Jodoh Ku Sekretaris Ku

Jodoh Ku Sekretaris Ku

Malam perjodohan

"Tok...Tok...Tokk" suara ketukan pintu kamar mutia

"Non mutia,,, di panggil nyonya buat turun kebawah non acara sudah mau di malai" Ucap Bi Minah pembantu di Mansion Adijaya sejak Mutia masih di kandungan Momy nya

"Non Mutia kemana ya? jangan jangan kabur bisa jadi huru hara nih" Gumam bi Minah dalam hati.

"Bi Mina di mana Mutia kenapa belum juga turun" Tanya Momy Intan yang datang dari belakang bi Mina

"Itu nya non Mutia di panggil enggak jawab nya" jawab bi Mina dengan sedikit khawatir.

Di ruang tamu keluarga dari laki laki yang akan di jodohkan dengan Mutia sudah hadir

" Yudistira coba kamu tersenyum jangan malu maluin Mami dong" Gerutu Mami Rani dengan mata yang sudah menajam (setajam silet hehehe🤭)

"Iya,iya Ma" Jawab Yudistira dengan memaksakan senyuman nya (nampak nya Mama Rania lupa jika anak nya seorang yang datar dan dingin❄️)

" Sudah lah Ma jangan kau galaki anak mu ini malu dengan besan kita" Niat hati melerai anak dan istri namun yang di dapat papa praja adalah ancaman.

"*Papa tidak mau tidur di luar kan?" T*anya Mama Rani yang langsung di jawab dengan anggukan papa Praja " Kalau gitu papa diam aja serahkan pada Mama" jawaba mama Rania sudah pasti dengan senyuman manis nya.

"Selalu saja ancaman tidur di luar" Papa praja membatin sudah pasti kalok bicara bisa tidur sama nyamuk (yang sabar ya papa praja😁 mama suka gitu).

" Selamat malam praja?" sapa dady wira dengan ngukurkan tangan nya.

"Selamat malam juga Wira, Bagaimana kabar mu mana istri dan anak mu?" Dengan menerima uluran tangan dan mereka berjabat tangan

*M*ereka adalah sahabat sejak SMP dan pada saat istri - istri mereka mengandung maka terjadilah ide ide perjodohan, namun tanpa mereka sadari perjodohan ini membuat sang perempuan yang akan di jodoh kan kabur.

Di sudut jalan

" Aku harus kabur, Aku enggk mau di jodoh kan dengan om om enggk jelas aku harus ke apartemen Denis" Dengan keringat dan umpatan serta sumpah serapah Mutia berlari (jangan lari mutia naik taxi saja😅).

*Kem*bali ke kediaman Dady Wira, Di sana sedang bersitegang antara Mamy dan Dady Mutia setelah Mami Intan menemukan surat yang ber isi bahwa Mutia tidak mau di jodoh kan dan lebih memilih kabur.

"Dady Mutia kabur bagaimana ini?" Tanya Mami Intan dengan air mata yang sudah membasahi pipi cantik nya, Meski sudah ber umur Mami Intan tetap awet muda.

"Sabar Mi kita akan cari Mutia, Sekarang kita bertemu dengan Praja dan keluarga nya" jawab Dady Wira deng memeluk sang istri, Setelah berjabat tangan dengan Praja bi Minah memberi tahu Dady wira bahwa nona nya telah kabur.

" Maaf kan aku Praja, Anak ku telah kabur sungguh aku malu dengan mu" Dengan memegang lengan papa Praja dan menunduk meminta maaf Dady Wira bersedih tak pernah di fikir nya anak perempuan satu satu nya pergi.

"Sudah lah jangan bersedih aku akan membatu mencari anak mu" Papa Praja menjawab dengan merangkul Dady Wira.

" Iya jeng Intan jangan menangis aku yakin anak mu dengan anak ku itu berjodoh" Mama Rani memeluh Mamy Intan dengan mengelus punggung nya.

" Om, Tante Yudistira berjanji akan membantu mencari anak om dan tante" Yudistira angkat bicara seolah sedih padahal di hati nya dia merasa senang karna tidak jadi di jodohkan (kan emang enggk ada akhlak yudistira ini jodoh mu kabur tau).

Malam semakin larut keluarga Papa Praja sudah pamit dari kediaman Dady Wira.

"Dady bagaimana kita mencari Mutia?" Tanya Mami Intan dengan mata yang sembab habisenangis.

"Sudahlah Mi nanti Mutia pasti akan pulang dengan sendiri nya" Jawab Dady Wira dengan percaya bahwa anak nya pasti akan pulang karna tidak mungkin dia bisa jauh dari Mami nya.

Di sebuah apartemen

"Ini dia apartemen Denis, Tapi mengapa pintu nya tidak terkunci?" Mutia yang heran dengan pintu yang tidak di kunci pun langsung masuk namun belum juga dia bertemu Denis dia memutuskan langsung pergi dari partemen dan menangis.

"Dasar kau laki-laki tidak bermoral, Bisa bisa nya dia tidur dengan wanita lain!" Teriak Mutia sampai akhir nya dia memutuskan untuk mencari kontrakan karna dia tidak akan kembali ke Mansion Dady nya sebelun Dady nya membatalkan perjodohan.

Di kontrakan pojok kota

"Nak ini sisa satu kamar perbulan nya 600 rb lihat lah dulu jika suka maka bersih kanlah dan bayar lah nanti jika sudah dapat pekerjaan" Alih - alih meminta bayaran di muka namum ibu kontrakan meminta bayaran saat dia mendapat kerjaan karna sebelum nya Mutia mengatakan butuh kontrakan karna dia perantau sebatang kara dan ingin mencari pekerjaan.

"Baiklah bu terimakasih atas kebaikan ibu" Jawab Mutia dengan senyuman.

"Sudah lah kamu bersih bersih dan istrahat, Jika lihat kamu ibu teringat anak gadis ibu yang suda meninggal. "Dengan wajah yang sedih ibu kontrakan itu bercerita tentang anak nya

"*Anggaplah aku anak ibu" Dengan memeluk ibu kontrakan itu Mutia tersenyum dan berkata dalam hati .

"Terimakasih Tuhan engkau selalu menempat kan ku pada orang orang baik*".

Setelah membereskan kamar kontrakan yang hanya terdapat satu tempat tidur, Satu lemari dan kamar mandi di dalam Mutia berfikir ini sudah lebih cukup untuk nya, Mutia pun mulai merebahkan badan nya yg lelah dan perlahan dia tertidur.

Di tempat lain seorang pria berfikir secantik apa gadis yang akan di jodoh kan dengan nya karna saat mama dan papa nya mengatakan akan di jodohkan Yudistira tidak sempat melihat foto Mutia, Mengapa dia kabur apa aku kurang tampan kurang kaya, Dengan wajah datar nya dia menghubungi sepupu nya untuk menyelidiki gadis itu.

"Hallo!" Sapa nya dengan dingin.

"Ada apa Yudistira kau mengganggu malam ku!" Jawab rafa dengan kesal sudah di pastikan rafa sedang bermain wanita.

" Aku ingin kau mencari tau tentang gadis yang di jodohkan dengan ku, dia kabur" Dengan segenap rasa malu dan kesal Yhdistira menceritakan semua yang terjadi dengan sepupu nya itu.

" Apa! kabur, Hahaha apa pesona sang Yudistira sudah luntur hingga di tinggal dengan se orang gadis yang di jodohkan nya" Tawa Rafa tidak bertahan lama karna dia tau jika Yudistira marah dia akan melaporkan semua perbuatan Rafa pada Mami nya.

"Baiklah aku akan mencari nya besok" Bukan Yudistira nama nya jiga dia mau menunggu sampai besok dengan penekanan dan ancaman Yudistira memerintahkan Rafa untuk mencari malam ini juga.

" Aku tidak mu besok! ku mau sekaran atau besok Mami mu akan datang ke apartemen mu dan membakar nya" Seringai licik Yudistira mulai muncul.

"Baiklah" Jawab Rafa dengan pasrah

telfonpun tertutup "Dasar Yudistira sialan!" Umpat nya dengan kesal entah mengapa dia punya sepupu yang suka mengancam.

" Lihat saja kau kelinci manis akan kucari kau sampai lubang semut pun" Dengan senyuman yang susah di artikan Yudistira mengatur rencana agar bisa menjerat kelinci nya.

( heyy itu semut atau kelinci yudistira kau cari kelinci ya cari lah di kandang kelinci🤭)

BERSAMBUNG.....🐇🐇🐇

Terpopuler

Comments

Septiana Tri Rahayu

Septiana Tri Rahayu

hmmmm pnasaran

2021-10-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!