Walaupun berprestasi, Elenora bukanlah gadis yang popular di kalangan teman-temannya. Karena itu tidak banyak teman yang dimilikinya. Dan James tidak tahu kenapa Elenora lebih suka berpenampilan aneh yang membuatnya justru sering menjadi bahan ejekan teman-temannya.
Dengan tatanan rambut panjangnya yang berwarna coklat, yang selalu dikepang. Entah kepang dua atau kepang satu. Dan kacamatanya yang bingkainya terlihat tebal dan berukuran besar, membuat Elenora terlihat begitu menggelikan bagi James.
Sejak lama James tahu bahwa kedua orangtuanya begitu menyukai Elenora, karena gadis itu pendiam itu selalu memiliki prestasi luar biasa di sekolahnya, dan merupakan gadis yang begitu penurut.
Beda sekali dengan kakak kakaknya yang selalu tampil begitu modis, dan selalu memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya yang memang harus diakui terbentuk dengan indah di mata para pria.
Apalagi kakak Elenora yang bernama Serafina, merupakan seorang model seperti Amadea, membuatnya selalu menjaga penampilannya dengan begitu baik.
James sendiri, walaupun kedua orangtua mereka cukup dekat, dia sendiri tidak terlalu dekat dengan Elenora, karena sejak kecil gadis itu cenderung pendiam dan tidak banyak bergaul. Bahkan James seringkali memanggilnya dengan gadis culun.
“Sebenarnya sudah aku katakan pada James. Di saat-saat tertentu, walaupun ini jaman yang sudah modern. Tidak ada yang salah dengan namanya perjodohan. Bahkan kami berdua adalah contoh nyata bahwa kami hidup bahagia dengan pernikahan kami yang awalnya adalah sebuah perjodohan karena orangtua. Benar kan amore mio?” Ornado berkata sambil melirik ke arah Cladia yang hanya bisa tersenyum tanpa menjawab atau menganggukkan kepalanya atas pertanyaan Ornado padanya.
“Haist! Diamlah Ad. Kamu tahu dengan jelas, dia sama sekali bukan tipeku. Bahkan sangat... sangat... jauh dari tipe gadis yang aku suka. Dia bukan seperti Cladia yang dilihat dari sisi manapun terlihat sebagai wanita yang begitu cantik dan menarik. Aku rasa sulit bagi pria normal untuk tidak tertarik dengan Cladia." Mendengar perkataan James, Ornado langsung melotot.
"Apa kamu sudah bosan bekerja denganku James? Kamu sudah bosan hidup dengan damai? Berani-beraninya mengatakan hal seperti itu tentang istriku!" Ornado langsung berkata dengan nada tinggi, dengan matanya melotot ke arah James.
Tanpa menunggu lama, lengan Ornado langsung melingkar kembali ke pinggang Cladia dengan sikap protektif, membuat James meringis.
"Dan lagi, yang terjadi padaku bukanlah seperti kamu dan Cladia yang memang sejak kecil sudah dekat. Dan sedari kecil kamu memang sudah begitu terobsesi dengan Cladia. Dan Cladia juga bukan wanita biasa. Dia hebat dalam bidang keuangan, yang pastinya akan bisa banyak membantumu di grup Xanderson. Sedang Elenora, dia berprestasi di pendidikannya, tapi lihat saja, sebagai karyawan di grup Xanderson, tidak ada yang menonjol hasil kerjanya.” James berkata sambil menarik nafas panjang.
Selain alasan bahwa Elenora bukanlah gadis tipenya, James tahu bahwa suatu hari kelak tidak akan selamanya dia akan menjadi tangan kanan Ornado. Itu akan sulit karena keluarganya sendiri memiliki perusahaan besar yang harus diurus.
Jika sudah waktunya, dia juga harus kembali untuk mengurus perusahaan milik keluarganya, sehingga dia membutuhkan wanita yang bisa membantunya.
Status James sebagai anak laki-laki sulung di keluarganya membuatnya tidak bisa hidup sefleksibel Afro yang sejak awal memang ingin bergabung dengan Grup Xanderson milik keluarga Ornado.
James tahu jika papanya sudah memanggilnya, dia harus dengan rela melepaskan diri dari sisi Ornado demi menggantikan posisi papanya.
Sedangkan dalam lubuk hatinya yang terdalam, James sendiri begitu menikmati bekerja bersama Ornado, sehingga dia berharap baik dia maupun Afro bisa menemukan istri yang bisa menjadi menantu yang dapat diandalkan oleh keluarga mereka agar bisa membantu bisnis mereka.
“Lagipula, kamu sejak kecil memang ingin Cladia menjadi istrimu. Orangtua Cladia dan orangtuamu hanya menjodohkan kalian karena mereka tahu kamu pasti tidak akan mau meninggalkan Indonesia jika mereka tidak menjanjikan padamu untuk merestui pernikahan kalian. Dengan sifat keras kepalamu dan cinta matimu kepada Cladia, kamu pasti akan dengan segala cara mendapatkan Cladia kalaupun kalian tidak dijodohkan. Kami semua bahkan tahu kamu tidak akan bisa menjadi Ornado yang sehebat ini, jika bukan Cladia yang menjadi motivasi untuk mencambukmu agar bisa segera menjadi orang sukses.” James berkata sambil mencibirkan bibirnya.
Kata-kata James sukses membuat Cladia merasa salah tingkah, sehingga membuatnya dengan cepat meraih gelas berisi perasan jeruk lemonnya dengan tiba-tiba dan membuatnya hampir terguling.
Untung saja dengan gerakan cepat Ornado menggerakkan tangannya untuk menahan gelas itu, untuk kemudian meraihnya, dan mendekatkan gelas itu ke bibir Cladia, membantu Cladia meminum minumannya tanpa mengijinkan Cladia memegang gelasnya sendiri.
Tindakan Ornado yang menyuapinya minuman membuat mau tidak mau Cladia meneguk pelan dengan wajah sedikit memerah menyadari bagaimana sikap Ornado yang selalu memanjakannya tanpa perduli dengan keberadaan orang lain, seolah di dunia ini hanya ada mereka berdua saja.
"Haist... kamu selalu saja membuat kita para bujangan merasa iri Ad." James berkata sambil berdecih pelan.
"Itu kan keputusan kalian sendiri untuk tidak segera menikah. Ayolah amore mio, lebih baik kita segera pergi, sebelum mereka semakin cemburu dengan kita." Ornado berkata setelah membersihkan bibirnya, sebagai tanda dia sudah selesai dengan makan siangnya.
"James, siang ini aku harus pergi dengan Cladia menemui seseorang untuk konsultasi tentang destinasi wisata. Untuk kantor, aku serahkan padamu siang ini." Kata-kata Ornado sukses membuat Jeremy merasa penasaran.
"Apa kalian berencana pergi bulan madu?" Jeremy menebak denga nasal.
"Ist... Andai saja amore mio semudah itu untuk diajak pergi berlibur." Ornado berkata sambil menolehkan kepalanya, memandang ke arah Cladia sambil mengerlingkan matanya.
Melihat bagaimana Orando menggodanya, Cladia hanya bisa tersenyum.
Bukannya dia tidak mau, tapi Cladia sadar bahwa trauma yang membuatnya tidak bisa berdekatan dengan laki-laki membuat dia belum merasa nyaman untuk bepergian dan bertemu dengan banyak orang asing untuk saat ini.
Di samping kejadian bagaimana penculikan yang pernah dialaminya, juga Edi yang berniat membunuhnya, dan menyebabkannya amnesia, kondisinya yang baru pulih minggu lalu, membuatnya ingin menenangkan diri lebih dahulu.
Bahkan seminggu ini karena morning sick yang kadang masih dialami Cladia, membuat Orando tidak mengijinkan Cladia untuk sementara waktu datang ke kantor.
Sehingga Cladia lebih banyak melakukan pekerjaannya di rumah, yang membuat James seringkali kewalahan menggantikan Ornado mengurus peusahaan.
Begitu Cladia tidak datang ke kantor, bos besarnya itu membuat James sibuk dengan berbagai pekerjaan karena Ornado dengan alasan ingin menjaga dan memastikan kondisi kesehatan Cladia, seringkali setelah jam makan siang memilih untuk pulang ke rumah dan tidak kembali ke kantor.
Benar-benar Ornado yang pekerja keras itu bisa menjadi seorang budak cintanya Cladia.
James berkata dalam hati, sambil berusaha berpikir keras, bagaimana seorang wanita bisa mempengaruhi Ornado sedemikian rupa. Suatu hal yang bagaimanapun kerasnya dia berpikir, James belum bisa menemukan jawabannya.
Karena James sendiri merupakan laki-laki tampan yang memiliki banyak teman wanita. Namun, belum ada satupun diantara mereka yang bisa membuat James merasakan apa itu jatuh cinta yang sesungguhnya.
Sehingga melihat bagaimana besarnya cinta Ornado kepada Cladia, bahkan sejak Ornado masih kanak-kanak, masih saja membuat James merasa begitu heran dan tidak mengerti.
"Bukan begitu Al, tapi...." Mendengar Cladia menyatakan protesnya, Ornado langsung mendekatkan bibirnya ke telinga Cladia.
"Aku tahu... hanya menggodamu saja. Kita tunggu sampai kamu siap. Kamu tahu kan aku orang yang memiliki begitu banyak pengalaman dan sudah terpercaya, jika itu berkaitan dengan urusan menunggumu, amore mio..." Ornado berbisik mesra ke telinga Cladia, yang dengan spontan membuat detakan jantung Cladia berubah cepat, karena Cladia tahu dengan pasti bahwa apa yang dikatakan Ornado bukanlah sebuah omong kosong.
Amore mio, wajah gugupmu selalu saja membuatku semakin ingin menggodamu dan tidak bosan-bosannya ingin selalu berada di dekatmu. Benar-benar menggemaskan. Kalau saja tidak di depan dua bujangan itu, aku ingin sekali mencium bibirmu tanpa perduli dengan keberadaan yang lain. Ist... kamu benar-benar wanita yang membuatku kehilangan akal sehatku karena begitu mencintaimu.
Ornado berkata dalam hati, dan hampir saja tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak mencium bibir istrinya yang baginya selalu tampak seksi dan selalu membuatnya terpancing untuk merasakan manisnya bibir itu.
Namun, melihat bagaimana gugupnya wajah Cladia, dengan enggan akhirnya Ornado menyingkirkan wajahnya dari wajah Cladia, sebelum dia tidak bisa mengendalikan dirinya.
"Ok, aku dan Cladia akan pergi sekarang. Bulan depan teman baikku Alvero dan istrinya akan datang berkunjung kemari. Kami berdua harus menyiapkan rencana untuk menyambut mereka berdua dan mengajak mereka berkeliling menikmati keindahan negara ini selama mereka di sini. Karena itu aku akan mencoba mencari destinasi wisata terbaik untuk mereka." Ornado berkata sambil bangkit dari duduknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 382 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Betty La Fea juga stlh memperlihatkan dirinya yg asli ternyata adalah gadis yg cantik dan seksi, begitu juga dgn Elenora pasti di balik penampilan culunnya tersembunyi wajah yg cantik dan tubuh yg seksi..😊😊
2022-10-12
0
Eko Arini
woaa ada alvero ma deanda 🤩
2022-05-02
0
Khairuna Una
Elenora cerminan Betty lafea... 😃😃😃😃
2022-03-27
0