Dan aku masih berdiri di sini, menatap berlalunya mobil Om Alex. Aku takut, dia mencari pengganti ku sedang aku sudah terbiasa dengan kehadirannya di sisi ku.
Tiga tahun lamanya kami berhubungan, tapi belum juga mendapat restu dari ibu ku. Entah kenapa dan apa alasan mamah melarang hubungan kami.
Mungkin karena pacar ku duda? atau karena perbedaan usia? aku masih belum mengerti.
Ku langkahkan kakiku berat menuju pintu masuk rumah sederhana ku, dan wajah hangat papah menyambut ku "Sayang.. Alex mana..?" tanyanya sembari memiringkan kepalanya menengok kebelakang tubuh ku yang kosong.
Biasanya Om Alex selalu mengantarku sampai ke depan kamarku, tapi hari ini, dengan wajah marahnya pria itu pergi.
"Sudah pulang pah.. buru-buru, ada tamu di rumah nya mendadak.." jawabku menghelat.
"Oh.. ya sudah masuk.." ajaknya hangat.
Papah mengunci pintu, kemudian menuntun ku masuk ke dalam kamar, aku beruntung memiliki ayah seperti nya. Beliau bisa berperan sebagai seorang ayah dan juga ibu bagiku. Aku yang tak pernah mendapat kasih sayang mamah.
"Ganti baju, terus tidur..." ucapnya mengecup kening ku kemudian melangkah pergi, berlalu dari pandangan ku.
Aku kesepian, rasa bersalah dan takut masih menyeruak di dalam dadaku "Apa aku telepon saja ya..?" ucapku lirih.
Kulihat di layar ponsel ku sudah menunjukkan pukul 23:00, Om Alex pasti masih dalam perjalanan. Tapi hati ku masih belum tenang sebelum mendengar jawaban maaf dari mulutnya.
"Om.. Molly minta maaf, maaf kan Molly.." tulis ku. Dan langsung ku kirim padanya, satu menit lima menit, dua puluh menit, tak mendapat respon bahkan sampai aku selesai membersihkan diri. Ponsel ku masih sepi.
"Kenapa belum juga di balas.? apa Om Alex benar-benar mau mencari pengganti ku.?"
Huuuhhh... sepertinya aku harus tidak tidur lagi karena memikirkan nya "Om Alex.. jawab telepon ku.." tangan ku sibuk menekan kontak bertuliskan My CEO di layar ponsel ku.
...----------------...
POV Author
Pagi berjalan seperti biasa, Farrell baru pulang dari luar subuh hari, bukan karena Alex membiarkan tapi pria itu percaya, putranya bisa menjaga batasan dalam bergaul, Farrell memang sudah biasa hidup bebas di Amerika.
Farrell terbiasa mandiri setelah ibunya pergi ke surga nya Allah SWT sepuluh tahun yang lalu, Yah benar, Alex sudah menduda selama sepuluh tahun lamanya. Sebuah kecelakaan mobil yang merenggut nyawa istrinya. Depresi, pria tampan itu sempat depresi.
Viona adalah cinta pertamanya, cinta monyetnya, cinta SMA nya, dan mereka melakukan hubungan terlarang membuat mereka di nikahkan sebelum waktunya. Mungkin usia Alex saat itu masih 15 atau 16 tahun. Cinta Alex pada ibu Farrell begitu lekat, hingga sulit baginya mencari pengganti.
Sampai akhirnya Alex menemukan kembali sosok Viona dalam diri Molly nya, tingkah nya, suaranya, riang nya, pria itu suka. Tak perduli berapa usia Molly, tak perduli Molly putri teman lamanya, Alex ingin memiliki gadis itu, hanya Molly dan Molly saja.
Sudah tiga tahun lamanya mereka menjalin hubungan tapi Molly belum juga siap Alex nikahi. Jika saja perasaan Alex tak tulus mungkin pria itu sudah mencari pengganti, jika Alex berniat melepasnya sebenarnya mudah saja baginya, karena ketampanan dan kekayaan nya, wanita di luar sana berderet menunggu nya. Tapi sikap manja dan senyum manis Molly sudah mematenkan hak cipta cinta nya.
Pertengkaran semalam masih menyisakan kekecewaan yang mendalam, bukan karena Molly menampar Alex, tapi pria itu yang kesal dengan perasaannya sendiri. Kenapa harus jatuh cinta pada molly, anak gadis dari wanita yang terobsesi padanya.
"Sial,...!!!!"
Alex menghentakan punggung pada sandaran kursi kebesarannya, yaah saat ini pria itu berada di dalam ruang kerjanya. Disain kontemporer yang ia pilih menjadi tema kantor nya.
Alex meraba saku celana nya, dan mengambil benda pipih dari dalam sana. Hitam layarnya, karena dari semalam pria itu menonaktifkan ponsel miliknya.
KLIK KLIK KLIK KLIK KLIK KLIK KLIK KLIK KLIK KLIK KLIK KLIK KLIK KLIK.
Pesan teks berdesakan masuk setelah di aktif kan kembali.
📩"Om.. masih marah..?"
📩"Om jangan lama-lama marahnya.."
📩"Om..."
📩"Om..."
📩"Om....."
📩"Ommmmmmm..."
📩"Alex..!!! aku akan melabrak mu ke kantor..!!!"
Senyum pun mengembang di bibir keritingnya saat membaca pesan beruntun dari sang kekasih "Aku menyukainya, terus lah begini sayang.. aku harus menghukum mu.." ucapnya terkekeh.
Kring telepon kantor berdering, dan sudah pasti suara resepsionisnya yang akan pria itu dengar dari benda berwarna putih itu.
"Ya.. kenapa Mel..?" tanyanya langsung.
"Maaf pak, ada yang mau bertemu.." jawab Melani.
"Suruh masuk saja..!!" ucap Alex tanpa menanyakan apapun lagi. Pria itu yakin kekasihnya lah yang akan melabraknya.
"Sayang.. sayang.. kau mau menyerahkan diri ke sini..??" dengan senyuman Alex menunggu kedatangan gadisnya. Rindu, pria itu sudah merindukan Molly.
Tok tok tok
"Masuk lah.." ucapnya berusaha terlihat jaim.
"Terimakasih, sudah membiarkan ku masuk Lex.." suara itu bukan suara kekasihnya, Alex pun mendongakkan wajahnya menatap ke arah suara.
"Retta..!!" celetuk nya tersentak.
"Kita makan dulu yuk.. sarapan.. pasti kamu belum sarapan kan..? makanya jangan lama-lama menduda.. cepat nikahi aku Lex.." dengan percaya dirinya wanita itu mengucap.
Kening Alex mengerut saat beranjak dari duduknya, dan kini pria itu berdiri tegak menatap sinis wanita itu "Retta.. ngapain kamu di sini..?" tanyanya ketus.
"Mau kasih kamu makan.. aku masak banyak.. terus inget kamu.. memang nya salah..?" jawab Retta enteng.
"Pergi..!! sebentar lagi kekasihku datang, pergilah.. jika kamu belum bisa memberi izin padaku untuk menikahi putri mu.. lebih baik jangan muncul lagi di hadapan ku..!!" ucapnya tegas.
Retta justru mendekat pada Alex dengan senyum obsesinya "Aku tidak akan pernah mengizinkan mu menikahi si anak sial itu..." ucapnya.
"Apa kurang ku Lex.? bukan kah aku juga cantik.? anak sial itu menuruni wajah ku.!" tambahnya dengan tangan yang mulai meraba-raba dada bidang Alex Arian.
"Hentikan..!! menjauh lah dari ku..!!" pekik Alex melangkah mundur, menghindari wanita gila itu. Wanita yang tidak lain adalah ibu dari kekasihnya.
Retta mendengus kecewa "Nikahi aku diam-diam, dan aku akan membiarkan Molly menerima lamaran mu Lex..." pintanya bernegosiasi. Dan kini wanita itu duduk di kursi kebesaran Alex membuat pria itu semakin melotot ngeri.
"Apa kamu sudah gila hah..? menyuruh ku menikahi dua wanita satu darah..?" ucap Alex ketus.
"Aku rela menanggung dosa nya Lex.. asal bisa bersama mu.." saut Retta mengerling jahat padanya.
"Om..!!! Mamah..!!!" suara itu membuat Alex dan Retta reflek menoleh ke arah sumbernya.
Di lihatnya Molly berdiri di ambang pintu ruangan itu dengan mata yang terbelalak "Sayang.. k-kau di sini.." tanya Alex terbata.
"Bagaimana jika dia mendengar ucapan gila ibunya..?"
...----------------...
Bersambung...!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
baby_neon23
Semangat kak, mampir juga yah
2021-08-16
0
emak ⏤͟͟͞R
emaknya kegatelan
2021-08-16
0
atmaranii
seru...smpet mkir sblumnya klo mama molly suka ma s om Alex..eh trnyta bnerr🤪🤪
2021-08-15
5