POV Farrell.
Ku rebah kan tubuh lelah ku pada sandaran sofa yang terletak di sudut ruang tengah rumah ku, ralat, rumah papah ku, yaah... aku masih numpang.
Hoam... sebenarnya aku mengantuk, tapi entah mengapa mataku sulit sekali terpejam, padahal semalaman aku tak tidur, setelah bertahun tahun lamanya tak bertemu teman teman, mereka mengajak ku begadang di klub malam, yaah... aku memang baru saja tiba di Indonesia.
Selama lima tahun aku tinggal menetap di Amerika, kuliah di Harvard university. Di sinilah aku sekarang, kembali dan akan di tetap tugas kan sebagai seorang direktur.
Yah.. aku akan melayani papah yang CEO, owner plus founder di perusahaan tekstil kami.
"Aaaaah.. lelahnya aku.." ku pejamkan mataku berharap bisa larut dalam mimpiku.
"Hah.? terpesona.? Yang benar saja..!! terpesona sama orang jelek seperti mu.. NAJIS...!!"
Secepat kilat kubuka mataku kembali "Astaga...!! Kenapa aku mengingat gadis buruk rupa itu...??"
Oh mengapa tiba-tiba aku teringat gadis jelek di klub pagi tadi, gadis berbau aneh, memakai sendal tidak sama, rambut acak-acakan, dan switer itu, switer kotor nya, benar-benar membuat ku jijik.
Membayangkan nya kembali membuat ku reflek bergidik geli "Hiih amit-amit..."
Di zaman yang serba canggih, ternyata masih saja ada wanita buruk rupa seperti nya, huhh.. bukan kah sekarang wajah bisa di permak, di operasi, dada bisa di besar kan, kulit hitam di pemutih, gigi tonggos di bekel.
Masih ada saja wanita jelek. Malang sekali nasib suaminya nanti, bagaimana saat malam pertama nya..? Oh.. bahkan merem pun tak kan bisa membuat nya nyaman.
"Rell.." suara yang sangat aku kenal memanggil ku. Aku pun menoleh ke arah nya.
Papah berdiri di belakang sofa yang ku duduki. Kulihat ia masih sibuk membetulkan dasinya.
"Sudah pulang.? cepat sekali. Kamu tidak menghabiskan waktu dengan teman lama mu..?" tanyanya.
"Mood ku hilang, karena seseorang.." jawabku singkat.
"Hm..? seseorang..? apa seorang gadis..? apa dia pacar mu.?" tanyanya mencecar.
Papah sudah mulai kritis dengan status jomblo ku. Bukan tak laku, tapi aku memang pilih pilih.
"Pacar dari Hongkong..!! dia itu gadis jelek, bau, amburadul, acak-acakan, kayaknya dia pembantu yang menjemput anak majikannya mabuk di club.. gayanya benar-benar aneh.." sahut ku.
Tapi entah kenapa aku bisa menjelaskan segamblang itu pada papah, seperti memperkenalkan calon istri ku saja.
"Jangan menghinanya.. kamu bisa jatuh cinta pada nya.." sambung papah meledek ku.
"Cih...!!! jatuh cinta.??? membayangkan nya saja tak SUDI..!!" aku menekan kata terakhir di kalimat ku. Semoga saja tidak bertemu lagi, itu harapan ku.
"Sudah istirahat saja di rumah.." ucap papah.
"Oya.. bersiap lah.. nanti papah akan memperkenalkan mu dengan seseorang.." tambahnya membuat ku reflek mengerling sinis ke arahnya.
"Siapa pah..??" tanyaku menyipitkan mata ku curiga.
"Nanti juga kamu tahu.. dia cantik.. sangat cantik.. pribadinya juga baik.. kau pasti menyukai nya.." jawab papah tanpa menatap ku yang terus menerus menatap gerak tubuh nya.
"Siapa.?? pasti papah mau menjodohkan ku.." batinku, aku benar-benar tidak berani menanyakan apapun lagi padanya.
"Sudah.. papah berangkat.. kamu di rumah dulu saja.. dua Minggu lagi kamu mulai masuk kerja, jadi nikmati lah masa liburan mu.." ucap papah yang lalu melangkah pergi berlalu dari pandangan ku.
"Dua Minggu..?? liburan apa dua Minggu..?" gerutu ku.
...----------------...
POV Molly.
Nama ku Molly Arkana, aku anak pertama dari dua bersaudara, tapi meskipun begitu aku tidak tinggal bersama adikku, karena aku tinggal di rumah papah sedang adikku Mike tinggal bersama mamah, yah... kedua orang tua ku bercerai, bisa di bilang aku dan adikku korban broken home.
Tapi untungnya kami masih bisa bertemu, meskipun hanya satu Minggu sekali, itu sudah cukup untuk melepas rasa rindu ku pada adik laki-laki rese ku yang masih duduk di bangku SMA.
Hari hariku malah lebih sering bersama dengan sahabat ku Rena. Dia gadis yang cantik, sangat cantik, karena itulah Rena sering bergonta-ganti pasangan saking larisnya.
Meskipun di rumah papah aku tidak kekurangan kasih sayang, tapi tetap saja aku menginginkan belaian kasih sayang seorang ibu, tapi wanita itu, mamah ku, beliau tak pernah membelai ku, dia bahkan terlihat sangat membenci ku, mamah lebih memilih tinggal bersama Mike adikku dan meninggalkan ku begitu saja di rumah papah tanpa seizin ku.
Hanya mendapat kasih sayang dari satu orang tua saja, sudah menjadi kebiasaan bagiku, jadi ini tidak terlalu berat ku jalani.
Usia ku 21 tahun sekarang aku kuliah semester lima, dan hari ini hari yang ku centang, karena tepat di tanggal empat belas November adalah anniversary ku dengan my pacar.
Yah... aku sudah memiliki kekasih, dia tampan berwibawa juga pengertian, sudah tiga tahun lamanya kami berhubungan, dia seorang CEO berusia 39 tahun, tapi tunggu, kalian jangan mikir aku berhubungan dengan nya karena kekayaan nya.
Karena meski usia kami terpaut 18 tahun, aku sangat sangat menyukainya, kedewasaan nya lah yang membuat ku nyaman berada di dekatnya.
Dia tampan, dengan pawakan yang ideal untuk seorang laki-laki, senyumannya itu, sangat manis, manis sekali, aku menyukainya, aku gila padanya.
Tin tin...!!!!
"Molly,, sayang,, Alex dateng tuh.." teriakkan merdu mengalun di dalam rumah kami. Itu suara papah ku.
"Iya pah.. suruh tunggu sebentar.. Molly masih dandan.." saut ku.
Tak lama kemudian aku berjalan menuruni anak tangga dan kulihat di ruang tengah sudah ada kekasih ku, Om CEO ku.
"Malam sayang..." ucapnya tersenyum sangat manis padaku.
"Kalian mau pergi..?" tanya Papah menatap ku yang kini memakai gaun pendek berwarna putih biru.
"Iya.. boleh kan Roy.." jawab Om Alex.
Pacar ku memang selalu memanggil calon mertuanya dengan sebutan nama saja, karena usia mereka tidak jauh berbeda. Dan lagi mereka teman lama.
"Tapi jangan malam-malam pulang nya.." pesan papah.
Secepat kilat kami berlalu dari rumah sederhana ku, papah memang bukan orang kaya seperti pacar ku, papah hanya seorang PNS. Ia mengajar di SMA, dan untuk mobil yang sering ku bawa kemana mana, itu kado ulang tahun dari Om Alex.
"Kita makan malam yah.. kamu belum makan kan.." di tengah perjalanan Om Alex bertanya.
"Iya Om.."
Tiba di halaman parkir restoran, Om Alex turun terlebih dahulu kemudian berjalan memutar menuju ku, membukakan pintu, pacarku itu memang selalu memperlakukan ku layaknya seorang ratu.
"Hati-hati sayang..." ucapnya menggandeng tangan ku turun dari mobil.
Kami pun segera memasuki restoran fine dining yang super mewah, karena biasanya pun begitu, kami memang tidak pernah makan di tempat murah.
Dan di sinilah kami duduk bertatap muka di salah satu meja khusus yang sudah Om Alex pesan, mata kami saling bertemu pandang "Kamu cantik yank.." ucapnya membuat ku tersipu malu.
"Kamu mau pesan apa hm.?"
"Apa saja.. terserah Om.." ucap ku.
Kemudian Om Alek menjentikkan jarinya memanggil waiters dan segera memesan makanan, dan menu yang ia pesan selalu sama "Steik sapi, salad, dan air mineral" meskipun awalnya ia menanyakannya terlebih dahulu padaku.
Sepuluh menit berselang waiters sudah membawa pesanan kami, dan kami pun mulai melangsungkan ritual makan malam bersama.
"Yank..."
"Hm..?" aku menatap wajah tampan nya, yang mulai ingin menyampaikan sesuatu pada ku.
"Farrell.. putra Om sudah di Indonesia sekarang, jadi rencananya, Om mau memperkenalkan kalian.."
"Uhuk-Uhuk..." aku tersedak mendengar ucapan Om Alex. Di kenalkan? dengan putranya? yang mungkin lebih tua dari ku. Bagaimana jika putranya melarang hubungan kami.? aku takut.
"Hati-hati makan nya.. ini.. minum lah.. pelan-pelan.." Om Alex memberikan air putih padaku. Lembut sekali ia memperlakukan ku.
Visual nya karena aku ngefans sama mereka.. jadi suka suka khayalan ku ya gaiisss... 🤭
...----------------...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Angel Tamara
knp sih thor hrs d gambrkn tokoh cweknya pecinta lki2 tua tp kaya? ingin hdp enak secr pintas gtu? klu mau hdp enak kerja keras. bukannya nyari lki2 tua...hadeuh....
2022-04-21
0
Dian Rosma
sm yg mn aja cocok asal jgn sama yg playboy
2021-10-10
1
maestuti dewi saraswati
visualnya kerenn bangett
2021-09-02
1