SIKSAAN PUN DIMULAI

"tidak bulek,ma... maafkan saya. " ucap Arumi memohon karena rambut nya kini sedang di jambak oleh bulek Tuti yaitu bulek Herman.

"jika kamu membatah ucapan saya lagi,awas kamu...!! " ancam bulek Tuti sembari menghempaskan pegangan nya di rambut Arumi.

"ba... baik bulek, sa... saya mengerti, " ucap Arumi gugup.

"bagus lah kalau kamu mengerti, " jawab bulek Tuti dengan ketus.

"buatkan aku makanan ringan yang enak,awas kalau tidak enak...!! " perintah bulek Tuti dengan mengancam Arumi.

"i... iya bulek, " jawab Arumi.

Bulek Tuti pun pergi meninggalkan Arumi dan masuk ke dalam kamar milik nya. Dan merebahkan tubuh nya di atas kasur.

"tidak sia-sia Herman menikah lagi,karena aku bisa memanfaatkan kebodohan istrinya itu, hahaha....akan aku buat istri mu itu supaya tidak betah tinggal dirumah ini seperti istri-istrimu sebelumnya.Karena aku tidak akan pernah rela kalau kamu menikah dan meninggal kan aku,Herman...hahaha...." ucap bulek Tuti dengan tertawa lepas.

"ARUMI... siksaan akan segera di mulai untuk mu, hahaha.... " katanya lagi dengan tertawa lepas.

Kini Arumi tengah berkutat di dapur untuk membuat kue. Setelah selesai,dirinya pun memanggil bulek Tuti untuk mencicipi kue hasil buatan nya itu.

tok... tok... tokk... bunyi ketukan pintu.

"siapa sih, ganggu saja orang lagi tidur. " ucap bulek Tuti dengan menggerutu.

ceklekk... bunyi pintu di buka.

Bulek Tuti pun melihat Arumi yang sedang berdiri di depan pintu kamar nya.

"apa...!!! " bentak bulek Tuti kepada Arumi.

"i... ini bulek,ku... kuenya sudah jadi. " ucap Arumi dengan gugup.

"oh, " jawab bulek Tuti singkat lalu mencicipi kue yang di buat oleh Arumi itu.

"hem enak, " jawabnya lagi.

"syukur lah kalau bulek suka, " ucap Arumi senang.

"cuma ini...!? " tanya bulek Tuti kepada Arumi dengan datar.

"ma... masih ada lagi bulek, " jawab Arumi.

"berikan kepada saya semua...! " ucap bulek Tuti ketus.

"ta... tapi bulek,itu kan buat mas Herman. " jawab Arumi.

"sudah saya bilang, jangan pernah membatah omongan saya!!! " bentak bulek Tuti kepada Arumi dengan geram dan menjambak rambut Arumi.

"a... ampun bulek, ampun... hiks... hiks... hiks... " kata Arumi dengan menangis dan memohon ampun kepada bulek Tuti.

"jangan ulangi lagi kesalahan kamu,dan ini adalah peringatan terakhir saya!! kamu dengar itu!! " ucap bulek Tuti dan melepas tangan nya dari rambut Arumi.

"iya, bulek, " jawab Arumi sembari terisak karena menangis.

Terdengar suara pintu depan terbuka.

ceklek...

Bulek Tuti yang menyadari Herman datang pun segera merapikan dirinya untuk menemui Herman dengan membawa kue buatan dari Arumi.

"kesayangan nya bulek Tuti sudah datang, " ucap bulek Tuti menyambut Herman yang baru datang dari pabrik milik nya,sembari mengambil tas yang di bawa oleh Herman.

"bulek Tuti sudah pulang...? " tanya Herman karena mengingat masih pukul 3.

"oh... iya sayang,bulek Tuti pulang awal karena mau membuatkan kamu kue ini. " jawab nya sembari memperlihatkan kue yang dibawanya itu.

"kue...? hem nampak nya enak! " seru Herman dan mencicipi kue tersebut.

"enak, " ucap Herman.

"tentu sayang, inikan buat kamu. Istri mu mana bisa membuat kue seenak ini. " ucap bulek Tuti bohong.

"buatan nya...? kapan...? dasar wanita ular" ucap Arumi dalam hati.

"Arumi,tolong kamu layani suami mu dengan baik. Lihat lah, dia terlihat kurusan. " kata bulek Tuti dengan lembut

"apa yang dia bicarakan. " batin Arumi.

"baik bulek, " jawab Arumi dengan tersenyum palsu.

Herman pun berjalan menuju kamar milik nya, sedangkan Arumi mengekor di belakang punggung Herman.

Di belahan dunia lain.

Han Tae Tsu tengah menikmati masa liburan nya. Hanya rebahan lah yang dirinya lakukan. Dirinya pun akhirnya bosan padahal baru setengah hari ini dirinya libur kerja, dirinya pun memutuskan untuk memainkan telepon genggam nya yang tadi dia matikan dengan maksud agar tidak terganggu saat dia tidur.

Han Tae Tsu mulai mengaktifkan kembali telepon genggam nya. Dan melihat banyak pesan masuk maupun panggilan dari ibunda nya.

"mama...? tumben dia menghubungi aku. " kata Han Tae Tsu.

Han Tae Tsu pun menghubungi nomor ibunda nya.

"ada apa mama menghubungiku, " ucap Han Tae Tsu datar.

"kamu dimana...? tanya mama Han Tae Tsu dari balik telepon.

" aku masih di Korea mah, tenang saja. "jawab nya asal.

" hei...!! jaga ucapan mu,temui wanita tua ini sekarang, aku ada di depan apartemen mu!! "jawab ibunda Han Tae Tsu.

Han Tae Tsu yang mendengar nya terkejut dan berkata,,,

" apa...! "seru nya lalu beranjak berlari membukakan pintu untuk Ibunda nya itu.

ceklek.... bunyi pintu terbuka

cetak... satu polesan meluncur di dahinya.

" au, sakit mah, "ucap Han Tae Tsu sembari memegangi keningnya yang terkena polesan dari bundanya.

Hong Han na pun berkata kepada asisten pribadi nya,

" tunggu diluar, saya mau bicara sama dia. "ucap Hong Han Na datar.

" baik nyonya, "jawab Yun Na Ra asisten pribadi mama Han Tae Tsu.

" mama mau bicara apa, "jawab Han Tae Tsu kepada mamanya.

" inikah caramu memperlakukan tamu...? "

Han Tae Tsu pun mempersilahkan mama nya masuk.

"ops, hehe... ayo mah masuk, silakan masuk, " ucap Han Tae Tsu mengulangi perkataan nya dengan tersenyum.

"Han Tae Tsu. Kamu tau sekarang kamu sudah tidak kecil lagi...! "ucap mama nya datar.

" langsung ke intinya saja, "jawab Han Tae Tsu kesal.

" mama ingin kamu segera menikah, mamamu ini sudah tidak muda lagi. Dan juga usia mu juga sudah semakin,,, "kata Hong Han Na yang menggantungkan ucapan nya.

" tua maksud mama, "jawab Han Tae Tsu datar.

" itu kamu tau, "ucap Hong Han Na sembari tersenyum.

" aku masih ingin memperbaiki karirku mah,lagian usia 30 tahun belum terbilang tua pada umumnya. "jawab Han Tae Tsu kepada mamanya.

" temui nona Kim Yu Ra nanti malam pukul 06.30 di restoran X. "ucap mama Han Tae Tsu.

" mama harapkan, kamu menyukai nya. "ucap Hong Han Na kepada anaknya itu.

" kencan buta lagi, sampai kapan mah...?! "tanya Han Tae Tsu frustasi.

" sampai kamu benar-benar mau menikahi salah satu dari mereka...! "jawab Hong Han Na datar.

" sudah kubilang mah,aku belum mau menikah. "ucap Han Tae Tsu gigih.

" sudahlah temui dia dulu,nanti baru kita bicarakan. "jawab Hong Han Na dan pergi.

" baiklah, "ucap Han Tae Tsu dengan lesu.

Hong Han Na kembali lagi dan berkata,

" mama akan memantau kamu,jadi jangan coba-coba untuk kabur, oke. "ucap Hong Ha Na sembari mengedipkan sebelah mata lentik nya dan berlalu pergi.

" ihhh.... sial, "umpat Han Tae Tsu.

Terpopuler

Comments

Wiki windi Astuti

Wiki windi Astuti

cerita bagus lanjutkan, follow back ya hehhe

2023-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!