Masih Lanjut Flashback
Setelah musyawarah antara Ilham dan Anand, akhirnya, Fariz dikontrakkan disebuah ruko yang lumayan luas dibagian dapurnya. Fariz mencoba membuat roti kelas rumahan, ia merekrut tetangga tanpa harus menggunakan ijazah
Pertama membuat, Fariz langsung membuat sekitar 5 Kilogram tepung terigu, dan satu karyawan saja untuk bantu bantu.
Tujuan Pertama Fariz adalah, pasar induk tradisional. Yaitu depot penjual aneka makanan ringan atau ciki.
Dihari pertama, Fariz setor beberapa ratus pcs dengan harga jual 2.000 per pcs. Berarti dari Fariz harga harus dibawah duaribu dong. Paling tidak, 1.600 / pcs. Tak masalah, namanya bisnis, jangan muluk muluk dulu.
Dan ternyata, Fariz datang paginya kedepot kemarin, roti buatan Fariz, ludes. Artinya, depot satu, sudah Fariz kuasai.
Dihari ketiga, Fariz membuat kue tersebut, ditambahi hingga 25 kilogram atau satu kantong tepung terigu. Dan siangnya Fariz kepasar untuk setor roti, bukan didepot yang kemarin. Ia keliling lagi mencari depot lain, karena dipasar induk, depot ciki bukan satu atau dua orang, melainkan banyak.
Sebulan kemudian, Fariz sudah merekrut beberapa karyawan, untuk memproduksi roti buatannya, hingga bagian packing, semuanya sudah ada bagian masing masing. Tidak seperti pertama Fariz buka usaha dulu. Satu orang untuk semua bagian.
Dan sekarang, bagian pemasaran dan sopir kepercayaan Fariz, sudah Fariz lepas untuk mencari pelanggan dipasar induk lain. Atau dengan kata lain, melebarkan sayap keberbagai depot, yang ada dipasar pasar induk
Fariz hanya didapur sewaan papanya, dan mengatur stokis untuk para pelanggan, agar tidak terlambat pengiriman.
-
Setahun kemudian, ruko ini habis masa kontraknya. Fariz juga sudah bisa membeli mobil box ukuran pick up beberapa unit.
Karena produksi semakin meningkat, otomatis, karyawan juga harus ditambah. Ruko ini sudah tidak muat untuk memproduksi
"Pih, ruko hampir habis masa kontraknya. Barang barangpun, sudah tidak muat. Fariz harus bagaimana pih" Fariz
"Kamu punya uang?"
"Ada, tapi hanya sembilanpuluhan juta"
"Baiklah, ini kan masih ada waktu. Nanti papi rembuk dengan papamu. Oh iya, besok kan hari pernikahan Sayn. Kamu libur dong"
"Ah libur, pusing tau pih. Nanti para karyawan bagaimana? kan harus didampingi pih. Mana kontrakannya mau habis. Tabunganku, hanya bisa mengontrak 3 unit ruko, kalau ingin lebar produksinya. Pusing" Fariz sudah gorak garuk
"Hahaha itulah, namanya pengusaha itu seperti itu. Semua saudaramu, mereka tinggal gajian yang hampir mencapai seratus juta perbulannya. Sedang kamu, mengumpulkan uang segitu, butuh berbulan bulan. Belum lagi bayar karyawan, belum lagi habis kontrakannya. Tapi ada senengnya, kau adalah bos, bukan calon lagi"
"Ish, papi bisa aja"
-
Setelah dirembug dengan semua orang tua, akhirnya, mereka sepakat, membeli sebuah pabrik, dengan hasil uang kontengan. Atau bahasa kerennya, saham gabungan.
-
Pabrik baru saja kebeli, Ilham sudah dipusingkan Hanan. Yaitu ingin nikah secepatnya.
Begitu pabrik baru produksi beberapa bulan, Ilham juga dipusingkan lagi, kalau Fatih ingin menikah juga
Akhirnya, ketiga putra Ilham, sudah menikah semua. Tinggal Fariz seorang, pengusaha muda, yang sudah menggenggam seluruh pasar, diberbagai pelosok negri ini
-
Kembali ke Fariz saat ini
Fariz pulang kerumah papi maminya
"Mami, mami kok belum tidur?" Fariz bertanya, saat Wahidah duduk sendirian.
Fariz membungkuk, lalu mencium pelipis Wahidah, dan duduk disampingnya
"Belum sayang" Jawab Wahidah, lalu mengusap punggung Fariz
"Mana papi mi?" Fariz sambil melepas jas
"Diruangan" Wahidah
"Papi ada tamu?" Fariz bertanya, tapi tangannya sibuk melepas dasi, dan menekuk kemejanya sampai kesiku
"Iya... Sana mandi. Bau" Ejek Wahidah
"Bau juga, mami demen dipeluk" Fariz menyenggol lengan Wahidah
"Itu terpaksa" Wahidah mengusap rambut Fariz
"Ih mami.. Nyakitin, tapi ngangenin.. Emmuah" Fariz kembali mencium pelipis Wahidah, dan kabur kekamarnya
Fariz mandi dan mengganti baju rumahan, lalu tidur tanpa mengunci pintu
-
"Mi, mana Fariz? tadi sepertinya ada suaranya?" Anand
"Tadi masuk kamar pi, tak suruh mandi" Wahidah
"Oh..Il coba lihat, masih apa dia. Bujangan ko senengnya bertapa" Anand
"Dimana kamarnya kak?" Ilham
"Atas sebelah kanan" Anand
"Oh, bukan yang kiri?" Ilham
"Bukan, yang kiri kamar Xander" Anand
Ilham akhirnya naik kelantai atas, dan
Tok tok tok
Ilham mengetok pintu kamar Fariz
"Lagi apa anaknya?" Anand
"Belum dijawab kak" Ilham
"Coba" Anand melangkah kedepan, lalu memutar handle pintu "Nggak dikunci"
"Ya Tuhan.... Gimana mau dapat jodoh, pulang pulang langsung molor" Anand mendekati Fariz
Ilham tersenyum, dan duduk disamping Fariz sambil berkaca kaca, mengusap kepala anaknya, yang sekarang lebih memilih tinggal dirumah kakaknya.
"Besok dikasih tau saja kak, kami akan kekampung. Bila perlu, Fariz disuruh menyusul" Ilham
"Ya.. Boleh deh, besok kakak sampaikan"
Ada jedah
"Kalau tidak lupa.. Ahaha huff... Lupa, kalau ada bocah tidur. Ayo keluar" Anand merangkul Ilham untuk keluar. Takut mengganggu bocah istirahat
-
Visual yang sudah author bayangkan, semoga banyak yang suka.
Anggap saja foto diatas, fotonya papi Anand, dan mami Wahidah. Sosok pasangan yang setia, hingga menua bersama. Walaupun dulu hasil perjodohan, tapi mereka awet hingga menjadi nini nini dan aki aki.
Usia Anand saat ini, sudah 83 tahun. Sedangkan Wahidah berusia 78 tahun, sama seperti Ilham. Hanya beda bulan, Ilham lebih muda beberapa bulan dari Wahidah.
Sedangkan usia Sifa sekarang, 50 tahun, dan sikembar berusia 27 tahun.
Ilham tua dan Sifa paruhbaya.. Kira kira cocok nggak. Anggap saja cocok ya.. Soalnya Foto dokter Ilham yang biasa author pakai, masih tetep saja segitu.. Belum tua.
Ketiga putra kembarnya sudah menikah semua, dan tinggal Fariz yang ketinggalan kereta
Dr. Alfatih Putra Zayn Sp. Jp (Spesialis jantung)
Dr. Alhanan Putra Zayn Sp.OG ( Spesialis kandungan )
Dr. Alhusayn Putra Zayn Sp.PA ( Spesialis patologi anatomi / Laboratorium)
Alfarizi Putra Zayn M.M (Magister management)
Anggap saja mereka kembar... Soalnya othor suka lupa wajah, dengan kembar identik. Suka salah salah nyebut nama.
Kira kira visualnya cocok nggak.. Kalau kurang cocok maaf ya.. Othor sudah cari dokter yang paling tampan, diseluruh fikiran othor.. dan inilah penilaian othor.
Next
Pagi harinya, Fariz sudah rapih, dan akan berangkat kepabrik
Mereka bertiga lagi sarapan
"Nak, semalam papamu datang kemari, ingin mengunjungimu" Anand membuka suara
"Oh, kok Fariz tidak tau pih. Bareng mamakah?" Fariz
"Tidak, papamu dari rumah sakit, dan langsung kemari" Anand
"Lah, emang Fariz lagi dimana? apa belum pulang? kok tidak tau" Fariz
"Kamu baru pulang. Mami menyuruhmu mandi, bukan menyuruhmu tidur. Tapi, kau malah tidur sampai lupa daratan" Wahidah
"Ish mami.." Fariz
Setelah selesai sarapan, merekapun bubar tangkar.
Wahidah ketoko emas, Anand keshowroom, Fariz kepabrik
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Bilqis Bilqis
visual Hawa belum ya thor,, apa masih loading
2022-12-29
0
Maulana ya_Rohman
nanti kumpul lagi.... dan bubar tangkar lagi...😆😆😆😆😆
2022-09-24
0
Dianherlina Siswoyo
cocok ganteng² dan cantik mama papa tetep hot😄👍👍
2022-03-09
0