You Are My Mine
Sinar matahari yang menelusup membangunkan sosok pria tampan yang sedang tidur lelap itu, dia terbangun dengan meraih ponsel nya yang berada di atas nakas dan di lihat sudah hampir pukul 07, dia bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah beres dengan ritualnya dia turun ke bawah bergegas untuk sarapan, di lihat meja makan nya yang hanya sarapan nya yang tersaji oleh asisten rumah tangganya. Dia menghela nafas sebelum duduk di kursi makan, dan melirik kursi kursi yang kosong dengan membayangkan bahwa orangtuanya ada duduk di sana, tapi itu hanya bayangan Martin belaka.
Bergegas pergi ke kampus setelah sarapan. dengan gaya coolnya dia masuk ke dalam mobil lalu melajukannya hingga sampai ke kampus. Mata Martin berkeliling hingga matanya terhenti memandang ke arah sahabatnya yaitu Reyhan dan Dimas yang sudah berdiri di ambang gerbang kampus, dengan gaya coolnya pun dia menghampiri, tak luput dari pandangan mahasiswi-mahasiswi yang sangat mengidolakan Martin.
"Noh tuuh si balok es...," kata Dimas yang ternyata menunggu kedatangannya dengan Reyhan.
"Sorry ... gue telat," Martin yang sudah sampai pada mereka pun merasa bersalah karena lambat.
"Ok no problem," sahut Reyhan yang menimpali. bergegaslah mereka masuk ke kelas, karena sebentar lagi akan ada mata pelajaran yang di mulai.
Setelah jam pelajaran usai mereka memilih duduk di kantin untuk mengisi perutnya.
pandangan mereka teralihkan ketika mendengar celotehan mahasiswa yang lain kepada seorang gadis yang baru saja masuk kantin, dia bernama Adelia. Adelia dengan santainya masuk kantin bersama kedua temannya yaitu Mita dan Desi. banyak celotehan yang mereka dengar yang jelasnya celotehannya untuk Adelia.
"Gileee Bening banget tuuh cewek ...."
"Gue pengen deh deketin dia ...."
"Pantes aja dia di bilang bunga Kampus, orang dia memang Perfect ...."
Begitulah ocehan yang Adelia dengar dari mahasiswa lainnya. Mata Adel sempat beradu pandang dengan tiga sekawan yaitu Martin, Reyhan dan Juga Dimas.
"Ayo.. ke sana," tunjuk Adel kepada Mita dan Desi.
Ternyata yang Adel tunjuk itu tempat duduk, Desi mengira mereka akan menghampiri Martin cs.
"Yaelah ... kirain kita nyamperin tuuh cogan." Desi bercicit.
"Kepala lu... hanya cogan aja," Mita menimpali.
"Kalian ke sini mau makan atau mau adu mulut?," Adel selalu pusing kalau Desi dan Mita selalu adu mulut.
"Ok gue pesen makanan nya dulu," Desi pun bergegas untuk memesan makanan.
"Adel... Lihat gak di depan meja kita, ini langka looh," Mita dengan antusiasnya mengedip-ngedipkan matanya berarah ke depan meja, yang ternyata ada Martin,Reyhan dan Dimas.
"Iyaa... iyaa... Gue tahu." Adel coba menimpali Mita.
"Gue pengen coba dekat mereka, atau kenal gitu," Mita dengan antusias dengan melamun.
"Niih pesenan kalian," Desi datang dengan pesenan nya. Yang membuat Mita sadar dari lamunannya.
"Ah eluu... gangguin otak gue yang sedang berselancar ni," Mita dengan menyedot minumnya.
"What... Berselancar?." Desi dengan melotot.
"Jangan bilang kalau lho, berselancar Cogan yang di depan," tambah Desi dengan nunjuknya pakai dagu.
"Emang...." satu kata yang tepat dari Adel.
Tanpa mereka sadari Martin,Reyhan, dan Dimas ternyata sedang memperhatikan ke arah dimana Adelia, Mita dan Desi. Namun yang mereka perhatikan tepat kepada satu gadis. Yaitu Adelia, yang mempunyai sejuta pesona.
Duuh bagaimana ya kalau ternyata Martin Cs suka pada gadis yang sama?
...----------------...
Jam kuliah selesai, Adelia tergesa-gesa keluar kelas nya tanpa menghiraukan Mita dan Desi.
"Tuuh bocah mau kemana sih?," Desi dengan serius menatap Adelia yang berlarian kecil.
"kebelet kali...." Mita yang menimpali. Dengan langkah mereka yang mengekori Adelia.
Tanpa sengaja Adelia menabrak seseorang yang keluar dari ruangan kelas yang lain.
Brak....
Adelia melotot ketika pinggangnya sudah berada di lengan seseorang yang menjadi idola gadis-gadis kampus.
Tepatnya Martin yang Adelia tabrak barusan, seketika pandangan mereka beradu.
1 menit
2 menit
3 menit
Hampir saja Adelia terjatuh karena teriakan dua temannya yaitu Mita dan Desi, dan datang pula Reyhan juga Dimas.
"OMG hello.... sungguh romantis," Desi dengan suara cemprengnya.
Seketika itu Adelia Langsung berdiri tegak begitu juga dengan Martin yang masih lekat memandang Adelia.
"Maaf." Satu kata dari bibir cantik Adelia.
"Saya kebelet..." dengan mulai berjalan tergesa Adelia meneruskan apa tujuannya tadi.
Seketika tanpa teman-temannya sadari sudut bibir Martin tertarik, dengan senyuman yang menawan.
"Gadis yang menarik dan juga Lucu...." bathin Martin.
Desi dan Mita sampai menganga karena baru melihat seorang Martin tersenyum.
Dengan cepat Martin merubah Wajah nya dengan tampang yang cool lagi.
"Terus kalian ngapain masih disini?."
Suara Dimas memecah keheningan dengan pertanyaan kepada Mita dan Desi.
"Maaf... yaa Ampun kita lupa mengejar Adel...."
Mita dengan berusaha menarik tangan Desi.
"Sepertinya ada yang terpesona pada kita?," kata Dimas.
Tanpa di peduliin oleh Martin dan Reyhan yang sudah berjalan menuju parkiran.
"Ooh iyaa, gimana acara kita?," tanya Reyhan kepada Martin dan Dimas yang mau masuk ke dalam mobil masing-masing.
"Gue mau ngecek cafe dulu."
Martin yang langsung masuk ke dalam mobilnya.
"Gue pulang aja dech... entar kalau si Es balok udah ngabarin baru kita ngumpul, gimana?," cicit Dimas dan di jawab anggukan oleh Reyhan.
Tak berselang lama sampailah Martin di depan cafe yang bertuliskan Fresh Cafe , sengaja ia menamainya dengan Fresh Cafe bertujuan agar pengunjung nyaman berada di cafe nya.
Setelah memarkirkan mobilnya Martin langsung masuk dan mengernyitkan dahinya karena pengunjung cafe semuanya tersenyum ke arah Live Music yang memang ternyata ada seorang gadis yang sedang bernyanyi dengan merdu bersama dengan teman band nya. Martin pun sampai terpaku di tempatnya karena merasa terpesona dengan suara merdu sang gadis yang sedang menyanyikan sebuah lagu on my way lagu miliknya Alan Walker dengan coveran yang bagus semua pengunjung sampai ikut menyanyikan liriknya.
Tidak beda dengan pengunjung, seorang Martin pun sampai lupa niat kedatangan nya ke cafe itu untuk mengecek omset atau laporan keuangan nya. Pandangan nya teralihkan ketika karyawan cafe tersebut menyapa sang pemilik cafe.
"Kak Martin, apa kak Martin memerlukan sesuatu?," tanya karyawan cafe dengan sopan. Martin di sana di panggil dengan sapaan Kakak, karena Martin merasa masih seorang pelajar jika di panggil Bos atau Sebutan Bapak, Martin tidak mau.
Dengan terperanjat Martin pun menoleh
"Sejak kapan anak Band itu Live Music di sini?."
Alih-alih menjawab Martin malah memberikan pertanyaan
"Ooh itu Sejak hari minggu kak, Anak Band itu meminta ijin kepada kak Irwan," Jelas karyawan Cafe. Dan Irwan itu adalah Asisten Pribadi Martin.
Martin Bergegas untuk Masuk lebih dalam ke Cafe miliknya, ternyata teman-teman sekelasnya sudah berada di sana sedang menikmati santapan yang di sajikan Cafe miliknya.
Ketika Martin Melangkah lagi, Martin kaget karena di tabrak oleh seorang gadis.
Braakkkk....
Mata mereka Beradu dengan saling pandang.
"Kamu...." Dengan mata yang melotot Martin menyapa seseorang yang sedang ia pegang pinggangnya, tak ayal gadis yang di pegangpun melototkan matanya karena dua kali hari ini dia menabrak seseorang yang sama.
Adelia dengan nyengir kudanya yang membuat lesung pipinya terlihat
"Maaf, saya terburu-buru," begitulah alasan Adelia yang ia katakan dengan sopan, karena kata-kata yang bar-bar nya hanya dengan kedua sahabatnya.
Dengan di lepaskannya pegangan untuk sang gadis Martin pun berdiri tegak.
"Kali ini aku maafkan. Tapi jika suatu saat lagi kamu menabrak ku, kamu harus tanggung jawab...." Begitulah kata yang terucap dari mulut sang Martin.
Dengan berjalan tergesa-gesa Adelia pun mencerna apa yang sudah ia dengar dari mulut yang sudah ia tabrak, dan bertanya-tanya, "Apa yang harus aku tanggung jawab bila aku menabraknya lagi?," kata Adelia di dalam hati.
Adelia Memberhentikan langkahnya di trotoar untuk menunggu taksi.
Dari kejauhan teman Band nya yang bernama Rasya memberhentikan Motornya karena melihat seorang gadis yang selalu mengusik hatinya sejak duduk di Sekolah Menenangah dengan tersenyum.
"Adel, kamu masih di sini? aku kira kamu sudah pergi jauh dari area cafe ini."
Sapa Rasya yang sedang sengaja turun dari motornya. Melihat Rasya yang menghampirinya Adelia pun tersenyum.
"Aku sedang menunggu Taksi," kata Adelia masih dengan senyumnya.
"Ayo, bareng aku aja... pasti kamu tergesa-gesa tadi karena mau ke rumah sakit, kan.?"
Adelia pun mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan serta ajakan Rasya.
Bagaimanapun Rasya sudah mengetahui kehidupan seorang Adelia, sehingga ia tetap menaruh hati terhadap sang gadis yang ia anggap gadis yang istimewa karena kehidupannya.
Ternyata dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan gerak gerik Rasya dan Adelia. Dia tersenyum Lirih karena merasa bahwa Adelia dan Rasya sepang kekasih.
"Bodoh aku, sampai tertarik ke itu cewek," batin nya merutuki kebodohannya karena sudah mulai tertarik kepada gadis yang hari ini dua kali menabraknya.
...Bersambung....
Ok guys ini karya pertama aku, jangan di bully ya aku masih belajar. Dan mohon maaf jika ada typo.
Happy Reading.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Wisnu Mahendra
judulnya aneh...apa artinya?
2022-01-24
0
Huang jiahong
cb mampir dan nyimak ya Thor😘😘😘
2021-09-20
2