episode 5

Sore hari di vila mewah Vincent. Vincent berdiri di balkon, memandangi pemandangan di kejauhan. Entah mengapa, pikirannya terus melayang pada gadis cantik yang telah menolongnya. Senyum tipis mengembang di bibirnya saat ia mengingat Delia yang memarahinya ketika ia masih sakit, dan senyum manis Delia. Lamunan Vincent buyar ketika Asisten Xi tiba-tiba menghampirinya.

"Tuan," sapa Asisten Xi dengan membungkukkan badan, memberi hormat.

"Ada apa?" ucap Vincent sambil menyalakan sebatang rokok.

"Tuan, soal tugas untuk menyelidiki kejadian kemarin, sudah saya dapatkan," sahut Asisten Xi.

"Hmm, lalu apa yang kau dapatkan?" ucap Vincent sambil menghisap rokoknya.

Asisten Xi menyodorkan sebuah amplop besar kepada Vincent. Vincent menerimanya dan membuka. Di dalam amplop itu, ada foto dua orang laki-laki yang diduga membuat masalah pada mobil Vincent, terekam CCTV.

"Tuan, itu orang yang sudah melakukan sesuatu pada mobil Anda," sahut Asisten Xi.

"Cepat kau cari kedua orang ini dan kurung mereka. Aku memberimu waktu tiga jam untuk mencari orang ini," ucap Vincent dengan tegas dan tatapan dinginnya.

"Baiklah, Tuan, akan saya laksanakan," jawab Asisten Xi, lalu pergi meninggalkan Vincent yang masih di balkon.

Tak lama kemudian, Vincent turun untuk mengantar ibu dan ayahnya yang akan kembali ke Korea.

"Nak, jaga dirimu baik-baik," ucap ibu Vincent sambil memeluk Vincent.

"Baik, Bu," ucap Vincent sambil membalas pelukan.

"Kami akan pulang," ucap ayah Vincent sambil menepuk pundak Vincent.

"Iya, hati-hati, Ayah," ucap Vincent yang memandangi kedua orang tuanya memasuki mobil, lalu melihat mobil melaju jauh. Kemudian Vincent pun masuk ke dalam rumahnya, duduk di sofa, dan terdiam. Suasana hening. Tidak ada kehangatan, yang ia rasakan hanyalah kesepian di rumah besar yang mewah itu.

Waktu berjalan cepat. Tak lama, hari sudah menjelang malam, dan ada panggilan masuk dari Asisten Xi. Vincent yang sedang melamun memikirkan Delia.

"Aihh... mengapa aku selalu kepikiran dia? Dia hanya seorang gadis kasar, cerewet yang sudah menolongku, itu saja. Dan kenapa aku selalu memikirkannya?" gumam Vincent dalam hatinya.

Ia tersadar seketika karena getaran ponselnya.

"Halo, Tuan," ucap Asisten Xi.

"Iya, ada apa?" ucap Vincent dengan rasa lesu yang ia rasakan.

"Tuan, tugas sudah selesai. Kedua orang yang mencoba mencelakai Tuan sudah ditangkap dan sudah dikurung," ucap Asisten Xi dengan tegas.

"Baik, aku akan ke sana segera," ucap Vincent dengan tegas.

Telepon ditutup. Vincent pergi mengendarai mobilnya sendiri dan menuju markas miliknya yang berada di tengah hutan.

Kerisauan Hati dan Kondisi yang Tersembunyi

Malam hari yang sunyi dan tenang di kediaman rumah Delia. Nenek yang sedang merajut melihat cucunya yang sedang mengaduk teh sambil melamun.

"Cucuku, apa kau baik-baik saja?" ucap nenek kepada Delia, membuat Delia terkejut seketika.

"Ahh... aa... Nenek, ini tehnya sudah siap," ucap Delia sambil membawakan teh pada neneknya.

"Apa kau baik-baik saja, Delia?" ucap nenek dengan rasa khawatir.

"Iyaa, Nek, aku baik-baik saja, hanya saja sepertinya aku kecapean. Aku akan pergi tidur, Nek," sahut Delia.

"Hmm... baiklah, kau tidurlah cepat," ucap nenek. Lalu Delia bangkit dari duduknya dan pergi tidur, tidak lupa memberi kecupan kepada neneknya.

"Muach... selamat malam, Nenek," ucap Delia.

Saat Delia berada di kamarnya, ia langsung terbaring di ranjangnya. Ia mencoba untuk memaksakan menutup kedua matanya, namun alhasil Delia tidak bisa tenang. Dia terus kepikiran Vincent. Delia selalu membayangkan wajah Vincent yang tampan dan bulu matanya yang panjang dan lentik itu. Delia membayangkan sambil memeluk bantalnya dengan erat.

"Dia sebenarnya siapa dia? Kenapa begitu tampan?" Lalu Delia tersadar dan ia mengomel sendiri.

"Aihh, sedang apa aku? Kenapa aku memikirkan lelaki yang angkuh dan dingin itu? Memangnya siapa dia yang bersikap sombong dan dingin itu? Tidak... tidak... tidak... Delia, kamu harus sadar! Aku tidak boleh memikirkan lelaki yang tidak jelas itu!" ucap Delia dengan tegas pada dirinya sendiri sambil mengomel. Lalu Delia memaksakan menutup kedua matanya dan tak lama ia tertidur.

Sementara itu, nenek yang sedang merajut di ruang keluarga, berpikir ada yang aneh dengan sikap Delia belakangan ini yang sering melamun. Tapi nenek tidak begitu mengkhawatirkannya. Lalu nenek tiba-tiba batuk dan mengeluarkan darah. Darah yang ada di tangannya itu, nenek segera bergegas untuk membersihkannya. Nenek bergegas ke kamar mandi untuk membasuh tangannya, lalu nenek yang tiba-tiba merasa sakit, segera masuk kamar untuk meminum obat.

Akankah Vincent dan Delia menyadari perasaan mereka masing-masing? Dan berapa lama nenek Delia bisa menyembunyikan penyakitnya?

Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 Salam Hangatᰔᩚ
53 episode 52
54 episode 53
55 episode 54
56 episode 55
57 episode 56
58 episode 57
59 episode 58
60 episode 59
61 episode 60
62 episode 61
63 episode 62
64 episode 63
65 episode 64
66 episode 65
67 episode 66
68 episode 67
69 episode 68
70 episode 69
71 episode 70
72 episode 71
73 episode 72
74 episode 73
75 episode 74
76 episode 75
77 episode 76
78 episode 77
79 episode 78
80 episode 79
81 episode 80
82 episode 81
83 episode 82
84 episode 83
85 episode 86
86 episode 84
87 episode 85
88 episode 86
89 episode 87
90 episode 88
91 episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
Episodes

Updated 94 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
Salam Hangatᰔᩚ
53
episode 52
54
episode 53
55
episode 54
56
episode 55
57
episode 56
58
episode 57
59
episode 58
60
episode 59
61
episode 60
62
episode 61
63
episode 62
64
episode 63
65
episode 64
66
episode 65
67
episode 66
68
episode 67
69
episode 68
70
episode 69
71
episode 70
72
episode 71
73
episode 72
74
episode 73
75
episode 74
76
episode 75
77
episode 76
78
episode 77
79
episode 78
80
episode 79
81
episode 80
82
episode 81
83
episode 82
84
episode 83
85
episode 86
86
episode 84
87
episode 85
88
episode 86
89
episode 87
90
episode 88
91
episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!