Riri sudah menyiapkan sarapan dimeja dan sudah duduk dikursi menunggu mama dan ayahnya. Namun sudah 30 menit berlalu mama dan ayahnya tak kunjung datang ke meja makan. Riri masih setia menunggu mama dan ayahnya, dia tak bergerak dari tempat duduknya dan hanya menatap masakannya yang sudah dingin itu
40 menit
50 menit
60 menit
1 jam 10 menit
1 jam 20 menit
1 jam 30 menit
Riri tidak sanggup bereaksi apapun, dia terus menatap masakan yang dihidangkannya itu. Lalu dia naik ke lantai 2, menuju kamar orang tua nya.
tok tok tok
Pintu terbuka
"ada apa Ri?", jawab ayahnya saat membuka pintu
"kenapa mama dan ayah lama sekali?", tanya Riri
"memangnya kita mau kemana?", jawab ayah Riri
"aku sudah membuatkan sarapan untuk mama dan ayah, aku sudah menunggu lebih dari 1 jam", jawab Riri sambil menahan sesak di dadanya
"oh ya? oh mungkin ayah lupa", jawab ayah Riri dengan ekspresi tidak bersalah, "kamu makan saja dulu, mama dan ayah mau istirahat, kamu juga tau kan mama dan ayah baru pulang tadi shubuh", lanjutnya
"jadi mama dan ayah tidak mau sarapan?", tanya Riri yang masih menahan sesak
"em nanti saja, ayah mau istirahat, mama mu juga sudah tidur karena kecapean", jawab ayah Riri sambil menatap istrinya yang sedang tidur
"oh yasudah, aku mau pergi, ada urusan diluar rumah", jawab Riri singkat. Riri pergi dari kamar orang tuanya dan turun ke dapur, dia melihat masakan yang sudah disiapkan nya diatas meja
Riri mengambil 1 porsi untuk dirinya, lalu memakannya sambil menangis. Air matanya terus mengalir tak kunjung berhenti, dia menatap masakannya, menelan rasa kecewa dihatinya, dia terus makan dan menghabiskan semua masakannya, dia tidak peduli walaupun sudah merasa kenyang, dia terus makan sampai makanan di meja habis
"jika memang tidak mau, katakan saja tidak, jangan begini", batin Riri
"*aku hanya merindukan makan bersama dengan mama dan ayah, aku punya niat baik dihatiku"
"tapi kenapa? kenapa ini yang aku dapatkan?"
teriak batin Riri yang tidak bisa dia ungkapkan, rasanya sudah tidak sanggup*
Riri membereskan meja makan, membersihkan piring kotor, lalu pergi kekamarnya, dia menangis lagi dikamar, dia tak sanggup menahan sesak di dadanya, kalimat ayah nya terus terngiang ngiang di telinga Riri. Dia berusaha menenangkan diri, setelah hatinya agak tenang, dia mengambil semua uang tabungannya dilemari baju, lalu memasukkannya kedalam tas.
Lalu dia bersiap pergi keluar. Riri pergi ke toko sepeda dengan membawa tas berisikan uang tabungan yang sudah dia simpan selama 2 tahun, dia sudah lama ingin memiliki sepeda.
"selamat pagi kak, saya mau beli sepeda", sapa Riri kepada pegawai toko itu
"oh, mau beli yang mana", respon pegawai toko dengan muka julid, memandang rendah Riri, karena Riri datang dengan baju training biasa dan tas di punggungnya
"yang harganya paling murah yang mana ya kak?", tanya Riri masih berusaha ramah
"oh yang itu, yang diujung", menoleh ke arah sepeda yang dimaksud
"em", respon Riri sambil melihat lihat sepeda tersebut
"jadi beli gak kak? kalau emang gak jadi beli jangan di pegang kak", ucap pegawai toko tersebut saat melihat Riri yang sedang berfikir
Riri tidak memperdulikan ucapan pegawai toko tersebut, hatinya masih hancur karena ucapan ayahnya tadi
"berapa harganya kak?", tanya Riri
"2.1jt", jawab pegawai toko itu
Ternyata uang Riri tidak cukup, dia hanya mengantongi 1.9jt di tasnya
"tidak ada yang lebih murah lagi ya kak? uangnya kurang sedikit", tanya Riri
"oh tidak ada kak", jawab pegawai tersebut dengan. julid
"oh gitu ya kak, yasudah deh kak, saya gajadi, soalnya uang saya kurang, saya kira cukup tadi", kata Riri, dia berjalan keluar toko lalu pergi ke toko lain
"jika tidak cukup harusnya sadar diri", ucap pegawai toko tersebut
Riri sampai di toko lain dan disambut ramah oleh pemilik toko tersebut
"selamat datang kak, ada yang bisa di bantu?", tanya pemilik toko itu.
"pagi kak, saya mau beli sepeda, yang harganya paling murah yang mana ya kak?", tanya Riri dengan senyuman di bibirnya
"oh ada ini kak mari sini saya kasih lihat", menuntun Riri ke sepeda yang di maksud
"wah, cantiknya", ucap Riri terkagum, dia langsung jatuh cinta dengan sepeda yang baru dilihatnya itu. "ini berapa kak harganya?", lanjutnya
"ini harganya 2jt saja kak", jawab pemilik toko itu dengan ramah
Riri pun lemas, karena uangnya lagi lagi kurang
"em yasudah deh kak, uang saya kurang, saya kembali lagi lain kali saja, semoga saja sepeda ini masih ada disini", ucap Riri sambil berjalan mengarah keluar toko
"eh mau kemana kak? kalau uang kakak kurang, bisa ditawar kok kak harganya", kata pemilik toko tersebut yang membuat langkah Riri terhenti
"serius kak?", tanya Riri masih tak percaya
"iya kak serius, memangnya kakak mau beli untuk siapa kalau boleh saya tau?", tanya pemilik toko tersebut
"untuk hadiah diri saya sendiri kak, hari ini saya ulang tahun, saya sudah dari dulu ingin punya sepeda, sudah 2 tahun saya menabung untuk ini, tapi ternyata masih kurang juga, hehe", jawab Riri
"wah, selamat ulang tahun ya kak, yasudah kakak bawa saja ini sepedanya, saya kasih harga 1.6jt saja untuk kakak", ucap pemilik toko dengan wajah terharu mendengar cerita Riri
"kakak seriusan?", tanya Riri tak percaya
"saya serius kak, baru ini saya bertemu dengan orang yang gigih seperti kakak, saya terharu", jawab pemilik toko itu
Riri pun dengan senang hati membeli sepeda tersebut dan mengucapkan banyak terima kasih kepada pemilik toko tersebut. Luka hati Riri terobati dengan sepeda barunya itu, dia tersenyum melihat sepeda barunya itu
"aku berhasil", ucap Riri sambil senyum
"aku sudah menantikanmu selama 2 tahun, sungguh tidak kusangka kau bisa kugenggam sekarang dan menjadi milikku seutuhnya", ucap Riri menatap sepeda barunya itu
🔊***pemberitahuan🔊
Scene beli sepeda itu diambil dari kisah nyata
terima kasih 😊***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
syafridawati
aku mampir dengan like dan fav semangat saling dukung ya makasih
2021-08-03
0