1.4 SWEET SEVENTEEN

Gia Karina Syahputri (Riri)

Diovano Putra Wira Anggara (Dio)

Fikri Dinata

Yu Jiah Syahputri (Jiah)

Riri terbangun dari tidurnya, saat melihat jendela ternyata hari sudah gelap, jam sudah menunjukkan pukul 6 sore.

Riri pun bergegas membersihkan diri dan juga rumah nya, lalu memasak untuk makan malamnya sendiri.

Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, dia pun bergegas untuk makan malam karena daritadi dia tidak memiliki ***** untuk makan. Saat makan dia terpikirkan sesuatu yang sangat aneh menurutnya

"dia sangat dingin, tapi kenapa bisa membopongku tadi, bahkan menungguku sampai siuman di Rumah Sakit", ucap Riri sambil memiringkan kepalanya

"dasar manusia dingin, dia bilang jangan berfikir kalau dia khawatir padaku, padahal sudah jelas terlihat dimatanya kalau dia sedang khawatir, segengsi itukah dia?", ucap Riri sambil tersenyum tipis mengingat kejadian di Rumah sakit tadi

"dia bilang dia menyukaiku tapi sama sekali tak memberi kabar semenjak terakhir kali bertemu?", ucap Riri kesal sambil menatap kontak Fikri di layar ponselnya

Sesi makan selesai, tak terasa sudah menunjukkan pukul 10 malam. Riri biasanya begadang dan tidur jam 2 pagi, tapi kini matanya terasa sangat berat karena efek obat yang diminumnya, dia pun tertidur di kursi depan TV

Tiba tiba ada yang membunyikan bel rumahnya, Riri pun terkejut dan terbangun dari tidurnya, lalu melihat jam, ternyata sudah jam 12 malam

"loh? aku ketiduran disini?", ucapnya kaget.

"Mama dan ayah belum pulang? ini sudah lewat tengah malam, tak bisakah mereka lepas dari pekerjaannya itu?!", ucap Riri kesal saat menyadari dia masih sendirian dirumahnya itu.

Tibatiba suara bel rumahnya membuatnya terkejut (lagi).

"mama dan ayah?", ucapnya kaget. "tidak mungkin, mereka punya kunci rumah, kenapa malah membunyikan bel", lanjutnya yang semakin heran. bel berbunyi lagi, kali ini diiringi suara ketukan di pintu

tok! tok! tok!

tok! tok! tok!

"siapa yang bertamu malam malam begini?", ucap Riri yang masih tak bergerak dari tempat duduknya itu, dia terus memandangi arah pintu. Bel dan suara ketukan terdengar lagi, Riri yang kesal pun berjalan cepat kearah pintu lalu membuka pintu dengan ekspresi akan marah, tapi dia malah terkejut (lagi).

"loh?!", ucap Riri yang terkejut

Tidak ada siapa siapa di depan pintu

"oh berarti setan", ucap Riri datar sambil berjalan menutup pintu. Saat sudah beberapa langkah dari pintu,, bel berbunyi lagi. Riri pun marah dan mengambil pisau buah yang ada di meja, lalu membuka pintu

Happy birthday Ririi!!

Ucap teman teman Riri yang sedang tertawa memberi ucapan ke Riri. Riri pun terkejut melihat dirinya diberi surprize oleh teman temannya, karena ini pertama kali dia diberi kejutan ulang tahun. Bahkan Riri saja lupa kalau dirinya akan berulang tahun

happy birthday Ririi

happy birthday Ririi

Happy birthday Riri galak

Happy birthday Ririi

Happy Sweet Seventeen Gia Karina Syahputri!!

'ucap teman temannya yang sedang bernyanyi untuk Riri'

Riri pun tersenyum dan menatap Fikri yang Sedang membawa kue didepannya

"Doa dulu, lalu tiup lilinnya", ucap Fikri dengan senyum bahagia. Riri memejamkan mata dan berdoa

"bidadari darimana ini ya allah", batin Fikri saat melihat Riri tersenyum

"sudah", jawab Riri,

"tiup lilinnya dong", ucap Fikri sambil menyodor kue yang dihiasi lilin dengan angka 17 diatasnya

"happy sweet seventeen Riri", ucap Fikri pelan

"makasih banyak ya teman teman, eh yuk masuk jangan didepan pintu", ucap Riri sambil membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan teman temannya masuk

"Ri, kenapa kau bawa pisau buah?", tanya Bryan yang heran melihat Riri menggenggam pisau

"aku kira maling", jawab Riri sambil tersenyum

"lalu?", tanya Selly bingung

"untuk berjaga jaga saja", ucap Riri sambil tersenyum smirk

"gila kau", ucap Sisi kaget

mereka semua bercanda ria dirumah Riri, tak terasa waktu berlalu begitu cepat, dan jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi, mereka memutuskan untuk berpamitan dan pulang

Riri merasa sangat bahagia karena sangat tidak disangkanya dia akan mendapatkan kejutan ulang tahun dari teman temannya itu, setelah menutup pintu, Riri pun membereskan rumahnya yang berantakan akibat acara yang mendadak tadi. lalu dia teringat sesuatu

"mama dan ayah belum juga pulang?", tanya Riri

Riri mengambil handphonenya dan menelfon mamanya

"mama dimana?"

"ohiya mama lupa kasih kabar, mama dan ayah tidak pulang malam ini, karena lagi ada acara"

"oh yasudah kalau begitu, aku tutup telfonnya"

Riri sudah tidak bisa marah, dia sudah terlalu kecewa dengan sikap orang tua nya yang bahkan tidak ada saat hari ulang tahunnya. Dia melanjutkan pekerjaannya untuk berberes rumah, setelah semuanya selesai, waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi

"aku tidak mengantuk lagi", ucap Riri didepan TV. Dia mengambil cardigannya dan berjalan keluar rumah, dia berniat membeli cemilan diminimarket 24 jam didekat rumahnya, sekaligus ingin menghirup udara malam

"apakah diumurku yang sudah menginjak 17 tahun ini akan seindah kisah kisah yang diceritakan di novel remaja? atau tidak? aku yakin sudah ada kejutan menanti ku didepan, aku bisa merasakannya"

"pertanyaanku adalah apakah aku akan sanggup?"

"semoga saja"

kalimat itulah yang melayang dipikiran Riri sekarang, dia seperti merasakaan sesuatu dihatinya

Saat sedang diminimarket, Riri secara tidak sengaja melihat Fikri yang sedang berjalan dengan seorang wanita. Fikri merangkul wanita tersebut dengan raut wajah sangat bahagia.

loh? siapa ni cewe?

Riri tidak terkejut, dia tidak heran melihat pemandangan didepannya, karena memang dia sudah tau sifat Fikri yang sebenarnya, oleh karena itu dia tidak percaya begitu saja saat Fikri menyatakan perasaan kepadanya

Riri pun memalingkan wajah dan tidak peduli dengan apa yang dia lihat barusan. Saat keluar dari minimarket dia melihat Dio yang sedang duduk didepan minimarket, dengan bir di tangannya

"loh kak Dio?", sapa Riri

"hallo", jawab Dio yang sedang setengah sadar karna minuman itu

"kakak mabuk ya?", tanya Riri pelan

"tidakk, aku hanya, sedang setengah sadar", jawab Dio sambil tersenyum

"oh yauda kak hati hati ya", ucap Riri datar, saat ingin melangkah pergi, tangannya ditahan oleh Dio,

"kauu", ucap Dio

"kenapa kak?", tanya Riri bingung

"kau sudah sangat merepotkanku kemarin, aku akan memberimu hukuman", ucap Dio

"hah? tapi kak...",

"antarkan aku pulang", jawab Dio sambil menutup mulut Riri

"hah? loh? kok?...", ucap Riri yang sedang bingung dengan kakak purnanya itu

"jika kau menolak, kutambah hukumanmu", ancam Dio

"baik kak", jawab Riri gercep, dia memilih tidak melawan karena malas berurusan lebih panjang lagi

Riri memanggil taxi dan menuntun Dio masuk ke mobil. Setelah sampai dirumah Dio, Riri bingung karena tidak tau sandi rumah Dio

"kak sandi nya apa?", tanya Riri

"tempelkan saja jariku", jawab Dio yang sudah sangat mabuk

"ohiya kan bisa pakai sidik jari", batin Riri

Setelah masuk, Riri pun membawa Dio kekamar, lalu mendorong tubuh Dio ke ranjang begitu saja

Brukk!!

Dio mengerang kesakitan karena didorong Riri

"kalau tidak tahan minum, kenapa harus minum?", ucap Riri kesal. Riri pun membukakan sepatu Dio dan membenarkan posisi tidur Dio, Namun tiba tiba tangannya ditarik Dio dan membuatnya terjatuh ke ranjang

Sekarang Riri ada dibawah Dio dengan kedua tangannya di genggam erat Dio

"k-kak?", ucap Riri gugup, dan berusaha melepaskan tangannya

"aku sudah menyukaimu sejak awal, sejak pertama kali melihatmu, tapi kenapa? kau sangat dingin kepadaku", ucap Dio yang sudah sadar dari mabuknya itu

"hah?", ucap Riri yang tiba tiba terdiam mendengar pengakuan Dio barusan

"iyaa, aku menyukaimu, sangat menyukaimu, bisakah kau balas perasaanku?", tanya Dio yang mendekatkan wajahnya ke Riri

"hah?", Riri masih tak percaya dengan apa yang didengarnya,

"haruskah kubuktikan perasaanku sekarang?", tanya Dio lagi

"caranya? apa yang mau kakak buktikan padaku?", tanya Riri yang masih tidak mengerti, pikirannya ngeblank sekarang

Dio mendengus pelan dengan senyuman smirk, lalu matanya menatap mengarah bibir Riri

Riri yang paham pun kaget dan langsung memalingkan muka

"jangan macam macam", ucap Riri

"kalau begitu terima cintaku", jawab Dio yang semakin mendekatkan wajahnya ke Riri

"tapi aku tidak punya perasaan apapun ke kakak, aku hanya sekedar mengagumi kakak sebagai seniorku, tidak lebih dari itu, dan juga apa yang kakak harapkan dari anak kelas 2 SMA sepertiku? dari jarak umur saja, kita sudah berbeda jauh", jelas Riri yang berani menatap Dio

"aku bisa menunggumu sampai sekolahmu selesai, dan sambil menunggu kau menyelesaikan sekolahmu, kita bisa membangun perasaan disitu, tidak ada yang tidak mungkin Riri", jawab Dio

"aku tidak percaya", jawab Riri singkat

"aku akan terus berusaha sampai kau percaya padaku", jawab Dio

"apakah bisa?"

"bisa"

"kakak yakin?"

"yakin"

"lakukan saja kalau begitu, aku tunggu", ucap Riri

"baiklah", jawab Dio tersenyum senang dan melepas genggaman tangannya

Riri pun berdiri dan bergegas pulang,

"mau kemana?", tanya Dio

"pulang, yakali aku tidur disini", jawab Riri kesal

"tunggu disitu, aku panggil mang Didi agar mengantarmu pulang", jawab Dio

"tidak perlu, aku bisa pulang sendiri", jawab Riri datar

"kalau kau menolak aku tidak akan memberimu pintu keluar", jawab Dio dengan santai

Riri yang kesal pun terpaksa menuruti perintah Dio. Setelah sampai rumah Riri, waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi, saat baru masuk kekamar, Riri mendengar mamanya pulang, dan dia pun bergegas keluar kamar

"eh Riri, kamu sudah bangun?", jawab mama Riri

"em, aku akan membuat sarapan untuk mama dan ayah", sahut Riri

"padahal aku tidak tidur tadi", batin Riri

"baiklah, mama mandi dulu ya", jawab mama Riri

Riri tahan banget ya melek semalaman

Nantikan episode selanjutnya ya manteman

Terima kasih sudah mampir kesini

Bye bye >~<

Episodes
1 1.1 MASA LALU
2 1.2 MENYATAKAN PERASAAN
3 1.3 AWAL MULA DARI SEMUANYA
4 1.4 SWEET SEVENTEEN
5 1.5 A Gift From Me To Me
6 1.6 Celah
7 1.7 Bom Waktu
8 1.8 Kesalahpahaman
9 1.9 Mencari Jawaban
10 1.10 Kantor Dio
11 1.11 Ledakan Amarah Riri
12 1.12 Penolakan
13 1.13 Wasiat Kakek
14 1.14 Makan Malam
15 1.15 Terungkapnya Rahasia Orangtua Riri
16 1.16 Luka Lama Riri
17 1.17 Luka Lama Riri (2)
18 1.18 Pertemuan Kedua CEO
19 1.19 Nyamuk Di Ruangan Riri
20 1.20 Salah Cari Mangsa
21 1.21 Cari Mati
22 1.22 Penampilan Baru
23 1.23 Jealous
24 1.24 Pertemuan Pertama Dengan Calon Mertua
25 1.25 Kilasan Balik Masa Lalu
26 1.26 Hilang Kendali
27 1.27 Lelah
28 1.28 Tamparan Mulus
29 1.29 Rencana
30 1.30 VISUAL
31 1.31 Meeting dadakan
32 1.32 Triple Kill
33 1.33 Pulau Sumba
34 1.34 Teman Baru
35 1.35 Hadiah
36 1.36 Munculnya Sosok Karina
37 1.37 Gunanya Teman
38 1.38 Saling Kenal
39 1.39 Training
40 1.40 Pertanyaan
41 1.41 Kisah Didalam Mobil
42 1.42 Villa Mewah Riri
43 1.43 Drama Lipstik
44 1.44 Logo 'K'
45 1.45 Minggu Depan Nikah
46 1.46 Candu
47 1.47 Malam Yang Panjang
48 1.48 Fitting Baju
49 1.49 Nekat
50 1.50 Koma
51 1.51 Obat Ter-Ampuh
52 1.52 Gadis Kecil Dio dan Joi
53 1.53 Sah!
54 1.54 Malam Pertama?
55 1.55 Serangan Dari Serangga Nakal
56 1.56 Menu Mematikan
57 1.57 Call Me 'Karina'
58 1.58 Masuk Ke Kandang Singa
59 1.59 Kecemburuan Sisi
60 1.60 Hutan Belantara
61 1.61 Rencana Ayah
62 1.62 Bertemu Bunda
63 1.63 Kucing Nakal Didapur
64 1.64 Gedung Penuh Rahasia
65 1.65 Welcome Daddy
66 1.66 Ketulusan Hati
67 1.67 Membentuk Formasi
68 1.68 Popo
69 1.69 Serangan Pertama
70 1.70 Bermain Dengan Nicolas
71 1.71 Permintaan Maaf Sang Ayah
72 1.72 Pengakuan Jiah
73 1.73 Perdamaian Antar Besan
74 1.74 Menghilangnya Alexa
75 1.75 Alexa POV
76 1.76 Surat Cinta Dari Alexa
77 1.77 Musuh Menjadi Teman
78 1.78 Hari Terakhir
79 1.79 Iblis
80 1.80 Memulai Balas Dendam
81 1.81 Menyelamatkan Bunda
82 1.82 Membabi Buta
83 1.83 Mulai Aman
84 1.84 Akhir Hidup Alexa
85 1.85 Kematian Nicolas
86 1.86 Mafia?
87 1.87 Berdamai Dengan Keadaan
88 1.88 Riri Comeback
89 1.89 Pemandangan Tak Biasa
90 1.90 Lepas Rindu
91 1.91 Jawaban Jiah
92 1.92 Ada Apa Dengan Riri?
93 1.93 Pendarahan
94 1.94 Siapa Wanita Itu?
95 1.95 Saksi Tak Terduga
96 1.96 Petaka First Love
97 1.97 Hari Penuh Kejutan
98 1.98 Bertemu Pricilla
99 1.99 Kerinduan Berujung Perceraian
100 1.100 Bertengkar Hebat
101 1.101 Kesadaran Seorang Istri
102 1.102 Hamil
103 1.103 Cara Lain Minum Susu
104 1.104 First Kiss Jiah
105 1.105 Identitas Baru Riri
106 1.106 Nyidam Ramen
107 1.107 Vacum Cleaner
108 1.108 Wanita Ular
109 1.109 Permainan Ular Sanca
110 1.110 Persiapan Matang
111 1.111 Tuntasnya Kecemburuan Riri
112 1.112 Hidup Atau Mati?
113 1.113 Artikel
114 1.114 Ending
115 Pengumuman
116 Jadwal Debut Season 2
117 2.1 Baby Twins
118 2.2 Baby Icezy dan Flowree
119 2.3 Perubahan Riri
120 2.4 Ikatan Batin Icezy
121 2.5 Buaya Putih
122 2.6 Egois
123 2.7 Gadis Misterius
Episodes

Updated 123 Episodes

1
1.1 MASA LALU
2
1.2 MENYATAKAN PERASAAN
3
1.3 AWAL MULA DARI SEMUANYA
4
1.4 SWEET SEVENTEEN
5
1.5 A Gift From Me To Me
6
1.6 Celah
7
1.7 Bom Waktu
8
1.8 Kesalahpahaman
9
1.9 Mencari Jawaban
10
1.10 Kantor Dio
11
1.11 Ledakan Amarah Riri
12
1.12 Penolakan
13
1.13 Wasiat Kakek
14
1.14 Makan Malam
15
1.15 Terungkapnya Rahasia Orangtua Riri
16
1.16 Luka Lama Riri
17
1.17 Luka Lama Riri (2)
18
1.18 Pertemuan Kedua CEO
19
1.19 Nyamuk Di Ruangan Riri
20
1.20 Salah Cari Mangsa
21
1.21 Cari Mati
22
1.22 Penampilan Baru
23
1.23 Jealous
24
1.24 Pertemuan Pertama Dengan Calon Mertua
25
1.25 Kilasan Balik Masa Lalu
26
1.26 Hilang Kendali
27
1.27 Lelah
28
1.28 Tamparan Mulus
29
1.29 Rencana
30
1.30 VISUAL
31
1.31 Meeting dadakan
32
1.32 Triple Kill
33
1.33 Pulau Sumba
34
1.34 Teman Baru
35
1.35 Hadiah
36
1.36 Munculnya Sosok Karina
37
1.37 Gunanya Teman
38
1.38 Saling Kenal
39
1.39 Training
40
1.40 Pertanyaan
41
1.41 Kisah Didalam Mobil
42
1.42 Villa Mewah Riri
43
1.43 Drama Lipstik
44
1.44 Logo 'K'
45
1.45 Minggu Depan Nikah
46
1.46 Candu
47
1.47 Malam Yang Panjang
48
1.48 Fitting Baju
49
1.49 Nekat
50
1.50 Koma
51
1.51 Obat Ter-Ampuh
52
1.52 Gadis Kecil Dio dan Joi
53
1.53 Sah!
54
1.54 Malam Pertama?
55
1.55 Serangan Dari Serangga Nakal
56
1.56 Menu Mematikan
57
1.57 Call Me 'Karina'
58
1.58 Masuk Ke Kandang Singa
59
1.59 Kecemburuan Sisi
60
1.60 Hutan Belantara
61
1.61 Rencana Ayah
62
1.62 Bertemu Bunda
63
1.63 Kucing Nakal Didapur
64
1.64 Gedung Penuh Rahasia
65
1.65 Welcome Daddy
66
1.66 Ketulusan Hati
67
1.67 Membentuk Formasi
68
1.68 Popo
69
1.69 Serangan Pertama
70
1.70 Bermain Dengan Nicolas
71
1.71 Permintaan Maaf Sang Ayah
72
1.72 Pengakuan Jiah
73
1.73 Perdamaian Antar Besan
74
1.74 Menghilangnya Alexa
75
1.75 Alexa POV
76
1.76 Surat Cinta Dari Alexa
77
1.77 Musuh Menjadi Teman
78
1.78 Hari Terakhir
79
1.79 Iblis
80
1.80 Memulai Balas Dendam
81
1.81 Menyelamatkan Bunda
82
1.82 Membabi Buta
83
1.83 Mulai Aman
84
1.84 Akhir Hidup Alexa
85
1.85 Kematian Nicolas
86
1.86 Mafia?
87
1.87 Berdamai Dengan Keadaan
88
1.88 Riri Comeback
89
1.89 Pemandangan Tak Biasa
90
1.90 Lepas Rindu
91
1.91 Jawaban Jiah
92
1.92 Ada Apa Dengan Riri?
93
1.93 Pendarahan
94
1.94 Siapa Wanita Itu?
95
1.95 Saksi Tak Terduga
96
1.96 Petaka First Love
97
1.97 Hari Penuh Kejutan
98
1.98 Bertemu Pricilla
99
1.99 Kerinduan Berujung Perceraian
100
1.100 Bertengkar Hebat
101
1.101 Kesadaran Seorang Istri
102
1.102 Hamil
103
1.103 Cara Lain Minum Susu
104
1.104 First Kiss Jiah
105
1.105 Identitas Baru Riri
106
1.106 Nyidam Ramen
107
1.107 Vacum Cleaner
108
1.108 Wanita Ular
109
1.109 Permainan Ular Sanca
110
1.110 Persiapan Matang
111
1.111 Tuntasnya Kecemburuan Riri
112
1.112 Hidup Atau Mati?
113
1.113 Artikel
114
1.114 Ending
115
Pengumuman
116
Jadwal Debut Season 2
117
2.1 Baby Twins
118
2.2 Baby Icezy dan Flowree
119
2.3 Perubahan Riri
120
2.4 Ikatan Batin Icezy
121
2.5 Buaya Putih
122
2.6 Egois
123
2.7 Gadis Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!