Lebah Kehausan

Nia dan Gabriel sudah sampai didepan lorong kosan Nia, Mobil tidak akan muat masuk kedalam dan membuat Gabriel menurunkan Thania di pinggir jalan besar, Gabriel menepikan mobilnya didepan salah satu ruko agar Thania bisa berteduh, kemudian Nia segera turun dari mobil Gabriel

"Makasih ya kak" ucap Thania

"Oke,,, cepetan lari, nanti basah! aku langsung ya" ucap Gabriel

"Iyah, kak,, hati-hati jalanan licin" ucap Thania

"Oke dek!" jawab Gabriel yang kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan Thania.

Hujan deras seakan tidak ingin berhenti membasahi bumi, angin malam semakin membuat malam terasa begitu mencekam bahkan, ruko-ruko disekitar jalanan tidaklah terlihat lagi karena derasnya hujan malam ini.

Thania akan segera berlari menerabas hujan yang turun, karena bagaimanapun pun malam semakin larut dan hampir dini hari. Namun langkah Nia terhenti saat samar-samar Nia mendengar suara orang berteriak minta tolong

"Tolong,,,,"

Suara itu terdengar samar-samar perpadu dengan derasnya air hujan yang turun. Bulu kuduk Thania berdiri saat menoleh ke samping kanan dan kiri namun tidak ada orang lain selain dirinya. Hanya ada sebuah mobil hitam yang terparkir tak jauh dari dirinya saat ini

"Tolong,,,,"

Suara itu kembali terdengar ditelinga Thania, ia semakin yakin jika suara itu berasal dari dalam mobil yang terparkir disana. Thania memberanikan diri untuk mendekat kearah mobil itu, perlahan tapi pasti, Thania semakin mendekat dan mencoba mengintip dari kaca mobil yang tidak terlalu gelap.

"Tolonggggg!" pria itu tengah menengadahkan kepalanya ke belakang kursi supir dengan seperti menahan kesakitan yang luar biasa

"Hah! ada orang! dia kenapa?" ucap Thania kaget ketika melihat seseorang berada didalam mobil dalam keadaan tersiksa.

Tanpa berfikir panjang, Thania segera menuju ke pintu kemudi dan mencoba membuka mobil itu. Ternyata pintu itu tidak terkunci, Thania bisa melihat seorang pria dengan wajah memerah dan mengerang kesakitan

"Mas,,, masss bangun mas!" ucap Thania yang sudah basah kuyup karena tidak mengenakan payung

Bara menoleh dan melihat seseorang yang tidak terlihat jelas tengah menghampiri nya

"Tolong!! panasss!! ucap bara

Mendengar kata panas, Thania memeriksa suhu badan pria itu dan dapat dirasakan Nia suhu tubuhnya sangatlah tinggi.

"Dia demam tinggi! apa yang harus aku lakukan?!" batin Thania bingung.

Tidak mungkin Thania membawa pria itu ke kosannya, bisa-bisa dia diamuk ibu kos yang cerewet gak ada hentinya. Tapi Thania begitu kasihan melihat pria itu menderita panas tinggi

"Bisa-bisa dia mati kalau begini!" ucap Thania

Kemudian Thania membuka pintu penumpang, lalu menggeluarkan bara dan memindahkan ke kursi penumpang agar dia bisa istirahat, dengan susah payah Nia memapahnya, dan merebahkan bara di bangku penumpang.

"Mas tunggu disini sebentar yah! aku akan segera kembali!" ucap Thania yang kemudian menutup pintu dan berlari menuju kosannya.

Sampainya di kos-kosan Thania mengambil obat penurun panas, air putih dan juga kompresan. Tidak membutuhkan waktu yang lama Thania segera kembali ke mobil itu.

"Panasss" ucap Bara dengan suara serak.

Thania masuk kedalam mobil dan mendudukkan bara sebentar untuk meminum obat penurun panas. Bara menurut, dia membuka mulut dan Thania meminumkan obatnya, setelah itu bara menghabiskan segelas air putih yang diberikan oleh Thania.

"Mas rebahan aja, nanti aku kompres" ucap Thania

Pria itu tidak menjawab dan menurut saja apa yang dikatakan Thania. Thania berlutut dibawah kursi penumpang, Lalu Thania mengambil handuk kecilnya dan mengompres Bara yang sudah memejamkan matanya.

Tidak berselang lama, bara kembali mengerang karena panas kembali menyerang tubuhnya. Thania bingung, kenapa panas tubuh bara bukannya turun tapi malah semakin begitu terasa panas.

Kemudian Bara duduk dan mendongakkan kepalanya kebelakang karena pusing kembali menyerangnya. Belum lagi rasa sesak memenuhi dirinya sedari tadi. Lalu Thania duduk di samping Bara dan memeriksa dahi Bara yang ternyata panasnya masih sangat begitu terasa.

Belum sempat tangan Thania turun kebawah, dengan gerakan kilat Bara sudah menangkap tangan kecil itu dan mencengkram nya dengan sangat kuat. Thania syok bukan main melihat sikap agresif pria asing yang telah ditolong nya . Belum kekagetan Thania menghilang, bara sudah menyatukan dirinya pada Thania. Rasanya sangat panas, bahkan Panasnya seperti berpindah pada Thania saat itu.

Tangan Bara semakin kuat mengeratkan keduanya, Thania berontak namun tenaganya tidak kuat dan dirinya hampir kehabisan nafas karena Bara terus melesak kedalam dan mengeksplore apapun didalamnya. Seperti lebah kehausan yang menemukan bunga, bahkan Bara ingin mengahabiskan rasa manisnya detik itu juga.

Bruuuukkkkkkkkkkkkkkk

Dug!

Bara dan Thania jatuh bersamaan di kursi penumpang karena bara menjatuhkan Thania tanpa melepaskan dirinya sedetikpun. Kepala Thania pun membentur pinggiran mobil dan membuatnya kesakitan. Tapi rasa sakit itu tidak sebanding dengan sakit nya dirinya yang dijamah oleh pria asing yang bukan suaminya.

Bara melepas Thania sejenak dan Thania menjerit sekuat tenaganya untuk meminta tolong, namun beberapa detik kemudian Thania sudah tidak bersuara lagi karena Bara sudah kembali menguasainya. Thania terus berontak sekuat tenaganya meski sekarang dirinya sudah tidak tau lagi bentuk dirinya sendiri.

Bara seperti singa yang mencabik-cabik mangsanya, menghabisinya tanpa ampun dan tanpa menyisakan sedikitpun. Tidak peduli tangisan, jeritan yang keluar dari mangsa yang sudah dikuasainya.

"Ya Allah,,,, ampunkan dosa-dosa ku,, Tolonglah hambamu ini Ya Allah" batin Thania tersayat perih

Ruang sempit itu kini menjadi saksi bisu antara Bara dan Thania. Jejak-jejak Bara sudah bertebaran dimana-mana. Thania tidak akan rela jika harta miliknya direnggut paksa oleh orang asing baginya. Kesadaran Thania kembali pulih saat Bara melepaskannya dan dia sudah akan bersiap untuk memiliki Thania seutuhnya.

Thania mencoba kembali duduk namun ditahan oleh tangan Kekar Bara yang mencengkram kuat di kedua tangan Thania, hingga kuku tajam Bara melukai tangannya.

"Aaaaa!! Thania menjerit tertahan saat merasakan sayatan pada tangannya. Dengan sisa kekuatan yang dimiliki Thania, Thania mengadu kepalanya dan kepala Bara dengan sangat kuat

Jeduuuukkkkkk!!

"Aaaaaaaakkk!!" teriak Bara yang langsung kehilangan kesadaran dan ambruk di pelukan Thania.

Darah segar kembali bercucuran di kening Thania, belum kering luka yang di tinggalkan Aryo, Kini sudah di tambah lagi, rasanya kepala Thania sudah bocor.

Nafas Thania naik turun dengan cepat, Rasa panas Bara begitu jelas dirasa karena kulit mereka bersentuhan tanpa batas. Bara terkulai lemas, kemudian Thania mendorong kuat bara hingga ambruk disampingnya. Thania terjatuh di bawah kursi penumpang dan dengan cepat Thania mengambil kemeja Bara dan memakai nya dengan tubuh gemetar. Thania sangat takut jika Bara akan bangun dan kembali menyerang nya seperti tadi. Sekilas Thania menatap wajah Bara namun sedetik kemudian dia tidak peduli Bara terkulai lemas tanpa mengenakan apapun

Setelah mengenakan kemeja Bara, Thania langsung turun dari mobil dan berlari menuju ke kosannya. Sementara Bara masih dalam kondisi pingsan sendirian didalam mobilnya yang sudah berantakan.

Thania masuk kedalam kosannya dengan sangat kacau, berantakan dan basah kuyup akibat derasnya hujan yang seakan terus berlanjut hingga pagi. Tangis Thania terus pecah hingga dia terkulai lemas didalam kamar mandi. Thania mengguyur dirinya dengan air dingin, air matanya terus mengalir, ingatan-ingatan bersama pria asing itu terus terbayang di benaknya, dia merasa jijik dengan dirinya sendiri.

"Ya Allah,,,, aku sangat kotor!" ucap Thania yang terus-terusan menangis dengan menggosok kuat dirinya, mencoba menghilangkan jejak-jejak menjijikkan pada dirinya.

.

.

.

.

Bersambung,,,,,,,,,

...Setelah baca, jangan lupa like yah ( 👍) komentar (📝) dibawah, terus simpan di rak buku kalian(❤️) biar uni makin semangat nulisnya!! Kalian senang, uni juga senang😍......

...❤️ Terima kasih sudah mampir,...

...Semoga Suka❤️...

Terpopuler

Comments

hasna asthyna

hasna asthyna

waduhhh untung Tania masih bisa selamat

2023-08-12

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

UNTUNG BLUM DITEROBOS RUDALNYA BARA..

2023-04-11

0

Nur hikmah

Nur hikmah

adih w dh deg deg gan stngh mti....nhan nfas bcay....hihiji

2022-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!