"Papah.." Yoga pun kaget dengan pengakuan papanya
"Yogaa.. kita ini lelaki. Wajar dong jika papa juga ingin nyicipi daun muda" Ucap pak Burhan
"Jangan jangan dulu yg menyutubuhi bik Fewi itu karena kesengajaan papa ya?" Tanya Yoga
"Iyaa. Tapi kan papa malu jika mengakuinya. Hilang dong rasa hormat warga desa sini sama papa.
Lalu papa bilang saja. Klo Dewi yg merayu papa" Jawab pak Burhan
"Yoga gak nyangka jika papa bisa kejam gini" Ucap Yoga
Mereka pun tertawa bersama . Sehingga Mira yg lagi dapur sedang menyiapkn makanan kaget. Lalu keluar.
"Ini ada apa kok seperti bahagia sekali?" Tanya Mira
"Ini mah.. Yoga ternyata sudah punya pacar. Iya kn ga?" Tanya pak Burhan .
"Ehh iya mam. Kapan kapan pacar Yoga. Yoga kenalin sm mama dan papa" Jawab Yoga
"Ya sudah.. ayok makan. Itu dah mamah siapin" Ucap Mira
"Jangan cerita sama mamamu tentang papa dan Dewi dulu ga". Ucap pak Burhan
"Beress pap. Tapi jangan lupa transfrr yoga uang lagi. Uang jajan Uoga habis." Ucap Yoga
"Yaa.. nanti papa transfer 10 jt." Jwab pak Burhan
"Jangan 10 dong pap. Tambahin lagi pap." Rengek Yoga
"Ya nanti papa tambahin lagi 5 jt. Sudah yuk makan dulu". Ucap pak Burhan
Mereka mulai makan bersama. Tidak ada canda dan obrolan.
Di tempat yg dingin tanpa baju hangat.
Rida masih berjalan mencari tempat untuk istirahat.
Namun belum dapat.
Terus berjalan sampai tak terasa kaki ini sebenernya sudah lelah.
Tidak ada orang yg lewat. Karena ini sudah sangat larut.
Hingga rida pun melihat ada pasar.
Rida singgah di emperan toko di pasar.
Tak ada selimut. Hanya beberapa baju yg dia bawa.
Rida mencari tempat yg agak tertutup biar bisa istirahat.
Pagi sudah tiba. Rida mendengar keramaian pasar ini.
Sudah ada beberapa pedagang yg datang.
Rida pun mulai bangun. Dan menawarkan tenaganya.
"Nyonya..apa nyonya butuh bantuan untuk mengangkat belanjaanya". Tanya Rida
"Maaf dek.. saya sudah punya sopir yg mengangkat." Jawab wanita itu
Lalu Rida pun berjalan lagi. Siapa tau ada orang yg butuh tenaganya.
Rida berjalan mengelilingi pasar.
Dan dia pun berhenti di sebuah warung.
Yg punya warung pun. Memberi sebungkus nasi pada Rida.
"Maaf buu. Apa ibu butuh tenaga. Untk mencuci piring" . Tanya Rida
Pemilik warung itu melihat penampilan Rida yg sangat kumel.
Dan merasa jijik melihatnya.
"Sudah.. tak usah kerja di sini. Nih nasi bungkus terimalah dan cepat pergi dari sini". Ucap pemilik warung
Ridapun berjalan lagi.
Duduk di tempat yg agak sepi. Dan Rida pun mulai makan.
Rida bersyukur hari ini bisa makan.
Semoga besok aku bisa dapat kerjaan.
( doa rida dalm hati )
Saat Rida selesei makan. Rida melihat anak anak kecil yg mengamen di pasar.
Rida jadi berfikir. Apa aku ikuti jejak mereka ya. Ikut mengamen ( ucap Rida dlm hati.)
Rida memanggil satu anak itu.
"Dek.. kalo ngamen gini sehari dapat berapa"? Tanya Rida
"Gak tentu kak. Kadang 10 rb. Kadang 15 rb" jawab anak itu
"Kakak mau ikut ngamen juga". Tanya anak itu
"Boleh dek. Tapi kakak gak punya alatnya". Jawab Rida
"Gampang kak. Di rumahku masih ada dua alat gini. Nanti kakak ikut aku ya kerumah". Jawab anak itu
"Ohh iya dek. Sekarang kakak boleh ikut kamu ngak"? Tanya Rida
"Boleh kak..
Eehh kak kenalan dulu . Aku Udin kak." Ucap anak itu
"Aku Farida. Tapi panggil aja Rida". Jawab Rida
Mereka pun berjalan . Dan menuju rumah Udin. Sebenernya bukan rumah.
Gubug yg ada di pinggir sungai. Di sana banyak penghuninya ternya
"Udiinn.. apa kamu tinggal sendiri di sini?" Tanya Rida
"Tidak kak. Udin tinggal sama ibu. Dan ibu udin jam segini lagi cari barang bekas di jalan". Jawab Udin
"Nanti kamu di marahin ibumu tidak din jika membawa orang asing". Tanya Rida
"Ibuku orang baik kak. Jadi tak akan marah". Jawab Udin
Rida pun masuk. Dan di beri air minum sama Udin.
"Oh ya kak. Sebenernya kaka ini siapa?" Tanya Udin
"Panjang din ceritanya". Jawab Rida
Tiba tiba ibunya udin datang. Sambil berlari dan ngos ngosan.
"Emak.. emak kenapa mak lari lari gitu". Tanya Udin
"Kita harus pergi din. Rumah ini akn segera di robohkan." Jawab Emak.
"Ayoo cepat din bawa yg perlu kita bawa. Gak usah bawa banyak banyak". Perintah mak
Rida pun ikut membantu mengemasi yg mau di bawa.
Mak Udin belum menyadari jika di sini ada orang asing.
Setelah mereka selesei. Mereka cepat cepat pergi. Sebelum di angkut ke panti
Mereka tiba di jalan dan berhenti di pinggir jalan.
"Kamu siapa nak?" Tanyak mak Idin
"Mak dia itu kak rida. Dia mau ikut aku ngamen mak." Jawab Udin
"Ya sudah gak papa.
Kamu itu dari mana ."? Tanya emak lagi
Rida pun mulai cerita perjalanan hidupnya.
Emak yg mendengar pun ikut menangis juga.
"Ya sudah kamu boleh ikut kami. Tapi ingat kamu harus jaga dirimu baik baik. Di kota ini kehidupan sangat keras". Ucap mak Idin
Rida pun mengangguk setuju. Dan mereka melanjutkan perjalanan.
Mereka sampai di pinggir jalan kereta api.
"Kita akan tinggal di sini. Kita mulai buat gubug." Ucap mak Udin
Merekapun selesei buat gubug.
2 hari mereka buat gubug. Dengan di bantu sesama orang pinggiran.
Pagi hari Rida sudah mulai beraktivitas seperti Udin .
Mulai ngamen di jalan jalan.
Sering Rida merasa pusing namun di tahan . Karena dia gak ingin merepotkan mak Udin
Satu bulan telah di lewati nek nur tanpa Rida.
Hidup nek Nur pun tiada warna. Sudah selama seminggu nek nur mencari. Namun tiada hasil..
Saat nek duduk santai di depan rumah.
Tiba tiba ada mobil putih yg berhenti.
Pikir nek Nur. Mungkin itu tamunya burhan.
Saat nek Nur mau masuk rumah.
Seorang wanita memanggilnya
"Ibuu..."panggil wanita itu
Nek Nur pun menoleh. Dan melihatnya siapa yg telah memanggilnya.
Saat di lihat. nek Nur tak percaya
"Deewii.." ucap nek Nur
"Iya buu ini dewi". Jwab Dewi
"Dewii .. ( merekapun saling peluk melepas rindu".)
"Kemana aja kamu Wik"? Tanya nek Nur
"Ayuk buu. Kita masuk dulu. Aku sudah kangen banget sama Farida buu. Kemna Farida bu"? Tanya Dewi
"Apa Farida sedang bermain dengan temanya buu"? Tanya Dewi
"Tolong buu.. cari Farida . Aku sudah kangen banget sama putriku. Pasti dia sangat cantik sekarang". Ucap Dewi berbunga bunga
Namun yg di tanya malah diam. Dan matanya pun berkaca kaca.
"Ibuu.. kenapa ibu menangis . Maafkan Dewi buu. Selama ini Dewi tak ada kabar.
Tapi Dewi lakukan itu hanya ingin merubah hidup kita ibu". Ucap Dewi lagi.
"Ibuu.. tolong lah maafkan Fewi. Dan sekarang Dewi akn mebebus semua kesalahan Dewi.
Dewi akan membawa Farida juga ibu kekota. Kita hidup bahagia bertiga". Ucap Dewi
"Dewii.. Rida.. Rida telah pergi dari desa ini". Jawab nek Nur
"Apa buu.. Rida pergi kemana? Dengan siapa dia pergi?" Tanya Dewi
"Dewii.. setelah kepergianmu. Hidup kami begitu susah. Kami jarang makan nasi. Makan nasi pun jika ada yg memberi.
Hidup Rida setiap hari hanya di hutan. Untuk mencari kayu bakar. Untuk di jual. Begitulah setiap hari. Bahkan rida pun tak sekolah.
Sore itu Tida ke hutan sendiri tanpaku.
Petaka itu menimpa Rida. Dia di per****a . Dan sekarang Rida hamil mungkin kehamilan sekarang sudah 4 bulan.
Warga sini tau jika rida hamil tanpa suami. Lalu Rida pun di usir rame rame seperti dulu mereka mengusirmu". Nek Nur cerita . Semua nya di ceritakan.
"Siapa yg telah tega merusak kehidupan putriku bu:? Tanya Dewi sambil berlinang air mata.
"Yoga.. anak burhan". Jawab nek Nur
"Dia lagii.. lihat saja akan ku balas mereka". Ucap Dewi
Dewi pun keluar dengan kemarahan yg besar.
Dewi gedor pintu rumah Burhan dengan batu..
"Burhan...keluar kaauu". Teriak Dewi
Burhan yg sedang duduk di depan tv pun kaget dengan gedoran pintu.
Siapa yg berani menggangku.
Saat keluar burhan terkejut. Melihat wanita yg sangat sempurna..
"Siapa kauu.. berani memanggilku hanya dengan nama?" Tanya Burhan
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
auliasiamatir
bakalan seru nih..
yok saling dukung kak author
salam dari cinta tak pernah mati
2022-01-02
1