My Reincarnation Life

My Reincarnation Life

Kematianku

Suara tenggerek terdengar keras sekali. Wajar, karena saat ini musim panas. Dan aku sedang menikmati musim panas yang membosankan ini. Niatku hari ini aku akan pergi ke toko buku. Tapi aku benar-benar malas untuk keluar dari kamarku yang nyaman ini. Dan kalau aku tidak pergi kesana aku akan bosan akibat tidak adanya hiburan pada saat ini. Setelah kupikir pikir kembali, mungkin aku lebih baik pergi untuk melepaskan kebosananku ini. Lagian jarak antara rumahku dan toko buku itu tidaklah jauh. Aku pun bersiap siap siap dan keluar menuju toko buku.

Suara tenggerek semakin keras terdengar, jalanan yang kulalui ini biasanya ramai disaat sebelum musim panas datang, tapi hari ini benar benar kosong, hanya ada beberapa orang yang sepertinya tidak mendapat libur kerja dan anak-anak yang asik bermain tanpa mempedulikan cuaca panas ini. Padahal hari ini benar benar panas, panas sekali. Matahari benar-benar seperti berada di atas kepalaku. Lama-lama aku bisa mati cuma gara-gara kepanasan. Rumahku dan toko buku yang akan kutuju hanya berjarak 300 m. Tapi karena panas membara ini aku merasa seperti menempuh jarak 1 km dengan berjalan kaki. Nafasku mulai berat, padahal baru setengah perjalanan yang kutempuh.

“Seharusnya aku tidak keluar dari kamarku.” aku menyesal atas keputusanku sendiri.

Tapi penyesalanku hilang begitu tiba di toko buku. Pintu otomatis pun terbuka begitu aku berada dihadapan pintu. Udara sejuk keluar dari toko itu. Aku pun masuk dan merasakan kenyamanan seperti berada di kamarku.

“Ahh, sejuk sekali.” aku merentangkan tanganku tanpa mempedulikan sekitar. Toh gak ada orang disekitar sini. Tapi ada seseorang yang memperhatikanku. Tertawa dan menyapaku.

“Alan, apa yang sedang kau lakukan? Berperilaku seperti orang bodoh.” ejek seorang lelaki besar dengan seragam penjual toko.

“Ah, Pak Manager. Aku hanya merasa hidupku kembali begitu memasuki toko bobrok ini.” aku tersenyum tak mau kalah dengan ejekan sang manager itu.

“Hey, sebut toko ini bobrok lagi kau akan kehilangan ‘anu’mu itu.” Jarinya menunjuk ke arah bagian bawahku.

“Apapun selain itu” jawabku sambil melindungi bagian bawahku. “Oh iya, minggu lalu kau bilang ada buku baru yang akan datang hari ini. Dimana buku-bukunya sekarang?”

“Oh itu, buku-bukunya sudah kuletakkan di rak buku baru.” manager menunjuk ke salah satu rak didepannya. “Padahal baru datang tadi pagi, kamu benar benar tidak sabar melihatnya?”

“Ya begitulah, ada buku yang ingin aku baca dan harganya waktu itu masih mahal. Jadi mungkin saja ada disini.” Aku berkata seraya berjalan kearah rak buku yang ditunjuk tadi.

Berada di hadapan banyak buku terkadang membuatku bingung untuk memilih buku mana yang akan aku beli. Tapi karena aku sudah berencana membeli salah satu buku itu menjadi cukup mudah. Tetapi tetap saja ada yang sulit disitu. Mencari bukunya.

Jari jemariku kesana kemari mencari buku yang kuinginkan. Banyak buku juga yang membuat penasaran di rak buku baru. Tetapi aku lebih fokus untuk mencari buku targetanku. Setelah 15 menit aku mencari buku itu, akhirnya aku menyerah. Tidak ada buku yang aku cari. Akhirnya aku pun bertanya kepada manager.

“Ooi Manager! Ada gak buku yang judulnya ‘kematianku’?” aku berteriak sedikit karena jarak antara aku dan Managernya cukup jauh.

“Kematianku??? Gak ada buku berjudul seperti itu disini!” jawabnya kesal karena merasa terganggu ketika sedang membaca komik kesukaannya.

“Manager gak guna. Inget umur kek.” pikirku ketika melihatnya membaca komik Doraemon dengan asik.

Akhirnya aku memutuskan untuk mencari buku dari rak-rak yang lain. Siapa tau aku menemukan buku yang menarik. Jari jemariku kembali menari-nari menjelajahi rak-rak buku. Hingga jariku berhenti ketika mendengar suara buku terjatuh didekatku. Aku pun melihat ke arah buku itu. Karena penasaran, aku pun mencoba mengambilnya. Ketika aku mengambilnya, tiba-tiba tanganku seperti tersentak sesuatu.

“Aw!” Aku merintih kecil karena itu sedikit sakit. Tapi itu tidak menghentikanku untuk mengambil buku yang terjatuh itu.

“Buku apa ini?” Aku membolak-balikkan buku itu dan membuatku keheranan. “Tak ada nama penulisnya?” dan yang paling aneh adalah judulnya. Aku bahkan tidak tau bahasa apa yang tertulis dibuku itu. Aku tidak bisa membacanya.

Aku membuka halaman-halaman yang ada di buku itu. Tidak ada, tidak ada tulisan apa pun. Aku buka dari halaman paling awal sampai paling akhir, tidak ada. Tidak ada sama sekali tulisan di buku itu. Aku pun menutup dan meletakkan kembali buku aneh itu. Tapi saat aku hendak meletakkan bukunya, disitu sama sekali tidak ada sela atau ruang untuk buku itu. Dan akhirnya aku bawa saja ke tempat Manager.

“Oi Manager, ini buku apa? Sama sekali gak ada tulisannya. Bahkan judulnya entah bahasa planet mana.” aku meletakkannya di kasir depan Manager. Tapi Manager itu malah asik dengan komiknya dan tidak mempedulikanku. Sekedar berkata “hmm.” dan “hmmm hmmm.” itu benar benar membuatku jengkel.

“OOI!!” kali ini aku memanggilnya dengan keras sampai-sampai dia berteriak dan komik yang dia pegang terlempar keatas.

“Apaan sih ngagetin aja!” dia berteriak kesal padaku. “Buku apaan tuh? Belum pernah aku melihatnya” dan dia baru menyadarinya sekarang.

“Coba aja cek sendiri.” aku menyodorkan buku itu padanya. Dia melakukan hal yang sama sepertiku dan dari raut wajahnya, dia terlihat kebingungan.

“Aku gak ingat menyimpan buku kayak gini.” dia menyodorkannya kepadaku. “Lagian gak ada tulisannya. Ambil aja bukunya. Dan jangan ganggu aku lagi.” aku pun menerima buku itu. Toh bisa buat buku catatan. Udah lumayan.

“Ya udah, aku bawa buku ini. Dan kayaknya aku gak jadi beli buku. Aku gak tau mau beli buku apa.”

Manager mengkode dengan tangannya seperti berkata “iya sudah sana jangan ganggu aku lagi” aku pun tersenyum melihatnya sudah asik dengan komiknya lagi saat menyuruhku pergi. Aku pun keluar toko dan beranjak dari sana.

Beruntungnya aku kali ini, awan menutupi jalanan dari sinar matahari yang ganas. Dengan santai aku berjalan menyusuri trotoar menuju rumahku. Tetapi, disitulah akhirnya.

Di trotoar seberangku, seorang anak mengejar bola yang terlempar ke arah jalan raya. Tanpa menyadari adanya mobil yang melaju sangat kencang ke arahnya. Dan seketika itu, aku mendorong anak itu kembali ke trotoar. Anak itu selamat, selamat dengan bayaran nyawaku. Aku merasa terlempar dengan jarak yang cukup jauh. “Ahh, aku mati ya? Masih banyak yang belum aku lakukan di dunia ini” pikiran-pikiran seperti itu terngiang-ngiang dalam kepalaku. Hanya sesaat, sesaat yang benar-benar menyakitkan.

Beginikah sakitnya kematian? Aku samar-samar melihat mobil itu pergi dengan cepat. Anak kecil yang mematung melihatku. Buku itu. buku itu memancarkan sinar gelap. Gelap sekali. Penglihatanku hilang. Hilang. Gelap.

Aku mendengar sesuatu. Suara detak jantung. Apa ini jantungku? Perlahan aku membuka mata. Masih gelap. Tapi aku merasa bahwa aku masih hidup. Aku melihat sekelilingku dan terhenti, ketika aku melihat setitik cahaya di depanku. Aku berlari mendekatinya. Berlari secepatnya. Berharap ada keajaiban disana. Tapi setelah mendekati cahaya itu, aku menyadari itu bukanlah cahaya. Melainkan buku aneh yang aku terima dari toko buku. Dan aku melihat sesuatu lagi. Buku itu di pegang oleh seseorang. Seorang wanita, tapi dia terlihat sangat gelap. Seperti hanya bayangan. Dia bertanya kepadaku. “Apa kamu ingin hidup?” aku mengangguk cepat. “Meski di dunia yang berbeda?” kembali aku mengangguk walau aku bingung apa itu ‘dunia yang berbeda’. Seketika pandanganku kembali gelap. Apa itu hanya mimpi? Kalau iya, itu benar-benar mimpi yang aneh.

Mataku terbuka, aku melihat ibu-ibu berumur 40 tahun berpakaian seperti jaman pertengahan. Aku merasa aneh. Tubuhku serasa tak bisa bergerak bebas. Aku merasa ingin menangis. Aku diangkat dan diberikan ke wanita berumur 20 tahun. Wajahnya terlihat lelah, tapi dia tersenyum hangat melihatku. Entah kenapa, aku tidak dapat menahan tangisanku lagi. Aku menangis dengan keras. Sangat keras. Tetapi suara yang keluar bukanlah suaraku, tetapi suara seorang bayi. Aku terlahir kembali menjadi seorang bayi.

Terpopuler

Comments

『Zalan NinzaKu』

『Zalan NinzaKu』


Aku juga punya novel lumayan bagus

Genre : Action,Fantasi,Petualang

Judul : Di panggil ke dunia lain

Jangan lupa mampir ya min

2020-08-30

4

Dyat Rachmat

Dyat Rachmat

siapa tuh perempuan ug mengang buku?? apa dia dewa ya??? hmhmhmhmhm

2020-07-28

5

Bejan

Bejan

Enak nih dapet feelnya, dan bikin penasaran juga cerita selanjutnya

2020-07-27

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!