POV Molly
Ada yang tahu rasanya di cuekin.? makan tak enak tidurpun tak nyenyak, terkadang cinta membuat kita menjadi budak obsesi kita sendiri. Semalaman mataku tak bisa terpejam memikirkan Om CEO ku, sungguh tega sekali pria itu, mengacuhkan ku begini.
Aaaahh... aku masih belum tenang.!!!
Ku paksakan tubuh lemah ku masuk kamar mandi, ku bersihkan diriku, kupakai pakaian terbaik ku dan berdandan secantik mungkin. Akan ku labrak kekasihku..!!
Kulihat papah sudah tidak di rumah, beliau berangkat mengajar. Sedang di dapur mbak Dewi terlihat berkutat dengan pekerjaannya.
"Mbak.. aku pergi yah..!!" ucap ku menyeru pamit.
"Mau kemana Non..?" tanyanya berseru.
"Mau ke tuan Mbak Dewi..." jawabku.
Mbak Dewi memang asisten rumah tangga yang di kirim Om Alex untuk melayani ku dan pria itu juga yang menggajinya.
Dengan mata yang mengantuk kulajukan mobilku menuju kantor Om CEO ku. Tak perduli jika nanti dia mengusir ku, aku tak bisa tenang sebelum pria itu memaafkan ku.
Meskipun ada kemungkinan Om Alex memutuskan ku, asal dia sendiri yang mengatakannya padaku aku terima. Bohong... aku tidak akan mau terima, aku mencintainya, benar-benar mencintainya.
Tanpa izin darinya ku langkahkan kaki ku cepat menuju ruang kerjanya yang terletak di lantai atas, jadi aku harus menaiki lift terlebih dahulu.
Di dalam lift, orang orang menatap ku sinis, mungkin mereka berpikir aku tidak lebih dari gadis matre yang mengincar kekayaan atasan nya. Terserah apa penilaian orang, toh aku hidup bukan dari uang mereka.
Ting pintu lift terbuka, aku mulai melangkah kembali ke arah kanan karena ruangan pacar ku berada di sana.
Ku lihat pintu ruangan Om Alex terbuka tapi tak mengurungkan niatku, aku tetap melanjutkan langkah ku antusias.
OMG... mulutku terperangah mataku terbelalak, melihat mamah berada di ruangan Om Alex.! mau apa dia.? pagi-pagi begini duduk di kursi kebesaran pacar dudaku.?
Apa dia tahu kejadian semalam.? apa mamah melabrak Om Alex ku.? apa mamah mau memaki maki nya.?
"Om.!!! Mamah!!!" ceplos ku. Membuat mereka serentak menoleh ke arah ku.
"Sayang.. k-kau di sini.?" tanya Om Alex terlihat gugup. Mungkin mereka bertengkar karena ku.
Ku langkahkan kakiku masuk ke dalam ruangan pacar ku yang cukup hening, dan mamah berjalan cepat menuju ku dengan wajah kesalnya.
"Mau apa kamu ke sini Molly..?" pekiknya melotot.
"A-aku mau ketemu Om Alex mah.." jawabku sepolos itu.
"Sudah ku bilang, jangan jadi agresif..!! kamu datang pagi-pagi ke ruangan seorang pria hah.? kamu tidak takut akan mencoreng wajah ku hah..? bagaimana pandangan orang orang terhadap mu nanti..!!" pekik mamah membisik di telingaku. Tangannya mencengkram kuat lengan ku membuat ku meringis kesakitan.
"Sayang.. sejak kapan kamu di sini hm..?" tanya Om Alex, sepertinya lelaki itu sudah tidak marah padaku, justru malah terlihat gugup.
"Aw.. mah.. sakit.." keluh ku saat mamah mempererat cengkeraman tangannya geram.
"Retta.. lepaskan Molly...!!" pekik Om Alex menghempas tangan mamah.
Kenapa jadi kacau begini.? bagaimana kalau mamah semakin tidak setuju karena sikap kasar Om Alex padanya.?
"Jangan ikut campur Lex..!! ini urusan ku dengan putriku..!!" saut mamah ketus. Aku gede rasa saat mamah mengatakan aku putrinya, senang sekali rasanya karena selama ini dia tidak pernah menyebut ku begitu.
"Putri.? bahkan kau tidak pernah membuat nya bahagia, tapi masih mengaku dia putrimu.?" sambung Om Alex dengan nada yang menohok.
Aku bingung harus mendukung yang mana.?
Mamah kembali melototi ku "Sekarang kita pulang..!! ikut aku Molly..!!" ajak mamah menyeret ku.
"Retta..!!"
Om Alex berteriak tak terima, bisa kulihat wajahnya sangat geram melihat perlakuan kasar mamah padaku, padahal jika lebih sabar sedikit saja pasti mamah memberi restu, aku sudah biasa di hukum mamah.
"Retta.. lepas kan Molly ku..!!" ucap Om Alex menyambar ku dari genggaman tangan mamah.
"Aku bilang jangan ikut campur Lex..!!"
"Om.. Molly gak papa.. Molly pulang yah.." ucap ku menenangkan Om Alex yang masih terlihat khawatir.
"Sayang......" lelaki itu menatap ku nanar. Entah apa yang dia pikirkan, yang pasti ada ketakutan di matanya.
"Sudah cepat..!!" paksa mamah menyeret ku kembali dan kali ini Om Alex hanya diam karena aku memberikan kode stop dengan tanganku.
Aku menampilkan wajah sedamai mungkin demi membuatnya tenang di tempatnya. Aku tidak mau pertengkaran mereka terdengar oleh karyawan kepo nya.
Sampai di depan lift mamah menekan tombol ke bawah dengan arogan, sepertinya emosi nya sudah di ubun-ubun, mungkin segitu khawatir nya wanita itu padaku, meski kesal tapi aku senang, itu berarti mamah memperdulikan ku, mamah tak mau aku di pandang rendah orang lain, mamah tak mau aku di rusak oleh seorang pria, mamah sayang padaku.
...----------------...
POV Author
Di sebuah lobby bangunan yang sama di mana ada Molly, seorang pemuda melangkahkan kakinya gontai. Begitu tampannya Farrell hingga seluruh pasang mata di gedung itu menatapnya lekat.
Dengan kacamata hitam dan pakaian kasual nya ia berjalan menuju lift.
Ting !!! pintu lift terbuka dan ternyata sudah hampir penuh.
Plik plik plik... Farrell menjentikkan jarinya agar seluruh orang di dalam sana keluar, pemuda itu tidak mau satu lift dengan orang lain yang menurutnya hanya rakyat jelata.
"Keluar kalian semua, aku mau naik..!!" ucapnya datar. Dan yah.. mereka menurut, tentu saja mereka tahu siapa Farrell. Direktur baru mereka, putra dari founder plus owner perusahaan itu.
Dengan tubuh yang miring-miring Farrell tampak menaiki lift, pemuda itu tak mau bersentuhan dengan para karyawan nya.
Ting pintu lift tertutup.
Pemuda itu menekan tombol nomor enam, dimana ruangan ayahnya berada. Sambil menunggu lift terbuka Farrell menepuk-nepuk paha reflek dengan sesekali bersiul.
Ting pintu lift pun terbuka, Farrell mulai melangkah keluar Bugh seorang gadis membentur tubuhnya. Dan pemuda itu reflek melingkarkan tangannya ke tubuh gadis itu.
Gadis yang tidak lain adalah Molly Arkana "Hiks hiks hiks...!" gadis itu terisak di dalam pelukan Farrell.
Dan seorang wanita paruh baya menarik Molly dari tubuh Farrell. Retta menjewer telinga putrinya begitu geram.
"Sini kamu..!!" ucapnya ketus. Sedang Molly mulai menjerit terisak.
Tangan Farrell reflek melerai kedua wanita itu, bisa pemuda itu pastikan perlakuan Retta pada Molly sangat menyakitkan.
"Tante.. maaf.. kenapa Tante menyiksa nya.?" tanya Farrell ikut campur. Tapi wanita itu tak mengindahkan nya.
"Sudah ku bilang..!! jangan berhubungan dengan Alex..!! jangan jadi gadis matre..!! kamu bisa cari laki-laki lain yang sesuai dengan usia mu..!! apa kamu mau mengincar hartanya hah..??!!" oceh wanita itu dengan gigi yang menggertak geram.
Membuat kening Farrell semakin mengerut "Alex.? papah ku.? jadi gadis ini mau mengincar harta papah.? dasar..! cantik cantik matre.." batinnya.
"Aku bukan orang yang seperti itu mah..!" ucap Molly mengelak. Dan Farrell hanya menjadi penonton saja. Tadinya pemuda itu mau membelanya tapi urung saat mendengar ujaran Retta menyebut nama Alex.
...----------------...
Bersambung..,!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Pena Maezurrra
Aku meninggalkan jejak
2021-11-01
0
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
like terus👍
2021-09-02
1
emak ⏤͟͟͞R
hehehehe emaknya kagak laku dan gak ada yang mau makanya iri
2021-08-16
0