Begitu berdiri dari duduknya, Ornado langsung mengulurkan tangannya ke arah Cladia untuk membantunya berdiri.
Dan begitu Cladia berdiri di sampingnya, dengan gerakan lembut Ornado langsung melingkarkan lengannya ke pinggang istrinya dengan mesra.
"Oh? Alvero dan permaisurinya? Mereka akan berkunjung kemari? Ad, kali ini kamu harus membiarkanku untuk ikut bersama mereka. Sudah lama aku tidak bertemu dengan Alvero. Ketika mereka menikah, aku sedang sibuk di kantor Bumi Asia. Apalagi, aku begitu penasaran dengan cerita bagaimana dia menghabisi para pemberontak di kerajaannya waktu itu." James berkata dengan mata terlihat berbinar-binar.
"Tenang saja, aku pasti akan membiarkanmu menjadi guidenya, karena aku dan Cladia belum tentu bisa ikut menemaninya sepanjang waktu. Hanya saja...." Ornado menggantung kata-katanya.
"Dalam waktu dekat, lebih baik kamu memikirkan nasibmu setelah auntie Carina datang dan benar-benar melaksanakan ancamannya kepadamu." Ornado berkata sambil mengulum senyum di wajahnya, membuat gairah James kembali menguap entah kemana karena Ornado kembali mengingatkannya tentang masalah perjodohan yang sedang diatur oleh mamanya antara dia dan Elenora.
"Ah, sudahlah, kamu memang paling mahir untuk urusan membuatku stress. Aku akan berusaha secepatnya memikirkan cara untuk menyelamatkan diri." James berkata dengan tidak bergairah, sambil mengambil minuman yang ada di hadapannya dan menyeruputnya dengan sikap enggan, membuat yang lain langsung tertawa kecil.
"Kalau begitu ayo kita pergi sekarang amore mio. Sore nanti Dave dan Laurel juga akan berkunjung ke rumah, untuk mengecek dan mengobati bekas luka tembakku. Ok, sampai ketemu lagi James, Jeremy." Ornado berkata sambil berjalan dengan salah satu tangannya memeluk pinggang Cladia, dan tangannya yang lain melambai ke arah James yang masih terlihat frustasi, sedang Jeremy terlihat senang karena Ornado sudah mengijinkan Cladia untuk bekerja di kantor Sanjaya.
# # # # # # #
Ornado yang baru saja selesai dari mandinya menatap ke arah Cladia yang sedang berdiri di jendela kamar mereka sambil menatap ke arah kebun mawar yang terlihat jelas di di bawah sana.
Kebun bunga mawar dimana di bagian tengahnya tersusun rapi bunga mawar berbentuk hari dan ditengahnya disusun membentuk huruf C, sebagai inisial nama dari Cladia.
Begitu Ornado mendekat ke arahnya, bau segar dari sabun mandi yang dipakai oleh Ornado langsung menyapa hidung Cladia, membuat wanita cantik itu langsung menoleh ke arah Ornado sambil tersenyum.
Tanpa menunggu Ornado mendekat, Cladia langsung berjalan ke arah Ornado, dan sibuk mencium bau harum tubuh Ornado yang baru saja selesai mandi dan menggesek-gesekkan pipinya ke jubah mandi Ornado, membuatnya terlihat begitu manja kepada Ornado.
Entah kenapa, sejak Cladia sembuh dari amnesianya, hampir setiap saat Orando selesai mandi, Cladia selalu melakukan hal seperti itu.
Beberapa waktu ini, Cladia begitu suka menciumi bau harum tubuh Ornado setelah selesai mandi, juga jubah mandi yang dikenakan oleh Ornado.
Bau harum tubuh Ornado setelah mandi bagi Cladia harumnya terasa begitu menenangkan dan membahagiakannya, membuatnya merasa kecanduan.
Ornado sendiri sejak Cladia pulih dari amnesianya merasa sedikit aneh dan heran dengan perilaku Cladia yang sedikit berubah. Belum lagi kadangkala Cladia tidak ingin menyantap makanan yang sudah disediakan tante Ema, justru meminta makanan yang bagi Ornado bukanlah selera dari Cladia yang dia kenal.
Saat Ornado menanyakan tentang sikap aneh Cladia kepada Laurel, Laurel hanya tertawa dan mengatakan bahwa hal itu terjadi kemungkinan karena hormon yang muncul di masa kehamilan Cladia.
Bukannya merasa keberatan, sebenarnya Ornado justru merasa sangat bahagia melihat bagaimana Cladia yang sekarang menjadi begitu manja padanya dan sepertinya ingin selalu berada di dekatnya.
Hanya saja, hal itu kadang cukup merepotkan bagi Ornado yang seringkali gairah dan hasratnya sulit untuk dia kendalikan jika Cladia sudah mulai bermanja-manja kepadanya seperti sore ini.
Sedangkan Ornado sendiri tahu, dengan kondisi Cladia yang masih belum pulih seratus persen dari traumanya, membuat Ornado selalu bersikap hati-hati dalam bertindak, termasuk saat dia meminta haknya sebagai suami kepada Cladia. Agar keberadaannya sebagai satu-satunya lelaki yang bisa dekat dengan Cladia untuk saat ini tidak menyebabkannya Cladia bersikap antipati kepadanya seperti saat mereka baru menikah dulu.
"Eh, Cla, biar aku berganti pakaian dulu. Sudah sore, sebentar lagi pasti Dave dan Laurel datang." Akhirnya hanya itu yang bisa dilakukan oleh Ornado untuk bisa sedikit menghindar dari tindakan Cladia kepadanya yang cukup membuatnya kelimpungan karena menahan hasratnya.
"Sebentar lagi Al...." Tanpa menyadari bahwa Ornado harus menahan nafasnya beberapa kali, Cladia justru dengan santainya masih sibuk mengendus-endus leher Ornado sambil berjinjit.
Perbedaan tinggi tubuh Ornado dan Cladia yang mencapai lebih dari 20 cm, membuat Cladia harus berjinjit agar dapat mendekatkan hidungnya ke leher suaminya pahadal Ornado sudah menundukkan kepalanya dengan tubuh sedikit membungkuk.
"Eh...." Suara nada panggilan telepon di handphone Cladia, membuat wanita cantik itu berhenti sesaat dan langsung menoleh ke arah handphonenya, dimana ada nama Laurel tertera di sana.
Melihat Cladia menjauh darinya dan mengambil handphonenya, dengan buru-buru Ornado langsung berjalan ke walk in closetnya dan segera mengganti pakaiannya.
Wuih... untung saja ada Laurel yang membuatmu berhenti, atau aku kehilangan kendaliku. Ah, amore mio, kamu benar-benar membuatku tergila-gila padamu sehingga begitu sulit mengendalikan diriku jika berada di dekatmu. Apalagi sekarang kamu sudah menerimaku sepenuhnya sebagai suamimu. Hanya saja aku tahu, aku masih harus berhati-hati dalam bertindak. Karena 5 tahun trauma yang kamu alami tidak akan mudah menghapuskannya dalam hitungan bulan.
Ornado berkata dalam hati sambil tersenyum geli, mengingat bagaimana istrinya beberapa waktu ini seringkali memancing gairahnya tanpa Cladia sendiri sadar tentang apa yang sudah dilakukannya kepada Ornado.
Benar-benar wanitaku adalah wanita yang begitu polos,dan tidak tahu sama sekali tentang seluk beluk dan karakter laki-laki. Tidak tahu bahwa akhir-akhir ini tindakannya sudah membuat pikiran dan tubuhku menggila. TI amo veramente tanto, amore mio. (Aku benar-benra mencintaimu, cintaku).
Ornado kembali berkata dalam hati sambil melangkah keluar dari walk in closetnya, dengan mengenakan celana jeans dan kemeja berkerah dengan model slim fit berlengan pendek, membuat tubuh atletisnya terlihat dengan jelas.
"Amore mio..." Ornado langsung memanggil Cladia begitu sosok Cladia tidak dilihatnya di dalam kamar.
Namun suara gemericik air dari arah dalam kamar mandi membuat Ornado tersenyum dan berjalan mendekat ke arah sana.
"Amore mio!" Suara teriakan Ornado yang terdengar samar-samar dari arah kamar mandi membuat Cladia menghentikan shower air yang sedang mengguyur tubuhnya.
"Kenapa Al?"
"Aku akan turun ke bawah lebih dahulu. Jangan terlalu lama mandi, cuaca hari ini agak dingin."
"Iya, aku akan menyusulmu nanti." Cladia segera menyahut perkataan Ornado yang langsung berjalan keluar dari kamarnya sambil mengulum senyumnya.
Begitu Ornado turun dari kamarnya yang berada di lantai dua dan berjalan melewati ruang keluarga sebelum ke ruang tamu, tante Ema tampak sedang berjalan ke arahnya.
"Ad. Tamu yang kalian tunggu sudah datang. Seperti yang kamu minta, pelayan sudah mengantar mereka ke ruang santai dekat kolam renang dan menyuguhkan minuman hangat untuk mereka." Tante Ema segera memberi tahu tentang kedatangan Dave dan Laurel.
"Ok Tante, aku akan segera menemui mereka di sana." Ornado berkata sambil berjalan ke arah kolam renang dengan sedikit bergegas.
"Tenang saja Bryan, aku akan segera menyusulmu ke sana untuk dapat membantumu mengecek masalah itu."
Ketika Ornado sampai di dekat kolam renangnya, Dave sedang menerima panggilan telepon, sedang Laurel dengan santai berjalan-jalan di pinggiran kolam yang tampak asri karena pepohonan besar yang ada di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 382 Episodes
Comments
Nailott
siaps lsgi dave dsm laurel, aku bingung karena seaso,1,terlewati
2022-06-16
0
Antoni Napitupulu
lanjut
2022-05-15
0
Antoni Napitupulu
manisnya
2022-05-15
0