Dafa

Dafa

Washington, D.C., Amerika serikat 2015

"Apa-apaan ini??!!" Suara teriakan terdengar dari sebuah ruangan "Apa kau masih ingin melanjutkan laporan mu?" Tatapan mata penuh emosi. Rasanya tatapannya berkata ingin menyobek tumpukan kertas yang berada di depannya.

"Maaf Tuan," Dengan kepala menunduk dan kaki bergetar. Jawaban aman daripada harus bertanya letak kesalahan laporannya berada dimana.

"Maaf kata mu?" Menghentakkan tangan di atas meja, membuat suasana semakin mencekam. "Apa kau tau dimana kesalahan mu?" Pertanyaan mematikan.

Diam hening. Tidak ada jawaban.

"Hey kau. Apa kau sudah tuli?!" nada semakin meninggi "Apa aku menggaji mu untuk pekerjaan seperti ini, yang bahkan anak SMP tau"

"Maaf Tuan Dafa. Saya akan memperbaikinya" Ucap nya dengan suara bergetar.

"Ben kirim dia ke pelosok. Pastikan dia bisa belajar disana" suara sudah mereda,

Tidak ada bantahan atau penolakan. Tidak ada yang berani melawannya jika dia sudah memberikan perintah. Jika saja dia berani melawan Dafa mungkin ia akan mencabut lisensinya dan tidak bisa lagi bekerja di perusahaan mana pun lagi.

Ben menarik tangan pria yang sedari tadi meminta maaf keluar dari ruangan tersebut.

"Aku berharap kau bisa belajar dari kesalahanmu ini" Ucapnya seraya berjalan menuju lift.

"Aku belum mengerti Ben, dimana letak kesalahan ku"

"Apa perlu aku menghajar mu terlebih dahulu agar kau mengerti dimana letak kesalahan mu?" nada sinis.

Bagaimana bisa aku menerima orang bodoh sepertinya bekerja di perusahaan ini

"Tidak ben, itu tidak perlu" ketakutan, ia tau jika Ben berbicara seperti itu bisa saja dia langsung melakukannya.

Di ruangan Dafa.

"Atas rekomendasi dari siapa Dia bisa bekerja di perusahaan ini?" Tanya Dafa kepada Eric yang masih berdiri seolah menunggu perintah.

"Ben Tuan" jawabnya cepat.

"Kenapa dia bisa menerima orang seperti itu di perusahaan ini" Seolah ia tidak menyangka Ben bisa melakukan kesalahan dengan menerima karyawan seperti itu bekerja di perusahaannya.

Ben dan Eric adalah sekretaris sekaligus asisten kepercayaannya. Mereka berdua yang selalu mengatur segala keperluan Dafa. Jika dafa pindah negara mereka juga pasti akan ikut dengannya.

Kini Eric tinggal di America serikat untuk melihat perkembangan dan memperluas bisnisnya. Sudah satu tahun ia menetap disini. Dia hanya akan meninggalkan negara tersebut jika sudah ia rasa cukup untuk perkembangan perusahaan nya dan tidak lupa juga ia menemukan orang yang kompeten di perusahaanya.

Suara pintu terbuka, itu adalah Ben yang kembali setelah mengurus karyawan tersebut.

"Apakah itu adalah pilihanmu Ben?" dengan tatapan tajam.

"Maaf Tuan, saya salah memilih. Saya akan lebih selektif lagi" Ucapnya dengan tegas. Mengakui kesalahan adalah jawaban yang tepat saat Dafa sedang marah seperti itu.

"Aku tidak mau melihat kesalahan yang sama"

"Baik Tuan"

"Bagaimana Jadwal hari ini?" tanpa melihat kearah kedua asistennya.

"Sepuluh menit lagi Anda ada rapat, untuk membahas proyek di Boston Tuan" jawab Eric cepat.

"Bagaimana dengan proyek itu?"

"Semua sudah beres Tuan. Minggu ini akan mulai pengerjaan. Hanya menunggu keputusan Anda" Ben mengucapkan dengan cukup jelas. "Mereka sudah menunggu di ruang Rapat" meneruskan Ucapnya.

"Mereka semua sudah tiba?"

"Sudah Tuan, Semua sudah hadir termasuk juga dengan kepala proyek dan arsitek yang akan menanganinya tuan"

"Baiklah. Mari kita temui mereka" seraya berdiri.

Ben dengan cepat membuka pintu mempersilahkan Dafa keluar dan di susul oleh Eric dan dirinya. Mereka menuju ke ruang meeting.

Begitulah Dafa, ia akan memastikan semua perusahaan berjalan dengan baik. Dia tidak masalah jika membayar gaji karyawan empat kali lipat dari dari perusahaan lain, Namun dengan syarat yang tidak main main tentu nya.

Begitu juga dengan kedua asistennya, selalu bekerja sama agar tidak menimbulkan sedikit pun kesalahan di depan Dafa.

Sebelum memasuki ruang meeting, Eric terlebih dahulu masuk untuk semuanya berdiri karna Tuan Dafa akan segera masuk.

Meeting telah berlangsung hampir satu Jam, Dafa benar benar menekankan agar tidak ada kesalahan saat pembangunan proyek. Hingga Meeting pun berjalan dengan baik.

Saat Dafa keluar dari ruang meeting

"Tuan keluarga Anda tadi menelpon" Menyerahkan smartphone nya.

"Hubungkan aku dengan mereka"

"Hallo" ucapan pertama yang keluar dari sebrang telpon.

"Papa apa kabar?" Tanya Dafa dengan melihat layar Hp nya.

"Papa sehat nak, kamu bagaimana disana?"

"Sama pa"

"Hey Kak. Kapan kau berkunjung ke indo?" Suara seseorang tiba tiba ikut dalam pembicaraan mereka.

"Secepatnya Deon. Bagaimana disana?"

"Mama bilang kaka tidak bisa pulang jika tidak bawa calon istri" Sambil tertawa.

"Hhhmm lagi lagi mama mama" sambil menggeleng kepala.

"Kamu tuh ya, ingat umur. Mama udah pengen gendong cucu" Ucap Widia dengan kesal.

"Ha ha ha aku belum menemukan wanita seperti mama. Padahal aku sudah mencari hampir di setiap negara" alasan klasik yang selalu ia ucapkan.

"Kamu tidak akan pernah menemukan seperti mama. Karna mama cuma ada satu di muka bumi ini"

"Apa itu artinya aku tidak akan pernah menikah ya ma" Ucapan yang membuat Widia semakin marah,

"Ehh anak durhaka kamu ya. Kamu mau lajang tua. Pokoknya mama tidak mau tau. Kamu harus cepat cepat nikah. Titik"

Begitulah Widia selalu meminta agar anak anaknya cepat menikah. Namun Dafa dan juga Deon selalu punya segala alasan untuk menolak permintaan mama nya.

Dafa adalah anak sulung dari Cris dan Widia. Kini ia sudah berumur 30 tahun. Memang ia kategori cukup matang jika dilihat dari umur.

Dafa memang berbeda jika berhadapan dengan keluarga, jika di kantor ia orang yang cukup kejam. Bagaimana tidak saat dia berumur 18 Tahun, Cris terkena serangan jantung, mengakibatkan perusahaan dalam krisis, Dafa akhirnya terjun ke dalam dunia bisnis yang cukup kejam. Ia memimpin perusahaan yang sudah di ujung tanduk saat itu, namun berkat kepintarannya ia akhirnya bisa memperbaiki keadaan. Bahkan 100% naik dari sebelumnya. Perusahaannya yang dulunya hanya ada di indonesia, kini sudah sampai ke manca negara. Kini perusahaan nya ada di mana mana. itu berkat kerja keras Dafa sendiri.

Karna masalah itu akhirnya Dafa melarang ayahnya Cris untuk kembali bekerja. Cris di minta untuk menjaga kesehatannya saja.

Cris merupakan orang Amerika namun sudah menjadi penduduk asli Indonesia. Sementara Widia adalah orang indonesia asli. Jadi tidak heran jika kedua anak mereka memiliki darah campuran. Wajah yang menawan, tak sedikit wanita yang melihat mereka langsung terkesima di pandangan pertama.

Sifat Dafa sangat berbeda dengan Deon sang adik. Jika Deon memiliki sifat yang lembut, sementara Dafa memiliki sifat yang keras, mungkin karna tuntutan kepada mereka juga berbeda. Namun yang pasti dari keduanya adalah mereka saling menyayangi.

Terpopuler

Comments

Itha Fitra

Itha Fitra

takut ny nnti kedua saudara ini,akan jatuh cinta ama 1 cewek

2022-05-13

1

~🌹eveliniq🌹~

~🌹eveliniq🌹~

tinggal jejak y

2022-01-26

0

Zahara Febriyanti

Zahara Febriyanti

Coba dafa aja jadi pemeran prtama jngan Dion

2022-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Nara
2 Deon
3 Dafa
4 Nara kau sangat Cantik
5 Menjadi canggung
6 Menjemput Nara
7 Tidak keberatan
8 Minta Ijin
9 Dafa kembali ke Indo
10 you look so beautiful
11 Emoticon Tanpa Ekspresi
12 Menunggu dan Malu adalah hal yang berbeda
13 Nenek pingsan
14 Dia tidak Tau, Anda di balik ini semua
15 Program beasiswa untuk Nara
16 Makan malam keluarga
17 Cuti akhir Tahun
18 Dress berwarna putih
19 Menikahlah Dengan Ku
20 Ini pertama bagiku
21 Tunangan atau langsung menikah
22 60 hari lagi
23 Sikap Deon yang Aneh
24 Apakah sebaiknya kita akhiri penderitaanya.
25 Mengakhiri penderitaan Nara
26 Bagaimana Aku Tanpa Nara
27 Kenapa Deon tidak menjenguk ku?!!
28 Deon berada di Rumah
29 Martinez family hills
30 We need to do something
31 Akting yang sangat bagus.
32 Bukan permintaan tapi Perintah.
33 Rekaman untuk Dafa
34 Memulai hidup yang baru
35 Insiden di Mall
36 Bercerita di ruang Tunggu
37 25% dari keseluruhan.
38 PUTRA
39 Senang Bertemu Dengan Kamu
40 Aku ajarin saat kita sedang berdua saja.
41 Cara untuk menghindari
42 Bukan Kau yg menolak ku. Tapi aku yg menolak mu.
43 Sebuah Kotak
44 Sebuah Video
45 Satu Tahun Berlalu
46 Apa perlu saya sendiri yg mengatakannya?!!
47 Aku juga berhak mendapatkan kasih sayang
48 Jika Anda tidak keluar, saya akan di pecat.
49 Berhenti mengatakan Aku Pembunuh
50 Ada hal yg menarik
51 Vote
52 Memperingati 1 Tahun kepergian Deon.
53 Video Deon ke 2
54 Kamu salah satu yg membuatku Kuat
55 Direktur utama Yang Baru
56 Keanehan Dafa.
57 Perubahan Jadwal
58 Jemput saya besok
59 Siska
60 Tuhan Sedang menguji ku.
61 Katakan Sesuatu
62 Membahas Nara.
63 Gaun Kuning Muda
64 Edi Putra Wijaya
65 Bukan Sebuah Kesalahan
66 Pelampiasan Dari Rasa Cemburu
67 Reaksi Dafa
68 Menemui Widia
69 Nara Berbeda dari Yang Lain
70 Kejadian yg Sama
71 Akting Yang Bagus
72 Pelampiasan Dari Rasa Kehilangan.
73 Email pemberitahuan
74 Dia .....!!!!!!!
75 Saya tidak akan membiarkan Anda Gagal.
76 Jiwa seorang Dokter
77 Jadi sainganku adalah Dafa.
78 Lebih lembut dari sebelumnya
79 Ulang Tahun Nenek.
80 Sebuah Lagu
81 bertemu dengan orang yg spesial karena kamu jg spesial.
82 Undangan Ulang Tahun
83 Perasaan Dafa.
84 Video Deon ke 4
85 Nenek berpihak kepada Dafa.
86 Dafa Memeluk Nara
87 Ulang Tahun TOMY WIJAYA
88 Kamu sangat Cantik Malam ini.
89 Will you merry Me.
90 Ekspresi Datar Nara.
91 Kedatangan Dafa
92 Dafa mencium Nara.
93 Mencium Kening
94 Amarah Putra
95 That's You Say Love
96 Kekuasaan Martinez
97 Jangan bertemu tanpa Aku.
98 Kegelisahan Dafa.
99 Apa yang terjadi??!!!
100 Sisi Lain Putra
101 Keanehan Nara
102 PENGUMUMAN
103 Manusia paling kotor
104 Sebuah Tamparan
105 Seharusnya aku berterimakasih
106 Flashback
107 Kedatangan Widia
108 Bukan Deon dan Nara tetapi DAFA dan NARA
109 Menemui Putra
110 Pernikahan
111 Firasat Nenek
112 Menunggu
113 Nara pingsan
114 Kesalahan Nara
115 Aku Mencintai mu Nara
116 Aku sangat mencintai mu Nara
117 Pengumuman
118 SEASON KE 2 Release
119 Mohon Maaf
120 Maafkan Saya Tuan
121 Aku tidak meminta alasan mu
122 Menjemput Nara
123 Panggilan Sayang
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Nara
2
Deon
3
Dafa
4
Nara kau sangat Cantik
5
Menjadi canggung
6
Menjemput Nara
7
Tidak keberatan
8
Minta Ijin
9
Dafa kembali ke Indo
10
you look so beautiful
11
Emoticon Tanpa Ekspresi
12
Menunggu dan Malu adalah hal yang berbeda
13
Nenek pingsan
14
Dia tidak Tau, Anda di balik ini semua
15
Program beasiswa untuk Nara
16
Makan malam keluarga
17
Cuti akhir Tahun
18
Dress berwarna putih
19
Menikahlah Dengan Ku
20
Ini pertama bagiku
21
Tunangan atau langsung menikah
22
60 hari lagi
23
Sikap Deon yang Aneh
24
Apakah sebaiknya kita akhiri penderitaanya.
25
Mengakhiri penderitaan Nara
26
Bagaimana Aku Tanpa Nara
27
Kenapa Deon tidak menjenguk ku?!!
28
Deon berada di Rumah
29
Martinez family hills
30
We need to do something
31
Akting yang sangat bagus.
32
Bukan permintaan tapi Perintah.
33
Rekaman untuk Dafa
34
Memulai hidup yang baru
35
Insiden di Mall
36
Bercerita di ruang Tunggu
37
25% dari keseluruhan.
38
PUTRA
39
Senang Bertemu Dengan Kamu
40
Aku ajarin saat kita sedang berdua saja.
41
Cara untuk menghindari
42
Bukan Kau yg menolak ku. Tapi aku yg menolak mu.
43
Sebuah Kotak
44
Sebuah Video
45
Satu Tahun Berlalu
46
Apa perlu saya sendiri yg mengatakannya?!!
47
Aku juga berhak mendapatkan kasih sayang
48
Jika Anda tidak keluar, saya akan di pecat.
49
Berhenti mengatakan Aku Pembunuh
50
Ada hal yg menarik
51
Vote
52
Memperingati 1 Tahun kepergian Deon.
53
Video Deon ke 2
54
Kamu salah satu yg membuatku Kuat
55
Direktur utama Yang Baru
56
Keanehan Dafa.
57
Perubahan Jadwal
58
Jemput saya besok
59
Siska
60
Tuhan Sedang menguji ku.
61
Katakan Sesuatu
62
Membahas Nara.
63
Gaun Kuning Muda
64
Edi Putra Wijaya
65
Bukan Sebuah Kesalahan
66
Pelampiasan Dari Rasa Cemburu
67
Reaksi Dafa
68
Menemui Widia
69
Nara Berbeda dari Yang Lain
70
Kejadian yg Sama
71
Akting Yang Bagus
72
Pelampiasan Dari Rasa Kehilangan.
73
Email pemberitahuan
74
Dia .....!!!!!!!
75
Saya tidak akan membiarkan Anda Gagal.
76
Jiwa seorang Dokter
77
Jadi sainganku adalah Dafa.
78
Lebih lembut dari sebelumnya
79
Ulang Tahun Nenek.
80
Sebuah Lagu
81
bertemu dengan orang yg spesial karena kamu jg spesial.
82
Undangan Ulang Tahun
83
Perasaan Dafa.
84
Video Deon ke 4
85
Nenek berpihak kepada Dafa.
86
Dafa Memeluk Nara
87
Ulang Tahun TOMY WIJAYA
88
Kamu sangat Cantik Malam ini.
89
Will you merry Me.
90
Ekspresi Datar Nara.
91
Kedatangan Dafa
92
Dafa mencium Nara.
93
Mencium Kening
94
Amarah Putra
95
That's You Say Love
96
Kekuasaan Martinez
97
Jangan bertemu tanpa Aku.
98
Kegelisahan Dafa.
99
Apa yang terjadi??!!!
100
Sisi Lain Putra
101
Keanehan Nara
102
PENGUMUMAN
103
Manusia paling kotor
104
Sebuah Tamparan
105
Seharusnya aku berterimakasih
106
Flashback
107
Kedatangan Widia
108
Bukan Deon dan Nara tetapi DAFA dan NARA
109
Menemui Putra
110
Pernikahan
111
Firasat Nenek
112
Menunggu
113
Nara pingsan
114
Kesalahan Nara
115
Aku Mencintai mu Nara
116
Aku sangat mencintai mu Nara
117
Pengumuman
118
SEASON KE 2 Release
119
Mohon Maaf
120
Maafkan Saya Tuan
121
Aku tidak meminta alasan mu
122
Menjemput Nara
123
Panggilan Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!