Lana yang heran dengan sikap Kenzo yang berubah 180⁰ dari biasanya hanya diam saja dan tak menggubris ucapan Kenzo sedikit pun.
"Kok Lo diam aja ngomong dong, di sini gue bantuin Lo ya supaya Lo nggak malu di hadapan mantan pacar Lo ini."bisik Kenzo di telinga Lana.
"Tapi Tuan saya nggak tau harus ngomong apa."ujar Lana berbisik juga.
"Lo ikutin aja permainan gue, pake otak Lo."ujar Kenzo.
"Sayang besok kita liburan yuk."ujar Kenzo lagi.
"Ke...kemana."tanya Lana gugup.
"Terserah kamu sayang, aku mah ikut aja yang penting kamu senang."ujar Kenzo mesra.
"Kalau aku mah kemana aja pasti senang asalkan sama kamu Mas."ujar Lana dan entah mengapa hati Lana berdebar saat menyebutkan Mas pada Kenzo.
*Kok jantung aku berdebar kayak gini ya.*batin Lana.
"Kamu bisa aja sayang, sayang kamu belum kenalin mereka sama aku Lo."ujar Kenzo yang berpura-pura tidak kenal dengan dua sejoli di depannya.
"Aku ti..tidak kenal Mas."ujar Lana berbohong.
"Kalau kamu tidak kenal kenapa mereka duduk di meja yang sama dengan kamu."tanya Kenzo.
"Mungkin mereka ingin ngobrol dengan ku saja kali, kan aku istri dari pengusaha muda yang kaya raya kayak kamu Mas."ujar Lana mencari alasan.
"Kamu ini bisa aja sayang."ujar Kenzo yang entah mengapa saat Lana memanggilnya dengan sebutan Mas ada perasaan aneh yang muncul dalam hatinya.
"Hai Kenzo."sapa perempuan cantik yang duduk tepat di hadapannya.
Kenzo tak menjawab sedikitpun sapaan dari wanita ular di depannya.
"Tuan perempuan itu kenal sama anda Lo, dan dia pun juga menyapa Anda Tuan. Di jawab dong jangan diam aja."bisik Lana di telinga Kenzo.
"Lo diam aja nggak usah sok ceramahin gue."bisik Kenzo.
"Apa kabar, udah lama kita nggak ketemu ya."ujar Naura mantan Kenzo.
"Baik, tapi maaf apa kita kenal sebelumnya. Saya tidak merasa kenal dengan Anda."ujar Kenzo dingin.
"Kok kamu gitu sih aku kan man."ucapan Naura langsung di potong Kenzo karna tidak ingin Lana tau siapa wanita yang ada di hadapannya ini.
"Sayang kita pulang yuk."ujar Kenzo.
"Baiklah."jawab Lana.
"Kami permisi dulu."ujar Kenzo cuek.
"Bang tunggu ada yang mau gue bicarain sama Lo."ujar Ronald.
"Gue nggak ada waktu buat bicara sama orang munafik kayak Lo."ujar Kenzo dingin.
"Sebentar aja Bang, Lo harus tau siapa wanita ini yang sebenarnya Bang."ujar Ronald yang berusaha menjelekkan Lana di hadapan Kenzo.
"Nggak perlu gue bisa cari tau sendiri tanpa bantuan Lo."ujar Kenzo dan langsung menarik tangan Lana keluar dari restoran itu.
"Tuan kita sudah di luar, apa Anda bisa lepasin tangan Anda."ujar Lana saat tangan Kenzo masih setia menggenggam tangannya.
"Sorry."ujar Kenzo dan langsung melepaskan genggaman nya.
*Tangannya lembut banget.*batin Kenzo.
"Tuan kenal ya sama mereka."tanya Lana hati-hati.
"Bukan urusan kamu."ujar Kenzo cuek.
"Tapi itu sekarang jadi urusan saya, karna Tuan sudah ikut campur dalam urusan pribadi saya."ujar Lana.
"Heh Lo udah gue tolongin bukannya terima kasih malah ngomel-ngomel nggak jelas."ujar Kenzo.
"Sekarang saya minta penjelasan sama Tuan, apa Tuan kenal sama mereka."tanya Lana serius.
"Iya saya kenal emang kenapa, masalah."tanya Kenzo.
"Tidak, hanya saja laki-laki itu pacar saya dan sekarang sudah menikah dengan wanita itu yang sekarang tengah hamil."ujar Lana sedih saat mengingat kejadian di dalam restoran tadi.
"Kamu tau wanita itu siapa."tanya Kenzo.
"Tidak."jawab Lana.
"Dia kekasihku dan laki-laki itu adik sepupuku, mereka menikah tepat di hari yang sama dengan aku menikah dengan kamu. Kamu baru pacar selingkuh saja udah galau gitu, bayangin Lo ada di posisi gue kekasih gue menikah sama adik sepupu gue sendiri. Lo bisa bayangin gimana ancurnya perasaan gue."ujar Kenzo.
Lana menutup mulutnya tidak percaya dengan ucapan Kenzo.
"Maaf Tuan saya tidak bermaksud untuk mengungkit semua itu."ujar Lana.
"Tak masalah mulai sekarang toh mereka bukan siapa-siapa saya lagi.'ujar Kenzo.
"Tapi maaf Tuan, kenapa Anda bersifat seperti tadi kepada saya."tanya Lana yang masih penasaran dengan sikap Kenzo kepadanya tadi.
"Saya hanya ingin menolong kau saja."ujar Kenzo.
"Tapi kenapa harus seperti itu Tuan bahkan hubungan kita tidak seharmonis itu selama ini, Anda sendiri yang bilang jangan pernah menaruh hati kepada Anda. Dan sekarang yang anda lakukan ini maksudnya apa."ujar Lana.
"Kan saya sudah bilang saya hanya sekedar menolong saja."ujar Kenzo yang tak tau lagi harus menjawab apa.
"Kalau hanya ingin menolong saya, Tuan tidak seharusnya bersikap seperti tadi."ujar Lana.
"Terus saya harus bersikap seperti apa, membiarkan saja kamu di hina sama mereka. Hei sekarang kau itu istriku, istri dari pengusaha muda yang terkenal di dunia. Masa iya istriku di hina aku diam saja."ujar Kenzo.
"Istri, bukannya Tuan hanya menganggap saya Istri di atas kertas saja, istri yang di jadikan jaminan untuk menutupi kerugiaan perusahaan Ayahnya."ujar Lana.
Deg
*Jadi Lana masih mengingat perkataanku waktu itu.*batin Kenzo.
"Ahh mmm Lana bukan begitu maksudku, ak..u hanya hmmm tidak terima kamu direndahkan sama mereka."ujar Kenzo.
"Seharusnya sebelum Tuan bertindak fikirkan dulu akibatnya Tuan, kalau begini semua orang akan tau kalau kita sudah menikah. Bahkan Tuan sendiri tidak pernah menganggap pernikahan ini ada kan."ujar Lana yang berusaha menguatkan hatinya.
"Terus saya harus bagaimana diam saja gitu."ujar Kenzo yang tak habis pikir dengan Lana.
"Seharusnya Tuan tidak muncul di hadapan mereka, biarkan mereka menghina saya sepuas mereka. Kehadiran Tuan akan membuat suasana semakin kacau Tuan, apa Tuan tidak liat kalau di sana banyak orang dan mereka semua tidak ada yang tau kalau Tuan sudah menikah. Saya tidak mau di cap wanita yang tidak-tidak ya Tuan karna menikah secara diam- diam."ujar Lana.
"Terus mau kamu apa."ujar Kenzo.
"Ceraikan saya Tuan, biarkan saya hidup bahagia dan lepas dari kehidupan Tuan selamanya agar Tuan bisa memilih pendamping hidup Tuan sendiri."ujar Lana yang sudah memikirkan ini secara matang.
Deg.
*Cerai saya tidak mau, sampai kapan pun saya tidak akan menceraikan kamu Lana.*batin Kenzo.
"Saya tidak mau."ujar Kenzo.
"Percuma rumah tangga ini terus berjalan Tuan, diantara kita sama-sama nggak ada cinta Tuan. Saya juga ingin hidup bahagia bersama laki-laki yang saya cintai Tuan."ujar Lana.
*Apa kamu tidak mencintai saya Lana.*batin Kenzo.
"Sampai kapan pun saya tidak akan menceraikan kamu Lana."ujar Kenzo tegas.
"Kenapa Tuan, kenapa Tuan tidak mau menceraikan saya."tanya Lana.
"Ayahmu masih punya hutang sama aku."ujar Kenzo seadanya.
"Apa karna masih ada hutang Tuan tidak mau menceraikan saya, memangnya berapa lagi hutang Ayah saya biar saya yang bayar, agar Tuan mau menceraikan saya."ujar Lana.
"Tanya saja sama ayah kamu sendiri."ujar Kenzo.
"Tuan kenapa mengulur-ulur waktu seperti ini sih."ujar Lana yang merasa kalau Kenzo sengaja mengulur-ulur waktunya.
"Ayo pulang."ajak Kenzo.
"Saya bisa pulang sendiri."ujar Lana.
"Pulang dengan saya."ucap Kenzo.
"Saya kan sudah bilang saya bisa pulang sendiri."ujar Lana kekeh pada pendiriannya.
"Terserah kamu saja."ujar Kenzo yang sangat malas berdebat dengan Lana.
"Mike ayo pulang."ujar Kenzo pada Mike yang sedang menunggunya di parkiran mobil.
"Baik Tuan."ujar Mike dan langsung membukakan pintu mobil untuk Kenzo.
Lana masih mematung di sana sambil memperhatikan Kenzo yang sudah masuk ke dalam mobil.
*Bukan rumah tangga seperti ini yang aku inginkan.*batin Lana.
Mobil yang naiki Kenzo sudah pergi meninggalkan Lana di sana sendirian.
Lana yang melihat mobil Kenzo sudah pergi langsung berjalan berlawanan arah dengan arah mobil Kenzo.
Entah kemana Lana akan pergi yang jelas saat ini dirinya ingin menenangkan diri dulu.
Penghianatan kekasih nya masih sangat berbekas di hatinya, pernikahan yang selama ini Lana impikan hancur dengan penghianatan kekasihnya.
*Kenapa kehidupanku seperti ini."batin Lana.
Lana terus berjalan tidak tau arah, hari semakin senja dan matahari sudah mau berganti bulan. Lana masih setia berjalan tanpa tujuan.
Sedangkan Kenzo sudah sampai di mansion mewah miliknya, dirinya sedang menunggu kedatangan Lana yang tak kunjung pulang ke rumah.
*Kemana gadis itu.*batin Kenzo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Manggu Manggu
💪
2022-11-22
0
Rere Li
bagus banget ceritanya Thor...
2021-12-03
0