Buka Puasa

Saat sampai di rumahnya, mamanya sudah menunggu di depan rumah dengan tangan menyilang di dada. rupanya ia sudah punya feeling saat melihat Tea masuk dengan tangan kosong.

"Mama kok disini? ayo masuk." kata Tea dengan mengajak mamanya masuk.

"Tunggu sebentar. mana tepung yang mama suruh beli tadi?" tanya Karina, mama Tea.

"Tepung?? astaga Tea lupa beli ma hahaha." jawab Tea dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Sudah mama duga. kau ini masih muda tapi ingatanmu seperti lansia. bagaimana jika kau sudah benar-benar tua." ucap mama Karina dengan menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya.

"Iya iya ini Tea ke warung lagi tidak perlu marah-marah seperti itu." cibir Tea dengan pergi .

Dengan menggerutu kesal Tea pun kembali menuju ke warung untuk membelikan tepung yang disuruh mamanya tadi.

Kling...

Tea membuka ponselnya melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya. tertera nama Sutian di layar ponselnya. ia pun membukanya dengan tersenyum senang.

"Apa yang dia lakukan." gumam Tea dengan membuka pesannya.

"Teh."

"Ya ada apa? kau begitu merindukan ku sampai sampai mengirim pesan padaku padahal kita baru saja bertemu."

"Ya sangat merindukanmu. apa yang sedang kau lakukan?"

"Aku sedang berjalan."

"Kau berjalan apa merangkak kenapa lama sekali."

"Tentu saja aku terbang karena aku mempunyai kekuatan dewa yang tersembunyi hahaha."

"Ohh itu sangat tidak masuk akal."

"Terserah aku. ini hidupku apa urusannya denganmu."

"Tea..."

"Iya sayang😑🤮."

"Ketemu ya sebentar saja."

"Ck yang benar saja bahkan belum ada satu jam kita bertemu tadi. aku tidak bisa."

"Oh ayolah sebentar saja."

Tea hanya melihat pesan itu tanpa membalasnya karena saat ini dia sudah sampai di warung. setelah membeli tepung ia pun segera pulang karena ia sangat yakin jika sampai di rumah ia akan langsung mendapatkan Omelan mamanya.

"Assalamualaikum." kata Tea ketika sudah sampai di rumahnya.

Mama Karina yang mendengar suara anaknya sudah kembali pun langsung menghampirinya dan menyewot kantong plastik yang di bawa Tea dan menuju ke dapurnya.

"Papa belum pulang ma?" tanya Tea

"Mungkin sebentar lagi. cepat bantu mama masak. iris kubis dan wortelnya." kata mama Karina yang tengah sibuk memasak.

"Kak Rosa kapan pulang ma?" tanya Tea sambil mengiris kubis.

"Kenapa bertanya pada mama. kau kan punya ponsel. tanyakan saja langsung padanya." jawab mama Karina.

"Benar juga." ujar Tea dengan mengangguk.

Merekapun melanjutkan acara masaknya hingga semua makanan benar-benar sudah tersaji dengan rapinya di atas meja makan.

"Papa pulang." kata seorang pria yang memasuki rumahnya.

Mama Karina yang mendengar suara itupun segera mencuci tangannya dan menyambut kepulangan suaminya dengan senyum manisnya.

"Papa mandi dulu. mama sudah menyiapkan semua keperluan papa setelah itu kita buka bersama." ucap mama Karina yang di angguki oleh papa Hendrawan.

Beberapa saat kemudian semuanya sudah berkumpul di meja makan. waktu menunjukkan pukul 17.35, semua penghuni rumah sedang menunggu adzan di kumandangkan.

Kling Kling.

Tea yang mendengar ponselnya berbunyi pun tidak terlalu memperdulikannya. namun suara ponselnya terus berbunyi yang membuat mama dan papanya langsung menatapnya.

"Kenapa tidak di balas?" tanya papa Hendrawan pada Tea.

Tea pun langsung melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya dan membukanya. 15 pesan dari Tian yang semuanya berisi ucapan selamat berbuka puasa dengan lambang hati di akhir kata.

Tea yang membaca itupun tersenyum manis membuat kedua orangtuanya yang melihat merasa heran dengan tingkah putri mereka.

"Ya ya kau juga. isi perutmu dengan sebanyak mungkin agar tubuhmu sedikit berisi😎." begitulah pesan balasan yang di kirim Tea.

Tea meletakkan ponselnya kembali setelah suara adzan berkumandang. papa Hendrawan memimpin doa kemudian mereka mulai menikmati makanannya dengan tenang dan begitu lahap. di sela-sela makan mereka ponsel Tea kembali berdering membuat ia harus menghentikan acara makannya.

"Siapa?" tanya papa Hendrawan

"Kak Rosa pa." jawab Tea kemudian mengangkat panggilan video tersebut.

Terpampanglah wajah cantik seorang gadis yang memenuhi layar ponsel Tea. dia adalah Rosalinda kakak perempuan Tea yang berada di London Inggris. ia menempuh S3 nya di sana.

"Assalamualaikum adikku yang tampan." suara seseorang dari seberapa sana.

"Ya ya walaikumsalam. ada apa kakak menelpon ku. aku sedang makan. menggangguku saja." kata Lea dengan kesalnya.

"Hahaha sengaja. dimana mama papa?" tanya Rosa.

Tea pun mengalihkan layarnya ke arah papa dan mamanya yang sedang mengunyah makanan.

"Apa kau sudah berbuka puasa?" tanya mama Karina.

"Sudah ma. bagaimana kabar mama dan papa? kalian baik-baik saja kan?" tanya Rosa.

"Sangat baik. kapan kau pulang sayang? sebentar lagi lebaran. apakah kau tidak merindukan mama?" tanya mama Karina.

"Iya ma Rosa sangat merindukan kalian. tapi disini Rosa harus menyelesaikan beberapa tugas dulu. mungkin 2-3 hari lagi Rosa pulang ma. doakan Rosa semoga tetap sehat dan secepatnya bisa pulang." kata Rosa.

"Tentu sayang." ujar mama Karina.

"Belajar yang pintar karena kau adalah calon pewaris perusahaan papa yang bisa papa harapkan. tidak seperti yang di sana." kata papa Hendrawan dengan mengarahkan matanya pada Tea.

Tea yang menyadari jika papanya tengah menyindirnya pun langsung melayangkan tatapan sinis pada papanya sehingga membuat mama Karina dan Rosa terkekeh.

"Awas saja jika kau pulang tidak membawakan oleh-oleh." ancam Tea pada Rosa.

"Ya kakak sudah tahu. kau mau apa?" tanya Rosa.

"Hoodie dan sepatu keluaran terbaru. earphone juga." jawab Tea yang membuat Rosa hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Yang lainnya saja. kau selalu meminta hal yang sama padaku. kau sudah mempunyai banyak sekali." kata Rosa dengan menolak apa yang di inginkan Rosa.

"Tidak ada penolakan." seru Tea dengan keras kepalanya.

"Baiklah aku tidak akan membelikan mu." ujar Rosa yang membuat Tea hanya menghela nafasnya saja.

"Ya ya baiklah terserah kau saja. tapi jika kau membelikan ku baju mekar seperti waktu itu aku akan langsung membakarnya." kata Tea.

"Jika kau bukan adikku aku akan melemparmu kedalam sumur." cibir Rosa dengan kesalnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!