“Ibu bukankah sudah waktu mu kontrol. Besok aku akan mengantarmu ya.” Ucap Kath, saat sedang duduk bersama ibunya di ruang tengah.
“Tidak perlu. Ibu akan pergi sendiri saja.”
“Tidak. Aku harus ikut. Aku juga ingin tahu bagaimana keadaan ibu sekarang!.”
“Kath. Dengar ibu... Setelah pulang dari rumah sakit, ibu pasti akan menceritakan semuanya padamu. Kau tenang saja, ibu baik-baik saja sayang.”
Kath sebenarnya tidak bisa ingin memaksa, jika saja ibunya bisa mengatakan semuanya dengan jujur. Yang Kath punya satu-satunya di dunia ini hanya ibunya, dan dia tidak ingin kehilangan itu.
“Aku tetap akan menemanimu besok !.” Kekeh Kath.
“Lalu sekolahmu? Aku sudah memasukan mu ke sana mati-matian. Jadi jangan membuat usaha ku jadi sia-sia.” Tekan Yuri, agar putrinya tidak memaksa untuk ikut.
“Baiklah, terserah kau saja !.” Kesal Kath, lalu meninggalkan ibunya sendiri disana.
Aku tidak mengerti dengan ibu... Dia selalu mengatakan ini demi pendidikan dan masa depanku. Dia selalu memikirkan itu, tapi aku tidak menyukai ini sama sekali. Ibu mengenyampingkan segala keinginannya, bahkan kesehatannya sendiri demi diriku yang tidak berguna ini. Aku bahkan belum bisa membuatnya bangga dan bahagia.
Kath nampak sedih dan mengurung diri dikamar.
Yuri yang merasa telah melukai hati anak gadisnya itu, kemudian mencoba memperbaiki keadaan.
“Kath sayang...Apa ibu boleh masuk?.”
“Mmmhh..Masuklah bu.” Seru Kath.
“Apa ibu membuatmu bersedih?.” Tanya Yuri lembut, membelai lembut kepala putrinya itu.
“Tidak. Justru akulah yang membuat ibu bersedih. Maafkan aku.” Ucap Kath dengan mata berkaca-kaca.
“Ibu sama sekali tidak kenapa-kenapa. Justru ibu mengkhawatirkan mu. Ibu tidak ingin kau menjadi seperti ku dan ayahmu... Kau pasti sangat menderita karena memiliki orang tua seperti kami.” Sesal Yuri.
“Ibu...” Kath bangun dan langsung memeluk ibunya.
“Itu sama sekali tidak benar, aku bahagia bersamamu. Setidaknya aku punya ibu yang sangat mencintaiku. Terima kasih karena kau tidak seperti ayah yang meninggalkan ku... Memilikimu saja, aku sudah merasa cukup ibu... Justru akulah yang harus minta maaf, karena aku belum bisa membahagiakanmu !.” Ucap Kath, begitu tulus menyayangi ibunya itu.
“Kathryn...Kau sudah membuatku bahagia.”
“Bagaimana bisa, bahkan aku tidak memiliki apapun untuk kuberikan padamu.” Tanya Kath bingung.
“Sejak kau ada di dunia ini, kau merupakan kebahagiaan terbesar yang untukku. Memiliki putri yang cantik, pintar dan baik hati. Kau sudah membuatku benar-benar bahagia didunia ini. Suatu saat, ketika kau sudah memiliki putra atau putri nanti, kau akan mengerti... Bahwa kebahagiaan seorang ibu, bukan dari apa yang dimiliki oleh putra putri nya... Tetapi memiliki mereka lah, alasan terbesar kebahagiaanmu.” Ucap Yuri.
Yuri tersenyum melihat Kath. Putri manisnya itu sudah tertidur pulas hanya dengan belaian dan pelukannya saja.
“Selamat tidur sayang..” Bisik Yuri, meletakan tubuh Kath perlahan dan agar bisa tidur lebih tenang.
....
Keesokan harinya...
“Apa kau ada masalah. Orang-orang sampai bertanya-tanya, kenapa kau tidak masuk kemari !.” Ucap Jiah bertanya pada Kath, saat mereka berada di lorong panjang menuju ke kelas.
“Ini masalah yang sangat rumit.”
“Ada apa. Kau bilang ini masalah keluarga. Apa ibu mu ingin menikah lagi?.” Bisik Jiah sambil terus berjalan.
“Jika itu yang diinginkan olehnya, aku tidak masalah ibuku menikah lagi. Tapi bukan itu masalahnya...”
“Lalu apa?.” Tanya Jiah semakin penasaran.
“Aku sudah tidak perawan lagi sekarang...” Bisik Kath sangat pelan.
“WHAT? .” Jiah begitu terkejut mendengarkan itu.
“Sttttsssss....” Kath mengisyaratkan agar Jiah tidak bersuara keras.
“Jadi kau dan Zyan benar-benar sudah melakukannya, kapan ?!.” Tanya Jiah berbisik sangat hati-hati.
“Kemarin. Tapi bukan dengan Zyan !.”
“Kau selingkuh darinya?.” Tuduh Jiah.
“Justru dialah yang menyelingkuhi ku. Bahkan dia memutuskan ku. Dan karena dia juga aku kehilangan semuanya.” Kesal Kath.
“Kath. Aku tidak mengerti. Zyan mengkhianatimu dan kau tidur dengan pria lain. Apa kau ingin membalas dendam ?.”
Kath menarik Jiah ke tepi dan menceritakan semuanya kembali.
“Malam itu Zyan memutuskan ku, dan aku mabuk berat... Dan yang lebih parah dari itu semua. Saat aku bangun keesokan paginya, aku tidur dengan seorang pria asing, yang sama sekali tidak ku kenal !.”
“Jadi itu hanya Cinta satu malam...” Ucap Jiah.
“Itu sama sekali bukan cinta. Itu sebuah kecelakaan... Aku takut, bagaiman jika aku hamil atau bagaimana jika pria itu memilik penyakit kelamin. Habis lah aku...”
“Dimana kau melakukannya?.” Tanya Jiah.
“Di Club' malam X, kau tahu itukan !.”
“Tidak mungkin. Bagaimana kau bisa masuk ke sana? Tempat itu hanya di kunjungi oleh bos-bos besar.”
“Entahlah aku hanya kehilangan arah malam itu. Bahkan aku menggunakan seluruh uang jajanku seminggu untuk membeli segelas minuman yang paling murah disana.”
“Kau memang sangat nekat sekali Kath. Tapi kau harusnya berbangga, dari semua mahasiswa di tempat ini, mungkin hanya kau satu-satunya yang memiliki wajah tebal masuk ke sana. Itu kan tempat orang-orang kaya berkumpul. Tapi Kath kau tenang saja, kau hanya tidur sekali dengannya, jadi itu tidak akan masalah.” Jiah menenangkan Kath kembali.
“Tapi aku memberinya pada orang asing itu !.”
“Kau tahu sudah berapa gadis di Taiwan yang melakukan itu. Tidak akan ada yang memedulikan kau perawan atau tidak di zaman ini Kath.”
“Jadi apa kau juga sudah tidak....?.” Tanya Kath, memastikan.
“Hahaha. Tentu saja tidak. Sudahlah. Yang terpenting kau tidak akan mengulanginya lagi kan..”
“Tentu saja tidak !.”
Jiah dan Kath, kembali meneruskan langkah mereka yang terhenti... Namun Zyan tiba-tiba saja muncul dan menahan Kath.
“Kath...” Tahan Zyan menyentuh tangan Kathryn.
Kath reflek Manarik tangannya, setelah di sentuh oleh pria itu.
“Kath..Kathryn...” Cegah Zyan, agar Kath berhenti berjalan.
“Zyan aku sudah tidak ada urusan lagi denganmu. Pergilah... Kita sudah putus.”
“Kath aku minta maaf...” Pinta Zyan, terus mengejar langkah Kath dan Jiah.
“Aku ada kelas sekarang, pergilah... Aku tidak ada waktu untuk meladeni mu sekarang !.” Ujar Kath begitu acuh.
Setelah itu Zyan pun pergi meninggalkan Kath. Jiah yang melihat hal itu sangat memahami kekecewaan Kath pada Zyan. Tapi Jiah juga tahu bahwa Kath sebenarnya sangat mencintai Zyan, ia hanya kecewa pada pria itu sekarang.
“Kath...Apa kau baik-baik saja?.” Cemas Jiah.
“Bahkan aku sangat baik-baik saja.” Jawab Kath.
“Kenapa kau sangat marah pada Zyan...Apa karena dia menyelingkuhi mu. Tapi sepertinya dia sangat menyesal.”
“Dia sendiri yang bilang bosan dengan hubungan ini. Sekarang dia datang mengatakan menyesal.... Bahkan aku tidak pernah berpikir untuk mengkhianatinya selama ini. Tapi Zyan...Dia bahkan Berani mencium gadis lain secara sadar didepan mataku. Siapa yang bisa menebak bahwa dia juga sudah tidur dengan wanita itu. Aku tidak akan memaafkannya lagi Jiah.” Tegas Kath, ia mengatakannya begitu yakin sekarang.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments