"Milik siapa ini?" ucap Bara.

Bara melihat di pakaian itu ada tulisan tempat hiburan yang semalam dia datangi. Bara kembali mencoba mengingat semuanya, namun ingatannya terhenti saat dia menghentikan mobilnya di tempat dia sekarang.

Bara melihat kesamping dan begitu terkejutnya Bara saat melihat noda merah membuat warna kontras di kursi penumpang

"Darah?! darah siapa ini?! apa ini,,,,,?!" ucap bara langsung berfikir jauh.

Bara menyugarkan rambut pendeknya dan mengusap wajahnya dengan kasar. Dirinya benar-benar tidak bisa mengingat apa-apa saat itu. Bahkan tadi kejadian tadi malam pun dia tidak ingat melakukan dengan siapa sampai ada noda merah di bangku mobilnya. Tidak ingin membuang waktu, Bara segera mengenakan pakaiannya dan menjalankan mobilnya pulang kerumah.

Pikirannya masih bertanya-tanya tentang wanita yang bersamanya semalam. Hanya ada jejak pakaian kerja yang di tinggalkan, tentu membuat Bara penasaran.

.

Sementara di tempat lain,,, Thania terbangun dari tidurnya, Thania baru sadar jika semalam dia tertidur di dalam kamar mandi dengan masih mengenakan kemeja putih milik pria asing yang hampir saja merenggut kesucian nya. Meski belum sampai kehilangan, tapi luka trauma mendalam kini dialami oleh Thania. Berkali-kali Thania membersihkan diri untuk menghilangkan bekas itu, namun tidak ada efek apapun pada dirinya. Bekas itu masih melekat jelas pada dirinya. Jumlahnya bukan hanya satu, tapi sudah hampir memenuhi Thania.

Akhirnya Thania menyerah karena tidak bisa menghilangkan bekas itu dari dirinya. Kemudian dia mengguyur dirinya, dan segera mengambil air wudhu untuk menjalankan ibadah subuh nya.

Thania bersujud dihadapan Allah, mengadukan semuanya. Rasanya dia tidak sanggup lagi menahan beban hidupnya, dia butuh kekuatan. Didalam keheningan pagi, hati Thania tersentak dan tergerak membuka lemari kecil miliknya. Thania melihat beberapa lembar kain berwarna warni yang beberapa waktu lalu diberikan oleh teman-teman nya sebagai kado ulang tahunnya.

Thania mengambil selembar kain berwarna marun dan membawanya ke kaca besar miliknya. Perlahan Thania melepas mukenah nya dan menatap dirinya didepan cermin besar itu. Begitu jelas terlihat bekas-bekas semalam yang ntah kapan akan menghilangkan dari dirinya.

Perlahan tapi pasti, Thania mengangkat kain sedikit tipis dan panjang ditangannya, lalu diletakkan diatas kepalanya. Thania menutup rapat kepalanya dan hanya memperlihatkan wajahnya saja didepan cermin. Thania menangis dan menunduk saat mengingat begitu banyak dosa yang sudah dia perbuat sampai detik itu.

Tok

Tok

Tangis Thania seketika terhenti saat mendengar ketukan pintu dari kamarnya. Kemudian Thania melepas hijab yang dipakainya dan kembali mengenakan mukenah nya. Setelah itu Thania berjalan menuju pintu dan membuka pintu kamarnya.

"Mbak intan" ucap Thania

"Nia,,,, semalam kamu kemana?! aku mengetuk pintu tapi tidak kau buka" ucap Intan

"Aku lembur mbak" jawab Nia

Kemudian Intan masuk dan Thania menutup pintu kamarnya

"Pulang jam berapa?" tanya Intan

"Jam 12 mbak" jawab Thania singkat

Intan menatap Thania dengan tatapan selidik, dia melihat bekas luka di dahi Thania dan membuatnya kaget bukan main

"Kamu kenapa Nia?! kenapa dahimu?!' tanya Intan khawatir

"Aku,,, " ucap Thania belum selesai, namun Intan langsung menarik mukenah Thania dan membuat intan semakin terkejut melihat Thania sekarang.

Thania Langsung menunduk dan tangisnya kembali terdengar

"Siapa yang melakukan ini padaku Nia?!" Tanya Intan begitu khawatir

Thania menjatuhkan kepalanya di bahu intan dengan Isak tangisnya yang terdengar begitu pilu

"Aku,,,,aku gak tau mbak" jawab Thania dengan segukan

"Gak tau?! bagaimana bisa?! pria mana yang sudah menyentuhmu hah?!" tanya Intan penuh selidik

Lalu Thania mengangkat badannya dan menatap Intan dengan mata yang basah, dengan bibir bergetar, suara yang serak hampir tak terdengar Thania menceritakan awal kejadian yang membuatnya seperti itu.

Intan terlihat begitu geram saat mendengar cerita dari Thania,

"Pria itu ,,,,,"

"Mbak tau kau sangat terluka setelah pria itu merenggut semuanya darimu Nia! mbak gak akan diem aja begini, mbak akan minta mas Agung untuk mencari pria itu dan mempertanggung jawabkan perbuatannya padamu!!" ucap Intan yang kemudian pergi meninggalkan Thania di kamarnya.

Sementara di tempat lain,,,

Bara sudah sampai di rumahnya, dengan cepat Bara turun dari mobil dan berlari menuju ke kamarnya. Keadaan dirumah besar itu terlihat cukup sepi, hanya ada suara obrolan samar di dapur yang diyakini Bara jika itu pasti mama dan juga para ART dirumah nya.

Bara berdiri didepan cermin westafel miliknya, dia menatap dirinya dari pantulan cermin. Dilihatnya dahinya terdapat luka, leher belakangnya pun terasa begitu perih, Bara menoleh kesamping dan melihat ada bekas cakaran pada belakang lehernya

"Siapa gadis itu?! apa yang sudah aku lakukan padanya?! apa aku sudah menodainya?! tapi darah itu,,,,?" ucap Bara sendiri

Kemudian Bara mengambil pakaian Thania lagi dan melihat ukuran baju itu M, dan bukan hanya itu semua ukuran pakaian yang lain pun dilihat oleh Bara.

"Aku benar-benar sudah menodai seorang gadis!" ucap bara yang kemudian mengusap wajahnya dengan kasar.

"Aku akan ketempat itu lagi untuk menemukan nya!" ucap Bara

Kemudian Bara membersihkan dirinya dan segera menjalankan ibadah subuh yang tertambat. Setelah itu Bara bersiap untuk kekantor, tak lupa Bara memasang plester di kening nya untuk menutup lukanya. Setelah selesai bersiap, Bara turun kebawah dan akan sarapan bersama keluarga.

"Pagi ma,,, pa,,, " sapa Bara

"Pagi,,, baru pulang kamu? nginep dimana semalam?" tanya mama

"Di mobil ma,,," jawab Bara yang kemudian mengambil makanan di piring nya

"Selama pagi pa,,, ma,,,"

"Pagi Yo,,, duduklah" jawab mama

"Pagi kak" ucap Aryo kepada Bara

"Hem" sahut bara

"Kening kalian berdua kenapa?! kok di plester gitu?!" tanya papa keheranan. Bagaimana bisa kedua putranya itu terluka di tempat yang sama

"Ohh ini,,, kemarin aku ke jeduk waktu di mobil" jawab Aryo

"Semalem pas tidur di mobil, aku gak tau tiba-tiba udah gini, mungkin kejeduk juga" jawab Bara

"Kok bisa sama gitu,,, jangan bilang kalian berdua berantem lagi!" Sarkas mama

"Enggak!" jawab Aryo dan Bara bersama

Beberapa menit kemudian semua keluarga sudah selesai sarapan, Bara berpamitan kepada papa dan mamanya, begitu juga Aryo yang pamit akan ke kampus. Keduanya berjalan menuju ke mobil masing-masing.

"Anak-anak itu kapan bisa akur ya pa?" ucap mama

"Nanti kalau Aryo sudah Dewasa pasti dia akan berubah, lihat saja Bara,,, dulu juga seperti Aryo kan, tapi sekarang dia sudah terlihat matang dan Dewasa" jawab papa

"Waktunya kita punya cucu ya pa" ucap mama

"Harusnya begitu jika Kejora tidak meninggalkan Bara, sudahlah biar anak-anak kita memutusakan kehidupan mereka sendiri" jawab papa

"Iya pa"

Bara terus melaju mobilnya menuju ke kantor, meski pikirannya belum bisa fokus, tapi Bara sudah memiliki janji dengan kliennya. Mau tidak mau Bara harus ke kantor dan menyelesaikan pekerjaan nya.

Tidak berselang lama, Bara sudah sampai di kantornya. Disana Bara disambut oleh Aldi Asissten nya

"Selamat pagi tuan,,, tuan kenapa kening anda terluka?" tanya Aldi

"Semalam aku terjebak di tempat hiburan! dan aku butuh bantuan mu untuk mengumpulkan informasi terkait pegawai di Pujasera Malay yang mengenakan seragam ini!" ucap Bara dengan memberikan paper bag silver kepada Aldi

Aldi membuka paper bag itu dan melihat disana ada seragam kerja, dan juga rok pendek yang bisa dilihat mungkin dibawah lutut berwarna hitam.

"Baik tuan" jawab Aldi

Kemudian Aldi menghubungi orang-orangnya untuk mencari informasi yang di minta oleh Bara, sementara Bara bersiap untuk bertemu dengan koleganya.

.

.

.

Bersambung,,,,,,,,,

...Setelah baca, jangan lupa like yah ( 👍) komentar (📝) dibawah, terus simpan di rak buku kalian(❤️) biar uni makin semangat nulisnya!! Kalian senang, uni juga senang😍......

...❤️ Terima kasih sudah mampir,...

...Semoga Suka❤️...

Terpopuler

Comments

hasna asthyna

hasna asthyna

wehhhhhh ternyata adik Kaka tu bara ma Aryo 😁

2023-08-12

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SI BARA ABANGNYA ARYO MNTAN NIA, 2 KK BRADIK HMPIR MLECEHKN NIA..

2023-04-11

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BRRTI MSH AMAN, NIA MSH SUCI, BRRTI ITU NODA BENTURAN KEPALA, TPI BARA PSTI ANGGAP ITU NODA PERAWAN WANITA..
KSIAN NIA, PSTI KYK MACAN TUTUL TU TUBUHNYA..

2023-04-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!