Menjadi canggung

Jakarta, pertengahan Oktober, 2015

Beberapa hari sudah berlalu, Nara sudah mulai akrab dengan beberapa Dokter dan Suster di Rumah Sakit Kasih Anugrah. Hari ini Nara memasuki area rumah sakit, setelah ia turun dari sepeda motornya tanganya menenteng sebuah tas bekal. Sebelum ia benar benar masuk kedalam gedung, matanya sebentar melihat beberapa pekerja bangunan sedang sibuk dengan pekerjaan nya masing masing.

Sudah satu minggu ada perluasan bangunan di Rumah Sakit tersebut. Setiap hari juga Deon selalu hadir untuk memeriksa perkembangan dari kontruksi tersebut, seperti pagi ini ia terlihat sudah tiba di Rumah Sakit.

"Selamat pagi Tuan Deon!" Sapa Nara sesaat sebelum masuk ke dalam ruangannya.

"Selamat pagi Dokter Nara. Anda terlihat cantik hari ini" Ucapan yang membuat Nara tersipu. Namun ia hanya tersenyum dan akhirnya masuk ke dalam ruangnya.

Di dalam ruangannya sebelum ia meletakkan tas dan bekal di atas meja, ia menyempatkan diri berdiri di depan kaca panjang yang sengaja ia pasang di sana. Ia memperhatikan penampilannya, baju kemeja berwarna pink, celana pensil di atas mata kaki, rambut di kuncir polos.

Penampilan begini dia katakan cantik!! ha ha ha mungkin dia perlu periksa ke Dokter Mata.

Nara mulai menjalankan tugas piket nya hari ini, berbeda dengan minggu lalu ia tiket di malam hari. Tidak tau pasti kenapa badannya bisa tetap segar seperti itu, setelah piket malam dia mendapat libur satu hari, namun ia benar benar tidak libur, ia masih membantu Nenek belanja bunga, sementara Nenek stay menjaga Toko, walaupun sudah berapa kali dilarang oleh Nenek. "Jika Nenek melarang ku, besok aku tidak akan kerja lagi di rumah sakit" Ancaman yang melunakkan Nenek, setidaknya itu berhasil.

Hari ini ia memeriksa seorang pasien yang semalam menginap, ia masuk ke dalam ruangan bersama dua orang perawat. Ia mencek Suhu, Cek alat-alat vital, Cek ini dan itu.

"Semua sudah normal ibu" Sebelumnya ia sudah membaca laporan dari Dokter yang menanganinya semalam. "Ibu hanya kelelahan saja, banyak istirahat ya ibu" ucapnya lembut.

"Jadi tidak ada masalah serius Dokter?" Seorang pria yang setia menemani pasien bertanya dengan sedikit nada kwatir yang tidak bisa ia sembunyikan.

"Tidak ada pak. Ibu kemarin hanya kelelahan saja. Istirahat yang cukup, makan jangan terlambat dan minum air putih yang banyak ya pak. Nanti akan saya resepkan obat agar ibu nya cepat pulih" Nara berbicara dengan penuh kelembutan,

Di balas anggukan dari pasien.

"Terimakasih Dokter" Ucap Suami pasien sesaat sebelum Nara benar benar keluar dari ruangan.

Nara memasukkan suap demi suap makanan yang ia bawa dari rumah tadi pagi, segelas jus ia pesan dari kantin Rumah Sakit. Ia benar benar menikmati makan siangnya sendirian di kantin, sebelum seseorang datang tepat di belakang ya.

"Sendirian aja?" Deon tiba tiba muncul entah dari mana.

"eh Tuan Deon," nada suara sedikit cepat karna ia kaget dengan kehadiran Deon. "Tuan tidak makan?" Tanya Nara basa basi.

"Sudah tadi" jawaban singkat yang membuat Nara bingung untuk bertanya apa lagi.

"Kenapa kamu melamar di rumah sakit ini?" Pertanyaan yang membuat Nara mengerutkan kening.

Apa apaan ini? Bukankah ini seperti wawancara.

"Rumah Sakit ini tidak buruk kan Tuan, jadi apa salahnya" jawabnya santai.

"Bukan begitu, aku sudah lihat CV kamu sebelumnya, aku Rasa kamu bisa melamar di Rumah sakit yang lebih besar dari ini" bahasa lain pasti ada alasan lain kenapa harus di rumah sakit ini, orang pintar seperti mu pasti akan memilih sesuatu untuk menunjang karir mu lebih baik lagi.

"he he he Aku suka Rumah Sakit ini Tuan" Jawaban klasik yang membuat Deon tertawa.

"Dokter Nara sudah punya Suami?" Pertanyaan yang jelas jelas Dia sudah tau jawabannya.

"Apakah aku sudah terlihat Ibu ibu Tuan"

Pertanyaan apaan ini, bukan nya dia sendiri yang mengatakan sudah melihat biodata ku.

"Berarti jawabannya belum ya" sambil tersenyum.

Nara hanya menggeleng.

"Pacar?!" Bertanya dengan cuek tapi raut wajah yang tidak bisa di tutupi, ia sangat menantikan jawaban Nara.

Seketika keduanya hening tidak ada suara.

Kemana arah pembicaraan kita ini Tuan,

Nara melihat jam di tanganya sebagai pengalihan,

"Maaf Tuan, sepertinya jam istirahat saya sudah habis. Saya permisi" Sembari Menundukkan kepala.

"Baik, silahkan" sambil tersenyum.

Nara berjalan meninggalkan area kantin.

Ada apa dengannya, Kemarin dia katakan aku cantik, tadi pagi juga dia katakan aku cantik, siang ini dia bertanya aneh aneh. Aku kan jadi canggung.

Hingga akhirnya ia kembali ke ruang IGD. Tanya jawab masih saja muncul di otaknya. Konsentrasinya sedikit di alihkan oleh Pertanyaan Deon saat di kantin tadi.

"Ciee Dokter" goda Neni.

Tidak ada respon dari Nara. Di dalam kepala nya masih ada sesi tanya jawab karna sikap Deon.

"Ciee" Colek Tika membuat Nara sadar.

"Kalian kenapa?" mengerutkan kening

"Jadi benar nih Dok" Tanya Suster Tika.

"Benar apa nya?" wajah bingung.

"Tadi aku lihat Dokter lagi makan siang bareng Tuan Deon ya. ngomongin apa aja sih?" Tanya Tika kepo, dengan di letakkan di atas meja untuk menahan kepala, sambil menatap Nara,

"Huusshh Kalian jangan nyebarin Gosip ya."

"Dokter kasih tau kita dong, Kalian lagi dekat ya?" Goda Neni lagi

"Dekat apaan sih, tadi itu hanya kebetulan aja. Lagian cuma sebentar aja, udah gitu aja" sambil mengangkat bahu nya.

"Apa jangan jangan Tuan Deon tertarik mungkin sama Dokter" ucapan Tika yang membuat Nara meliriknya.

"Ngomong apa sih,, udah ih ayok kita kerja" berusaha mengalihkan pembicaraan

"iihh Mungkin aja loh Dok, karna nih yah, Tuan Deon itu jarang banget loh berkunjung ke Rumah Sakit ini. Semenjak Dokter kerja disini, dia malah tiap hari berkunjung kesini" gosip yang mulai keluar dari mulut para perawat yang di samping kiri dan kanan nya.

"Kalian ini ya, tau nya gosip aja. Dibelakang lagi ada pembangunan, dia mungkin mau melihat perkembangannya kali. Berpikir positif aja lah" Berusaha santai,

"Masa sih Dok, kemarin aja nih dia bolak balik di sini, pas aku tanya dia bertanya Apa Dokter Nara tidak piket, yahh aku jawab aja Dokter libur. Wajahnya terlihat langsung murung loh" Ungkapan yang membuat Nara sedikit kaget.

Dia mencari ku? Untuk apa? idih apa apaan sih, mungkin dia mau bertanya tentang pekerjaan kali ya,, jangan berpikir aneh aneh Nara.

"Aku juga sependapat, bisa jadi Tuan Deon naksir sama Dokter" Ucap Tika lagi.

"Huss gosip aja tau nya. Sudah sudah, aku mau lihat lagi dong laporan Dokter Harun tadi malam" berusaha mengalihkan topik, padahal sebenarnya pikiran nya sedang berkecamuk.

Apa benar apa yang mereka bicarakan?? aahh sudahlah. Fokus Nara Fokus, kau disini bekerja, ingat itu, Bekerja.

Terpopuler

Comments

Rosalina Misa

Rosalina Misa

keren Nara

2021-12-07

2

lihat semua
Episodes
1 Nara
2 Deon
3 Dafa
4 Nara kau sangat Cantik
5 Menjadi canggung
6 Menjemput Nara
7 Tidak keberatan
8 Minta Ijin
9 Dafa kembali ke Indo
10 you look so beautiful
11 Emoticon Tanpa Ekspresi
12 Menunggu dan Malu adalah hal yang berbeda
13 Nenek pingsan
14 Dia tidak Tau, Anda di balik ini semua
15 Program beasiswa untuk Nara
16 Makan malam keluarga
17 Cuti akhir Tahun
18 Dress berwarna putih
19 Menikahlah Dengan Ku
20 Ini pertama bagiku
21 Tunangan atau langsung menikah
22 60 hari lagi
23 Sikap Deon yang Aneh
24 Apakah sebaiknya kita akhiri penderitaanya.
25 Mengakhiri penderitaan Nara
26 Bagaimana Aku Tanpa Nara
27 Kenapa Deon tidak menjenguk ku?!!
28 Deon berada di Rumah
29 Martinez family hills
30 We need to do something
31 Akting yang sangat bagus.
32 Bukan permintaan tapi Perintah.
33 Rekaman untuk Dafa
34 Memulai hidup yang baru
35 Insiden di Mall
36 Bercerita di ruang Tunggu
37 25% dari keseluruhan.
38 PUTRA
39 Senang Bertemu Dengan Kamu
40 Aku ajarin saat kita sedang berdua saja.
41 Cara untuk menghindari
42 Bukan Kau yg menolak ku. Tapi aku yg menolak mu.
43 Sebuah Kotak
44 Sebuah Video
45 Satu Tahun Berlalu
46 Apa perlu saya sendiri yg mengatakannya?!!
47 Aku juga berhak mendapatkan kasih sayang
48 Jika Anda tidak keluar, saya akan di pecat.
49 Berhenti mengatakan Aku Pembunuh
50 Ada hal yg menarik
51 Vote
52 Memperingati 1 Tahun kepergian Deon.
53 Video Deon ke 2
54 Kamu salah satu yg membuatku Kuat
55 Direktur utama Yang Baru
56 Keanehan Dafa.
57 Perubahan Jadwal
58 Jemput saya besok
59 Siska
60 Tuhan Sedang menguji ku.
61 Katakan Sesuatu
62 Membahas Nara.
63 Gaun Kuning Muda
64 Edi Putra Wijaya
65 Bukan Sebuah Kesalahan
66 Pelampiasan Dari Rasa Cemburu
67 Reaksi Dafa
68 Menemui Widia
69 Nara Berbeda dari Yang Lain
70 Kejadian yg Sama
71 Akting Yang Bagus
72 Pelampiasan Dari Rasa Kehilangan.
73 Email pemberitahuan
74 Dia .....!!!!!!!
75 Saya tidak akan membiarkan Anda Gagal.
76 Jiwa seorang Dokter
77 Jadi sainganku adalah Dafa.
78 Lebih lembut dari sebelumnya
79 Ulang Tahun Nenek.
80 Sebuah Lagu
81 bertemu dengan orang yg spesial karena kamu jg spesial.
82 Undangan Ulang Tahun
83 Perasaan Dafa.
84 Video Deon ke 4
85 Nenek berpihak kepada Dafa.
86 Dafa Memeluk Nara
87 Ulang Tahun TOMY WIJAYA
88 Kamu sangat Cantik Malam ini.
89 Will you merry Me.
90 Ekspresi Datar Nara.
91 Kedatangan Dafa
92 Dafa mencium Nara.
93 Mencium Kening
94 Amarah Putra
95 That's You Say Love
96 Kekuasaan Martinez
97 Jangan bertemu tanpa Aku.
98 Kegelisahan Dafa.
99 Apa yang terjadi??!!!
100 Sisi Lain Putra
101 Keanehan Nara
102 PENGUMUMAN
103 Manusia paling kotor
104 Sebuah Tamparan
105 Seharusnya aku berterimakasih
106 Flashback
107 Kedatangan Widia
108 Bukan Deon dan Nara tetapi DAFA dan NARA
109 Menemui Putra
110 Pernikahan
111 Firasat Nenek
112 Menunggu
113 Nara pingsan
114 Kesalahan Nara
115 Aku Mencintai mu Nara
116 Aku sangat mencintai mu Nara
117 Pengumuman
118 SEASON KE 2 Release
119 Mohon Maaf
120 Maafkan Saya Tuan
121 Aku tidak meminta alasan mu
122 Menjemput Nara
123 Panggilan Sayang
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Nara
2
Deon
3
Dafa
4
Nara kau sangat Cantik
5
Menjadi canggung
6
Menjemput Nara
7
Tidak keberatan
8
Minta Ijin
9
Dafa kembali ke Indo
10
you look so beautiful
11
Emoticon Tanpa Ekspresi
12
Menunggu dan Malu adalah hal yang berbeda
13
Nenek pingsan
14
Dia tidak Tau, Anda di balik ini semua
15
Program beasiswa untuk Nara
16
Makan malam keluarga
17
Cuti akhir Tahun
18
Dress berwarna putih
19
Menikahlah Dengan Ku
20
Ini pertama bagiku
21
Tunangan atau langsung menikah
22
60 hari lagi
23
Sikap Deon yang Aneh
24
Apakah sebaiknya kita akhiri penderitaanya.
25
Mengakhiri penderitaan Nara
26
Bagaimana Aku Tanpa Nara
27
Kenapa Deon tidak menjenguk ku?!!
28
Deon berada di Rumah
29
Martinez family hills
30
We need to do something
31
Akting yang sangat bagus.
32
Bukan permintaan tapi Perintah.
33
Rekaman untuk Dafa
34
Memulai hidup yang baru
35
Insiden di Mall
36
Bercerita di ruang Tunggu
37
25% dari keseluruhan.
38
PUTRA
39
Senang Bertemu Dengan Kamu
40
Aku ajarin saat kita sedang berdua saja.
41
Cara untuk menghindari
42
Bukan Kau yg menolak ku. Tapi aku yg menolak mu.
43
Sebuah Kotak
44
Sebuah Video
45
Satu Tahun Berlalu
46
Apa perlu saya sendiri yg mengatakannya?!!
47
Aku juga berhak mendapatkan kasih sayang
48
Jika Anda tidak keluar, saya akan di pecat.
49
Berhenti mengatakan Aku Pembunuh
50
Ada hal yg menarik
51
Vote
52
Memperingati 1 Tahun kepergian Deon.
53
Video Deon ke 2
54
Kamu salah satu yg membuatku Kuat
55
Direktur utama Yang Baru
56
Keanehan Dafa.
57
Perubahan Jadwal
58
Jemput saya besok
59
Siska
60
Tuhan Sedang menguji ku.
61
Katakan Sesuatu
62
Membahas Nara.
63
Gaun Kuning Muda
64
Edi Putra Wijaya
65
Bukan Sebuah Kesalahan
66
Pelampiasan Dari Rasa Cemburu
67
Reaksi Dafa
68
Menemui Widia
69
Nara Berbeda dari Yang Lain
70
Kejadian yg Sama
71
Akting Yang Bagus
72
Pelampiasan Dari Rasa Kehilangan.
73
Email pemberitahuan
74
Dia .....!!!!!!!
75
Saya tidak akan membiarkan Anda Gagal.
76
Jiwa seorang Dokter
77
Jadi sainganku adalah Dafa.
78
Lebih lembut dari sebelumnya
79
Ulang Tahun Nenek.
80
Sebuah Lagu
81
bertemu dengan orang yg spesial karena kamu jg spesial.
82
Undangan Ulang Tahun
83
Perasaan Dafa.
84
Video Deon ke 4
85
Nenek berpihak kepada Dafa.
86
Dafa Memeluk Nara
87
Ulang Tahun TOMY WIJAYA
88
Kamu sangat Cantik Malam ini.
89
Will you merry Me.
90
Ekspresi Datar Nara.
91
Kedatangan Dafa
92
Dafa mencium Nara.
93
Mencium Kening
94
Amarah Putra
95
That's You Say Love
96
Kekuasaan Martinez
97
Jangan bertemu tanpa Aku.
98
Kegelisahan Dafa.
99
Apa yang terjadi??!!!
100
Sisi Lain Putra
101
Keanehan Nara
102
PENGUMUMAN
103
Manusia paling kotor
104
Sebuah Tamparan
105
Seharusnya aku berterimakasih
106
Flashback
107
Kedatangan Widia
108
Bukan Deon dan Nara tetapi DAFA dan NARA
109
Menemui Putra
110
Pernikahan
111
Firasat Nenek
112
Menunggu
113
Nara pingsan
114
Kesalahan Nara
115
Aku Mencintai mu Nara
116
Aku sangat mencintai mu Nara
117
Pengumuman
118
SEASON KE 2 Release
119
Mohon Maaf
120
Maafkan Saya Tuan
121
Aku tidak meminta alasan mu
122
Menjemput Nara
123
Panggilan Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!