hening!
tak ada lagi suara apapun, keyra diam. menghentikan isak tangisnya. ia semakin memepetkan telinga nya ke dada ayah nya. suara detak jantung itu tak lagi terdengar. ia lalu mengangkat wajah nya dan menatap wajah ayah nya. mata sayu itu sudah tertutup rapat, bibir ayah nya juga sudah tertutup. ada sedikit senyum yang terpancar di bibir itu.
"yah.. bangun yah!" teriak keyra mengguncang bahu ayah nya. tak ada reaksi apapun. tangis keyra makin keras. ia menatap semua orang yang ada di ruangan tersebut. termasuk dokter yang memang ada di ruangan itu.
"ayah saya kenapa dok? " tanya keyra pada dokter.
dokter tersebut hanya diam dan menggelengkan kepala nya dengan pelan.
"ayah! yah! keyra mohon yah, demi keyra yah. ayah bangun. keyra sayang ayah... hiks... hiks.. "
#####
pemakaman dan semuanya telah diurus oleh pak abram serta pak dukuh di kampung keyra.
perpindahan keyra ke jakarta pun diurus sekalian.
"maaf pa, aku tidak mau pindah ke jakarta. aku masih ingin disini. aku ingin menyelesaikan sekolah ku disini" tolak nya dengan lembut.
"nak, papa tahu ini sangat berat bagimu. enggak mudah menjalaninya, tapi kamu mendengar sendiri bukan? kemarin ayah mu menginginkan kami merawat mu dengan baik. kamu enggak perlu takut. kami akan memperlakukan mu sama seperti anak kandung kami" jelas pak abram panjang lebar.
Elvanno terlihat cuek, duduk main game di ponselnya. menyandarkan tubuh nya ke tembok kusam rumah peninggalan kedua orang tua keyra.
Bu rika ikutan duduk di tepi ranjang lapuk milik keyra.
"keyra sayang.. mama pasti akan menyayangi mu dengan sepenuh hati. kalo kamu tiba tiba kangen pulang ke sini, kita bisa kesini kapan pun kamu mau" bujuknya.
keyra menunduk, mengusap ingus dan air mata nya yang kembali mengalir. bukan soal kenyamanan, tapi sungguh ia tak mempunyai semangat lagi untuk melanjutkan hidup. dunia nya runtuh seketika. Selama ini keyra hanya memikirkan prestasi, karena ia tau, dengan prestasi tersebut akan membuat kedua orang tua nya bahagia. bahagia melihat keyra pulang sekolah membawa piala, sertifikat dan apa pun itu . jadi untuk apa ia melanjutkan hidup lagi? hatinya sudah membeku.
"keyra masih sedih ma, maaf" isak tangis itu kembali terdengar.
bu rika meraih tubuh mungil itu ke dalam pelukan nya,
"ada mama sayang, mama memang tidak akan bisa untuk menggantikan ayah dan ibu mu, tapi kami akan menjaga dan menyayangi mu sama seperti mereka juga"
keyra masih terdiam, hanya tetap menangis dalam pelukan mama mertuanya.
"tenangkan dulu pikiran dan hati mu key, papa akan mengurus perpindahan sekolah mu besok" ucap pak abram seraya mengelus pundak keyra.
sungguh, kali ini keyra sudah tak peduli lagi dengan sekolah. semua terasa sudah tak penting lagi.
setelah merasa tenang, bu rika merenggangkan pelukan nya. mereka mulai sibuk mengusap pipi masing masing. lalu menatap wajah manis keyra yang beberapa hari ini terlihat sangat kusut.
"sayang, kamu istirahat dulu ya, mama akan kembali ke hotel dulu. Elvanno ada disini menemani kamu. kalo butuh apapun, kamu tinggal bilang aja sama dia" bu rika mengelus lengan keyra.
"iya ma, " jawab nya lemah.
"nanti jam lima, mama sama papa akan kembali kesini. nanti kita akan pergi makan bareng diluar. agar kamu nya juga enggak terlalu bersedih" lanjut bu rika.
"iya ma, " jawaban nya sama.
keyra membaringkan tubuh di ranjang tua yang hanya berlapis kasur lantai yang tipis. memejamkan matanya yang terasa perih karena lelah menangis.
Bu rika membiarkan keyra tidur dan keluar dari kamar manghampiri putranya.
"van, temani istrimu disini. kalo dia butuh sesuatu, tolong kamu carikan. atau kamu hubungi papa"
"iya ma, " jawaban yang sama lagi. bahkan Elvanno menjawab tanpa menoleh ke mamanya. ia tetap fokus memainkan permainan di ponsel nya.
"yaudah, mama balik ke hotel dulu nyusul papa. kamu jangan tinggalin keyra ya"
"isshh.. iya iya mama ku yang cantik.. udah sana pergi. gangguin aja deh"
"iish kamu ini"
mama nya berjalan keluar rumah meninggalkan rumah tua itu.
seperginya mama, elvanno tetap diam di tempat. ia hanya fokus memainkan ponsel nya. sekitar 1 jam berlalu, ia penasaran apa yang dilakukan keyra dikamar.
ia mematikan ponsel, dan berjalan perlahan menyibak gorden yang menjadi penutup kamar keyra. terlihat guratan kesedihan dan lelah di wajah keyra yang terlelap. elvanno berdiri dan menyandarkan tubuhnya dibibir pintu. menatap wajah manis itu sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
"Ya Allah, besar banget dosa gue. menyebabkan dua orang meninggal sekaligus. gila kalo gue sampe nyakitin anak nya, apalagi gue udah janji bakal jagain dia. lalu bagaimana sama devi? aisshh pusing gue" bathin nya, sambil mengacak rambut dengan frustasi.
kembali lagi ke ruang tengah dan duduk di kursi lapuk itu. menatap foto devi di ponsel nya. Devi, kakak kelas yang selama lima bulan ini ia pacari. bahkan mereka menjadi best couple di tahun ini.
gimana nasib nya jika semua murid mengetahui jika ia telah menikah dengan gadis kampung? yang nggak lebih cantik dari devi. Bahkan si devi lebih dari segala gala nya. shiit!!
pukul 4 sore.
keyra mengerjapkan mata nya pelan. terasa sangat perih dan berat saat dibuka. ia kembali merem dan sedikit memijit kepalanya. terasa sedikit berdenyut.
"Ya Tuhan, kuatkah aku menjalani kehidupan ini? bisakah aku hidup tanpa ayah dan ibu? " bathin keyra dalam hati.
kembali setetes air mata lolos dari pelupuk matanya. rasa perih di hati nya masih saja terasa.ia menekan dada nya berkali kali, berharap kepedihan itu segera memudar.
ia beranjak dari atas ranjang, dan merapikan rambut nya yang berantakan. lalu berjalan membuka gorden. pemandangan pertama didepan mata nya adalah melihat lelaki tampan yang tidur diatas kursi lapuk samping pintu.
lelaki tampan bernama elvanno, hidung mancung, kulit putih bersih, rambutnya yang sedikit panjang dan terlihat sangat maco dengan warna rambut yang sedikit coklat itu. Bibir bawah sedikit tebal, berwarna merah muda sedikit hitam, mungkin itulah efek rokok.
Keyra menyunggingkan senyum, perasaan benci yang membuncah di dalam dada membuat elvanno terlihat lebih mirip malaikat izrail baginya. Elvanno yang datang dari dunia kegelapan yang berperan sebagai malaikat pencabut nyawa.
keyra berlalu kebelakang, membersihkan diri nya sejenak di kamar mandi yang sempit dan sudah berlumut, namun air nya tetap bersih dan jernih.
usai mandi, keyra merebus air diatas kompor yang hanya satu tungku itu. mengambil sebungkus mie instan kuah peninggalan ibu nya yang masih tersisa. cukup lima menit, mie kuah itu sudah tersaji dalam mangkuk di atas meja.
_Happy Reading😘_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments