Sebuah Kejutan

Suasana gedung akhirnya sepi yang tersisa tinggal panitia dan pegawai gedung yang sedang merapihkan tempat. Ara selaku ketua panitia mengucapkan terimakasih kepada teman panitia dan sekaligus penutupan. Mereka semua bersorak dan tertawa lega. 

Beberapa mahasiswi tidak hentinya terus bercerita tentang kekagumannya sama Rey, bahkan saling memamerkan photo dirinya, Ara yang tak sengaja mendengar perbincangan mereka hanya diam dan tersenyum.

"Gimana kalau malam ini kita party?" usul Meli.

"Siaappp.!" semua menjawab serentak.

"Oke gimana kalau nanti malam kita kumpul di Cafe tempat ku?" Ara mengusulkan.

"Setuju," mereka jawab serempak lagi. 

" Oke, nanti malam jam tujuh ya," balasnya lagi.

Waktu yang telah disepakati telah tiba. Semua teman Ara sudah berkumpul, malah dia yang telat karena tadi sehabis shalat isya dia sempat ketiduran untungnya pasang alarm, sesampainya di cafe Ara langsung ke tempat parkir motor khusus karyawan, dan langsung masuk kedalam cafe, tiba di pintu masuk.

Tiba tiba Ara dikagetkan party popper yang diarahkan ke padanya, tidak menyangka kedatangannya disambut meriah oleh temannya, sebuah kejutan kue tart berwarna hijau kesukaannya mereka persembahkan untuknya, Ara sampai lupa jika hari ini adalah tepat dengan hari ulang tahunnya.

Alunan musik serta nyanyian selamat ulang tahun mengiringi langkahnya menuju podium tempat dimana grup musik berada, disana Meli sang inisiator berdiri dengan membawa kue. Sontak semua pengunjung berteriak.

"tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga"

Rasa haru dan bahagia berkecamuk dalam dadanya, tanpa terasa air mata nya menetes, Ara seraya memeluk Meli. Bersyukur dia masih berada di sekeliling orang orang yang baik.

"Terimakasih buat teman semua, tanpa kalian, Ara mungkin tidak akan berada dihadapan kalian malam ini," ucapnya dengan penuh haru.

Ara dan Meli kemudian menghampiri meja tempat dimana teman teman yang lainnya berkumpul dan ikut bergabung bersama mereka, mereka tertawa lepas dan saling becanda. Tak terasa waktu sudah kian larut, berangsur salahsatu dari mereka pamit meninggalkan area cafe. 

***

Ara berada di sebuah taman bunga, beraneka bunga sedang mekar dan sangat harum, Ara tidak tahu sedang berada dimana dan tidak tau jalan pulang, tetapi Ara merasa bahagia berada disana meskipun tidak ada tanda bahwa tempat itu berpenghuni.

Tiba tiba seseorang datang menghampirinya bak seorang pangeran naik kuda dan melambaikan tangannya ke arahnya, wajahnya terlihat samar sehingga Ara susah untuk mengenali, Ara mencoba menghampirinya, namun tiba tiba kaki nya tersandung sebuah batu kecil hingga dia terjatuh. Dan Ara terbangun dari mimpi dan ketika sadar dia sudah berada dibawah ranjang.

"Ah.. Cuma mimpi, ini pula aku bisa jadi dibawah gini." Ara menggerutu dalam hati, sambil harus garuk-garuk kepala meskipun tidak gatal, seraya bangkit dan pindah ke atas tempat tidur.

Lagi lagi bunyi telpon mengagetkannya, panggilan dari Salsa teman kerjanya di cafe, Ara heran tidak biasanya Salsa menelpon pagi pagi, disamping itu hari ini bukanlah jadwal nya masuk kerja. Sambil terheran Ara menjawab telpon Salsa.

"Halo Ra," suara Salsa terdengar dari seberang sana.

"Iya, kenapa Salsa?" tanya nya heran.

"Ra hari ini semuanya harus masuk kerja, karena Bos pemilik cafe akan datang," jelas Salsa.

"Tapi hari ini aku ada kuliah Salsa," tukasnya.

"Iya yang penting nanti malam semua harus hadir." kata Salsa lagi.

Setelah Salsa menutup telponnya, Ara bergegas mandi dan sarapan. Lalu berangkat ke Kampus. Pulang dari kampus mampir ke tempat bang Andi dan membantunya menyelesaikan beberapa pekerjaan. 

" Ra gimana acara seminarnya sukses gak kemarin?" tanya Andi sambil menghitung hasil fotocopy.

"Mantap Bang sukses banget, dan sukses bikin para mahasiswi meleleh," canda Ara.

"Berarti kamu juga meleleh donk Ra?" Andi balas becanda juga.

"Kalo Ara sih tidak meleleh tapi menetes aja dikit bang," Jawab Ara sambil tertawa.

"Dia belum nikah loh Ra," lanjut Andi.

"Meskipun dia belum nikah pasti banyak cewe dikeliling nya Bang," jawab Ara.

"Serius Ra, dari sejak kuliah belum pernah tuh terdengar kalo dia punya pacar, bahkan dulu ada cewe yang suka sama dia, tapi dicuekin,"

" Terlalu milih mungkin dia Bang ya?" tanya Ara sedikit penasaran.

"tidak tahu juga Ra," jawab Andi singkat.

Lalu pembicaraan mereka pun terhenti, Ara berusaha untuk meresapi pembicaraan Andi, masa seh Rey belum punya pacar? gumamnya dalam hati. Ah.. masa bodoh kenapa aku harus mikirin dia, pikirnya lagi.***

Malamnya setelah Ara merapikan dirinya, dia langsung berangkat menuju cafe, para pegawai lainnya telah berkumpul dan seperti biasa pengunjung di cafe ini selalu ramai, Ara membantu kawan yang jaga hari ini untuk menerima pesanan.

Disela kesibukannya menerima pesanan pelanggan ketika ada jeda sedikit Ara merapikan nota pelanggan yang nantinya akan diserahkan ke kasir. Ketika Ara sedang fokus dengan kepala sedikit tertunduk melihat tulisan nota, tanpa disadari seseorang menghampirinya.

" Tolong minta Cappucino hangat nya dua." pintanya.

Ara mengangkat kepalanya dan jantungnya tiba tiba berdetak kencang, seseorang yang dia kenal ada dihadapannya Rey. Kenapa dia ada disini? Koq dia bisa tau kalo aku kerja disini?? Ahh belum tentu juga dia mau menemui ku, sejuta pertanyaannya bergejolak dalam pikirannya. 

"Kamu Ara kan?" tanya Rey membuyarkan lamunannya.

"Iya Pak, maaf Pak Rey tadi pesan apa?" jawabnya dengan gugup.

Kemudian Rey mengulangi pesanannya, dan melihat Ara dengan pandangan tajam dan dingin yang membuatnya tambah meriang. Ini adalah tatapan ter-sadis yang pernah Ara lihat dari seorang laki laki, pantesan dia gak punya pacar dingin begitu, masih sempatnya Ara menggerutu dalam hati.

Rey pergi meninggalkan Ara yang masih bergetar dan lemas, dan dia memilih tempat duduk yang berada di pojokan dekat sebuah pot bunga raksasa, tak lama kemudian Indra asistennya menghampirinya dan menemani nya duduk.

Salsa menghampirinya dengan suara berbisik sambil menyenggol kaki  memberi kode.

"Ra kamu kenal sama Pak Rey?" tanya Salsa dengan nada heran.

"Kamu tau tidak kalau dia itu Pemilik Cafe ini?" lanjut Salsa.

"Apa?" Ara sontak kaget.

Beberapa pengunjung mendengar kekagetannya dan melihat heran. Salsa kemudian menendang kakinya dan mengingatkan dia untuk tidak bicara terlalu keras. Belum juga reda rasa gemetarnya kini rasanya dia ingin pingsan, tak terbayang apa yang dia lihat dan didengar malam ini sungguh membuat nya harus terapi jantung.

Setelah pengunjung agak sepi, semua karyawan cafe diminta untuk berkumpul semua. Ara merasa sedikit gugup, pikirnya pasti akan di tegur sama bos ya yaitu Rey atas kinerja nya. Tetapi setelah pertemuan berlangsung tidak ada hal yang serius, kami hanya ngobrol santai dan Rey memperkenalkan dirinya sebagai Pemilik cafe itu. Lega rasanya setelah selesai acara Ara pun kembali ke kost dan istirahat.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ama

Ama

lanjut lagi🏃🏃🏃


#AmalliaPenaAutoon

2022-01-04

1

~🌹eveliniq🌹~

~🌹eveliniq🌹~

keren

#PenaAutoon

2022-01-01

1

@Princes halu"

@Princes halu"

semangat... kak..

2021-12-30

1

lihat semua
Episodes
1 Pagi yang Indah
2 Pertemuan Pertama
3 Sebuah Kejutan
4 Bisikan Tetangga
5 Villa Mewah
6 Selamat Wisuda Ara..!
7 Hari Pertama Kerja
8 Mr.Chucky is My Boss
9 Dikejar Deadline
10 Kehilangan Sebuah Buku
11 Ara Dipecat ?
12 Kegelisahan Hati Rey dan Ara
13 Apa Kabar Hati?
14 "Sakitnya tuh Disini..!"
15 Gerakan Cepat Kevin
16 Hati dan Pikiran tidak Sinkron
17 Rey Butuh Dokter
18 Beredar Isu Ara Kevin
19 Ara Tersentuh
20 First Kiss
21 Cemburu vs Malu
22 Panggil Saja Aku, Indra!
23 Cinta Manis Ara dan Meli
24 Aku Sayang Kamu, Iya Kamu...
25 Kedatangan Dirga
26 Rey Bucin Parah
27 Tembakan Kevin Melesat
28 Meli Keceplosan
29 Rey Datang, Kevin pun Tiba
30 Kemarahan Meli
31 Liontin Inisial R
32 Rey Nakal
33 Clara Angelina Putri
34 Panik
35 Aku begini, Kamu begitu
36 Awan Kelabu
37 Dilema
38 Sebuah Berita
39 Ada Hati yang Tersakiti
40 Tawaran Model Iklan
41 Jadi Model Sehari
42 Kabar Baik Untuk Ara
43 Dinner Keluarga Kevin
44 Kelas Menulis
45 Harus Memilih
46 Cerpen Pertama Ara
47 Si Pengirim Misterius
48 Siapa Pemenangnya?
49 Terancam Gagal
50 Rey, Untung Ada Kamu
51 Apa Maksud Rey?
52 Suara Hati
53 Canda dan Air Mata
54 Rey Setia Menunggu
55 Mencari Pelakunya
56 Clara Jahat!
57 Rey Geram
58 Kabar Baik untuk Rey
59 Rasa yang Tertunda
60 Menguntai Kisah
61 Kebasahan
62 Aku Mencintaimu Ra..
63 Surprise
64 Siap Bos!
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Pagi yang Indah
2
Pertemuan Pertama
3
Sebuah Kejutan
4
Bisikan Tetangga
5
Villa Mewah
6
Selamat Wisuda Ara..!
7
Hari Pertama Kerja
8
Mr.Chucky is My Boss
9
Dikejar Deadline
10
Kehilangan Sebuah Buku
11
Ara Dipecat ?
12
Kegelisahan Hati Rey dan Ara
13
Apa Kabar Hati?
14
"Sakitnya tuh Disini..!"
15
Gerakan Cepat Kevin
16
Hati dan Pikiran tidak Sinkron
17
Rey Butuh Dokter
18
Beredar Isu Ara Kevin
19
Ara Tersentuh
20
First Kiss
21
Cemburu vs Malu
22
Panggil Saja Aku, Indra!
23
Cinta Manis Ara dan Meli
24
Aku Sayang Kamu, Iya Kamu...
25
Kedatangan Dirga
26
Rey Bucin Parah
27
Tembakan Kevin Melesat
28
Meli Keceplosan
29
Rey Datang, Kevin pun Tiba
30
Kemarahan Meli
31
Liontin Inisial R
32
Rey Nakal
33
Clara Angelina Putri
34
Panik
35
Aku begini, Kamu begitu
36
Awan Kelabu
37
Dilema
38
Sebuah Berita
39
Ada Hati yang Tersakiti
40
Tawaran Model Iklan
41
Jadi Model Sehari
42
Kabar Baik Untuk Ara
43
Dinner Keluarga Kevin
44
Kelas Menulis
45
Harus Memilih
46
Cerpen Pertama Ara
47
Si Pengirim Misterius
48
Siapa Pemenangnya?
49
Terancam Gagal
50
Rey, Untung Ada Kamu
51
Apa Maksud Rey?
52
Suara Hati
53
Canda dan Air Mata
54
Rey Setia Menunggu
55
Mencari Pelakunya
56
Clara Jahat!
57
Rey Geram
58
Kabar Baik untuk Rey
59
Rasa yang Tertunda
60
Menguntai Kisah
61
Kebasahan
62
Aku Mencintaimu Ra..
63
Surprise
64
Siap Bos!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!