CEO Boss First Love - Episode 3: Kecelakaan yang Tak Terduga
Pagi yang cerah, Vincent sudah berada di ruang kantornya. Ia duduk melamun, namun suara getaran ponsel di meja mengejutkan lamunannya.
"Drttt... rtt... rrtttt... rrttt..."
Itu panggilan masuk dari Raizel. Vincent segera mengangkatnya.
"Vin, bisakah kau datang sekarang ke Bukit Bintang?" ucap Raizel. (Bukit Bintang adalah bar tempat mereka biasa berkumpul).
"Iya, ada apa? Apa ada hal yang menarik bagiku?" jawab Vincent.
"Yah, kawan kita Thomas dan Marvel baru saja tiba di sini. Kita harus merayakan kedatangan mereka," jawab Raizel santai.
"Baiklah, aku akan segera ke sana," ucap Vincent. Merasa jenuh dan bingung, ia memutuskan untuk datang. Ia mematikan telepon dan langsung bergegas menuju parkiran mobil.
Namun, saat Vincent hendak menuju parkiran, asisten pribadinya menghentikan langkahnya.
"Maaf, Tuan, hari ini Anda ada rapat. Tuan mau ke mana?" ucap asistennya.
"Bisakah kau mengurusnya dan menggantikannya untukku?" jawab Vincent.
"Tapi, Tuan, rapat kali ini akan membahas tentang proyek yang akan dibangun," ucap asisten pribadinya.
"Tidak, aku tidak bisa menghadiri rapat itu, dan kau tolong urus itu," jawab Vincent dengan wajah dinginnya.
"Tapi, Tuan..." ucap asistennya.
"Jika kau masih seperti itu, kau bisa memilih untuk keluar atau kupecat," jawab Vincent dengan wajah datar yang dipenuhi aura dingin. Ia langsung pergi berjalan menuju tempat parkir.
"Ba... ba... baiklah, Tuan, akan saya laksanakan," jawab asistennya dengan suara gagap serta wajah pucat dan ketakutan.
"Huffttt... aku tidak boleh membuat Tuan marah. Kali ini aku selamat," gumam asistennya dalam hati, lalu ia pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.
Namun, siapa sangka, ketika parkiran mobil itu sepi, ada dua orang tak dikenal mendekati mobil Vincent. Mereka tampak ingin mencelakai Vincent, ya, ternyata mereka sedang memutus kabel rem mobil. Tanpa sepengetahuan Vincent, kedua orang itu langsung pergi. Setibanya di parkiran, Vincent yang tidak tahu hal itu langsung masuk ke dalam mobil, menyalakan mesin, dan melaju mengendarai mobilnya.
Dengan kecepatan tinggi ia mengendarai mobilnya. Sesaat tiba di tengah perjalanan, ia mengalami kejadian tak terduga.
Pertemuan Tak Terduga
Suasana pagi hari di kediaman Delia. Setelah selesai sarapan, nenek duduk di teras sambil merajut, dan Delia hendak berbelanja ke pasar.
"Nenek... aku belanja dulu, ya? Nenek tidak apa-apa, kan?" ucap Delia kepada nenek.
"Iya, iya, hati-hati cucuku," jawab nenek sambil melambaikan tangan.
Delia pun langsung menaiki sepedanya dan pergi. Dengan santai Delia mengayuh sepedanya. Tak lama kemudian, Delia tiba di pasar. Ia membeli beberapa sayuran dan buah-buahan. Setelah selesai berbelanja, ia bergegas untuk pulang ke rumah.
Namun, tak disangka-sangka, saat di tengah perjalanan pulang, Delia mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Ya, Delia hampir tertabrak oleh mobil dari arah yang berlawanan.
Dari jarak jauh, Delia melihat mobil itu seperti hilang kendali dan melaju dengan kecepatan tinggi. Sementara Vincent yang berada di dalam mobil, bingung saat menginjak rem, karena rem tersebut tidak berfungsi. Mobil itu tetap melaju dengan cepat, dan hampir menabrak wanita yang sedang bersepeda, yaitu Delia.
"Sial! Kenapa remku blong?!" ucap Vincent dengan rasa panik, berusaha mencoba untuk menghentikan mobilnya.
"Apa yang terjadi pada mobil itu?" ucap Delia dalam hati, dan ia berusaha untuk menghindarinya.
Pada saat itu, Delia berhasil menghindari mobil tersebut meskipun ia harus terjatuh dari sepeda hingga belanjaannya berserakan di jalan. Sementara Vincent, ia berhasil menghentikan mobilnya meskipun harus menabrakkannya ke pohon hingga ia terluka dan pingsan di tempat.
"Aahhh... aauuuu..." ucap Delia karena ia terluka dan menahan rasa sakit.
Lalu Delia melihat ke arah mobil yang sedikit hancur karena menabrak pohon. Delia mencoba untuk berdiri dan menghampiri mobil tersebut.
"Auu... auuu... sakit sekali kakiku!" ucap Delia yang menahan rasa sakit, tetapi ia memaksakan diri untuk berjalan.
Dalam hati Delia bertanya-tanya, siapa yang berada di dalam mobil itu. Ketika Delia melihat ke dalam mobil melalui jendela, ia terkejut karena Delia melihat seorang pria yang sudah pingsan dan terluka di bagian kepalanya. Karena jalanan yang dilaluinya sepi, jarang sekali orang lewat, dan Delia lupa tidak membawa teleponnya. Jadi saat itu Delia ingin menyelamatkan dan mencoba mengeluarkan pria tersebut. Karena Delia tidak bisa sendirian, Delia meminta tolong kepada orang yang lewat di jalan, dan kebetulan ada orang yang lewat jalan itu, jadi Delia tidak usah menunggu lama untuk mencari bantuan.
Lalu Delia meminta tolong kepada orang itu untuk mengantarkan Vincent yang terluka ke rumah Delia. Setibanya di rumah Delia, nenek yang sedang di halaman rumahnya melihat Delia yang terluka. Ia pun bergegas menghampiri Delia dan membawanya masuk ke rumah. Vincent yang masih pingsan dibawa ke kamar untuk diobati.
"Apa yang terjadi padamu, Delia?" ucap nenek dengan nada khawatir.
"Aku tidak apa-apa, Nek. Oh ya, Nek, aku akan memanggil dokter sebentar," ucap Delia dengan rasa panik.
Tak lama kemudian, dokter pun tiba dan mengobati Vincent yang masih belum sadar. Sementara Delia mengobati kaki dan lututnya yang terluka. Tidak lama kemudian, dokter datang dan segera memeriksa Vincent.
"Bagaimana keadaan dia, Dok?" ucap Delia menanyakan keadaan Vincent.
"Tenang saja, lukanya tidak parah. Dia butuh istirahat sebentar, dan sebentar lagi dia akan segera sadar," ucap dokter.
"Baiklah, terima kasih, Dok," ucap Delia dengan lega.
"Iya, kalau begitu saya pamit untuk pulang," ucap dokter untuk berpamitan dan pergi meninggalkan kediaman rumah Delia.
Nenek dan Delia pun menemani Vincent yang masih belum sadar.
"Delia, coba ceritakan pada Nenek, sebenarnya apa yang terjadi padamu, dan siapa pria itu?" ucap nenek dengan rasa khawatir.
"Aku tidak apa-apa, Nek, hanya saja tadi aku terjatuh dari sepeda saat menghindari mobil orang itu. Dan sejujurnya aku tidak tahu pria itu. Yang aku tahu pria itu mengendarai mobil dengan cepat dan seperti kehilangan keseimbangan. Lalu aku berhasil menghindari mobil itu, tapi orang itu menabrak pohon, dan aku melihat pria itu sudah terluka dan tidak sadarkan diri, jadi aku ingin menolongnya," ucap Delia kepada neneknya yang sedang menjelaskan kejadian yang baru saja ia alami.
Neneknya yang mendengarkan cerita Delia tentang kejadian tersebut, langsung memeluk Delia.
"Delia, jangan membuat Nenek takut lagi, ya?" ucap nenek sambil mengusap kepala Delia.
"Iya, Nenek, maaf, ya, untuk hari ini aku sudah membuat Nenek khawatir," ucap Delia kepada nenek sambil memeluk neneknya.
"Iya... iya... sudah, yang penting kamu selamat," jawab neneknya sambil memeluk Delia.
Dan tidak lama kemudian, Vincent pun sadar. Perlahan-lahan ia membuka matanya.
Bagaimana reaksi Vincent saat menyadari ia berada di rumah Delia? Dan apa yang akan terjadi selanjutnya setelah pertemuan tak terduga ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Nur hikmah
ko g d bawa krmh skt aj delia
2022-01-30
0
Elias Elias
yeee beginii caraa ny pertemuaan mereekaa.....buat vincen jatuh hatii thoour 😍😍
2021-08-30
1