tawaran diterima

“Ya, ada apa kau menghubungiku?” terdengar jawaban dari telepon Eve tanpa basa basi.

“Heh, bisa kita ketemu besok malam?” tanya Eve dengan suara serius.

“bukankah kau memang akan hadir di club?” nada bingung

“hanya berdua denganmu” jawab Eve singkat lalu mematikan telepon tanpa permisi

Eve melemparkan ponsel diantara bantal-bantal, Ia merasa kesal dengan keadaan yang menimpa dirinya. Tak pernah terpikir olehnya jika dia akan hamil seperti ini, karena kejadian waktu itu tak sepenuhnya dia ingat.

“Aishhh… kenapa banyak sekali masalah?” gerutunya sambil memijat kepala yang terasa semakin pusing.

Malam ini adalah malam pertama penyewaan club dragonfly, Eve sengaja mengatur jadwal pertemuan dengan Jimmy di rooftop club malam untuk menghindari teman-temannya,

Karena Jimmy sering merasa mual dan pusing berkepanjangan belakangan ini, ia menyetujui begitu saja permintaan Eve bertemu berdua di rooftop dengannya,

“Ada hal penting apa kau mengajakku bertemu”? Jimmy bertanya sambil mengangkat gelas anggur yang sudah dituang oleh pelayan sedari tadi dan meminumnya.

“Aku tau kau suka mabuk dan dunia malam” tanya Eve menjawab pertanyaan Jimmy sambil memandang wajah lelaki itu dengan tatapan menyelidik,

“lalu?”

“apa kau sering berhubungan dengan wanita-wanitamu itu”? tanya Eve sedikit hati-hati karena ini adalah pertanyaan sensitif.

Jimmy tampak heran dengan pertanyaan itu, ia kemudian terdiam dan tiba-tiba dia mengingat sesuatu.

“Hmmm… apa ada hubungannya dengan kejadian kita waktu di 107 hot..” belum selesai Jimmy menjawab Eve memotong pembicaraannya

“Ya, aku hamil anakmu” jawab Eve sedikit mendekatkan wajah kepada Jimmy memberi penekanan

Jimmy hanya terkekeh pelan… sambil kembali meneguk anggur

“Heiii, apa yang bisa membuatku yakin kalau itu anakku?” tanyanya tanpa beban

Plakk, satu tamparan keras melayang ke wajah mulus Jimmy

"Padahal kau yang memulai, coba saja kalau kau tak datang waktu itu takkan terjadi" bentak Eve di depan Jimmy siap mengeluarkan jurus-jurus andalan kalau saja Jimmy membalas tamparan Eve.

Jimmy hanya terdiam menerima tamparan Eve, baginya bukan waktu yang tepat untuk melawan, sebab jauh dalam lubuk hatinya ia juga menyesali kejadian itu,

"Semua orang tau kalau kamu banyak teman lelaki, gimana caramu menjelaskan itu padaku?"

“kita bisa melakukan tes DNA, aku hanya kali itu keceplosan. Aku tahu..aku tahu aku bukan wanita yang baik dimatamu, tapi aku tak pernah bertindak sejauh itu sebelumnya” Eve menjelaskan dengan sedikit gugup karena dia menyadari dia wanita yang sering pergi ke club malam juga sehingga terkesan bukan wanita baik-baik,

Jimmy termenenung sejenak mendengar penuturan Eve, dia mengakui kesalahannya malam itu dan dia pun tak pernah bertindak hingga sejauh itu sebelumnya. Tapi berbagai bentuk keraguan menyelimuti hatinya, mengingat Eve mempunyai pergaulan lebih luas, teman bisnis yang banyak serta hobinya di dunia balap membuatnya tak mudah percaya begitu saja.

“Aishhh Jimmy jawab aku, aku sedang berbicara serius denganmu” marah Eve sambil memukul meja merasa kesal dengan sikap diam Jimmy,

“Kau ini menakutkan sekali, bagaimana mungkin aku mau jadi suami jika kau seperti itu” Jimmy merasa kesal sembari mengelus dadanya karena kaget dengan suara pukulan tanganmu ke meja.

...***...

“Aku tak mau” jawab Jimmy pada akhirnya,

“Kau bisa cari oranglain saja menjadi ayah anak itu, bisa saja kau menjebakku” Jimmy berdiri dan meninggalkan Eve sendirian tak mau ambil pusing dengan keadaan Eve,

“Aishhh… Jimmy sialan” Eve menggertakkan giginya geram memandang punggung Jimmy yang perlahan menjauh,

Sebenarnya Eve merasa terhina karena Jimmy mengatakan seolah Eve menjebaknya. Walau bagaimanapun Eve merasa masih wanita baik-baik,

“Kita liat saja aku akan balas perkataanmu itu” senyum menyeringai tersungging di sudut bibir Eve.

Sudah dua hari berlalu semenjak malam pertemuan itu, hari ini Eve pulang sedikit malam karena dia harus lembur mengerjakan beberapa dokumen bersama Adrian. Dia pun sudah tak merasa pusing lagi. Dua hari ini pula, dia bekerja lembur menyelesaikan semua kendala yang menimpa perusahaannya, mengenai harga saham yang menurun drastis, kasus bintang iklan yang memakai obat-obat terlarang hingga mempengaruhi citra perusahaannya semua dia selesaikan dengan baik.

Sementara di lain perusahaan, tepatnya perusahaan Davies Group tampak seorang lelaki mengenakan kemeja berwarna putih tengah berbaring uring-uringan di sofa ruang kantornya, berkali-kali masuk dan keluar kamar mandi karena merasa mual.

Sudah mengonsumsi obat dan diperiksa oleh dokter tapi dari pemeriksaan tidak terjadi apa-apa dengannya.

“Aishh.. aku bisa gila kalau begitu terus” ucapnya lemas sambil membenturkan wajahnya ke sofa

“Lebih baik kau pulang, dan beristirahat dirumah” Agra memberi saran karena merasa iba dengan kondisi Jimmy.

“Anehnya aku mau tetap disini, aku merasa lebih nyaman disini” jawabnya sambil memainkan kaki naik dan turun dalam posisi tengkurap

Agra hanya menahan tawa kecilnya melihat kelakukan Jimmy yang begitu kekanak-kanakan, entah apa yang merasuki bosnya ini sehingga bersikap seperti anak kecil manja.

“aku ingin es krim” ucapnya sambil duduk tiba-tiba menghadap Agra sumringah senang.

Agra merasa canggung dan sedikit merinding melihat tingkah Jimmy yang tak jelas itu, karena tak mau ambil pusing dia berlalu dan membeli es krim.

Sekali lagi Jimmy merasa aneh dengan dirinya tak biasanya dia makan es krim, tapi keinginannya untuk memakan es krim tak bisa ditahan.

“hhhmm .. apa yang terjadi denganku” gumamnya memijat pelipis merasa pusing dengan dirinya.

Drrrttt drrtttt

Ponsel Jimmy berdering menandakan ada telepon masuk.

“Hallo.. pa”

“Jimmy, bagaimana perjanjian kita?” tanya Axcel yang merupakan ayah dari Jimmy

“aku akan menyelesaikannya pa”

“sudah seminggu terakhir tak ada laporan yang mendukung keputusanmu, nanti malam temui saya di rumah” nada tegas seakan tak ingin dibantah terdengar bergema di telepon tersebut.

“iya pa” jawab Jimmy singkat dengan ekspresi malas.

Tak lama kemudian Agra datang membawa beberapa kotak es krim dengan tiga rasa sekaligus, takut kalau hanya membeli satu rasa Jimmy tak suka dan membuatnya pergi membeli kembali. ah merepotkan..

Jimmy segera meraih kotak es krim rasa vanila dan melahapnya dengan cekatan. Agra menggeleng-gelengkan kepada melihat bosnya seperti itu.

“Sepertinya kau harus diperiksa kembali oleh dokter”

“Kau sangat aneh, terkadang aku merasa tak mengenalmu” Agra masih menatap heran kepada Jimmy

...*...

Malam ini Jimmy bersiap menuju rumah orangtuanya, yang terletak agak jauh dari rumahnya. Dia mengenakan kemeja santainya dan mengendarai mobil sport kesayangannya, rencana nya sehabis dari tempat ayahnya dia akan ke club dragonfly dan minum sepuasnya disana bersama teman-temannya.

Setelah menerima sambutan dari semua maid yang bekerja dirumah, Jimmy langsung menuju ke ruangan ayahnya mengetuk pintu lalu membukanya.

“Malam pa, ada perlu apa papa memanggilku kemari” tanya Jimmy berbasa-basi seolah tidak tahu maksud ayahnya kemudian duduk di sofa di depan ayahnya.

“Jimmy kau penerusku satu-satunya, kenapa kamu tak bisa memegang perusahaan dengan baik?” suara itu bertanya dengan nada pelan namun keseriusan nya tak bisa diajak main-main

“Pa, belakangan ini aku merasa sakit sehingga aku membatalkan berbagai macam pertemuan” jelasnya tak kalah serius.

“Kalau kau sakit kenapa kau berkeliaran di club malam seperti ini” Axcel berbicara sambil menggeram dan melemparkan beberapa foto Jimmy yang sedang mabuk-mabukkan.

Selama ini dia merahasiakan hobinya yang satu ini dari ayahnya, karena kegiatan itu sering dicap pengganggu konsentrasinya dan menghabiskan waktu tak berguna oleh ayahnya.

Ditambah lagi kondisi perusahaan yang terpuruk sekarang membuatnya semakin tidak disukai ayahnya.

“Karena kau melanggar beberapa perjanjian, kau harus menikah dengan pewaris perusahaan Lote Grup agar bisa menyatukan kedua perusahaan dan keluar dari kondisi keterpurukan ini”

“WHATT?” mata Jimmy terbelalak mendengar ucapan ayahnya terlebih lagi perusahaan yang disebutkan. Pasalnya Jimmy mengenal siapa pewaris perusahaan tersebut yang merupakan anak SMA yang akan memasuki dunia perkuliahan, manja dan suka berfoya-foya.

Selama ini ayahnya tak pernah melarang atau mengatur urusan percintaannya, tapi kenapa sekarang tiba-tiba dijodohkan…

“Pa.. aku akan perbaiki semuanya, beri aku waktu” jawab Jimmy tegas menolak sambil berlalu pergi dari ruangan tersebut tanpa memperdulikan tanggapan Axcel.

“ARggghh shiitt” Jimmy memukul stir mobilnya geram mengingat perusahaan yang kalang kabut, mendengar perjodohan yang diusulkan ayahnya, dan mood dirinya yang tak menentu karena penyakit aneh yang dialaminya.

Jimmy menekan pedal gas dan melajukan mobilnya menuju tempat balap liar yang biasa mereka gunakan untuk bersenang-senang, sehabis dari sana baru ia akan ke club malam untuk meminum wine kesukaannya.

Setelah turun dari mobil tampak Eve yang akan bersiap di arena balap, Jimmy berlari ke arah Eve dan segera menarik tangannya secara paksa untuk menyingkir, kemudian dia memasuki area kemudi menggantikan Eve

“hei, kau ini sedang apa?” tanya Eve kesal kepadanya

“aku akan menggantikanmu, tunggulah di tepi” jawabnya cepat tanpa memperhatikan Eve,

Eve merasa kebingungan namun dia menuruti perkataan Jimmy, memilih menepi untuk menyaksikan pertandingan.

Setelah putaran terakhir, Jimmy dinyatakan kalah. Dia terengah-engah keluar dari mobil

“Kau ini payah, sok jagoan ternyata.. aishh” kesal Eve seraya menendang ban mobil.

Wajah Jimmy terlihat pucat, tadi ketika dia datang ntah perasaan apa membuatnya tak ingin melihat Eve dalam bahaya melajukan mobil, tapi ketika di dalam kemudi mobil, dia tak bisa konsentrasi karena rasa mual terus saja mendatanginya.

“Eve, kita harus berbicara” Jimmy menarik paksa tangan Eve seraya berjalan sedikit sempoyongan Menuju mobil Jimmy dan menyuruh Eve masuk ke mobilnya.

Eve masih terlihat kesal namun juga bingung karena penasaran ia mengikuti langkah kaki Jimmy dan masuk ke mobil sesuai perintah Jimmy,

“Aku akan menikahimu” ucapnya to the point tanpa basa basi sambil mendudukkan diri di kursi kemudi,

“Wow, cepat kali kau berubah pikiran. Ada apa?” tanya Eve tersenyum smirk mendengar perkataan Jimmy,

“Aku dijodohkan, dan perusahaan sedang terpuruk. Aku tahu kau ahli dibidang ini, bukankah itu terdengar kita impas?” Jimmy memandang lekat wajah Eve meminta persetujuan.

Eve tampak berpikir keras, mencerna kata impas yang diucapkan Jimmy. Benar.. dia bisa menikahi ayah dari anaknya dan sebagai imbalannya dia membantu perusahaan Jimmy.

“Kau licik juga” senyum Eve merasa malas dengan akal-akalan Jimmy. Pasalnya anak ini memang benar anak Jimmy harusnya Eve tak perlu bersusah payah membantu perusahaannya agar dia mau bertanggung jawab.

Jimmy merasa semakin khawatir mendengar Eve tidak tertarik dengan tawarannya. Ia terlihat gusar menjentikkan jari-jarinya ke stir mobil seraya memikirkan sesuatu,

“Baiklah, jika terbukti anak itu adalah anakku 50% sahamku akan kuberikan kepadamu” tantang Jimmy tak ada pilihan lain menambah penawarannya pada Eve.

Bagi Jimmy lebih baik menikahi Eve, punya hobi yang sama dengannya dan handal dalam bisnis daripada anak kecil yang manja dan suka berfoya-foya.

Eve memandangi wajah Jimmy dengan penuh selidik, berusaha mencari keseriusan diwajah yang tampak pucat di hadapannya.

“Oke, tawaran diterima. Besok bawa surat perjanjiannya ke kantorku” Eve berbicara dengan elegan seolah dia telah memenangkan pertandingan besar.

Eve keluar dari mobil Jimmy dengan senyum puas, tampaknya dia mengetahui sesuatu yang tak diketahui Jimmy, atau ada hal lain yang dia rencanakan.. ntahlah..

...■■■■■■■...

...Eve itu wanita tangguh ya Jim, jangan sembarangan kamu.. hehe...

...makasih readersku, terus support aku ya.. kritik dan saran terbuka . mari kita saling dukung💪

...

Terpopuler

Comments

Cahyaning Fitri

Cahyaning Fitri

nyicil dulu , sekaligus sambil ketak-ketik .....✌️✌️

2022-02-07

0

Your name

Your name

Hadir dong, lagi seru-serunya nih

2021-12-21

0

Ufuk Timur

Ufuk Timur

ini pasti yang hamil eve tapibyang ngidam jimmy🤣🤣🤣

2021-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Jimmy sakit
3 kamar 107
4 tawaran diterima
5 Nikah
6 Akar masalah
7 Pesona Eve
8 Dirawat
9 Adrian Kesal
10 Tentang Eve
11 Siapa Eve
12 Teror Jembatan
13 Pikiran Jimmy
14 Orang yang sama
15 Akui saja
16 Susu Hamil
17 Awal yang baik
18 Kancing Baju
19 Siapa dalangnya?
20 Seyna Seyla
21 Ketakutan Jimmy
22 Kejujuran
23 Masa lalu
24 Kecewa
25 Mandi
26 akan tetap mencintai
27 Menangislah
28 perjanjian
29 Mabuk lagi
30 aku takut
31 supaya ingat
32 sudah ingat?
33 Gosong
34 Hadiah
35 Ternyata ramai
36 Aku bahagia
37 Papaaaa
38 Duka Mendalam
39 Keikhlasan hati
40 Welcome sayang
41 Jeremy Davies
42 Menemanimu
43 Bagian hidupku
44 Cinta Adrian
45 Curiga?
46 Berbagi
47 7 Tahun Kemudian
48 Mengalah
49 Sekolah Baru
50 Bertemu teman lama
51 Aku lelah sayang
52 Jangan Menuduhku
53 Dijemput pulang
54 tepati janjimu
55 Berbagi ranjang
56 Olahraga malam
57 Menuduh lagi
58 Gengsi
59 Mawar Putih
60 Salah orang
61 Terbangun
62 Sakit
63 Bercanda
64 Kedatangan Adrian
65 Kebenaran
66 Adik Jere
67 Jimmy kerasukan
68 Batal Pergi
69 BUGH! BUGH!
70 Sebab Akibat
71 Pulang
72 Thanks
73 Jujur
74 Maafkan dan lupakan
75 Tidak Percaya
76 Bisakah kita melakukannya?
77 Bersikap Dingin
78 Cuci otak
79 Selingkuh?
80 Aneh
81 Dimana Jimmy?
82 Jimmy nakal
83 Badmood
84 gak Jelas
85 Demi kamu
86 Aku bukan ayahnya
87 Teramat sakit
88 Mencarimu
89 Berikan Penjelasan
90 Maafkan aku
91 Pengakuan Gilak
92 Are u okay pa?
93 mmmppphh-
94 Kacau
95 Pilihan Berat
96 Ujung Nyawa
97 Tertunduk Lemas
98 Hancur
99 Obsesi
100 Terpukul
101 Kesalahan dan dendam
102 Hidup baru
103 You are my Partner
104 Bukti pa?
105 Papaku keren
106 we are brother
107 Merindukanmu
108 Buat Ulang
109 Sesama wanita
110 Semakin Cinta
111 Trip
112 We are family
113 London in Love
114 Pengumuman
115 BONUS PART_THE END
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Perkenalan
2
Jimmy sakit
3
kamar 107
4
tawaran diterima
5
Nikah
6
Akar masalah
7
Pesona Eve
8
Dirawat
9
Adrian Kesal
10
Tentang Eve
11
Siapa Eve
12
Teror Jembatan
13
Pikiran Jimmy
14
Orang yang sama
15
Akui saja
16
Susu Hamil
17
Awal yang baik
18
Kancing Baju
19
Siapa dalangnya?
20
Seyna Seyla
21
Ketakutan Jimmy
22
Kejujuran
23
Masa lalu
24
Kecewa
25
Mandi
26
akan tetap mencintai
27
Menangislah
28
perjanjian
29
Mabuk lagi
30
aku takut
31
supaya ingat
32
sudah ingat?
33
Gosong
34
Hadiah
35
Ternyata ramai
36
Aku bahagia
37
Papaaaa
38
Duka Mendalam
39
Keikhlasan hati
40
Welcome sayang
41
Jeremy Davies
42
Menemanimu
43
Bagian hidupku
44
Cinta Adrian
45
Curiga?
46
Berbagi
47
7 Tahun Kemudian
48
Mengalah
49
Sekolah Baru
50
Bertemu teman lama
51
Aku lelah sayang
52
Jangan Menuduhku
53
Dijemput pulang
54
tepati janjimu
55
Berbagi ranjang
56
Olahraga malam
57
Menuduh lagi
58
Gengsi
59
Mawar Putih
60
Salah orang
61
Terbangun
62
Sakit
63
Bercanda
64
Kedatangan Adrian
65
Kebenaran
66
Adik Jere
67
Jimmy kerasukan
68
Batal Pergi
69
BUGH! BUGH!
70
Sebab Akibat
71
Pulang
72
Thanks
73
Jujur
74
Maafkan dan lupakan
75
Tidak Percaya
76
Bisakah kita melakukannya?
77
Bersikap Dingin
78
Cuci otak
79
Selingkuh?
80
Aneh
81
Dimana Jimmy?
82
Jimmy nakal
83
Badmood
84
gak Jelas
85
Demi kamu
86
Aku bukan ayahnya
87
Teramat sakit
88
Mencarimu
89
Berikan Penjelasan
90
Maafkan aku
91
Pengakuan Gilak
92
Are u okay pa?
93
mmmppphh-
94
Kacau
95
Pilihan Berat
96
Ujung Nyawa
97
Tertunduk Lemas
98
Hancur
99
Obsesi
100
Terpukul
101
Kesalahan dan dendam
102
Hidup baru
103
You are my Partner
104
Bukti pa?
105
Papaku keren
106
we are brother
107
Merindukanmu
108
Buat Ulang
109
Sesama wanita
110
Semakin Cinta
111
Trip
112
We are family
113
London in Love
114
Pengumuman
115
BONUS PART_THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!