...☀️☀️...
Sedan hitam itu berhenti di pinggir jalan.
"Ngapain berhenti di sini kak?" Mentari tampak bingung.
"Pindah lu kebelakang!" perintah Bintang
Mentari bengong menatap pada sang kakak
"Kenapa? nggak mauuu..!" jawabnya merengek.
"Cewek gue mau duduk di situ..Oneng!" sentilan di kening Tika kembali mendarat.
"Ishhhh...supir laknat..nyebelin." Mentari bergegas keluar untuk pindah ke bangku belakang.
Terlihat seorang wanita sexy dan juga menor masuk dan di sambut saling berbagi kecupan di pipi.
"Iyughh...lebay." Guman Mentari memanyunkan bibirnya malas.
"Nape lu? sirik aja dasar jomblo?" Ledek bintang dari kaca spion.
Mentari tak menjawab dia langsung memasangkan headset bluetooth miliknya mendengarkan lagu-lagu kesukaannya.
Saat akan sampai di kampus, Mentari mencondongkan tubuhnya pada sang kakak.
"Kak nyewa mobil di mana ya? aku pengen bawa mobil aja ke dago nya." Tanya Mentari.
Bintang terlihat berpikir.
"Mau mobil apa? sedan atau SUV?" tanya nya
"Apa aja yah! di sebelah kampus kan ada rental , gue kenal Ama anaknya, ntar gue pinjemin." Sambil memarkirkan mobilnya.
"Makasih kakak ku sayang!" Mentari mencubit pipi bintang.
"Anjirrr...lu bikin image gue anjlok depan Bebeb gue!" cicit nya kesal
Wanita di sebelahnya hanya tersenyum melihat interaksi kakak beradik itu.
"hahaha sok ngartis.. dah lah aku turun, tar kabarin ya kak kalo mobilnya dah ada!" Mentari turun dari mobil sang kakak.
*
*
Kelas mentari telah selesai, kini dia tengah duduk di taman kampus bersama Cindy sahabatnya.
Ting... (suara pesan masuk )
"Mobil dah ada , kakak tunggu di parkiran!" isi pesan Bintang.
"Cindy ikut yuk! aku mau ke cafe baru yang di Dago!" ajaknya pada Cindy.
"Wahhh...mauuu aku mau ikut!" histeris Cindy menerima ajakan sahabatnya itu.
Mereka pun jalan menuju arah parkiran.
Sudah terlihat Bintang dan seorang temannya tengah berbincang di depan sebuah mobil SUV silver.
Pandangan Bintang menangkap kehadiran sang adik.
"Tuh Ade gue !" ucap Bintang pada temannya itu.
"Nih mobilnya , hati-hati bawanya!" ujar Bintang sambil memberikan sebuah kunci pada Mentari.
"Makasih kakak ku sayang." ucap mentari dengan sumringah.
"Ini yg punya mobil ntar lu kasih tau kakak kalau dah beres, biar ntar dia ambil mobilnya ke sini!" terang Bintang.
Mentari mengangguk paham.
"Pulang jam berapa? biar kakak jemput !"
"Biar aku anterin aja kak !" ucap Cindy.
"Nggak bisa...kita lagi akting, ntar ke tahuan ayah bisa end kita berdua." Tolak Bintang.
Tampak Mentari menatap jam tangan nya.
"Baru jam 11 , paling jam 4 Tan lah kak jemput akunya !" Mentari menatap sang kakak dengan cengirannya.
"Ok.. hati-hati jaga diri baik-baik, inget nasib kakak ada di tangan kamu!" Bintang pergi meninggalkan Mentari.
Mentari tersenyum menatap sang kakak yang kadang memposisikan dirinya sebagai teman berkata lu gue, kadang juga memposisikan sebagai seorang kakak dengan berkata kakak dan Chaca, "dasar aneh.." gumam nya di iringi tawa kecil.
*
*
"Wihhhhh.... keren banget, Pantes aja viral !"
Jerit kesenangan ke dua sahabat itu ketika sampai di lokasi.
"Kamu mau pesen apa?" Tanya Mentari pada Cindy ketika mereka menerima Daftar menu dari seorang waiters.
"Saya pesan jus sirsak sama chicken steak."
"Eh ..tambah pisang bakarnya juga deh!" tambahnya lagi.
Cindy masih menatap daftar menu itu , dia merasa harga menu terlalu mahal untuk kantong anak perantauan seperti dia.
"Banyak mikir lu, buruan aku yang traktir."
Ucap Mentari pada sahabat nya itu, dia seperti tau pemikiran Cindy.
"Serius nih? ya udah aku pesen jus alpukat, beef burger, spaghetti, tom yam , sama ice cream coklat." ucapnya pada waiters yg berdiri di pinggir nya.
"Busetttt dah... lu mah ngerampok gue!" Mentari melempar Cindy dengan gulungan tisu yang dia pegang.
"Aji mumpung zeyenkk , perbaikan gizi gue tiap hari di kost-an makan mie Ama telor Mulu , kasian nih perut gue." Cindy berkata dengan wajah di buat memelas.
"Berapa lu di kasih uang jajan sebulan Ama ortu lu?" Tanya
Mentari menatap Cindy dengan wajah penasaran.
"Dua juta lima ratus ." jawab Cindy
"Buat jajan Ama makan doang kan?" Mentari kembali bertanya.
"Ya kagak lah sarpuah... itu mencakup bayar kost-an, bensin motor Ama biaya makan, belum suka ada fotocopy atau print, makanya gue suka nebeng ke lu buat print tugas." Jawabnya panjang lebar.
"Ya ampun, kasian banget sementara aku di kasih ayah empat juta hanya untuk jajan di kampus aja, yang lainnya aku sering minta lagi."
Batin Mentari menatap iba pada sahabat nya itu.
"lu bisa andelin gue kalo perlu apa-apa!" Mentari menggenggam tangan Cindy.
"Makasih ya selama ini juga kan lu emang dah banyak bantu gue!" Cicitnya sambil tersenyum.
*
Mereka pun makan dengan lahap di sertai obrolan receh namun membuat mereka terbahak-bahak.
Segerombolan pemuda yang baru datang melewati meja ke dua wanita yang tengah bercanda gurau.
Para lelaki itu totalnya tujuh orang duduk di meja depan mereka.
"Ya Allah pada kece badaiii tuh cowok-cowok, bikin emesshh..." Bisik Cindy.
Mentari menoleh ke belakang dan tepat seorang pria pun menoleh padanya, tatapan mereka bertemu dan sesaat seperti terpaku.
"Woyyy...." Cindy memukul tangan mentari yang sedang melihat ke arah gerombolan cowok-cowok yang di perkirakan anggota club' moge di lihat dari tulisan di jaket mereka.
Mentari terlonjak kaget dan kembali berbalik pada menghadap ke arah Cindy.
"Lu mah ngagetin.. lu yang nyuruh gue liat juga."
Mentari mencebikan bibirnya, namun jantungnya merasakan rasa aneh saat matanya bertatapan dengan pria berambut cepak itu.
Diantara kumpulan itu hampir semua berambut sedikit gondrong, hanya ada dua orang yang berbeda yang satu botak dan yang satu si cepak itu.
Mereka pun kembali bercakap-cakap, dengan sesekali tertawa terbahak-bahak.
Begitupun dengan rombongan para anggota club motor itu.
"Cowok yang cepak liat kesini terus... cieee" goda Cindy pada Mentari.
"Apaan sih lu.." Bentak Mentari.
Mentari seketika merasa salah tingkah ketika tatapan mereka bertemu lagi. Pipinya merasa panas juga bibirnya yang seketika tersenyum tanpa sebab.
Kring....kring...
Suara ponsel Mentari yang tergeletak di meja berbunyi.
"Abang.." Gumamnya pelan.
"Iya halo bang.." Mentari menjawab panggilan Langit.
"..."
"Iya Abang .. maaf, Abis Chaca pengen nyobain bebas sebentar aja..." lirih Mentari.
"..."
"Iya.. makasih Abang info nya, iya Chaca pulang sekarang." panggilan pun berakhir dengan wajah muram Mentari.
"Kenapa?" tanya Cindy melihat perubahan raut wajah sahabat nya itu.
Belum menjawab ponsel Mentari kembali berdering.
"Eughhh..." Gumamnya kesal.
"Halo kak... "
"...
"Iya Chaca tau , barusan Abang dah ngasih tau!"
"...
"Ok , Chaca otw balik kampus sekarang!" panggilan pun berakhir.
Mentari sedang membereskan barang-barang nya saat panggilan kembali masuk pada ponselnya.
"OMG..." Mentari bangun dan terlihat panik.
"Kenapa sih lu? gue jadi ikut panik!" Cindy ikut berdiri dari duduknya.
Ponsel Mentari kembali berdering
" Busettt...Ayah gue VC.. gue harus bikin alesan apa?" Ucapnya panik.
Kelakuan mereka mendapat perhatian dari beberapa pemuda yang tengah makan sambil ngobrol tentang motor itu, salah satunya si lelaki cepak itu.
"Halo ayah..." Mentari akhirnya mengangkat panggilan VC itu.
"Lagi makan ayah, udah mau selesai kok!"
"Oh kakak lagi ke toilet, chaca juga ngajak temen aku yah Cindy." Mentari mengarahkan kamera ponselnya pada Cindy.
"Halo om.." Cindy menyapa dengan kaku, tangannya terasa dingin karena gugup.
"Iya ayah... Chaca mau pulang sekarang, nunggu kakak dulu." Terang Mentari
Hah... mereka berdua menghembuskan nafas lega setelah panggilan VC dari ayah selesai.
"Gilaaa .. lu kayak buronan aja!" Cindy meminum jusnya dengan cepat.
" Kadang gue capek mereka memperlakukan gue kek apaan gitu, ngiket dengan peraturan yang ketat." Ucapnya menangkupkan wajahnya di meja.
"Hidup gue penuh dengan kekangan dari ayah.. membuat Abang dan kakak gue ikut ngatur dan memposisikan gue dalam lingkaran mereka."
"Hidup gue enak menurut lu, tapi menurut gue hidup lu yang enak." Ucapan Mentari menohok Cindy.
Kehidupan seseorang tidak dapat kita ukur dari sudut pandang kita saja.
Terkadang yang bergelimang harta tak sebahagia yang di kira si pas-pasan. Yang hidup pas-pasan tak seburuk di bayangkan si kaya.
Semua ada kelebihan dan kekurangannya.
"Sorry.. gue kira kehidupan lu seindah bayangan gue." Kini Cindy duduk di sebelah Mentari dan memeluk sahabatnya itu
Mentari membalas pelukan sahabatnya itu.
"Kita pulang ya, maaf.. baru dua jam kita di sini udah harus pulang!" Sesal Mentari.
Cindy hanya mengangguk dan ikut bangkit dari duduknya mereka pun berjalan keluar dari resto itu setelah sebelumnya ke meja kasir untuk membayar tagihan meja mereka, dan melewati meja kumpulan pria motor itu.
Lagi-lagi pandangan nya bertemu dengan si cepak, dan malah mereka saling berbalas senyum.
Ketika mereka berjalan menuju parkiran seseorang berlari ke arah mereka.
"Maaf.. sebentar" ucap seorang pria.
Mentari dan Cindy membalikan badan bersamaan dan melihat seorang pria berlari ke arah mereka.
"Hah mau ngapain si cepak nyamperin" batinnya
"Boleh kenalan.." ucap si pria berambut cepak.
"Hah.." Mentari dan Cindy saling bertatapan kaget.
"Iya...boleh kenalan nggak?" dia menjulurkan tangannya ke arah Mentari.
" ehm... tentu boleh." ucap Cindy yang dengan cepat mengarahkan tangan Mentari yang sedang termangu menatap si cepak.
"Aku Dafa.." Ucapnya lantang.
"A..aku Mentari." Jawab mentari sedikit gugup.
"Senang kenal kamu!"
"Boleh minta no hp?" tanya nya lagi.
"Boleh ..sini ponsel kamu!" Cindy yang malah menjawab Permintaan Dafa.
Dafa tersenyum dan memberikan ponselnya pada Cindy. " Kamu teman yang baik!" Ucapnya saat menerima kembali ponselnya, yang sudah diisi no ponsel oleh Cindy.
"Iya ..aku Cindy sahabat sekaligus bodyguard nya Mentari." Jawab Cindy dengan bangganya.
"Wow ok... terimakasih ya, keliatannya kalian buru-buru!" Ucapannya membuyarkan lamunan Mentari.
"Ayah.." Mentari tersentak.
"Maaf ..kami harus segera pulang." Mentari segera membungkukkan sedikit tubuhnya berniat pamit.
"Oh..ok, see you Mentari!" ucapnya mundur beberapa langkah memberi jalan mobil Mentari untuk melintas.
Bersambung ❤️❤️❤️
Terimakasih yang sudah mampir🙏🙏
Mohon tinggalkan jejak dan komentar kalian soal cerita ini karena begitu berharga. 😘😘
Sehat dan bahagia selalu untuk kita🤗🤗😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
.
aq mampir kesini🥰🥰🥰🥰🥰
2022-04-13
1
fiendry🇵🇸
awal pertemuan
2022-02-08
1
anja
lari kesini sambil nungguin mas bintang....bang dafa...gercep amat sihhh
2022-01-31
1