Tangan pak Denis bergerak pelan, perlahan mata itu terbuka. ia mencoba mengendarkan pandangan nya keseluruh ruangan. kemungkinan ia mencari keberadaan anak atau istri nya. melihat pasien sadar, pak abram bergegas memanggil dokter.
"Pak.. bapak sudah sadar" sapa pak abram
pak denis hanya mengangguk lemah.
"di - dimana anak ku keyra? " suara nya dengan sangat lirih.
"anak bapak ada diluar pak" jawab bu Rika
"dan kalian siapa? " tanya pak denis pada mereka berdua
belum sempat pak abram menjawab pertanyaan pak denis, dokter dan dua orang suster datang. Dokter meminta pak abram dan bu rika untuk menunggu di luar ruangan.
Di luar ruangan, terlihat keyra tak banyak bicara. ia hanya duduk diam dengan kepala yang terus menunduk. ia terus berdoa dalam hati agar ayah nya dapat diselamatkan. ketakutan itu sudah menjalar di dalam hati nya. Ibu nya kini sudah tiada, ia tak akan sanggup jika ayah nya juga ikut menyusul pergi meninggalkan nya.
kembali air mata itu menetes dari pelupuk mata nya. keyra mengusap air mata nya dengan kasar. ia tak menyadari jika pak abram dan bu rika tengah memperhatikan nya sedari tadi.
ceklek!
Dokter keluar dari dalam ruangan, sontak keyra langsung berdiri dari duduk nya.
"saudara keyra, pasien ingin bertemu dengan anda" ucap sang dokter.
dengan cepat keyra mengangguk dan segera masuk ke dalam ruangan.
pak abram mendekati dokter tersebut,
"bagaimana keadaan pasien dok?" tanya pak abram
Dokter menghembuskan nafas nya dengan resah,
"kita tidak bisa terlalu banyak berharap besar pak. Bisa jadi besok atau besok nya, tapi kami akan berusaha sebisa kami untuk menyelamatkan pasien" jelas dokter.
bu rika langsung menutup mulut nya tak percaya. ia menangis, tak kuasa mendengar kenyataan itu.
"kalian coba masuk saja. mungkin masih ada kesempatan untuk berbicara dan meminta maaf kepada pasien" ucap dokter lalu pergi meninggalkan ruangan.
akhirnya pak abram dan bu rika masuk ke dalam ruangan, disana terlihat keyra yang tengah menangis sesegukan di samping ayah nya.
"pak, kami minta maaf atas kejadian yang menimpa bapak, maafkan anak kami karena telah membuat bapak dan istri mengalami kecelakaan" ungkapan maaf dari pak abram.
pak denis mencoba untuk tersenyum lebar.
"tidak apa apa pak, saya sudah memaafkan. mungkin memang sudah takdir dan jalan hidup saya harus begini" jawab nya
bu rika hanya diam, namun mata nya tak henti mengeluarkan cairan bening itu dari pelupuk mata nya.
"sungguh baik sekali keluarga ini" bathin nya.
"saya akan membiayai semua nya pak, termasuk kehidupan anak bapak" lanjut pak abram.
"saya punya satu permintaan, sebelum saya benar benar pergi pak" pinta pak denis.
"apa itu pak?? pasti akan saya kabulkan. apa pun itu" jawab nya
"saya ingin menikahkan keyra sebelum saya pergi. itu adalah keinginan terbesar saya dalam hidup saya. sebagai seorang ayah, saya ingin melihat putri semata wayang saya menikah, dan saya akan sangat lega jika saya sendiri yang mengucap ijab qobul untuk anak saya" jelas pak denis dengan sangat lirih.
keyra menangis sesegukan.
"ayah jangan bilang begitu, ayah pasti akan sembuh. keyra masih sekolah yah, dengan siapa keyra akan menikah"
"baik pak, jika itu keinginan bapak. Elvanno putra kedua saya akan menikahi keyra esok hari" jawab pak abram dengan mantap.
#####
"Elvanno Ravindra Darel !"
"saya".
" saya nikah kan dan kawin kan anak saya yang bernama Keyra Clarinta binti Denis dengan mas kawin emas 20 gram dibayar tunai"
"saya terima nikah dan kawin nya Keyra Clarinta binti Denis dengan mas kawin tersebut dibayar tunai. "
"bagaimana para saksi? SAH? " tanya pak penghulu pada beberapa orang yang berada dalam ruangan tersebut.
"SAH!! "
"Alhamdulillah"
selanjutnya pak ustadz memimpin doa, semua orang yanh berada dalam ruangan menengadahkan tangan nya. Lalu mengusap kan tangan nya ke wajah setelah doa selesai.
dengan takzim keyra mencium tangan elvanno. tanpa membalas, elvanno hanya melengos. ia melakukan ini semua terpaksa, daripada harus mendekam di penjara, lebih baik ia menuruti kemauan papanya.
"nak elvanno" panggilan dari pak denis yang terdengar sangat lirih.
elvanno menoleh, ia mendekati pak denis tanpa menjawab panggilan itu.
"ayah tau kamu anak yang baik dan sangat berbakti. ayah percayakan keyra, anak ayah satu satu nya kepada kamu. tolong jaga dia, sayangi dia seperti ayah dan ibu menyayanginya. jangan pernah membuat nya menangis, nak. karena ia adalah harta kami satu satu nya yang paling berharga. jika kamu tidak menyukai nya, maka lepaskan dia dengan cara yang baik baik. ingatkan dia jika ia berbuat kesalahan, jangan pernah berbuat kasar padanya. ayah percaya kepadamu"
keyra tak henti henti nya menangis. tangannya terus menggenggam tangan ayah nya dengan sangat erat.
"umur ayah enggak lama lagi nak, jadi tolong. jaga keyra.. ja - ga dia" kata kata pak denis semakin kabur, tak lagi terdengar.
keyra berhambur memeluk ayah nya.
"keyra mohon yah, bertahan lah. keyra enggak mau ayah pergi. keyra ga punya siapa siapa lagi yah selain ayah. siapa yang akan memuji keyra saat key dapat piala? siapa yang akan bantuin keyra nyiapin seragam sekolah key?? keyra ga mau sendirian yah. keyra ga bisa.. hiks.. hiks.. jangan pergi yah. keyra mohon... bertahanlah hingga keyra bisa bahagiain ayah."
tangisan pilu keyra berhasil meruntuhkan ego dan hati yang membatu. Elvanno meraih tangan pak denis. lelaki yang telah resmi menjadi ayah mertua nya.
"saya berjanji dengan segenap jiwa dan raga. saya akan menjaga dan menyayangi keyra seperti ayah menyayanginya. saya janji yah" setetes air mata lolos dari pelupuk mata elvanno.
pak abram ikut menangis mendengar kata kata anak nya yang bersungguh sungguh untuk pertama kali nya. begitupun dengan bu rika yang sudah terisak sejak tadi.
pak dukuh, pak RT, tetangga yang berada dalam ruangan itu pun ikut larut dalam kesedihan.
"alhamdulillah" ucap pak denis yang hampir tak terdengar dari mulut nya.
" saya bisa pergi dengan tenang" mengelus kepala keyra yang masih berada di atas dadanya.
"jadilah istri yang baik nak, layani suami mu dengan sepenuh hati. seperti ibu mu melayani ayah" keyra hanya dapat menggangguk dalam pelukannya.
hening!
tak ada lagi suara apapun, keyra diam. menghentikan isak tangisnya. ia semakin memepetkan telinga nya ke dada ayah nya. suara detak jantung itu tak lagi terdengar. ia lalu mengangkat wajah nya dan menatap wajah ayah nya. mata sayu itu sudah tertutup rapat, bibir ayah nya juga sudah tertutup. ada sedikit senyum yang terpancar di bibir itu.
_Happy Reading😘_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Ithy Sitaniapessy
mirip sama cerita sebelah
bedanya cuman di nama 😔
2021-08-04
1