Keesokan harinya Adelia mendatangi perusahaan Kenan. Berniat mengambil ponselnya sekalian mengembalikan kunci mobil lelaki itu.
Melangkahkan kakinya memasuki lift. Menekan angka 10 , dimana kantor Kenan berada. Sebelumnya bertanya pada resepsionist di lobi bawah.
Resepsionist sempat mengatakan bahwa Kenan sedang ada tamu.
Tapi Adelia tidak peduli, karena ingin segera mengambil ponselnya.
Setelah pintu lift terbuka, melangkahkan kakinya keluar.
Dengan langkah santai menuju ruangan Kenan. Seketika berhenti di depan pintu ketika mendengar suara tidak jelas, suara desahan seorang wanita sepertinya.
Ia buka sedikit kasar pintu itu, tampaklah pemandangan yang sangat tidak pantas menurut Adelia.
Kenan dan seorang wanita yang duduk di pangkuannya sedang bercumbu di dalam ruangan itu.
Adelia memukul daun pintu keras hingga langsung menghentikan kegiatan mereka.
"Ckck.... jadi begini kelakuan kamu di kantor ", Adelia berdecak dan memalingkan wajahnya tidak suka.
"Lelaki macam gini yang mau nikahin aku. Aishhh.. mimpipun aku nggak akan setuju ", Adelia berdecih tidak suka sambil memalingkan mukanya.
Seandainya tidak mengingat permintaan orang tuanya, Adelia tidak akan sudi berhubungan dengan lelaki itu.
"Siapa dia, sayang ?", wanita itu masih di pangkuan Kenan. Menatap Adelia dengan pandangan sinis.
"Kamu keluar dulu", Kenan menyuruh wanita itu turun dari pangkuannya. Wanita itu cemberut, tapi kemudian mengangguk, diciumnya lagi bibir Kenan, sebelum turun dari pangkuan lelaki itu.
Membenahi bajunya yang berantakan akibat ulah Kenan.
Mengambil tasnya yang tergeletak di meja, lalu kembali menghampiri Kenan.
"Jangan lupa ntar malem !" katanya lagi seraya mencium bibir Kenan lagi sebelum melangkah keluar.
Baru beberapa langkah, tiba-tiba
Gubrakkkkkk...
Wanita itu terjatuh di lantai karena tersandung kaki Adelia.
Adelia menahan tawanya. Kenan membulatkan matanya karena terlampau terkejut. Tapi sebentar kemudian terkekeh tertahan.
Adelia menatap lelaki itu tajam.
Bisa-bisanya ngetawain wanitanya.
Dasar lelaki playboy
"Uppss.....pasti sakit ya ", ledek Adelia.
"Hei....kamu sengaja ya? ", wanita itu melotot galak ke arah Adelia.
Segera bangkit dari lantai, bergegas menghampiri Adelia hendak menamparnya. Kenan yang melihat itu reflek melangkah hendak mencegahnya.
Kenan terpana dan menghentikan langkahnya. Dilihatnya Adelia menahan tangan wanita itu dan memutarnya ke belakang.
"Mau nampar aku, nggak semudah itu tahu", Adelia sedikit menyeringai.
"Lepasin tangan aku ", hardik wanita itu.
"Kenapa? Sakit? jangan suka nyakitin orang kamu kalo masih tahu rasa sakit ", Adelia melepaskan tangan wanita itu, sedikit kasar.
Wanita itu terhuyung, Lalu membalikkan badannya ke arah Kenan.
"Kamu kok nggak bantuin aku sih sayang !", rajuk wanita itu seraya menghentakkan kakinya ke lantai. Lalu bergegas menuju pintu keluar.
Kenan tercengang. Seperti terhipnotis tidak melakukan apapun hanya melihat saja yang terjadi di depannya.
Bahkan dia tidak mencegah ketika wanitanya keluar dari ruangannya.
Boleh juga bocah kecil ini.
Selain arogan kuat juga dia.
Padahal kalau dilihat posturnya tidak lebih tinggi dari wanitanya.
"Ponsel aku !", pinta Adelia tanpa melihat ke arah Kenan.
Kenan tersadar dari lamunannya.
Lalu merogoh saku celananya.
"Sorry .... ponsel kamu ketinggalan di rumah", Kenan menghampiri Adelia.
"Ngeles aja kamu. Jangan dekat-dekat ", Adelia menggeser tubuhnya ke belakang.
"Aku nggak suka laki-laki yang suka nyentuh cewek sembarangan ", lanjutnya bersidekap.
Kenan tetap melangkah mendekat,
"Kamu cemburu ?", ledek Kenan
"Ihh.... pede banget. Ngapain juga aku cemburu ?", Adelia bergidik.
Tangannya berusaha menahan tubuh Kenan agar berhenti mendekatinya.
"Stop ...... di situ aja kamu !".
"Kunci mobil ?", Kenan mengulurkan tangannya.
Adelia melempar kunci itu ke arah Kenan, langsung di tangkap oleh lelaki itu.
"Mana dokumen saham atas nama aku? ", Adelia seraya berjalan ke sofa dan duduk di sana. Melipat kakinya dengan angkuh.
"Aku kasih kalo kita udah nikah ", Kenan ikut duduk di sebelah gadis itu.
"Ntar malem aku jemput ke rumah sekalian bahas pernikahan kita", bisiknya di telinga Adelia.
Adelia menggeser tubuhnya, menjauh dari Kenan.
"Aku bilang jangan dekat-dekat, Okey ? Atau aku tendang kamu ", marah Adelia.
"Oh... aku takut ", kekeh lelaki itu dengan tampang yang menyebalkan.
Tanpa Adelia duga, kenan menahan pinggang ramping gadis itu, mengangkat tubuhnya dan membawanya ke pangkuan lelaki itu.
Gadis itu memekik keras, terkejut
dengan perlakuan Kenan.
"Damn... lepasin aku ", Adelia berontak. Pinggangnya yang di peluk erat oleh lelaki itu membuatnya susah bergerak.
Tangan mungilnya memukul dada lelaki itu berulang-ulang, tapi Kenan tidak bergeming.
Kenan menahan tangan Adelia dengan tangan kanannya, sedang satu tangan yang lain masih memeluk pinggang gadis itu erat.
"Jangan gerak terus, ada yang bangun di bawah sana", bisik Kenan.
Adelia membulatkan matanya.
Shitt.. dasar lelaki mesum !
Satu-satunya jalan dia harus memukul kepala lelaki itu agar melepaskannya.
Maka yang dilakukan gadis itu selanjutnya adalah memukulkan dahinya ke kepala lelaki itu keras.
"Akkkhhh ", Kenan memegangi kepalanya.
"Shittt...", umpatnya kesal.
Adelia juga merasakan kepalanya sakit. Tapi dia tidak peduli, dia harus segera bebas dari lelaki playboy ini.
Gadis cantik itu segera bangkit, mundur menjauh dari Kenan lalu bersidekap dengan angkuh.
"Enak aja mau cium-cium ..... ogah ya aku dicium bibir bekas wanita lain ", Adelia bergidik. Bergegas melangkah ke pintu.
"Ingat, jangan pernah sentuh aku sekalipun kita sepakat menikah. Remember that !", ancam Adelia.
"That's enough, you stole my first kiss", Adelia keluar ruangan lelaki itu dengan menutup pintu dengan keras.
Assseemm nih Bocah !
Kurang ajar banget dia.
Batin Kenan mengumpat kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Anonymous
siippp adelia
2024-05-07
0