"Gimana kuliah kamu, Sayang ?", tanya mama Jasmine pada Adelia. Masih di ruang makan rumah keluarga Papa Alex.
"Alhamdulillah lancar, Ma ", sahut Adelia.
"Tinggal satu semester lagi udah kelar, Ma! ", lanjut Adelia dengan senyum mengembang.
"Wah, bagus sekali sayang. Besok kita mau bahas acara pernikahan kalian sama papa mama kamu ", jelas Mama Jasmine.
Kenan yang tengah asyik makan, tiba-tiba tersedak mendengar perkataan mamanya.
"Pelan-pelan dong Ken makannya ", tegur Papa Alex.
Kenan Meraih segelas air putih di depannya lalu meminumnya hingga tandas.
"A..... apa kata mama, Pa? ", Kenan membeliakkan matanya.
"Kenapa kaget gitu ?", sahut Mama Jasmine.
"Satu bulan lagi rencananya kalian nikah ", Papa Alex turut bicara.
Kenan tercengang.
Memandang ke arah Adelia. Gadis itu sama terkejutnya dengan dirinya.
"Kok satu bulan sih, Pa !", protes Kenan.
"Gimana, apa perlu di percepat lagi, satu minggu lagi, maybe ", ledek papa Alex.
Kenan mendengkus. Mama Jasmine terkikik geli, sedang Adelia membulatkan matanya.
"Udah, kamu nurut aja !", papa Alex menepuk bahu Kenan.
"Usia kamu udah pantas buat nikah, Ken. Meskipun masih kecil Adelia bisa jadi istri yang baik buat kamu ", terang papa Alex.
"Nanti kalo kalian udah nikah, kalian bisa ngurus perusahaan sama-sama. Sekarang Adel yang ngurus perusahaan papanya ", lanjut Papa Alex.
Whatt ? Bocah ini ngurus perusahaan papanya? Jago juga dia.
Pantesan sama papa di suruh minta tiga puluh persen saham perusahaan , jadi dia bisa kelola perusahaan.
Busyeet.... bocah ini bikin aku penasaran saja.
Batin Kenan.
"Bukan begitu, sayang? ", Papa Alex memandang ke arah Adelia.
"Iya, Pa ", jawab Adelia.
Setelah berbincang cukup lama, akhirnya Adelia berpamitan pada papa Alex dan mama Jasmine.
"Adel pamit dulu, Ma, Pa!", Adelia mencium tangan mereka berdua.
"Salam sama Papa mama kamu ya, Sayang ! ", Mama Jasmine memeluk Adelia.
Adelia mengangguk dan tersenyum.
"Hati-hati nyetirnya Ken, jangan ngebut ", pesan Mama Jasmine.
" Ok, Ma ", Kenan mengacungkan jempolnya.
Melangkah menuju pintu keluar, menuju ke garasi di mana mobil Kenan di parkir.
Kenan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Lelaki tampan itu melirik jam di tangannya. Masih menunjuk pukul sembilan.
"Masih sore, calon istri. Ikut aku dulu yuk ", ajak Kenan.
Adelia risih sekali Kenan memanggilnya begitu.
"Jangan panggil calon istri. Kita hanya mainin peran ini kan? ", ketus Adelia.
"I know... I know... ", balas Kenan tidak suka. Loh emang kenapa?
"Emang kemana? " Adelia mengeryitkan dahinya.
"Udah ikut aja ", Kenan tersenyum nakal.
"Awas kalo kamu macem- macem ! ", ancam Adelia.
Kenan terkekeh.
"Nggak macem-macem paling cuma se macem aja ", ledeknya.
Adelia menoleh dengan dahi mengeryit.
Kenan tergelak. "Nidurin kamu ".
Adelia memukul keras lengan lelaki di sampingnya.
"Dasar mesum, gila ! Coba aja kalo berani !", tantang adelia.
Di balas dengan kekehan geli oleh Kenan.
Lelaki itu melajukan mobilnya menyusuri jalanan kota. Beberapa menit kemudian mereka sampai di sebuah club besar di kota itu.
Kenan melirik Adelia. Bocah ini tidak menunjukkan ekspresi takut atau khawatir sedikitpun.
"Kamu sering main ke sini?", tanya Adelia setelah mereka turun dari mobil.
"Kadang-kadang sih ", sahut Kenan.1
"Sini tangan kamu ", Kenan hendak meraih tangan Adelia, tapi gadis itu menolaknya.
"Ngapain, aku bisa jalan sendiri ",
Adelia dengan tenang berjalan di sebelah Kenan.
Kenan tercengang, menggelengkan kepalanya.
Mereka berdua melangkah masuk. Club itu cukup ramai, para muda mudi memenuhi dance floor.
Memilih tempat duduk di ujung club, Kenan mengajak Adelia duduk di sana.
Nampak pegawai club itu segera datang melayani mereka. Kenan memesan minuman soda.
"Kamu pernah ke sini ?", Tanya Kenan seraya menoleh ke arah Adelia.
Gadis itu menggeleng perlahan.
"Mau minum? ", Kenan menawarkan segelas soda yang baru di antar pegawai club.
"Enggak, aku masih kenyang ", Adelia mengelus perutnya.
Kenan segera menengak minumannya sampai tandas.
Kemudian beranjak.
"Tunggu bentar, aku mau ke toilet dulu ", pamit Kenan.
Adelia mengangguk dan tersenyum.
Kenan bergegas ke toilet. Setelah menyelesaikan urusannya, segera keluar dari sana. Sedikit terkejut ketika seorang perempuan sudah menunggunya di luar.
"Ken.... aku kangen kamu !", perempuan itu segera menghambur ke arah Kenan, menarik tengkuk lelaki itu dan mereka berciuman.
Kenan mendorong tubuh perempuan itu hingga menempel ke dinding toilet. Mereka saling bercumbu di sana.
Sementara Adelia yang di tinggalkan sendiri, nampak di dekati oleh seorang lelaki.
Lelaki itu menghampiri Adelia, "Hai cantik... turun yuk ", ajak lelaki itu.
"Sorry, aku nggak suka ngedance ", sahut Adelia.
"Ayolah, sayang !", Lelaki itu berusaha memaksa Adelia. Ketika hendak merangkul bahu Adelia, Gadis itu segera menarik tangan lelaki itu dan menariknya ke belakang.
"Jangan sentuh sembarangan kamu, masih sayang sama tangan kamu ", Adelia mengunci tangan lelaki itu hingga mengaduh kesakitan.
"Lepasin tangan aku, sakit.... Aku minta
maaf ", mohon lelaki itu.
"Adelia melepaskan tangan lelaki itu kasar, sehingga lelaki itu terhuyung.
"Jangan ulangi lagi ", seru Adelia.
Laki-laki itu bergegas pergi.
Di dinding toilet kedua anak manusia itu masih saling mencumbu, tiba-tiba Kenan mendorong tubuh perempuan itu ketika ingat telah meninggalkan Adelia sendiri.
"Stop Sarah ....", Kenan menjauhkan tubuhnya.
"Kenapa? ", perempuan itu juga masih terengah mengatur napasnya.
"Aku tadi nggak sendiri ke sini. Cabut dulu " , Kenan segera berlalu.
" Eh.... Ken tunggu ", seru perempuan itu terhenti. Ken sudah berlalu dari sana tanpa menoleh lagi.
Shitts.... sama siapa sih dia? Kemudian perempuan itu melangkah mengikuti Kenan.
Di tempat Adelia, gadis itu kembali di dekati beberapa lelaki kali ini. Empat orang lelaki berbadan besar.
Sepertinya mereka adalah teman-teman lelaki yang telah di pelintir tangannya oleh Adelia tadi.
"Nih bocahnya ", kata seorang lelaki dengan tubuh tinggi besar.
"Bocah kecil, sini kamu ", ledek lelaki besar itu.
Adelia beranjak. Gadis itu tampak tenang.
Kenan yang dari jauh melihat itu berhenti, memperhatikan gadis itu.
Lelaki besar itu mendekati Adelia. Hendak menyentuh pipi Adelia. Adelia segera menarik tangan lelaki itu dan membanting tubuhnya di lantai.
Laki-laki itu berteriak kesakitan.
Tiga lelaki lainnya segera maju mendekati Adelia.
Kenan yang mengetahui itu hendak membantu, tiba-tiba berhenti. Membulatkan matanya tidak percaya melihat apa yang terjadi di depannya.
"Sini maju semua, biar mama kasih pelajaran kalian !", ledek Adelia.
"Belagu banget kamu bocah. Sini papa bikin kamu menjerit keenakan ", seru salah satu lelaki berbadan besar itu.
Adelia mengepalkan tangannya mendengar omongan tidak pantas lekaki itu.
Ketiganya menyerang Adelia bersamaan dan dengan mudahnya Adelia melumpuhkan ketiga lelaki berbadan besar itu.
Ketika tiba-tiba ada seorang lelaki lain yang akan menyerang Adelia dari belakang, Kenan segera turun tangan.
"Sukanya ngeroyok perempuan ya ", Kenan memukul lelaki itu hingga terpental.
Adelia menoleh ke belakang.
"Kamu nggak papa kan? ", Kenan memegang bahu Adelia.
Gadis itu menggeleng.
Ke empat laki-laki itu telah kabur dari sana.
"Maafin aku udah ninggalin kamu tadi ", kata Kenan dengan penuh sesal.
"Aku nggak papa ', balas Adelia tenang.
Menyesal sekali Kenan meninggalkan gadis itu sendiri.
Coba kalau dia nggak bisa beladiri, apa yang akan terjadi?
Bagaimana dia bertanggung jawab kepada Papa Bram dan Mama Rose?
Kenan segera merengkuh tubuh kecil itu ke dalam pelukannya. Adelia berusaha berontak, tapi Kenan malah semakin mengeratkan pelukan itu.
Akhirnya Adelia membiarkan Kenan melakukannya.
Di antara kerumunan pengunjung club yang melihat aksi Adelia, seorang perempuan tengah menatap keduanya dengan penuh amarah.
Lama Kenan memeluk tubuh gadis itu, membelai belakang kepalanya dengan lembut.
Adelia mendorong tubuh Kenan, sehingga pelukan itu terlepas.
"Udah malem, pulang yuk ", ajak Adelia.
Kenan mengangguk, kemudian meraih pinggang Adelia menuntunnya keluar club.
Adelia berusaha melepas tangan Kenan dari pinggangnya.
"Lepasin tangan kamu !"
"Biarin gini aja. ", tolak lelaki itu bersikeras.
.
Adelia menghentikan langkahnya.
"Aku bilang lepas ", galak Adelia.
Kenan segera menyingkirkan tangannya dari pinggang Adelia.
"Okey Babe, aku lepasin ", lelaki itu mengangkat tangannya tinggi.
Adelia segera melangkah meninggalkan Kenan. Tangannya terlipat di dada.
'Buruan anterin aku pulang", Adelia sedikit menoleh ketika Kenan masih tercengang dan berdiri di tempatnya.
"Asssiap, Bu Bos", Kenan menyahuti seraya bergegas mengikuti langkah Adelia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Anonymous
poin tambauan buat novel ini...cewe nya ga menye menye...strong karakyer ny
2024-05-07
0
Siti Yuliatin
seneng liat cewek jago bela diri... artinya bs jaga diri sendiri dan g gampangan...
2024-03-11
0
ms_panda
jangan coba-coba macem2 km Ken bisa kena tendangan maut km 🤣🤣
2021-07-25
1