Kisah Mentari

Kisah Mentari

rencana

...☀️☀️☀️...

pengenalan tokoh

Mentari Risya Wijaya

Gadis cantik dan pintar berusia 22 tahun, anak bungsu dari tiga bersaudara ke dua kakak nya laki-laki. Dia perempuan satu-satunya di rumah itu karena bunda nya pergi meninggalkan mereka sewaktu mereka kecil. entah apa namun ayahnya selalu bilang bahwa bunda mereka meninggalkan mereka karena tidak mau patuh pada sang ayah.

Dafa Putra Harun

Seorang pemuda tampan berusia 26 tahun namun nakal dan begajulan banyak hal-hal yang berbahaya yang dia lakukan, Dia anak tunggal namun kehilangan kasih sayang orang tuanya. ayahnya sibuk bekerja sebagai pengusaha di bidang properti sementara sang ibu meninggal ketika dia di lahirkan. Itu yang menyebabkan sang ayah tidak memperdulikannya, karena menyalahkan Dafa sebagai penyebab sang istri tercinta meninggal dunia.

Gunawan Wijaya

Ayah dari Mentari seorang pengusaha berusia 56 tahun, dia memiliki beberapa restoran dan supermarket di beberapa kota. Dia termasuk seorang ayah yang posesif terhadap ketiga anaknya.

apalagi terhadap mentari putri satu-satunya.

Rima Safitri

Ibu dari Mentari wanita cantik di usianya yang menginjak 50 tahun, yang pergi meninggalkan anak-anaknya karena kekangan dari sang suami yang posesif juga pencemburu.

Dia pergi meninggalkan rumah saat anak-anaknya berusia abang langit 11thn, Kaka bintang 6 thn, dan mentari di usia 2 thn

Langit Rivaldi Wijaya (Abang)

Abang tertua dari Mentari usia 31 tahun. Dengan sifat hampir mirip dengan sang ayah posesif dan tegas pada adik-adiknya namun dia yang paling sayang pada mentari.

Penerus posisi sang ayah dalam usaha keluarga nya. Karena sifatnya yang jutek dan tegas menjadikan dia jones abadi. wajah tampan nya yang mempesona kalah dengan sikap juteknya.

Bintang Rijaldi Wijaya (kakak)

Kaka ke dua dari mentari sikapnya yang slengean suka menggoda mentari kadang hingga menangis namun orang yang paling mengerti mentari juga bisa di ajak kompromi oleh sang adik. Calon arsitek plus playboy di kampusnya, pria 26 tahun itu memanfaatkan ketampanannya untuk mendapatkan gadis yang dia inginkan di sekolah.

Kurnia Harun

Ayah dari Dafa seorang pengusaha di bidang properti. Seorang lelaki yang kesepian setelah kehilangan sang istri tercinta akibat komplikasi setelah melahirkan putra mereka. Rasa kesepian dan kesedihan dia tumpahkan pada kerjaannya. Hingga sang anak tak mengenal kasih sayangnya hanya uang dan uang yang ia cukupi pada sang anak.

...🌄🌄...

"Cha...Cha...bangun pagiii..kuliah nggak? Ayah sama Abang dah nunggu di meja makan!"

Gedoran pintu menggema di sebuah kamar yang terletak di lantai atas itu.

"Iyaaaa...sebentar lagi pakai baju." jawab gadis pemilik kamar tersebut.

Mentari di rumah di panggil Caca oleh ayah dan kedua kakak nya.

Sedangkan di luar teman-temannya memanggil mentari atau tari.

"Berisik tau.." mentari keluar kamar dan mendapati kak bintang di depan pintu kamarnya.

"Kamu kelamaan tuh para killer dah nunggu di meja makan." jawab bintang sambil menyentil kening mentari.

"Awww... sakit kak!" gadis itu mengusap keningnya.

Terlihat di meja makan tampak sang ayah dan Abang (langit) sudah duduk dan memandang ke arah mereka yang sedang menuruni tangga.

"Pagi ayah.."

"Pagi Abang.."

Sapa mentari sambil mengecup pipi ayah dan abangnya bergantian.

"Lah gue kagak lu cium?" Bintang menyodorkan pipinya pada Mentari

"Ogah... males , orang rese kek gitu!" Jawab Mentari.

"Ehhmmm..." suara bariton ayah menggema di meja makan.

Ke dua adik kakak yang sedang bertengkar itu seketika terdiam.

"Cepat makan nanti kalian kesiangan." perintah sang ayah.

Suasana hening hanya mata mereka yang saling pandang.

"Ayah...Caca mau jalan-jalan pulang kuliah boleh?" Tanya Mentari dengan gugup

Ayah meletakkan sendok nya tanda beliau selesai makan, lalu meminum kopi hitam kesukaannya.

"Mau kemana? sama mang Unang ya di antar!"

tanya nya dengan sedikit perintah.

"Ayah boleh nggak Caca bawa mobil sendiri?" Mentari meremat sendoknya takut.

Ayah menatap pada anak gadisnya itu sebelum menjawab.

"Dengan mang Unang atau tidak usah sekalian."

Jawabnya tegas.

Mentari tertunduk kecewa , dia mengacak-acak nasi goreng di piringnya.

Selama hidupnya aturan-aturan dari sang ayah itu serasa mencekiknya. Dia teringat pada sang kakak di bawah meja kaki Mentari menendang-nendang kaki Bintang.

Bintang yang menerima tendangan-tendangan di kakinya menatap mentari yang matanya seakan meminta pertolongan nya agar mau membujuk sang ayah.

"Kamu mau kemana emang Cha?" tanya nya basa-basi.

"Aku pengen jalan-jalan, katanya daerah Dago ada cafe baru aku penasaran." Wajah Mentari terlihat antusias di buat agar sang ayah luluh.

Langit menatap interaksi ke dua adiknya itu, dia merasakan ada persekongkolan di antara adik-adiknya itu.

"Ya udah yah.. biar aku aja yang anterin Chaca!"

Pinta Bintang.

Sanga ayah yang sedang membaca koran menatap ke arah anak ke duanya itu.

"Kamu nggak ada kuliah?" tanyanya.

"Cuma ngumpulin sketsa aja yah!" jawab bintang dengan sopan.

"Ya udah terserah kamu, jaga adik kamu kalau ada apa-apa kamu yang ayah hukum." ancamnya pada sang anak.

"Yesss....makasih ayah!" Mentari memeluk sang ayah.

"Hem..jangan macam-macam, uang bulanan kalian sudah ayah transfer." Ucapnya

"Asikk pas banget mau ngafe uang udah masuk." Mentari mengepalkan tangan nya ke atas.

Ayah tersenyum dan beranjak. lalu berpamitan pada kedua anaknya di ikuti langit yang mengekor nya.

Tapi sebelum pergi langit berbisik pada Bintang

"Awas lu macem-macem atau merencanakan sesuatu sama Chaca, ketauan ayah end Lu!"

"Ishhhh...kalo lu nggak ngadu ya nggak lah bang!" Ucapnya pada sang kakak walaupun hatinya sedikit ngeri jika Mentari akan berbuat macam-macam.

"Awas lu Cha kalau aneh-aneh.." jari telunjuknya mengarah tepat ke depan wajah sang adik yang tengah menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Nggak lah kak.. aku juga takut sama ayah, cuma pengen nyobain nongkrong tanpa ada mang Unang yang ngintilin." bisik Mentari.

"Ya udah lu pulang jam berapa biar gue tau, bahaya kalau lu pulang duluan atau gue yang duluan, ancur nih uang saku sama fasilitas dari ayah." Ucapnya sambil bangkit dari kursi.

"Ayo buruan gue anter lu ke kampus, tapi jemput Vani dulu." alisnya naik turun

"Siapa lagi Vani? baru lagi ? ya Tuhan playboy cap kadal!" ledeknya sambil berjalan ke arah garasi .

"Heh gue cowok famous tau di kampus tau kan lu!" Bintang sambil masuk ke dalam mobil.

Mereka memang satu fakultas , salah satu fakultas negeri di Bandung.

"Hooh lah tau, dan aku jadi inceran cewek-cewek yang ngerayu atau ngebully kakak." ledeknya.

"Hahaha resiko punya kakak ganteng ya gitu."

Bintang tertawa seraya menjalankan mobilnya .

Mentari hanya melirik jengah.

Bersambung ❤️❤️❤️

jangan lupa tinggalkan jejak like komen nya🙏🙏 itu sangat berharaga buat aku😘😘😘

terimakasih sudah mampir 🙏🙏

sehat selalu untuk kalian 😘😘😘

Terpopuler

Comments

ท้องฟ้ายามพลบค่ำTripelA

ท้องฟ้ายามพลบค่ำTripelA

mampir ksni deh😁🤗

2022-02-25

1

fiendry🇵🇸

fiendry🇵🇸

ijin mampir...

2022-02-08

1

Emi Wash

Emi Wash

nyimax dulu neng itti....

2022-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 rencana
2 pertemuan di balik kekangan
3 Jenuh
4 Jadian
5 kenangan (BUNDA)
6 Rumah sakit dan rasa malu
7 Mass.. dan suny..
8 Mulai candu
9 Teman tidur
10 Kecurigaan
11 Semakin gilaa
12 cowok mesum
13 adik aku
14 adik aku muntah
15 Pemandangan indah
16 ketahuan
17 aku kangen
18 cinta dan dendam
19 Dendam masa lalu
20 Bogeman dan sebuah ide
21 marah dan rencana
22 bocah petualang
23 Bye... anak-anakku
24 Pilihan sulit
25 Melawan restu
26 tersesat dan sebuah misi
27 Gerebek
28 SAH... yang mengecewakan
29 bukan malam pertama
30 belut listrik & penolakan ayah
31 Gagal
32 jamur kuncup
33 cuti
34 partner In my life, dan gua KW
35 Sebuah surat.
36 Sakit
37 gagal... no way
38 golll... tapi ribet
39 argumen di atas kasur
40 kamu tempat aku pulang
41 perjuangan
42 Dokter Lukman
43 aku sakit , dia tetap kekar
44 panti
45 501 ...
46 Abang...
47 dua mata pisau
48 double
49 nggak peduli...
50 Kejutan manis
51 Kebahagiaan dan musibah
52 Manusia tidak berguna
53 pekerjaan
54 Menolak
55 aktifitas baru
56 genjatan senjata
57 mengalihkan amarah
58 Selamatkan anakku
59 takut kehilangan
60 awal yang baru
61 pencarian
62 sikap aneh
63 Bunda... mau ayam bakar
64 pertemuan
65 aku kangen, Yuk...
66 Sama-sama kangen
67 Temu kangen
68 bersatu kembali
69 transfer rasa sakit.
70 pasien kurang ajar
71 Perjuangan
72 Kelahiran
73 Kangen banget
74 Rengekan Bintang
75 old member
76 Sebuah nama
77 Kualat nya Bintang
78 Tak mau kalah
79 Janji dengan Naya
80 Mami nina
81 mungkin hamil
82 Langit dan Cindy
83 Pasrah
84 perdana untuk Bintang
85 Kecewanya Bintang
86 Pertemuan
87 selangkah lagi
88 Akhirnya
89 menyelesaikan masalah
90 Maaf
91 terlalu menyakitkan
92 Berjuang dari awal
93 Mengulang kabur
94 Sama-sama mau
95 Bunda... curhat dong
96 Astagaaa
97 Buka puasa
98 Kehangatan sebenarnya
99 Makan siang
100 melemaskan yang tegang
101 Sidang
102 Nasib Bintang
103 Double VS Single
104 Rumah kita
105 Iklan terosss
106 semacem doang
107 tak terhenti kan
108 Posisi apa??
109 Membandingkan ukuran
110 akting ngelindur
111 jamu dan orang gila
112 Rencana (Langit dan Cindy )
113 Anti mainstream
114 satu sendok
115 Cerita Papa
116 Sakit perut dan drama Bintang
117 Menuju Acara.
118 Hari Bahagia Abang
119 luar biasa
120 Kebahagiaan
121 salah paham
122 kondisi Mentari
123 Sebuah pelukan
124 bertubi-tubi
125 pertemuan ke 2
126 Sebuah keputusan
127 Perdebatan
128 bibit penyakit
129 Akhir dari kekesalan
130 Ulet
131 kumpul keluarga
132 Tamu di kantor
133 Merajuk
134 Baby moon (real)
135 Gentle birth
136 Tanda-tanda
137 kontraksi
138 percakapan saling menguatkan
139 Welcome baby
140 Mitos
141 Kebahagiaan
142 Galau nya Bintang
143 Hair lotion
144 Bedak dingin
145 Best husband
146 Kepanikan
147 Sebab sakitnya Dafa
148 Dafa merajuk
149 Buka puasa
150 Semakin cinta
151 pertanda
152 Tak ingin kehilangan.
153 Janji
154 kecurigaan dan memastikan
155 Dugaan yang benar
156 Indahnya cinta
157 Dua Ayah hebat
158 bisikan tengah malam
159 Makan-makan
160 panik dan trauma
161 Bahagia mereka
162 Happy anniversary
163 Happy pluss.. plus..
Episodes

Updated 163 Episodes

1
rencana
2
pertemuan di balik kekangan
3
Jenuh
4
Jadian
5
kenangan (BUNDA)
6
Rumah sakit dan rasa malu
7
Mass.. dan suny..
8
Mulai candu
9
Teman tidur
10
Kecurigaan
11
Semakin gilaa
12
cowok mesum
13
adik aku
14
adik aku muntah
15
Pemandangan indah
16
ketahuan
17
aku kangen
18
cinta dan dendam
19
Dendam masa lalu
20
Bogeman dan sebuah ide
21
marah dan rencana
22
bocah petualang
23
Bye... anak-anakku
24
Pilihan sulit
25
Melawan restu
26
tersesat dan sebuah misi
27
Gerebek
28
SAH... yang mengecewakan
29
bukan malam pertama
30
belut listrik & penolakan ayah
31
Gagal
32
jamur kuncup
33
cuti
34
partner In my life, dan gua KW
35
Sebuah surat.
36
Sakit
37
gagal... no way
38
golll... tapi ribet
39
argumen di atas kasur
40
kamu tempat aku pulang
41
perjuangan
42
Dokter Lukman
43
aku sakit , dia tetap kekar
44
panti
45
501 ...
46
Abang...
47
dua mata pisau
48
double
49
nggak peduli...
50
Kejutan manis
51
Kebahagiaan dan musibah
52
Manusia tidak berguna
53
pekerjaan
54
Menolak
55
aktifitas baru
56
genjatan senjata
57
mengalihkan amarah
58
Selamatkan anakku
59
takut kehilangan
60
awal yang baru
61
pencarian
62
sikap aneh
63
Bunda... mau ayam bakar
64
pertemuan
65
aku kangen, Yuk...
66
Sama-sama kangen
67
Temu kangen
68
bersatu kembali
69
transfer rasa sakit.
70
pasien kurang ajar
71
Perjuangan
72
Kelahiran
73
Kangen banget
74
Rengekan Bintang
75
old member
76
Sebuah nama
77
Kualat nya Bintang
78
Tak mau kalah
79
Janji dengan Naya
80
Mami nina
81
mungkin hamil
82
Langit dan Cindy
83
Pasrah
84
perdana untuk Bintang
85
Kecewanya Bintang
86
Pertemuan
87
selangkah lagi
88
Akhirnya
89
menyelesaikan masalah
90
Maaf
91
terlalu menyakitkan
92
Berjuang dari awal
93
Mengulang kabur
94
Sama-sama mau
95
Bunda... curhat dong
96
Astagaaa
97
Buka puasa
98
Kehangatan sebenarnya
99
Makan siang
100
melemaskan yang tegang
101
Sidang
102
Nasib Bintang
103
Double VS Single
104
Rumah kita
105
Iklan terosss
106
semacem doang
107
tak terhenti kan
108
Posisi apa??
109
Membandingkan ukuran
110
akting ngelindur
111
jamu dan orang gila
112
Rencana (Langit dan Cindy )
113
Anti mainstream
114
satu sendok
115
Cerita Papa
116
Sakit perut dan drama Bintang
117
Menuju Acara.
118
Hari Bahagia Abang
119
luar biasa
120
Kebahagiaan
121
salah paham
122
kondisi Mentari
123
Sebuah pelukan
124
bertubi-tubi
125
pertemuan ke 2
126
Sebuah keputusan
127
Perdebatan
128
bibit penyakit
129
Akhir dari kekesalan
130
Ulet
131
kumpul keluarga
132
Tamu di kantor
133
Merajuk
134
Baby moon (real)
135
Gentle birth
136
Tanda-tanda
137
kontraksi
138
percakapan saling menguatkan
139
Welcome baby
140
Mitos
141
Kebahagiaan
142
Galau nya Bintang
143
Hair lotion
144
Bedak dingin
145
Best husband
146
Kepanikan
147
Sebab sakitnya Dafa
148
Dafa merajuk
149
Buka puasa
150
Semakin cinta
151
pertanda
152
Tak ingin kehilangan.
153
Janji
154
kecurigaan dan memastikan
155
Dugaan yang benar
156
Indahnya cinta
157
Dua Ayah hebat
158
bisikan tengah malam
159
Makan-makan
160
panik dan trauma
161
Bahagia mereka
162
Happy anniversary
163
Happy pluss.. plus..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!