Ketika aku didalam rumahku yang tenang, tanpa disinari dari cahaya apapun dan juga tanpa memikirkan apapun.
Aku terbaring di kasurku untuk tidur, walau terus begini aku menjalani hidup.
Namun dari lubuk hatiku yang terdalam aku ingin keluar dari musim hikikomori yang sudah membuat aku muak.
Seketika dari luar saat aku tidak sengaja melihat karena tiba-tiba aku mendengar suara angin kencang yang bertiup bagaikan badai.
Bahkan atap rumahku sampai mengeluarkan suara bising.
Dan melihat Tania berdiri di depan rumahku.
Sontak aku membuka jendela kamarku dan bertanya kepadanya "Apa yang kau lakukan disana ?"
"Ha ?"
"Aku kan sudah memintamu pergi"
"Aku ingin satu perminataan dari kamu"
"Tidak,aku menolak"
"Sebentar ini tidak susah kok"
Karena menurutku waktu luang masih sangat banyak jadi aku memutuskan untuk mendengar apa yang dia inginkan.
Namun jika itu berarti dia sedang memanfaatkan aku, maka secara tidak segan segan aku akan segera mengusirnya.
"Baiklah.apa yang kau inginkan ?"
"Aku tahu kalau kau pasti tidak akan menerima sesuatu tanpa alasan"
"Iya"
"Maka dari itu bertarung lah denganku"
"Ha.? kau tahu derajatmu kan ?"
"Iya aku tahu,tau aturannya lain.cukup berikan luka sebanyak 4x di lawan maka itu disebut menang"
"Luka ku pasti akan sembuh dan kau tidak akan tahu itu"
"Aku bisa lihat sebenarnya kau mampu mengontrol penyembuhanmu"
"Ha....dari mana kau tahu ?"
"Saat pertama kali kau memotong tanganmu asap yang keluar hanya sedikit, namun perlahan semakin banyak dan saat kau membuang pedangmu yang tersisa hanya penyembuhan pada jarimu saja yang memiliki selang waktu sekitar 1 menit saja"
"T-teliti sekali anak ini", "baiklah mungkin sebaiknya mengalah saja"
"Jadi apa yang kuterima jika menang atau kalah ?"
"Jika menang aku tidak akan mengusik mu selamanya tapi jika kau kalah kau harus ikut bersamaku ke kota dan berpura pura menjadi suami ku"
"Haaa kau gila kah ? suami ? apa yang sebenarnya terjadi padamu ?"
"Aku lari karena akan dijodohkan, jadi aku kesini untuk bersembunyi"
"Jadi begitu....baiklah jika hanya berpura-pura"aku menerima tantangan dari Tania, walau sebenarnya aku tidak terlalu minat untuk pergi kekota.
Namun karena aku memiliki alasan untuk kekota jadi aku akan menerima nya.
"Malam ini apa kau bisa ?"
Aku keluar dari rumahku dan menjawab dia "Jangan nangis kalau kalah yah"
"Tidak akan"
"Mari menjauh aku tidak ingin rumahku hancur"
Kami menjauh,berjalan sekitar 4 kilo meter, di tengah lapangan luas berumput pendek.
Dengan beberapa gunung-gunung bebatuan yang setinggi 12-20 meter yang mengelilingi daerah padang rumput.
Angin bertiup kencang membuat rumput yang tertiup mengeluarkan suara.
Kami bersiap saling bertatapan, namun di lihat dari dirinya sekarang nampak Tania kurang yakin dengan hal yang dia pilih ini.
"Aku tidak akan pandang gender apa kaumasih yakin ?"
".....T-tidak ada jalan lain!!!"
"Baiklah"
Seketika burung yang besar terbang melintas di atas kami dan mengepakkan sayapnya dengan kuat sampai membuat salah satu helai bulu nya jatuh di antara kami.
Dan kami saling maju dan bertarung.
Belum lama sehelai bulu itu jatuh, seketika terjadi ledakan dahsyat tepat pada bawah kakiku.
Boom!!!!!!
Aku terhempas ke udara dengan kecepatan tinggi.
Dan seketika dalam diriku telah terdapat satu goresan pada kedua kakiku, dan aku sadar angin ini dan gemuruh ini merupakan sihir darinya.
"Tchh bahkan belum 5 menit aku sudah mendapat dua goresan"
"Waktunya aku serius"
Dengan cepat aku bergerak secara zig zag ke arah Tania bagaikan petir yang menyambar dan seketika diriku telah berada dibelakangnya.
Aku mengangkat kaki dan menendang dia tepat pada bagian punggungnya.
"Ghaaaaakkkk"
membuat Tania terhempas jauh dari area pertarungan dan menghantam bebatuan besar yang berada di sekitar dan terpecah belah hingga ke berbagai arah.
Gubrakkk
Aku berhasil memberikan 1 goresan pada pipinya.
Belum selesai, aku dengan cepat aku menciptakan sebuah lautan listrik besar yang menyambar nyambar di sekitar.
Permukaan daerah pertarungan kami.
"Mari kita akhiri ini"
Tania berdiri dan segera menjawab "Ayo, Maju"
Aku merasa tertantang, darahku seakan mendidih mendengar perkataannya.
Aku dengan perlahan menghentakkan kaki ku kebawah dan dengan kuatnya aliran listrik yang aku buat seketika bersatu dalam satu titik menuju udara dan membentuk seperti sebuah jarum jahitan.
Aku menaikkan tangan kananku dan berkata "Ini bahkan bisa lebih dari 4 goresan"
Aku tidak tahu apa yang Tania pikirkan saat ini namun yang aku lihat dari ekspresi wajahnya dia tahu batasannya.
Dia nampak hanya memerhatikan aku namun tidak tahu harus berbuat apa.
Dengan lebih dari 1000 jarum aliran listrik yang aku ciptakan.
Dan aku menjatuhkan tangan yang aku angkat kebawah dengan kuat seraya di ikuti dengan hujan jarum listrik yang telah aku ciptakan.
Boom
Boom
Boom
Ledakan beruntun terjadi secara brutal, aliran listrik yang aku buat seketika berubah menjadi pancaran cahaya putih bercampur biru yang menyilaukan.
Aku menutup kedua penglihatanku akibat cahaya silau ini dengan lengan kananku.
Asap tebal hitam terbentuk berterbangan ke langit dan membuat hujan yang seketika menjadi lebat.
Akibat hujan asap hitam tersebut menjadi hilang secara cepat dan aku melihat Tania telah terkapar tidak berdaya di tanah.
Aku melihat beberapa bajunya sobek namun penuh dengan noda darah.
"Kau kalah, sesuai perkataanmu lakukan"
"Ughhhhhhhh"desah Tania dengan suara yang bahkan hampir tidak terdengar
Mungkin aku sangat berlebihan dalam menghadapi perempuan namun karena kutukan yang aku minta dari dewa.
Aku bahkan tidak merasa kasihan sedikit pun padanya.
Karena aku bertanggung jawab dengan ulahku, aku membawa Tania menuju rumahku dengan menggendongnya di belakang punggungku.
Saat aku membawanya dalam perjalanan pulang, dengan darahnya yang menyentuh kulitku secara langsung, aku dapat merasakan sengatan listrik dan akibat hujan membuatnya menjadi sangat terasa.
Sesampainya aku dirumah, aku meletakkan Tania berbaring di kursi panjang yang terbuat dari kayu.
Melukai jariku hingga berdarah lalu membuka mulut Tania.
Meneteskan sedikit demi sedikit darahku kepadanya dan mungkin perlahan kesadarannya mulai kembali.
Dan aku pun tidur di kasur dan hal yang pertama yang akan ku duga kalau Tania pasti akan bangun di pagi hari.
[A/N:Jika kalian bertanya]Darahku mengandung beberapa zat dari tanaman herbal dan juga beberapa obat-obatan racikanku sendiri.
Hasil dari aku mengurung diri adalah memiliki darah yang setara mampu menyembuhkan luka.
Dan itu pasti.
Karena dalam rumah semua yang kulakukan dari tahun ke tahun selalu sama, hanya terus belajar dan praktek.
Beberapa eksperiment ku tidak mungkin akan berhasil dalam sekali percobaan dan kadang akan membuat rumahku hancur berantakan.
Namun karena dikehidupan lama aku memiliki kepribadian perfeksionis jadi bagiku meninggalkan rumah berantakan adalah haram.
________________________________________________
Halo pembaca bagaimana ceritanya ?
Kalo action nya gimana epik ? kalo garing atau ngk seru saya mohon maaf yah...
Menemukan typo atau plot hole saya juga mohon maaf karena ini cerita pertama saya.
Dan jangan lupa untuk like>Komen dan di tambahkan dalam buku favoritnya yah.....byee
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Ivanderty
ini paling gw benci karakter cewek kayak gini harus di buang ke laut sih...
2021-07-06
12
G R E E D { KESERAKAH }
Haah mcnya baik cuba kalau tkda emosi +kejam+bodo amat gk peduli gw. 🗿
2021-07-06
2
Selika Indriani Kanzira
thorr jangan pakai " Aku ", pov orang ketiga pake nama si MC biar enak baca nya,.....
2021-07-06
7