DUA HARI SETELAH HARI PERNIKAHAN

Kini Arumi diajak tinggal di rumah Herman. Baru kemarin dirinya di boyong ke rumah suaminya itu.

"Arumi", sapa seorang wanita dari belakang.

Arumi yang mendengar nya pun menoleh ke belakang dan berkata,,

" iya bulek", jawab nya sembari mendekati wanita itu.

"mulai hari ini semua urusan rumah kamu yang memegang nya.Dari urusan dapur, beres-beres rumah, menyiapkan segala keperluan rumah semua kamu yang harus bertanggung jawab, tanpa ada yang terlewat kan. " ucap wanita yang dipanggil oleh Arumi dengan sebutan bulek.

"sa... saya bulek...? " jawab Arumi sembari menunjuk dirinya sendiri.

"ya kamu siapa lagi...!!dan satu lagi yang perlu kamu harus ingat...!jangan mentang-mentang kamu istri Herman, lalu seenaknya saja tinggal disini. Yang perlu kamu ingat, bagi kami kamu tidak lebih dari seorang pembantu. Kamu akan di anggap keluarga setelah kamu mengandung keturunan dari keluarga kami, ingat itu. " ucap wanita itu dengan ketus.

"iya bulek, saya akan mengingat nya", jawab Arumi sembari menundukkan kepala nya.

" ada apa ini...? "ucap Herman yang baru saja datang dari luar, setelah berolahraga jogging.

" oh, tidak ada apa-apa Herman. Bulek cuma bilang kepada Arumi untuk menyiapkan sarapan pagi untuk kamu dan dirinya saja, karena bulek mau pergi ke pabrik lebih awal. "jawab Wanita itu dengan berbohong.

" oh", ucap Herman dan masuk kedalam kamar nya untuk membersihkan dirinya setelah selesai jogging.

Setelah Herman tidak ada,wanita itu berkata,,,

"hei kamu,awas saja kalau kamu mengadukan apa yang tadi aku ucapan ke Herman...! aku tidak akan segan untuk membuat perhitungan ke kamu... camkan itu hah...!! " jawab bulek dan pergi keluar dari rumah Herman.

"ini adalah hari pertama ku di rumah ini, tapi kenapa tidak ada yang menyambut ku dengan niat baik. " guman Arumi dalam hati.

Arumi pun bergegas menyiapkan masakan untuk sarapan Herman dan juga dirinya. Setelah selesai membuat sarapan, dirinya pun memanggil Herman untuk sarapan bersama.

tok... took... toookk... bunyi ketukan pintu kamar Herman.

"ya, masuk", jawab Herman dari balik pintu.

Arumi pun masuk dan melihat Herman sudah rapi dengan pakaian nya.

" pak, eh bos, eh maaf, mas, sarapan nya sudah siap ", ucap Arumi gugup.

Herman yang mendengar nya hanya mengangguk, dan berkata,,,,

" ya,aku sudah selesai ", jawab Herman dan berlalu pergi.

Beberapa saat kemudian dirinya pun kembali dan berkata,,,

" apa kamu tidak ikut sarapan dengan ku...? "tanya Herman yang berhasil membuyarkan lamunan Arumi.

" e,, i... iya Pak, eh maksud saya mas Herman. "jawab Arumi ragu karena belum terbiasa.

Herman pun kembali ke luar dari kamar nya dan diikuti oleh Arumi yang mengekor di belakang Herman.

Sesampainya di meja makan,,

" duduk lah ", ucap Herman yang melihat Arumi tidak langsung duduk di kursi meja makan.

" ehh, iya mas ", jawab Arumi takut.

Dengan lekat Herman menatap Arumi,dirinya memang mengakui akan kesempurnaan yang dimiliki oleh Arumi.

Dalam diam mereka pun menyantap sarapan pagi tanpa ada kata sepatah pun itu.

Dibelahan dunia lain,,,, dalam bahasa Korea,,,

Seorang lelaki dengan rahang tegas,hidung mancung mata sedikit sipit dengan kulit putih sedang rebahan di sebuah kasur dengan ukuran big size bermerek.

Han Tae Tsu nama lelaki itu,dirinya adalah seorang CEO muda yang sukses. Banyak perusahaan yang berlindung di bawah naungan kekuasaannya.

Memiliki banyak cabang di berbagai negara termasuk salah satu nya di Indonesia.

tok... took... toookk... bunyi ketukan pintu dari seseorang.

" permisi tuan Han,tepat pukul 10.00 nanti anda ada rapat penting di perusahaan. "ucap Park Lee Min asisten pribadi Han.

" ya", jawab Han singkat.

"baiklah tuan, saya akan menunggu anda di luar. "ucap Park Lee Min.

" ahh... kapan aku bisa leluasa beristirahat ", batin Han Tae Tsu. Dirinya pun bergegas menyiapkan dirinya dengan segera.

Setelah selesai,Han Tae Tsu pun keluar dari kamar nya yang sudah ditunggu oleh Park Lee Min di depan pintu.

" untuk dua hari ke depan, kosong kan jadwal ku, aku ingin beristirahat di rumah. "ucap Han Tae Tsu kepada Park Lee Min asisten pribadi nya itu.

" baik tuan ", jawab Park Lee Min kepada Han Tae Tsu.

Di Indonesia, Jakarta

" Herman benar-benar menepati janjinya itu,ibu bahagia dengan keputusan Arumi ", ucap bu Darnia kepada Ayu menantunya.

" tapi bu, kasihan si Arumi. Di usia nya yang masih terlalu muda harus sudah menikah, dengan duda lagi. "jawab Ayu kepada bu Darnia mertua nya.

" kenapa harus kasihan...? bukan kah itu baik baginya. Setidaknya hidup nya cerah dengan menikahi Herman orang terkaya di desa kita ini. "kata bu Darnia.

" tapi tetap saja bu kasihan,dia harus meninggalkan masa muda nya untuk menjadi seorang istri. Apa ibu tidak merasa kasihan dengan nya..., bukan kah Arumi adalah anak kandung ibu sendiri...? "tanya Ayu sembari menyelidik.

" selagi itu menguntungkan untuk ibu,ibu akan mendukungnya, bahkan jika Arumi menolak nya ibu tidak perduli. "jawab bu Darnia

" ibu ini aneh, sama anak sendiri saja tega, apalagi sama menantu seperti saya. "jawab Ayu takut.

" sudah kamu diam saja, kalau tidak ingin Galih ninggalin kamu...!! "jawab bu Darnia dengan mencibir dan masuk ke dalam kamarnya.

" kok bisa ya, aku punya mertua seperti dia...!! "guman Ayu pelan namun masih bisa di dengar oleh bu Darnia.

" aku juga heran, kenapa si Galih memilih wanita kayak kamu...!! "jawab bu Darnia yang baru keluar dari dalam kamarnya.

Mendengar ucapan bu Darnia, Ayu pun kaget. Dirinya tidak bisa berkutik dan segera berlalu pergi masuk ke dalam kamar nya sendiri.

" dasar menantu tidak diuntung", ucap bu Darnia sembari menggelengkan kepala nya.

Ayu yang sudah berada di dalam kamarnya pun segera mengunci pintu kamar nya.

"selamat, selamat... " batin Ayu dalam hati.

Di kediaman Herman,,,

"Arumi, Arumi...!!? " teriak bulek Herman mencari keberadaan Arumi.

Arumi yang tertidur di kursi belakang pun tidak mendengar nya. Bulek pun mendapati Arumi tidur di kursi belakang.

"wah, lihat siapa dia jam segini enak-enak kan tidur disini. " ucap bulek

Dengan geram bulek Herman pun mengambil air di ember untuk dirinya siramkan ke wajah Arumi.

Byuuurrr.... bunyi siraman air di wajah Arumi.

Arumi pun kaget, dan bangun dengan berkata,,,

"bu,,, bulek...?! " ucap Arumi sembari mengelap wajah nya dengan tangan nya.

"ya kenapa, hah...! baru tadi pagi saya ingatkan ke kamu,kenapa juga sekarang kamu langgar hah...!!? " jawab bulek Herman marah.

"sa... saya, tidak melakukan apapun bulek. Saya sudah menyelesaikan semua tugas yang bulek berikan kepada saya. " jawab Arumi karena dirinya tidak merasakan melakukan kesalahan apapun.

"sudah berani membantah kamu ya...?!" ucap bulek dengan wajah memerah karena marah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!