Kak June akan menginap selama dia mengajariku sihir. Karena tidak ada kamar lagi di rumahku, dia ikut tidur dikamarku karena cukup luas. Kira-kira sekitar 5 x 5 meter besar kamar milikku. Tapi tetap saja aku khawatir. Meski badanku ini kecil, isinya itu anak berumur 16 tahun loh. Aku juga bisa terangsang. Kalau aku lepas kendali, bisa-bisa aku ditendang keluar dari rumah ini. Tapi aku membuang jauh-jauh pikiranku itu. Menenangkan pikiran memang yang terbaik.
“AW!” Aku berteriak kesakitan segera memegang dahiku. “Ada apaan sih!” kembali kuberteriak. Ketika aku melihat kedepan, dihadapanku sudah ada kak June yang berdiri kesal. Tangannya terlihat baru saja menyentil dahiku.
“Aku sudah memanggilmu berkali-kali, tapi kamu masih saja melamun. Kamu ngelamunin apaan sih?”
“A-aku gak ngelamunin apa-apa.” Aku memalingkan wajahku darinya. Wajahku memerah saat itu. Tiba-tiba buku mendarat di kepalaku. Aku merintih kesakitan dan menatap ke arah kak June.
“Sekarang, kita akan mempelajari tentang dunia ini.” Dia mengangkat bukunya. Buku itu sama tebalnya dengan buku sihir yang dulu. “Duduk di meja belajarmu.”
Aku menuruti suruhan kak June. Dia membukakan bukunnya di mejaku dan duduk disebelahku. Dia menjelaskan tentang macam-macam ras di dunia ini. “Ras pertama. Ras yang memiliki kemampuan magic paling tinggi. Elf, Elf dapat dibedakan dengan melihat telinganya yang agak runcing. Berambut kuning dan bermata biru. Elf juga memiliki umur yang panjang. Ras ini yang menciptakan banyak sihir-sihir di dunia. Pada zaman dahulu manusia memburu para Elf, karena dianggap dapat menghancurkan keseimbangan dunia karena kekuatannya yang terlalu besar. Sampai sekarang Elf masih membenci manusia. Dan bila ada manusia setengah Elf, ras Elf pasti menjauhinya. Itu dikarenakan kebencian mereka pada manusia.” Kak June menghelakan nafas. Penjelasan dari kak June sangat jelas dan terperinci. Aku memang tau cerita soal Elf. Didalam komik, banyak yang menceritakan seperti itu.
Tangan kak June membuka halaman selanjutnya. Dia pun mulai menjelaskan apa yang ada di halaman itu. “Ras kedua adalah rasku Leegel. Ras yang sangat dibenci oleh semua ras. Kami, bangsa Leegel memiliki kemampuan yang unik dan mengerikkan. Kemampuan magic kami memang cukup kuat. Tapi fisik ras kami sangat lemah. Dan ketika kami kehilangan kesadaran saat pertarungan, maka Deadlock mode akan terlepas. Dan itu tidak bisa dihentikan oleh siapa pun. Kami pun tidak menyukai kekuatan itu. Ketika Deadlock mode terlepas, kami tidak akan tahu mana kawan atau lawan. Kami akan menghancurkan segala yang ada disekitar hingga mana kami habis. Dan saat tersadar. Sekeliling kami telah rata dengan tanah.” Kak june mengeluarkan sesuatu yang berada dilehernya. Benda itu terlihat seperti batu ruby yang dibentuk sedemikian rupa dan dijadikan kalung. “Benda ini dipasang setelah kami berumur 5 tahun. Ini untuk menekan kami bila kehilangan kesadaran saat pertarungan.” Dia menyimpan kembali kalungnya. Aku menatap kak June tak percaya. Dia tersenyum sedih kepadaku. Aku tau itu benar-benar beban yang besar. Entah bagaimana dia bisa melewatinya. Kak June melanjutkan penjelasannya. “Ciri dari ras Leegel adalah berambut hijau daun dan matanya merah menyala. Bangsa Leegel berumur panjang dan tidak pernah menua. Maka dari itu tubuhku masih seperti anak berumur 13 tahun.” Kak June menghentikan penjelasannya. Menunggu reaksiku. Banyak yang inginku tanyakan padanya. Tapi aku memutuskan untuk tidak bertanya. Aku tidak ingin menyinggung perasaan kak June. Lagipula aku tidak begitu peduli dengan perbedaan ras.
Aku menatap kak June dan berkata. “Tak apa-apa kak June. Aku tidak begitu peduli akan ras. Aku pun tidak takut akan kekuatan ras Leegel. Toh tidak mungkin kakak akan melepaskannyakan?”
Kak June tersenyum mendengar itu. “Terima kasih Alvin. Telah mempercayaiku.” Aku tersenyum kepada kak June untuk meyakinkannya.
Kak June kembali membuka halaman buku itu dan membacakan isinya. “Ras ketiga adalah ras Beastman. Ras ini adalah pemilik kekuatan fisik paling tinggi. Mereka juga memiliki berserk mode. Ketika berserk mode diaktifkan, kekuatan fisik dan indra ras Beast akan meningkat melewati batas maksimalnya. Tetapi, saat mananya habis untuk mengeluarkan Berserk mode, ras Beastman akan merasa sangat kelelahan. Bahkan bisa sampai tidak bisa bergerak. Kekuatan magic ras Beastman tidak terlalu besar dan mananya tidak begitu banyak. Sehingga ketika ras ini menggunakan berserk mode, dia hanya dapat menggunakannya dalam waktu singkat agar mereka tidak kehilangan kesadaran. Ciri khas mereka adalah memiliki telinga binatang mamalia seperti kucing atau anjing. Mereka juga memiliki ekor. Itu yang membedakan mereka dengan ras yang lain.”
Aku mengangkat buku itu. Mataku berbinar-binar. Terpesona akan penjelasan ras Beastman. Mereka pasti mirip cosplay tetapi sungguhan. Beneran memiliki telinga dan ekor!! Aku bertekad akan bertemu dengan mereka suatu hari nanti.
Lembar baru dibuka kak June. “Ras kempat adalah ras Fluegel. Ras yang sangat identik dengan burung. Sihir-sihir ciptaan mereka adalah sihir yang bersifat merusak. Kekuatan sihirnya hampir setara dengan ras Elf. Hubungan mereka dan bangsa *B*eastman sangat buruk. Kedua ras itu selalu bertarung untuk menentukan apakah sihir atau fisik yang paling kuat. Ciri dari ras Fluegel adalah, mereka memiliki sayap. Sayap mereka tersusun oleh rangkaian sirkuit sihir. Jadi mereka terbang dengan menggunakan mana. Ketika mana mereka habis, maka mereka tidak akan bisa terbang.
Lembar selanjutnya dibuka oleh kak June. Seketika raut wajah kak June berubah. Seperti memiliki... kebencian. “Ras kelima adalah ras Demon. Mereka adalah pemicu perang antar ras 200 tahun yang lalu. Tetapi mereka berhasil disegel oleh kerjasama para ras yang lain. Dan mulai saat itu, banyak perang terjadi. Ras Demon sekarang berada di dimensi yang berbeda. Masih menyimpan dendam kepada seluruh ras. Tidak seperti ras yang lainnya, mereka memiliki banyak type. Beberapa type Demon tidak tersegel, karena jumlahnya terlalu banyak. Tetapi untungnya yang tidak ikut tersegel itu hanyalah type yang lemah dan tidak memiliki akal. Mereka disebut juga Monsters. Tetapi ada kemungkinan demon yang memiliki akal tidak ikut tersegel. Meski itu amat sangat jarang.” Tangan kak June bergetar saat menjelaskan ras Demon. Keheningan muncul sesaat. Aku menyentuh tangan kak June untuk menenangkannya.
“Tenanglah kak June. Apa mereka melakukan sesuatu yang mengerikan sampai kamu bergetar seperti ini?” aku mencoba menenangkannya. Tangan kak June menggenggam tangan kecilku. Dia terasa seperti sedang ketakutan. Hingga sesaat kemudian dia merasa tenang.
“Maaf Alvin. Ras Demon memang membuatku mengingat ingatan yang sangat buruk.” Dia mencoba tersenyum padaku meski terpaksa. Aku membalas senyumannya. Semoga bisa membuatnya merasa nyaman.
Lembaran selanjutnya dibuka. Kak June pun mulai menjelaskan apa yang ada di buku itu. “Ras selanjutnya yaitu ras Human. Rasmu, manusia. Diantara kelima ras lainnya, ras ini adalah ras paling lemah. Mau dari fisik maupun kekuatan sihir. Tetapi ras ini adalah yang paling cerdas. Manusia dapat meniru semua sihir dan kemampuan fisik semua ras. Akan tetapi mereka tidak dapat meniru kemampuan khusus setiap ras. Walau begitu, pemahaman seorang manusia benar-benar luar biasa. Mereka bisa mengantisipasi kekurangan mereka dengan kecerdasannya. Tapi yang menjadi kelemahan ras ini adalah ego. Ego mereka dapat membuat kehancuran. Manusia adalah ras yang paling sering membeda-bedakan rasnya dengan ras yang lain. Dan manusialah yang paling berambisi untuk mengatur segalanya. Tapi di Ibukota, para manusia disana tidak membedakan ras-ras yang lain. Sehingga disana aman untuk ditinggali oleh semua ras.” Kak June menutup bukunya. Banyak hal yang kupelajari hari ini. Penjelasannya sangat mudah dimengerti. Kak June berdiri dan menyuruhku untuk tidur.
“Sekian pelajaran hari ini. Sekarang tidurlah. Banyak yang akan kita lakukan besok.” Lalu dia berjalan kearah kasurnya. Begitu pula diriku. Mencoba untuk tidur. Tapi, mengingat ketakutan guruku membuatku sulit untuk melakukannya. Pasti banyak yang telah dia lewati.
“Kak June.” Aku penasaran akan masa lalunya.
“Ya?”
“Maaf. Tidak jadi.” Mungkin ini belum waktunya.
Aku menarik selimutku dan terlelap dalam tidurku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Bejan
Mmmm bobo sekamar sama guru :3
2020-08-01
3
WieFan
next..👍👍
2020-07-18
3
Neo Sae
gue suka bang..👍👍
2020-07-16
5