Tidak lama kemudian Vincent pun sadar dengan berlahan-lahan ia membuka mata nya dan yang pertama ia lihat adalah atap rumah dan Vincent memulai melihat sekeliling rumah tersebut yah model rumah yang sederhana.
" Dimana aku ". Ucap Vincent saat ingin bangun dari tempat tidur,tetapi nenek tidak mengizinkan nya karna tubuh nya yang masih belum pulih.
" Kau dirumahku Tuan, silakan untuk beristirahat dulu dan aku akan membuatkan bubur dulu " ucap nenek .
" Ahh.. nenek biar aku saja yang membuat nya nenek duduk saja" .sahut Delia kepada nenek nya.
" Tidakk,.tidak lebih baik kau disini dan menemani dia ". Njawab nenek sambil berjalan meninggalkan Delia. Lalu Delia menuruti apa kata nenek. Suasana menjadi hening dengan dicampur rasa canggung Delia.
" Apa yang terjadi padaku". Ucap vincent kepada delia.
" Ah..em.. kamu menabrak pohon tadi dan pingsang" . Njawab Delia dengan dengan gugup lalu vincent mencoba menginggat kejadian yang barusan ia alami .
" Hmm.. iya benarr entah mengapa rem mobil ku blong".
Ucap Vincent yang mengingat kejadian tadi lalu vincent mencoba melihat kearah Delia yang sedang duduk disamping nya dengan kaki penuh plester itu ,iya delia yang terluka karna menghindari mobil vincent .
" Apa kau ingin minum aku akan mengambilkan nya untuk mu" ucap Delia.
Tanpa berkata Vincent menerima minuman itu dan meminum nya.
" Apa kaki mu sakit " ucap Vincent kepada Delia yang menanyakan keadaan nya.
" Ti ..tidakk tuann aku tidak apa-apa ini hanya luka ringan dan sebentar lagi akan sembuh " sahut Delia . Tidak lama kemudian nenek pun datang sambil membawa bubur .
" nah ini dia bubur nya sudah matang, anak muda lebih baik makan dulu bubur nya mumpung masih hangat " ucap nenek sambil memasuki ruang kamar.
"trimakasih nek" sahut Vincent.
lalu nenek memberikan bubur nya kepada vincent, dan saat vincent ingin menerima nya tangan nya yg masih lemas pun tidak sanggup memegang manggkok itu.
" Delia tolong kamu bantu menyuapi nya "
sambil menyodorkan mangkok bubur ke delia.
" ta..tapii nek aku.." belum selesai Delia bicara sudah dipotong oleh nenek nya.
" sudah tidak apa-apa nenek mau pergi ketoko sebentar" sahut nenekk lalu pergi meninggalkan delia bersama Vincent.
suasananya pun menjadi hening dengan rasa canggung Delia mencoba memberanikan diri.
"em.. tuan makan bubur mu "
ucap Delia ,dengan suara lirih . tanpa berkata kata vincent lalu Delia menyuapkan bubur ke pada Vincent.
sedangkan Raizel yang menunggu kedatangan Vincent ia mulai curiga karna tidak ada kabar apapun sampai sekarang nomor telfon Vincent tidak aktif.
" kemana dia kenapa belum datang " ucap Raizel yang menghawatirkan Vincent .
" apa kau betul-betul sudah menghubunginya "
sahut Thomas.
" iya aku sendiri yang menelfon nya untuk datang " sahut Raizel.
" tidak mungkin dia tidak datang, dia pasti akan memberi kabar jika tidak jadi datang " ucap
Marvel .
" apa terjadi sesuatu pada vincent" ucap Thomas . lalu Raizel pun berinisiatif untuk menelfon asisten pribadi Vincent.
"Tuttt..ttuttt.ttutt ...." suara telvon terhubung dan tidak lama kemudian telfon terangkat.
" iya tuan ada apa " ucap asisten pribadi nya kepada Raizel.
" Tolong kamu cari lokasi keberadaan Vincent segera " sahut Raizel. lalu telvon pun dimatikan dan mereka bertiga berinisiatif mencari keberadaan Vincent.
*********
setelah selesai memakan bubur
" aku akan mengambil air minum untuk mu Tuan" ucap Delia.
Lalu Vincent bangun dari tempat tidur dan berjalan keluar, dari kejauhan Delia melihat memandang dan mengamati Vincent yang sedang berdiri didepan rumah nya.
" ya tuhan siapa pria tampan itu,seperti nya dia bukan orang biasa" gumam Delia dalam hati
lalu Vincent yang sedang berdiri itu dia menyadari bahwa diri nya sedang di perhatikan.
"apa yang yang sedang kamu lakukan" ucap vincent secara tiba-tiba.
"ti..ti..tidakk ada , aku tidak melakukan apa-apa aku hanya mengawasi mu" sahut Delia dengan gugup.
" mengapa kau mengawasi ku" ucap Vincent sambil memandang wajah Delia.
" tentu aku harus mengawasi mu , karna kau masih sakit dan belum pulih dan secara tidak langsung kau orang asing " jawab delia sambil memalingkan mukanya.
" hmm.. apa kau kawatir pada ku" ucap Vincent sambil berlahan mendekati Delia.
" Tentuu aku kawatir jika kau tidak sembuh cepat kau mau sampai kapan disini" ucap Delia .
" ya tuhan mengapa aku bicara seperti itu apa aku cukup kejam padanya " gumam Delia dalam hati.
lalu Vincent tersenyum dan Delia yang memandang senyuman Vincent
" yatuhannn kenapa dia senyum seperti itu " gumam Delia dalam hati dengan sedikit gugup.
**************
tidak lama kemudian asisten Vincent sudah menemukan titik lokasi terakhir lalu asisten Vincent itu menelvon Raizel .
" apa kau sudah menemukan dimana Vincent berada " ucap Raizel .
" iya sudahh tuan saya sudah mengirim titik terakhir mobil tuan berhenti dijalan " sahut asisten vincent itu.
" baik kalo begitu " dan telvon di matikan lalu Raizel ,Thomas,dan Marvel menuju titik lokasi yang sudah di berikan tadi.
tak terasa hari sudah berubah menjadi sore tidak lama kemudian ada mobil berhenti didepan halaman rumah Delia. yah itu adalah mobil milik Raizel dan Mobil Vincent.
"tok..tok..tokk..." suara pintu diketuk lalu Delia yang membuka kan pintu nya .
" selamat sore nona apakah Tuan ada didalam " ucap asisten Vincent dengan sopan.
" iya tuan silakan masuk dulu orang yang kalian cari ada didalam" ucap delia dan mengizikan orang itu untuk masuk dan duduk .
" aku akan memanggil orang nya silakan kalian tunggu dulu tuan" ucap delia lalu dia pergi kebelakang untuk membuatkan minuman.
" Tokk..Tok..Tokk.." suara pintu diketukk lalu Delia membuka pintu.
" permisi ada orang yang mencari mu" ucap Delia.
tanpa berkata kata Vincent berjalan keluar dan duduk diruang tamu menghampiri Raizel dua orang teman nya. Delia yang melihat tingkah Vincent.
" siapa orang orang itu seperti nya bukan orang biasa dan jika berurusan dengan mereka pasti bakal gawat" gumam Delia dalam hati .
sambil mengaduk cangkir kopi. lalu delia berjalan menghampiri mereka yang berada di ruang tamu sambil membawa minuman.
" silakan Tuan" ucap Delia sambil menaruh minuman diatas meja.
" trimakasih nona" ucap thomas. lalu Delia pergi kebelakang.
" wahh beruntung sekali kau Vint ditolong oleh wanita cantik , jika boleh tau siapa nama nya " ucap marvel .
" aku tidak tau" ucap Vincent sambil melirik.
" hey .. heyy..heyyy sudah sudahh kita sebaik nya membahas ini " sahut thomas.
" vint coba ceritakan pada kami kenapa kau bisa seperti ini" ucap Raizel.
" aku juga tidak tau tapi ntah mengapa saat aku mengendarai mobil rem ku tidak berfungsi"
sahut Vincent.
" emmmm.. pastii ada sesuatuu " ucap Raizel.
" siapa yang berani pada mu seperti nya dia ingin bermain main denganmu " ucap marvel.
" entahlah seperti nya dia ingin membunuh ku, xi coba kau priksa dan cari tau siapa yang ingin bermain main denganku " ucap Vincent dengan wajah dingin dan tatapan tajam.
" baiklah Tuan akan saya laksanakan" ucap asisten xi.
dan tidak lama kemudian nenek Delia pulang .
" Delia nenek pulang" kaget melihat vincent dan teman teman nya,lalu asisten vincent menyapa.
" silakan masuk nek " sapa asisten Vincent.
"Nenekk sudah pulang" ucap Delia sambil menghampiri nenek.
nenek yang sedang terbelalak melihat orang orang itu lalu asisten Vincent memperkenalkan mereka.
" ekhemmm.. maaf nek jika kedatangan kami membuat nenek tidak nyaman, perkenalkan saya xi asisten pribadi tuan Vincent orang yang sudah kalian selamatkan , dan ini sahabat tuan , yang duduk di sebelah kiri tuan thomas, yang di tengah tuan Raizel Dan yang itu tuan marvel " ucap asisten xi dengan jelas ia memperkenalkan lalu.
" iya tuan-tuan silakan duduk dulu saya akan membuatkan makan malam untuk kalian " ucap nenek kepada mereka yang berada di tuan tamu.
" tidak usah repot - repot nek saya akan membawa tuan pulang " . ucap asisten xi .
lalu marvel ,thomas, dan Raizel berdiri menuju mobil . lalu vincent menyuruh asisten nya untuk memberi delia dan nenek nya sejumlah uang karna mereka sudah menyelamatkan.
" xi berikan dia uang " ucap vincent lalu berjalan pergi munuju mobil milik nya.
" baik tuan " ucap asisten pribadi nya sambil mengambil kertas cek.
" ekkhmm.. nenek dan nona tolong trima uang ini trimakasih sudah merawat tuan kami dengan baik " ucap xi dengan sopan.
"ahh tidak perluu , kami tidak membutuhkan itu" ucap nenek . karna asisten xi memaksa nenek untuk menerima kertas itu lalu delia.
" tuan apa kau tidak dengar nenek bilang tidak usah, mengapa kau masih memaksa nya apa kau tuli" ucap Delia dengan tegas.
" maaf nona saya hanya menjalankan perintah tuan" ucap xi dengan sopan .
lalu delia yang tidak tahan debat dengan asisten xi delia menarik asisten xi keluar dari rumah nya dan langsung menutup pintu.
lalu asisten xi yang diseret keluar oleh delia keluar dia langsung masuk kemobil dan menjalankan mobil pulang ke rumah.
" kenapa kau lama sekali" ucap vincent kepada asisten nya.
" maaf tuan nona itu sangat susah untuk menerima cek nya dan saya malah diusir dari rumahnya" ucap xi.
" hmmm... pertama kali ada wanita yang berani menolak ku seperti ini " gumam vincent dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Elias Elias
hahahaaaaa.....gk semuaa kebaikan ituu bisaa d nilai dengn uang pasti adaa jugaa yg tuluus dengn mmbantuu berupaa materii.....vincen lihat lh ketulusan orang 🤗
2021-08-30
1