Kathryn Xian Prescott 20 tahun. Gadis manis yang berjuang untuk hidup di tengah kota Taiwan , sebenarnya masih memiliki orang tua yang lengkap. Namun ayahnya sudah meninggalkan ia dan ibunya, belasan tahun yang lalu, hanya karena kondisi ibunya yang sakit-sakitan, dan kondisi ekonomi mereka yang semakin merosot.
Malam itu saat Zyan memutuskan hubungan mereka begitu saja. Kath malah mendapat kesialan beruntun lainnya. Ia tidur dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal. Bahkan jikapun Kath harus melakukan kesalahan, seharunya itu bersama Zyan, bukan. bersama orang asing itu.
....
Kath mulai memungut pakaiannya satu persatu. Ia tidak ingin pria di sampingnya itu bangun dan mendapati dirinya yang masih dengan tubuh polosnya.
Tetapi pergerakan Kath yang sangat gelagapan, bisa dengan mudah membangunkan pria itu.
“Kau sudah mau pergi...” Ucap suara berat itu, tepat saat Kath selesai mengenakan semua pakaiannya.
Kath hanya diam tanpa merespon...
“Aku sudah meninggalkan cek di atas meja ambillah dan pergi. Aku sangat puas malam ini. Jika ada waktu aku pasti akan memintamu lagi ” Ucap pria itu kemudian tidur kembali.
“Kau pikir aku wanita apa, dasar tua Bangkak !.” Maki Kath dalam hati, ia hanya keluar tanpa mengambil apapun dari pria itu.
“Kath bodoh...Kath bodoh...Apa yang kau lakukan. Bagaimana jika aku hamil. Sekarang aku tidak memiliki apapun untuk seseorang yang akan mencintai ku dengan tulus kelak.” Kath terus menyalahkan dirinya, terus berjalan cepat meninggalkan tempat itu, sebelum ada yang melihatnya disana.
Kring...Kring...Kring.... Ponsel Kath berdering. Jiah menelponnya disaat yang tidak tepat. Kath terpaksa menolaknya.
✉️Jiah
Profesor mencarimu, kenapa belum datang?
^^^✉️Kath^^^
^^^Aku tidak masuk, ada urusan keluarga. Katakan itu padanya. Tolong aku ya, aku menggandakan mu Jiah.^^^
Hari ini Kath ada kelas, dan ia terpaksa melewatkan itu semua karena kejadian hari ini. Ia tidak mungkin ke kampus dengan seragam seni yang sama seperti kemarin. Apa lagi ia baru saja putus dengan Zyan, ia tidak ingin melihat wajah bajingan itu dulu.
Ckrek.
Kath membuka pintu perlahan. Baru beberapa langkah Kath sudah disambut oleh pertanyaan dari ibunya.
“Dari mana saja kau Kath?.”
“Ibu... Aku...Aku... Maaf aku tidak sempat mengatakan padamu. Aku terpaksa menginap di rumah Jiah. Ada tugas yang sangat sulit dari profesor.” Karang Kath.
Yuri masih diam menatap putrinya itu, melihat Kath yang tampak sangat berantakan.
“Kau tidak masuk hari ini?.” Tanya Yuri curiga.
“Tidak ibu, karena begadang aku jadi tidak enak badan. Jadi aku ijin hari ini.”
“Bersihkan dirimu dan makanlah. Besok kau harus masuk. Jika tidak, itu akan berpengaruh pada nilai mu dan jika kau tidak lulus, aku sudah tidak tahu lagi bagaimana untuk membayarnya.” Cemas Yuri. Ia sepenuhnya mengerti bahwa Kath sedang sakit, tapi sekarang, ia juga tidak bisa menapik bahwa semua memerlukan biaya, apalagi menyangkut pendidikan Kath.
“Kau tenang saja ibu, besok aku sudah sehat lagi.” Ucap Kath tersenyum. Menenangkan hati Yuri. Tentu saja Kath juga sangat mengerti masalah ekonomi keluarganya itu.
Kath masuk ke kamar mandi, melepas semua pakaiannya.
“Jika di pikir-pikir lagi. Kenapa tidak ku ambil saja Cek itu...”Pikir Kath, karena bagaimanapun juga uang itu bisa untuk kebutuhan ia dan ibunya sehari-hari.
Ia basuh tubuh nya perlahan, mulai dari atas hingga kebawah. Kath bukan tidak menyesali semuanya, tetapi ia tidak boleh menunjukan semua itu terutama di depan ibunya.
Kathryn pikir saat bertemu dengan Zyan, dia adalah pria yang berbeda, tapi Zyan ternyata sama saja seperti pria lainnya. Dihari yang bersamaan Kath kehilangan kekasihnya dan juga kesuciannya.
Bahkan pria asing itu meninggalkan banyak kiss Mark ditubuhnya, entah bagaimana caranya melakukan itu. Yang terpenting bagi Kath sekarang adalah bagaimana agar ia bisa menutupi ini semua dari ibunya.
Tok...Tok...Tok...
“Kath...Apa kau baik-baik saja, kenapa lama sekali.” Panggil Yuri, menggedor-gedor pintu kamar mandi.
Dengan Cepat Kath menghapus air matanya, yang keluar tanpa sengaja.
“Ya ibu, sebentar lagi aku selesai.” Seru Kath dari dalam.
Sementara itu di kampus, Zyan mulai merasa bersalah pada Kath. Ia sebenarnya masih mencintai wanita itu, tapi sikap Kath yang selalu saja menolaknya, membuat Zyan tidak tahan untuk mencari pelampiasan. Hampir 3 tahun, Kathryn tidak pernah mengijinkannya hanya untuk sekedar mencium bibir manis kekasihnya itu. Bahkan saat Zyan ingin mengajaknya menginap, Kath selalu memiliki banyak alasan untuk menghindar.
Zyan yakin, saat ia meminta maaf pada Kath, wanita itu pasti akan memaafkannya kembali, karena ia tahu, Kath sangat mencintai dirinya.
“Kath pasti akan memikirkan alasan apa yang membuat ku berpaling darinya. Dan setelah ini, Dia pasti akan lebih mudah memahami apa yang diinginkan pria seperti ku.” Pikir Zyan.
💌My Love Zy
Sayang aku minta maaf untuk kejadian semalam. Aku menyesal Kath. Aku sudah mengakhirinya. Kurasa aku hanya bisa mencintaimu saja Kathryn.
Kath yang membaca pesan dari Zyan, tak henti-hentinya memaki dalam hati.
“Ya. Kau sudah memutuskannya. Karena kau sudah tidur dengannya kan.” Kesal Kath. Ia benar-benar tidak bisa memaafkan Zyan untuk kejadian kemarin. Jelas Zyan hanya mementingkan ***** dan bukan cintanya.
Kath buru-buru memblokir dan menghapus nomor Zyan dari kontak ponselnya.
....
Nick baru saja bangun dari tidur panjangnya yang melelahkan. Ia bangun dan langsung masuk ke kamar mandi, menyirami dirinya dibawah shower. Ia tersenyum mengingat permainannya semalam, baru kali ini ia merasa begitu sangat puas, mungkin karena wanita yang menemaninya semalam masih sangat muda dan sempit sekali.
Usai membersihkan diri Nick keluar, dan kembali mengenakan setelan bajunya. Namun perhatiannya tertuju pada cek yang masih berada di atas mejanya. Yang seharusnya telah diambil oleh wanita yang menemaninya semalam. Nick juga baru menyadari bercak darah diatas tempat tidurnya.
“Apa dia masih perawan...” Pikir Nick lagi. Ingatannya kembali pada malam itu. Saat wanita itu meringis kesakitan semalam.
Setelah menyadari ada yang tidak beres disini, Nick segera meminta orang-orangnya mencari tahu, siapa wanita yang menemaninya semalam. Dan apa alasannya meninggalkan cek yang diberikan olehnya. Namun setelah ditelusuri wanita itu bukanlah, wanita dari klub malam itu. Dan lebih parahnya lagi, wanita itu sama sekali bukan wanita yang dipesan olehnya.
“Tapi kenapa dia masuk ke kamar tidurku? Bahkan dia melepas seluruh pakaiannya semalam.” Pikir Nick lagi.
Dan CCTV di tempat itu sama sekali tidak berfungsi dengan baik, sehingga tidak ada yang tahu kemana wanita itu pergi. Beruntung Nick memilik satu hal yang bisa membawanya pada wanita itu.
Kartu Mahasiswa Kathryn Xian Prescott, mahasiswi jurusan seni, usia 20 tahun.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments