Tak terasa mentari sudah tersenyum dengan kehangatan nya membuat mata lentik seorang gadis mau tidak mau harus terbuka, Gadis itu Mutia yang barusaja semalam lari dari perjodohan nya sebelum malam dia kabur dia sudah melamar kerja dan tinggal menunggu panggilan.
"Jam berapa ini aku masih mengantuk?" Tanya nya sambil mencari benda pipih kesayangan nya, Tanpa dia sadari hanpone nya telah mati semalaman karna dia melupakan untuk mengisi daya batrai nya.
"Pantas saja hp ku tak bersuara ternyata mati" Guman nya sambil mencolok kan kabel untuk mengisi daya hanpone nya.
"Sebaik nya aku mandi karna aku harus interview" Bergegas gadis itu menyambar handuk nya karna dia sudah merencana kan semua nya saat dia kabur dia akan hidup mandiri.
Setelah 30 menit mutia membersihkan badan nya dan berdandan.
" Sekarang waktu nya aku berjalan keprusahaan, Untung kemarin aku sudah melamar melalu E-mail dan syukurnya aku langsung di panggil, Terimakasih Nailla berkat mu aku tidak menganggur" Gumam nya tersenyum dan sedikit mengingat percakapan nya dengan sahabat nya sejak SMP.
Flashback on
"Hallo Nailla" Sapa si gadis manis dari sebrang
"Iya hallo Mutia" jawb nailla dengan gembira karna sahabat nya menghubungi nya.
"Aku ingin meminta bantuan, Bisa kah kau mencarikan ku pekerjaan aku sangat butuh" Mutia berharap Nailla mambantu nya.
"Mengapa kau mencari pekerjaan apa kau sama seperti ku yang memilih hidup mandiri" Nailla bukan gadis sembarangan dia anak pengusaha batu bara terkenal di negara X, Naila Allexander anak pengusaha Martin Allexander tapi dia memilih belajar hidup mandiri dan bekerja menjadi sekertaris di perusahaan Teknologi.
"Aku akan di jodohkan jadi aku mau kabur saja aku akan buktikan ke Dady dan Mami aku bisa mandiri" Mutia menceritakan semua nya.
" Baiklah aku akan memberi mu informasi pekerjaan nati" Jawaban Nailla membuat tekan Mutia menjadi yakin untuk kabur.
flasback off
Di sebuah perusahaan
"Aku akan kebagian resepsionis dulu " Gumam mutia dengan senyuman manis nya.
"Maaf mb di mana tempat interview nya ? saya sudah mengajukan lamaran Via E-mail dan di panggil untuk interview" Tanya Mutia pada resepsionis " Baiklah mb mari saya antar ke ruang interview" Resepsionis itu menjawab dengan ramah.
" Silahkan di tunggu di sini mb nanti akan di panggil masuk keruangan" Resepsionis itu mempersilahkan Mutia untuk menunggu dan meninggal kan nya di depan ruang interview.
"Ya, Tuhan semoga aku ketrima bekerja di sini" Doa nya dalam hati.
Tak berapa lama nama Mutia pun di panggil dan Mutia pun masuk ke dalam ruangan nya.
" Selmat siang bapak ibu" Sapa Mutia dengn mengucapkan selamat siang karna jam sudah menunjukan pukul 10:00 WIB.
"Selamat siang saudari Mutia, Selamat kamu di terima bekerja sebagai sekretris di sini dan mulai bekerja besok ya " Sontak membuat Mutia terkaget karna dia belum menjawab pertanyaan apapun dari orang yang akan meng interview nya, Dengan tergesa Mutia menjabat tangan para orang yang ada di ruangan.
" Termakasih bapak ibu semua nya"
Mutia pun tak ambil pusing dan langsung pulang ke kontrakan.
Semua kegiatan Mutia di kantor tak luput dari tatapan seorang pria tampan namun dingin dia adalah Yudistira, Mutia melamar di perusahaan properti milik Yudistira.
"kenak kau kelinci manis ku, Kau sendiri yang datang ke kandang singa" Gumam Yudiatira sengan senyum yang sang sangat tipis.
flasback on
Semalam sesudah Rafa mengirim semua data diri dan keberadaan Mutia, Tak berapa lama hanpone nya berbunyi
Yudistira mendapat E-mail dari bawahan nya yang berisi data yang akan menjadi sekretaris nya .
"Kelinci ku ternyata datang sendiri ke kandang singa" Ucap nya dengan menekan nomor bawahan nya.
"Hallo pak ada yang bisa di bantu pak?" Tanya bawahan nya dengan sopan.
"Trima saja wanita yang bernama Mutia Maharani tanpa ada pertanyaan satu paun" Yudistira berkata dengan memandang foto Mutia.
"Baiklah pak" Jawab bawahan nya
telfon pun terputus.
"Apa benar kata Mama bahwa kau adalah jodoh ku?" Pertanyaan yang sangat menggelikan bagi Yuditira, Dengan senyum lebar Yudistira berkata" Selamat datang kelinci ku".
flasback off
"Aku harus membeli bahan makan karna tidak ada yang bisa di makan di kontrakan" Ucap Mutia dalam hati.
"Nanti sore aku akan berbelanja dan akan mengajak Nailla ketemu untuk berterimakasih" Mutia berjalan sambil bercakap cakap sendiri dia merasa senang karna dia bisa mandiri.
Sore hari
"Hay, Mutia maaf menunggu lama " Cicit Nailla yang langsung di sambut pelukan Mutia.
"Tidak apa apa aku juga baru kok" Mutia membalas perkataan Nailla dengan senyum manis nya, Mereka akhirnya bertemu setelah Mutia memberi kabar bahwa dia di terima kerja dan mengajak nya bertemu di restoran dan tanpa sengaja ada laki-laki yang menghampiri mereka dan langsung menarik tangan Mutia.
" Mutia!kamu enggk bisa mutusin aku gitu aja" Bentak Denis" Laki-laki itu adalah Denis mantan pacarnya yang sudah di putuskan Mutia lewat surat yang di titip kan ke satpam.
" Lepaskan tangan ku apa kurang penjelasan ku kemarin, Kamu laki-laki yang tak punya moral kau bersetubuh dengan wanita lain di apartemen mu dan parah nya kau tidak mengunci pintu nya!" Bentak Mutia semua mata memandang nya.
"Dasar kau gadis murahan asal kau tau ya aku sudah muak dengan mu wanita sok suci sudah miskin sok jual mahal!" Jawab Denis tak kalah membentak, Denis belum tau kalau Mutia anak pengusaha sukse anak dari Wira Adijaya.
"Dasar laki-laki tidak bermoral!" Teriak Mutia dengan mengguyur segelas jus ke wajah Denis dan Denis pun terpancing emosi nya dan melayangkan tamparan.
"Berani kau ikut campur urusan ku"Ucap Denis, membuat Muti terkaget karna dia sudah pasrah dan memejamkan matanya di kala dia akan di tampar dia.
"Jangan bermain kekerasan dengan wanita" Suara barito pria terdengan di telinga Mutia dia adalah Yudistira.
"Kau jangan beraninya dengal wanita"Ucap sepupu Yudistira.
"Siapa lagi kau,Dasar wanita murahan banyak sekali peria penyewa mu tapi kau begitu sok suci di depan ku" Sentak Denis dengan mengibas kan tangan nya agar terlepas dari tangan Yudistira, Denis pun pergi dia merasa akan kalah dengan kedua saudara itu.
"kau tak apa nona " Tanya Yudis tira ke pada Mutia.
"Terimakasi Tuan aku baik baik saja" Balas Mutia dengan senyuman.
" Heyy kau kura- kura kenapa kau di sini" Tanya Rafa pada gadis di samping Mutia.
"Dasar Rubah" Gumam Naila dalam hati, Iya wanita yang di panggil kura-kura oleh Rafa adalah Nailla.
"Maaf pak Mutia sahabat saya" Jawab nya dengan senyum terpaksa.
"Kau mengenal nya Nai?" Tanya Mutia dengan melirik Nailla.
"Dia bosku,CEO di prusahaan ku" Jawab Nailla denga lembut.
"Jika dengan teman nya saja bisa selembut itu mengapa dengan ku kau cue" Cicit Rafa langsung mendapat plototan dari Nailla.
"Perkenalkan aku Rafa boss sahabat mu dan manusia singa ini adalah Yudistira sepupu ku" Dengan menjabat tangan Mutia dan tanpa sadar Rafa mendapat lirikan sinis dari Yudistira
"Perkenalkan aku Mutia sahabat Nailla" Berjabat tangan dengan bergantian.
"Untung saja ada Tuan Yudistira jika tida aku akan menangis karna pipi moci ku tertampar"Gumam Mutia dalam hati, Sesaat saat mata Mutia tertutup karna dia tak mampu melihat pipinya tertampar, Yudistira datang menahan tangan Denis.
"Silah kan duduk Tuan, Jika berkenan mari makan bersama" Mutia mempersilahkan mereka berdua duduk.
"Mutia kenapa si ngajak rubah ini duduk" Gumam nailla dalam hati.
"Tuan Yudistira, Apakah anda sudah memiliki istri?" Tanya nailla dengan lembut.
"Dasar kura kura kenapa dia selembut itu, Dan kenapa dia menanyai singa ini apa dia suka dengan singa" Begitulah cicitan dalam hati Rafa.
"Saya belum ada istri, Tapi saya sudah mencintai kelinci manis" Jawab Yudistira dengan senyum setipis tisu.
"Kelinci maksud anda apa anda memelihara kelinci?" Tanya mutia lalu melanjutakn ucapan nya " Wah pasti anda penyayang ya anda memiliki hewan peliharaan" Dengan senyum manis Mutia metapan Yudistira.
"Iya begitulah nona saya harus rela mengitu kelinci manis ku agar tidak di ambil kelinci lain" Yudistira berkata dengan balik memandang Mutia karna posisi mereka saling berhadapan.
"Hay,kau kura-kura kenapa kau belum pulang?" Tanya Rafa seolah dia adalah pacar possesifnya Nailla
"Maaf Tuan rubah saya sedang merayakan keberhasilan sahabat saya karna dia lolos interview" Nailla menjawab dengan sangat ketus.
"Dasar kura-kura tadi saja lembut giliran dengan ku malah ketus" Sungut nya dalam hati
"Mutia seperti nya aku harus pulang duluan karna ada rubah yang keluar dari kandang" Nailla menyindir bos nya dan berdiri untuk pamit
"Hai.. kura-kura kau jangan menghina ku ya kau mau aku pecat" Ancam Rafa dengan galak dia berharap Nailla akan takut.
"Silahkan Tuan rubah saya akan memberika foto dan vidio anda kepada nyonya Ratih Mami Tuan agar perusahaan Tuan di bakar"Jawab Nailla tak kalah galak.
"Hahahaha kau di ancam sekertaris mu"Ledek Yudistira
"Dasar kau kura-kura" Secara tidak langsung ancaman Nailla membuat Rafa takut.
"Sebenar nya dia bekerja untuk ku atau Mami ku jangan jangan dia mata mata Mami ku" Suara hati Rafa yang terzolimi.
"Baiklah kura-kura aku akan mengantar mu mau atau tidak mau" Rafa berkata dan langsung menggandeng kura-kura nya.
"Dan kau Tuan singa tolong antar pulang gadis cantik itu" Teriakan Rafa berhasil membuat Yudistira mendengus kesal.
"Mari saya antar nona" Tawarnya kepada Mutia
Bersambung..🐰🦁
maaf di sini autor tidak muncul😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
🏅ᶝᶡи̃υŘυĹ α̃яנŲиα̃
hahahah.. cumburu kah 🤭🤭😂😂😂🤣🤣
2022-03-31
1