Sinar pagi membangunkan gadis yang tertidur di kasur lantai di ruangan rawat inap, ia bergegas masuk ke dalam kamar mandi. Selesai dengan aktivitas mandinya, dia memoles sedikit make up natural ke wajahnya, dia berpikir dengan wajahnya sedikit di rias dia berharap kesedihan nya tak nampak pada wajahnya, dan itu benar adanya tak ada yang menyangka bahwa gadis ceria ini menyimpan kesedihan yang dalam pada dirinya, hanya sebagian teman dekat yang mengetahuinya. di rasa cukup merias diri, Adelia bergegas duduk di dekat ranjang sang ibu untuk pamit dan bersalaman.
"Ibu, Adelia ke kampus dulu yaa,,, Semoga ibu Sehat dan cepat sembuh. do'ain Adel,,, biar urusan Adel di luar lancar," setelah mencium tangan sang ibu, Adelia pun bergegas keluar untuk pergi ke kampus.
Sesampai di ujung jalan Rumah sakit Adelia di kejutkan dengan sosok Tampan Rasya yang sedang tersenyum padanya, Adelia pun sedikit mempercepat langkahnya untuk sampai dimana Rasya berada.
"Rasya, sudah lama mnunggu,?" Adelia dengan tersenyum menyapa Rasya.
"Tidak, baru aja nyampe..." Rasya dengan membalas tersenyum kepada Adelia, dan menyerahkan helmnya untuk di pakai Adelia.
Adelia pun memakai helmnya, sedikit dengan anggukan mengajak Rasya untuk berangkat.
"Siap Tuan Putri,,, ayo kita berangkat,!!" dengan Canda Rasya mengajak berangkat Adelia.
Motor Rasya pun melesat meninggalkan Rumah sakit dan membelah jalanan. ketika Perempatan Motor Rasya pun terhenti karena adanya Lampu merah. tanpa Adelia dan Rasya sadari, ada seseorang di dalam mobil yang telah memperhatikannya dengan sorot mata yang tajam.
"Sial kenapa harus melihat tuuh cewek lagi..." batin Martin yang sedang memperhatikan Adelia yang di Bonceng Rasya.
"Pasti itu Pacarnya, Kenapa hati Aku panas melihatnya.." Batin Martin terus berucap, tanpa sadar bahwa rasa cemburu yang menguasainya saat ini.
Lampu merah pun berganti,,, dengan tancapan gas yang kuat Mobil Martin melesat di depan motor Rasya, sampai Rasya sedikit mengerem, dan berhasil membuat Adelia yang sedang melamun terkaget, tangannya repleks memeluk tubuh Rasya yang ada di depannya.
"Adel sorry,,, tadi ada mobil yang cepet banget di samping kiri motor aku" Rasya dengan tidak enaknya meminta maaf kepada Adelia, karena tau dengan Adelia memeluknya Adelia pasti kaget.
"Iya gak apa apa Rasya,,, aku hanya kaget saja mungkin, karena aku tadi sedikit melamun" Adelia pun tak menyalahkan Rasya.
"Udah gak kaget lagi kan sekarang,?" dengan Senyumnya Rasya melihat tangan Adelia yang masih melingkar di perutnya. Rasya senang di peluk sang pujaan hati.
Tanpa terasa Motor Rasya pun sampai di Gerbang kampus, dengan santai masuk ke parkiran karena Rasya juga kuliah di kampus yang sama namun berbeda jurusan.
Adelia turun dari motor Rasya, tapi sekarang Adelia kesusahan untuk membuka helmnya.
"Sini aku bukain,,," Rasya langsung membuka helm yang Ada pada Adelia.
Lagi-lagi Martin melihat mereka berdua, bahkan dia kesal sendiri.
"Mau pamer kemesraan yaa,,," Batin Martin
sambil terus berjalan Martin di kagetkan dengan kedua temannya yaitu Reyhan dan Dimas, buru-buru mukanya di buat se cool mungkin.
"Nih... Anak, gimana sih kemarin bukannya ngejanjiin ketemu di cafe. di tunggu malah gak nongol.." Dimas mulai bercicit. tapi hanya jawaban "Sorry.." dari mulut Martin.
Sambil terus berjalan... sampai ketiga nya berpapasan dengan Adelia dan juga Rasya yang masih mengobrol di tempatnya.
"Pagi Adel..." sapa Dimas memberanikan untuk menyapa
"Pagi juga.." Tapi Rasya yang menjawab bukan Adel.
Dimas pun menyengir, dan berlalu di hadapan Adel.
sontak Adelia pun hanya menggelengkan kepala mengamati raut wajah Rasya yang terus mengamati Dimas cs,, tapi Adelia pun sedikit kaget karena seseorang yang semalam membuatnya syok ada di antara mereka.
"Aku ke kelas dulu..." Adelia Pamit kepada Rasya
"Jangan Nakal, " Rasya seraya mengacak rambut Adelia dengan gemas.
Sesampainya di kelas, Adelia di kejutkan dengan keberadaan Mita dan Desi yang sudah santai di kelas.
"Waah, benar-benar kalian, kalau gue gak inisiatif sendiri untuk masuk ke kelas, terus aja gue mematung menunggu kalian di parkiran" Cerocos Adelia yang tak terima ternyata kedua temannya sudah di kelas.
"Siapa suruh nunggu di situ.." Desi dengan sengaja ingin beradu mulut.
"iih... karena Gue gak lihat mobil kalian di depan. jadi gue pengen nungguin..." Adelia dengan kesalnya.
"Udah... udah..." Mita menengahi "Sorry Del, kita berdua gak bawa mobil,," Mita dengan menyengir meminta maaf kepada Adel.
"Ok..ok fine. tapi gara gara gue kelamaan di parkiran, gue ketemu orang ngeselin lagi,," Adel bergumam namun tetap terdengar di telinga Mita..
"What... siapa yang menurut lho orang menyebalkan itu.." Mita dengan penasaran.
Tapi untungnya Dosen sudah mulai masuk untuk mengajar.
Siswi-siswi pun mulai merapih kan penampilan nya, karena yang masuk saat ini yaitu Dosen muda dan juga idola di kampus.
Dosen itupun memulai pelajaran nya, dengan menyalakan in focus sebagai alat sarananya, tapi siswi-siswi yang lain bukan fokus ke materi yang di beri sang dosen, tapi malah menatap wajah Rupawan sang dosen.
Sang dosen pun mulai kesal, karena para siswi dengan senyum-senyum tanpa malu ketika di berikan pertanyaan, malah bilang tidak pada mengerti.
"Saya Mohon, kalian fokus ke materi yang saya ajarkan.." dengan mulai kesal Dosen bernama Diki itu menegur para siswinya.
"Sorry yaa pak,, Kita gak bisa lewatin kesempatan ini dengan menatap pak dosen.." siswi yang tidak tahu menimpali peringatan sang dosen.
dengan gelengan kepala sang dosen merasa aneh...
"Tapi lihat Adelia,,, dia selalu fokus ketika belajar,," tunjuk dosen itu kepada Adelia.
Adelia pun merasa kan kaget, karena di bandingkan dengan siswi-siswi yang selalu suka akan pesona sang dosen.
"iih apaan sih pak Diki ini,,, kita kok di bandingin dengan Adel sih, emang dia monoton.. terlalu serius dalam belajar tanpa tau apa artinya pacaran.." timpal siswi yang tadi dengan tidak tahu malunya.
Adelia pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa mau bersuara membela diri sendiri.
"Udah, udah... Kalian bukannya malu terhadap Prestasi Adelia. malah ngatain yang gak jelas.."
Dosen itu membela.
"Sebagai hukuman, kalian buatkan Makalah sebanyak lima puluh bab," Pak Diki dengan menunjuk siswi-siswi yang menurutnya gak fokus.
Jam pelajaran pun berakhir.
"Ke kantin yuuk...." Desi mengajak kedua temannya
"Gue sih ayoo aja.." Mita menimpali dan di angguki oleh Adelia.
mereka bertiga pun bergegas ke kantin.
di dalam kantin Ricuh dengan suara para siswa yang jelas mengidolakan Adelia, tak berselang lama Riuh kembali suara Para siswi yang mengidolakan Martin Cs.
Adelia dan temannya sudah duduk di bangku kosong kantin, dengan seperti biasa Desi yang selalu memesankan makanannya.
tak jauh dari Meja Adelia, sorot mata seseorang memperhatikan gerak gerik Adelia.. seseorang itu Martin. sampai dia teringat di dalam Ponselnya.
"ternyata dia benar-benar menyimpan nomor hpnya." batin Martin dengan senyum tipis dia mulai mengetik chat nya,,, dengan sontak matanya melihat kembali lagi apa yang dia tadi perhatikan.
ternyata Adelia sedang memegang ponselnya...
+628588****
lihat aku di belakang...
Adelia pun clingukan dengan mengedarkan pandangannya, tepat pada pandangan sosok seorang Reyhan yang sedari tadi juga memperhatikannya, pandangan Adelia terkunci saling pandang dengan Reyhan. di sisi lain Martin pura-pura tidak memandangi Adelia, justru malah membuat kesalah pahaman besar antara Adelia dan Reyhan. walaupun benar dari tadi Reyhan terus memperhatikan sosok Adelia yang begitu sempurna di matanya. namun Adelia mencari seseorang yang sudah mengirimkan chat nya.
+628588***
Gimana udah nemu...??
Adelia kembali melihat ke belakang, sontak Reyhan yang Adelia pandang tersenyum tampan.
"Heii... Adel Lhu dari tadi clingukan mulu,,? cari siapa,," Mita yang penasaran dari tadi memperhatikan Adelia yang terus memandang ke belakang mejanya.
"Duuh... guys sorry lama nungguin yaa. Ngantri abizzz..." Desi datang dengan suara cempreng nya.
"Niih... pesenan kalian " Dimas membawa pesanan kedua temannya dengan sedikit berkeringat mungkin karena sudah berdesakan.
"Kalian pada kenapa sih senyum-senyum...?" sontak pertanyaan Dimas membuat Martin melotot dan berubah ke wajah datarnya, tidak dengan Reyhan yang masih menampilkan senyumnya... dengan santai Reyhan mulai menyendoki makanannya.
"Gue kayanya jatuh cinta sama tuuh cewek,,," Reyhan membuat sosok Dimas terbengong tapi tidak dengan Martin yang masih melahap makanannya.
"Gue Jatuh cinta sama Adelia.." Reyhan dengan santai menjabarkan perasaan nya, lain dengan Martin yang tiba-tiba tersedak oleh minumannya.
"Eeh Lhu kok tiba-tiba tersedak,, gak apa-apa kan??" Dimas sedikit khawatir melihat Es baloknya tersedak.
"Gue cabut duluan..." Pamit Martin kepada Dimas dan Reyhan, lalu mulai mengetik pesan...
+628588***
temui aku di belakang taman kampus
Begitu pesan yang Adelia baca di chat nya, Adelia kembali mengedarkan pandangannya tanpa mau membalas chat nya.
Adelia pamit ke toilet kepada temannya, padahal dia bergegas ingin ke taman belakang kampus yang sepi menemui yang sudah mengirim chat kepadanya.
Adelia sampai di taman, di lihat ada sosok Lelaki yang membelakanginya.
Adelia membalas chatnya
Adelia
Aku sudah sampai di taman.
Deg...
ketika Adelia selesai mengirimkan chat, dia sangat kaget Sosok lelaki yang ia lihat membelakanginya, sekarang maju ke arahnya.
"OMG... jadi yang dari tadi chat aku Martin," Batin Adelia...
Adelia sampai melupakan bahwa kemarin ia telah memberikan nomor ponselnya kepada Martin.
Martin pun sampai di depan Adelia.
Adelia masih kaku dengan keterkejutannya...
fyuuuuh....
Martin meniup wajah Adelia yang terpaku
sontak Adelia tersadar akan keterpakuannya.
dengan wajah merona dan sedikit gugup Adelia ingin bertanya, tapi dengan cepat Martin menutup bibir Adelia dengan telunjuknya.
tanpa Martin dan Adelia sadari sosok Reyhan telah melihat mereka bahkan beranggapan Martin telah mencium Adelia.
dengan tangan yang di kepal, Reyhan berlalu meninggalkan sudut taman yang sedari tadi berdiri memperhatikan Martin dan Adelia.
"Bodoh... Gue Kira tuh cewek mandangin gue... ternyata gue salah paham" Batin Reyhan sambil berlalu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Ema Tari
👍👍👍
2021-10-10
1