Disisi lain, Tian masih terus berusaha untuk menghubungi Tea. tapi lagi-lagi Tea berada di panggilan lain dan itu sukses membuat laki-laki itu sangat kesal sehingga ia pun memilih mengirimkan pesan saja.
Beberapa pesan sudah dia kiriman namun Tea masih belum membalasnya juga. ia kembali mengirimkan pesan hingga sekarang jumlah pesan yang dia kirim sudah 20 pesan dan Tea masih juga belum membalas padahal statusnya jelas tertulis jika dia saat ini sedang online.
"Sebenarnya dia sedang apa? dia sedang melakukan panggilan dengan siapa? apakah dia sudah mempunyai pacar." ucap Tian dengan kesalnya namun juga penuh dengan pertanyaan.
Tea yang sedang asyik melakukan panggilan video Dengan kakaknya pun akhirnya memutuskan untuk mengakhirinya saja karena ponselnya terus berbunyi dan itu membuatnya menggerutu kesal sambil melihat siapa yang sudah mengirimkan pesan padanya.
"Ck siapa sih mengganggu ku saja." ucap Tea dengan berdecak kesal.
"Hah yang benar saja dia lagi? sebenarnya apa yang dia inginkan. apa ini semuanya berisi...akhh dasar kau ya." ucap Tea ketika membaca semua pesan yang di kirimkan Tian yang berisi ajakan untuk bertemu.
"Ada apa mas Tian? kenapa kau sangat menggangguku 😑."
"Kita ketemu sebentar ya."
"Memangnya ada apa?"
"Kangen teh😂."
"Tadi kan sudah bertemu."
"Ya kan itu tadi bukan sekarang. ya kita bertemu sebentar. janji sebentar saja."
"Tidak bisa. setelah ini aku mau pergi ke masjid. kau juga harusnya mengajakku pergi ke masjid bukannya malah mengajakku untuk bertemu. ihh kau ini benar-benar ya."
"Itu masalah mudah. tapi kita bertemu sebentar ya."
"Hmm baiklah. kerumah sekarang kebetulan papa mama sudah berangkat ke masjid barusan."
"Tidak. jangan di rumah. di luar saja sebentar."
"Kau ini banyak maunya. ini sudah malam Tian. jika kau ingin bertemu denganku lebih baik kerumah sekarang. aku akan menunggumu."
"Cepatlah keluar aku ada di dekat rumahmu."
"Aku tidak akan tertipu oleh mu. sudahlah aku mau bersiap-siap dulu."
"Aku tidak berbohong. aku ada di dekat rumahmu. jika kau tidak percaya keluar dan periksa saja."
Tea yang membaca itupun di buat penasaran dan juga tidak percaya. tapi ia ingin memastikannya sendiri karena itu ia pun langsung keluar dan memeriksa apakah ada Tian di luar atau tidak.
Saat di luar ia celingukan mencari keberadaan Tian. setelah agak lama mencari, ia pun melihat sosok yang tengah berdiri membelakanginya di depan pertigaan. entahlah saat ini Tea rasanya ingin sekali tertawa melihat tingkah laku Tian.
"Hahaha dia lucu sekali. apakah dia bermaksud ingin bersembunyi begitu." gumam Tea kemudian menghampiri Tian.
Ia menepuk pundak Tian yang membuat laki-laki menoleh. terlihat sekali jika saat ini Tian tengah menahan rasa malunya karena wajahnya memerah ketika bertatap muka dengan Tea.
"Hei!! aku sudah disini. apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Tea tanpa basa basi.
"Jangan disini. kita cari tempat yang lebih sepi bagaimana?" ujar Tian yang membuat Tea menaikkan alisnya.
"Kerumahku saja lah dari pada disini. ayo." kata Tea mengajak Tian.
"Tidak. aku malu hahaha. ikut aku ya kita cari tempat yang lebih sepi. jangan disini karena aku takut jika orang-orang akan melihat kita bertemu diam-diam disini dan menimbulkan omongan yang tidak-tidak tentang kita." ujar Tian
"Ya jika kau tidak mau ada yang melihatnya jadilah makhluk halus saja. aihhh kau ini kenapa sangat merepotkan." kata Tea dengan santainya.
"Aku serius Tea. disini tidak aman. jadi ikut aku ya." ucap Tian dengan seriusnya.
"Ya jika disini kau mau mencuri tentu tidak aman tapi jika kau hanya ingin berbicara santai denganku tentu saja itu aman. hei kau bilang kau merindukanku." kata Tea dengan menyilangkan tangannya ke dada sambil tersenyum nakal ke arah Tian.
"I iya i itu ahhh sudahlah kau mau ikut aku atau tidak. disini tidak aman Tea. heh kau ini keras kepala ya." kata Tian yang bersikeras untuk mengajak Tea pergi.
"Tidak ada siapapun disini. hanya ada kita. kau berbicara seperti itu seolah-olah kita akan melakukan sesuatu saja hahaha." kata Tea dengan tertawa.
"Diamlah bodoh kenapa suaramu itu sangat keras. kau mau ikut dengan ku atau tidak? aku tau tempat yang lebih nyaman dari pada disini." tanya Tian.
"Emm bagaimana ya. tapi ini sudah malam Tian. kerumahku saja lah." ucap Tea.
"Aku malu Teh. sebentar saja yuk." ujar Tian.
"Jika kau malu tutupi saja kepalamu dengan karung beras." seru Tea dengan kesalnya.
Ingin sekali saat ini Tea memukul kepala laki-laki yang ada di depannya karena Tian sangatlah menyebalkan. apalagi jika sudah merengek tapi terkesan memaksanya membuat Tea ingin sekali menggaruk wajahnya.
"Mau ikut atau tidak!!?" kata Tian yang terdengar cukup tegas di telinga Tea.
"Ahh bagaimana ya. ini sudah malam dan aku tidak terbiasa jika seperti itu." jawab Tea.
Ia tentu tahu apa yang akan terjadi setelahnya jika ia mengikuti Tian. ia juga bukan tipe gadis yang akan bertemu dengan laki-laki di luar rumah saat malam hari. ini adalah kali pertamanya ia bertemu dengan laki-laki di malam hari, itupun karena sikap nekat yang di miliki oleh Tian.
"Abang Tian dari pada kita di luar alangkah baiknya jika kita ke rumah saja." kata Tea dengan suara selembut mungkin di sertai dengan senyum manisnya.
"Mau atau tidak!." kata Tian.
"Emm maaf ya tapi aku tidak bisa karena itu bukan diriku hehehe." ucap Tea dengan tidak enak hati.
"Ya sudah." kata Tian
Tea yang mendengar jawaban Tian pun seketika tersenyum dengan manisnya. Ia berfikir jika Tian akan bermain kerumahnya sekarang. tapi wajah berbinar milik Tea berubah menjadi datar ketika Tian tiba-tiba saja langsung pergi tanpa mengatakan apapun lagi.
"Hah yang benar saja dia meninggalkanku tanpa mengatakan apapun lagi." ucap Tea yang tidak bisa berkata-kata.
"Dasar gila. dia sendiri yang mengajakku bertemu di luar, tapi dia sendiri yang meninggalkan disini. untung saja rumahku dekat." gerutu Tea dengan kesalnya.
Sepanjang perjalanan ke rumahnya Tea terus menggerutu dengan tingkah Tian yang semaunya sendiri. bagaimana mungkin ada laki-laki yang bertingkah seperti Tian. jika pun ada fix dia tipe laki-laki yang tidak bertanggungjawab 😂🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments